Semua acara berjalan lancar, mulai dari pemberkatan dari seluruh rakyat Astrid, pelantikan putri, pemberian hadiah, hingga acara lomba bakat.
Namun seperti ada yang kurang.. KENAPA LIAM SIALAN ITU TIDAK DATANG?!
Katanya dia akan pulang setelah ulang tahunku, bahkan sesuai keinginannya kami menggunakan waktu 3 hari dengan sangat baik. Apa jangan-jangan dia mengingkari janjinya?
Ah tetapi memangnya kapan ia berjanji? Aku hanya terlalu berharap.
"Tidurlah, kau pasti lelah seharian berada di acara" Ucap ibu sambil mengelus puncak kepalaku.
Aku tersenyum membalas "Ibu juga, selamat malam"
"Mimpi indah"
Aku menatap kepergian ibu di lorong istana yang super besar ini, tersenyum singkat lalu aku masuk ke dalam kamar.
Demi apapun, kasur ini sangat empuk. Membuatku langsung ingin tidur juga terbang di alam mimpi. Dan.. Jujur saja, sebenarnya acara tadi tidak selancar yang kujelaskan di awal chapter. Banyak warga yang tak setuju dan mencemoohku karena berada di bakat kuning. Waktu itu juga ayah membelaku, membuatku tersenyum haru dan mengabaikan olokan warga.
Baik-baik.. Selamat malam.
***
Makhluk hitam berbadan besar bergerombol di lorong istana. Semua pelayan, pengawal, prajurit di gigit dengan rakus hingga menyisakan tulangnya saja.
Aku ketakutan, apa yang harus aku lakukan? Ah.. Ayah, ibu dan kakak-kakakku!
Aku memaksakan diri untuk berlari lebih kencang, dengan sebilah pedang dan panah bertengger dipunggung untuk berjaga jaga.
Aku membunuh semua makhluk hitam yang menghalangi jalanku, sudah tak terhitung berapa banyak luka di seluruh tubuhku.
BRAAKK
Kudorong pintu Aula dengan kencang. Mataku membulat, badanku bergetar, semua sakit yang disebabkan makhluk hitam tadi rasanya hilang dalam sekejap.
Didepanku kepala Ayah dan Ibu menggelinding bersamaan, mata mereka melotot menandakan terkejut akan nyawa yang melayang tanpa persiapan. Hatiku sakit, lututku terasa mati rasa dan tidak kuat berjalan.
Tetapi yang lebih penting, aku harus mencari keempat kakakku. Dengan sigap aku mengambil karung beras yang tergeletak disampingku. Aku mengambil kepala kedua orang tuaku dengan lembut, kumasukkan dengan sayang kedalam karung.
"Ayah, ibu, ayo mencari kakak"
Kini aku berlari lagi namun lebih kencang, pandanganku sedikit buram karena air mata yang terus mengalir tidak bisa berhenti.
Khikhikhi
Tringggg
Bruuukkkk
Suara pertarungan di taman istana. Aku yakin, kakakku ada disana.
"Felix!!"
"Kak, jaga Aileen! Jangan Sam-Aaakhhhh!!!"
"TIDAKKK!!!"
Lagi-lagi tubuhku kaku, bergetar hebat karena pemandangan didepan. Kak Chris, Kak Nathan, Kak Felix.. Mereka dimakan dan dipermalukan oleh para makhluk hitam sialan itu?!
Pandanganku beralih pada Kak Elios, satu lengannya telah hilang, wajahnya penuh dengan noda cairan merah yang amis, jari-jemarinya sudah tidak sempurna.
"Dasar kau makhluk sialan! Beraninya kau membunuh adikku dengan kejam seperti itu!!" Teriak Kak Elios marah, matanya memerah, rambutnya berantakan dan sedikit kaku karena darah.
"Khikhikhikhi"
Dengan tangan kanannya yang masih sedikit utuh, Kak Elios mengambil pedang. "Mati kau!!!" Ia berlari dengan wajah teguh, seolah mengatakan 'Aku harus hidup demi adikku'
Mataku membulat, satu makhluk hitam berlari dibelakang Kak Elios dengan wajah rakus. "KAK, AWAS!!!"
Craaaasssss
"IBLIS!!"
***
"Hah!! Huft huft huft mimpi?" Tanganku bergerak mengusap kening yang penuh keringat.
"Menakutkan.. Iblis.. Menakutkan.." Gumamku.
"Iblis?"
Eh? Suara siapa?
Aku mendongak, "Liam?"
"Kau bermimpi buruk? Kenapa kau menangis?"
Rasa takut hilang dalam sekejap, "KAU TIDAK DATANG WAKTU ACARA ULANG TAHUNKU!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Oi Min
Aq kok berpikirnya klo Fathia itu keturunan iblis
2022-01-15
0
🖤༒︎★𝕱𝖚𝖏𝖔𝖘𝖍𝖙★༒︎🖤
Kek sinetron ftv wae itu fathia apa" ngadu...
Kesel gw..
2021-04-09
3
fanfan
thor.. saran ya.. seiring waktu.. bakatnya hrus di ubah ya.. jng kuning. klu perlu bakat pelangi deh....
2021-03-05
20