"KENAPA FATHIA TIDAK BOLEH IKUT?!"
"Ayah tidak ingin Fathia kenapa-napa"
"Hmph, Fathia benci ayah!" Teriak Fathia lalu pergi meninggalkan ruang kerja ayah.
Kulihat ayah memijat hidungnya merasa pusing, lalu aku menoleh kearah kak Elios yang membuka suaranya. "Jika dia ingin ikut aku tidak keberatan, aku akan menjaganya agar tidak terluka" Ucap kak Elios yang merasa tak tega melihat ayah kuwalahan dengan sikap kekanak-kanakan Fathia.
Kualihkan lagi pandanganku pada Kak Chris, Kak Nathan, dan Kak Felix yang mendecih pelan bersamaan. Aku terkekeh dalam hati, mereka semua sangat imut, namun yang lebih penting lagi mereka adalah kakak kandungku!
"Baiklah.. Ayah ijinkan kau berburu dalam hutan dengan membawa Fathia. Ayah hanya memberi waktu tiga hari" Peringat ayah. "Jangan sampai Fathia terluka" Lanjutnya lagi.
"Fathia fathia fathia, otakmu hanya penuh dengan Fathia" Oceh pelan kak Felix.
"Felix, kau tidak sopan pada ayahmu sendiri!" Teriak ayah sambil menggebrak meja.
"Maaf" Ucap Kak Felix tak ikhlas.
"Jangan ulangi perkataanmu itu"
"Hm"
***
"Ayo kak, lebih cepat-! Fathia sudah tidak sabarr"
Aku menutup telingaku risih "Kau berisik sekali" Keluhku tak suka.
Dia menatapku "Adik terganggu? Maafkan kakak ya" Ungkapnya sambil memegang kedua tanganku.
Adik adik matamu, uh..
"Ya, ayo lanjutkan perjalanan" Aku menoleh ke kak Elios, lelaki itu hanya menjawab dengan mengangguk.
"Fathia, ayo naik kuda bersama kakak" Ucap Kak Elios.
"Eh? Lalu Adik bagaimana?" Tanya nya.
Aku berdecih "Aku bisa berkuda" Jawabku.
Dia mangut-mangut tanda mengerti "Ternyata adik masih berguna.. Tidak seperti rumor istana yang mengatakan adik sangat bodoh dan tid-"
"Jangan menyulut emosi kami, Fathia" Ujar Kak Chris dengan tatapan tajam mengarah pada gadis itu.
Fathia terdiam lalu menunduk di kuda milik kak Elios. Kami berjalan beriringan masuk kedalam hutan, suara langkah kuda mengiringi perjalanan kami.
Tidak ada hambatan yang berarti, setiap ada hewan aku langsung memanahnya dari jarak jauh.
"Aku sangat terkejut dengan kemampuan memanahmu, adik" Puji Fathia sambil mengelus kepala kuda Kak Elios.
Aku hanya meresponnya dengan deheman singkat, dia ini hendak memuji atau mengejekku sih? Ingin rasanya aku menembak kepalanya kecilnya itu.
GRRRRRRRR
"Eh? Suara apa itu kak?" Tanya ku.
Langkah kaki yang besar, suara raungan yang kencang membuat kuda kami lemas dan gemetaran. "Ini.. Binatang roh" Ujar Kak Nathan memberitahu.
"Fathia, bersembunyilah bersama Aileen dibalik pohon itu" Suruh Kak Elios lalu menurunkan Fathia dari kudanya.
"Tapi kak, aku ingin membantu kalian.." Ucap Fathia tak setuju.
"Jangan membantah, aku akan marah" Ancam kakak singkat.
"Baiklah.." Wajahnya terlihat berat, lalu ia memegang lenganku. "Ayo adik"
"Ayo"
Aku ditarik oleh Fathia menuju pohon dan bersembunyi dibaliknya seperti instruksi Kak Elios. Pohon yang cukup besar, disini kita disambut oleh rumput yang cukup tinggi dan tidak terurus.
GRAAAAWWWW
Suara raungan beruang membuat seluruh hutan bergetar, burung-burung terbang kesana-kemari karena terkejut.
"Ah.. Ini hewan apa? Kenapa raungannya saja sangat dahsyat" Tanyaku pada Fathia.
"Beruang hitam, binatang ini sudah masuk dalam jajaran binatang roh terkuat".
Aku terdiam, "Jadi.. Musuh kakak kali ini sangat kuat?"
"Ya" Jawab Fathia singkat, sepertinya ia tidak ingin mencari masalah dengan menyulut emosi, dia cukup tahu keadaan.
Dan.. Apa yang harus aku lakukan untuk membantu kakak-kakakku?
***
Oke 3 bab aje, jempol gw udah gemeteran minta di kretekin.
Di kretekin kek gimana? Yang diteken itu loh, tahu ga sih? Ya gitu deh pokonya. (gabisa jelasin)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Nada Sunaryo
kalo, kakaknya ngga suka si fathia ngga usah plin plan napa thor pake diajak" segala biar aja Bpk ny pusing sm klakuannya si anak setan kan anak ksayangannya
2024-01-24
0
Ida Blado
mbok aeleennya di bikin pinter apa thor,sungguh ngeselin kalau ada tokoh transmigator tpi bodoh
2021-12-14
1
senja
(pijit2 jempol Author)
2021-03-21
1