"Wahh.. Kakak-kakak sedang bermain mengapa tidak mengajak Fathiaaa"
entah kenapa aku merasa jika suasananya menjadi lebih suram ketika Fathia datang. "Eeee.. Hai" Sapaku.
Dia menoleh, "Kamu.. Kamu Aileen.. Orang yang memfitnah Fathia ya! Kakak.. Dia Aileen, orang yang sudah mengejek Fathia, katanya fathia merebut semua hak nya" Pandangannya menjadi berkaca-kaca saat memandang keempat kakakku.
Merebut hak nya? Gadis ini suka bercanda.
"Mengejek bagaimana?" Tanya Kak Nathan merespon.
Fathia menunduk, memainkan jari-jemarinya "Dia membentak Fathia, berkata jika Fathia sudah merebut hak yang seharusnya selama ini dia miliki" Ucap gadis itu.
Mulutku berkedut, sialan gadis sok polos ini..
"Kalau begitu apa yang harus kakak lakukan padanya?" Aku menoleh menatap Kak Nathan dengan tatapan tidak percaya, dia membela Fathia?
"A-ah tidak usah, aku tahu kakak hanya.."
"Iri?" Ucapku memotong perkataannya. "Kau bercanda.. Iri katamu? Hei pemeran utama, jangan terlalu percaya diri" Sarkasku.
Dia menjatuhkan tubuhnya ke lantai lalu menangis "Hiks hiks, kenapa Aileen jahat sekali hiks"
Aku menarik nafasku merasa jengah, apa benar dia ini sangat polos? Kenapa firasatku mengatakan hal sebaliknya..
"Maafkan aku"
"Hiks apa?"
Dia.. Berpura-pura tidak mendengar ya?!
"Aku bilang.. 'Aku minta maaf' oke? Kakak, hari sudah malam.. Aku pulang ke gubuk dulu, permi-"
"Bisakah kau menginap disini? Hari ini saja" Suara kak Elios mengetuk pendengaranku dan berhasil membuat langkahku terhenti.
Aku sedikit mendongak menatap wajahnya "Aku tidak mau nekat, nanti kakek bisa menghajarku habis-habisan. Lagipula hubunganku dengan ayah sedang tidak baik karena gadis sok polos itu" Ujarku.
"Kami bisa melindungimu" Kini Kak Chris mengangkat suara.
Aku tersenyum lembut padanya "Tidak perlu, aku pulang dulu, terimakasih atas waktunya kak"
"Besok kami akan mengunjungimu lagi" Ucap kak Felix.
"Mnn, selamat tinggal"
***
"Bocah!"
Aku melotot "Pangeran, kenapa kau disini?!"
"Tentu saja mengajakmu makan malam di pasar" Ucapnya enteng.
Aku menggeleng, "Tidak. Maaf, aku lelah ingin langsung tidur hari ini"
"Ayolahh"
Berdecak kesal "Kau ini pangeran mahkota, seperti pengangguran saja. Lagipula kenapa kau tidak kembali ke kerajaanmu, apa raja dan ratu tidak khawatir" Ocehku.
"Aku akan kembali setelah perayaan ulang tahunmu 3 hari lagi"
Oh iya, sebentar lagi aku berulang tahun. Apa hubunganku dan ayah bisa diperbaiki saat itu? Semoga saja..
"Jadi, ayo kita gunakan 3 hari kedepan dengan sangat baik"
Aku mengerutkan keningku bingung "Kenapa?"
"Membuat banyak kenangan, agar aku masih teringat jelas di pikiranmu walau saat itu aku telah pergi jauh"
Hatiku terasa tidak enak entah kenapa "Jangan bicara seperti itu, kau kan hanya pergi kembali ke kerajanmu di benua kanan".
"Iya, aku hanya terlalu banyak berpikir" Dia diam-diam tersenyum lalu megelus puncak kepalaku.
Perasaan berbunga-bunga segera memenuhi seluruh tubuhku, seperti ribuan kupu-kupu yang beterbangan menggelitik. Pipiku sedikit memanas, kenapa dia bisa bersikap selembut ini?
"Mukamu memerah, apa kau sakit?" Tanya nya lalu bergerak memegang keningku bertujuan mengecek apakah aku demam atau tidak.
Sialan remaja ini pasti sengaja?!
Tentu saja mukaku semakin memerah, hei ini memalukannn
"Ah, kau tidak demam.. Tetapi mengapa wajahmu semakin memerah begini"
Aku menutup wajahku yang sudah memerah seperti tomat menggunakan kedua tanganku. "Cukup! Katanya kita akan makan malam dipasar!"
"Ah iya juga, ayo"
Uh ayolah, kendalikan detak jantungmu, Aileen..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Sulati Cus
bukan polos tp licikkkk
2022-06-26
0
Mayz
hmm bisa ngak,,ngak sama tuh pangeran mahkota...ama yg lain aja thor ..
2022-04-16
0
Ida Blado
ortunya sungguh mengecewakan,,,,,di rumah sendiri seperti tmu dn gk ada yg membelanya.hrs'a author bikin karayer aeleen kuat bkn lemah dn seperti ngemis kasih syg
2021-12-14
2