Amanah kakek Faris

Mansion keluarga Khanza

"Akia."

Suara bariton milik Aryan menggema keras diruangan tersebut. Memanggil putrinya yang sedang lewat hendak memasuki kamarnya. Sorotan matanya tajam seakan menusuk jantung, namun tidak membuat seorang Akia merasa takut ataupun gugup.

Dengan acuhnya gadis itu berbalik lalu berjalan menuju sofa saat melihat tanda isyarat dari papanya yang menyuruhnya duduk. Dengan malas, gadis itu membanting tubuhnya disofa empuk itu.

Akia menatap sinis wajah papanya dan juga wanita disampingnya, wanita yang selama ini berusaha berpura pura mencari perhatian padanya.

"Waktuku tidak banyak jika anda ingin mengatakan sesuatu padaku. Jadi saya harap anda tidak membuang waktuku dengan percuma." Serunya dingin.

Tuan Aryan menghela nafasnya secara perlahan, lalu kembali menatap wajah putrinya dengan tatapan sendu.

"Sya, papa ingin menyampaikan sesuatu yang penting padamu. Ini tentang keinginan almarhum kakekmu."

Akia mengernyitkan dahinya. " Maksud anda ?"

"Apa kau masih ingat dengan kakek Manaf sahabat kakekmu ?"

Akia berpikir keras mencoba mengingat serpihan nama di otak nya. Tersenyum ceria saat dia kembali mengingatnya.

"Ah, aku ingat pa, bukannya beliau sudah meninggal ya. Lalu apa hubungannya denganku ?" Tanyanya sejenak melupakan kekesalannya pada sang papa.

"Ada, karena ini berhubungan dengan keinginan mereka berdua."

"Apa maksud papa ? Tolong jangan berbelit belit." Tanyanya dengan nada tidak sabar.

"Sya, dari semenjak kau kecil, kakek Manaf sudah meminta pada kakekmu untuk menjadikanmu istri untuk cucunya. Dan kakekmu menyetujui hal itu, dengan kata lain kalian berdua sudah dijodohkan dari kalian kecil." Ujar Tuan Aryan dengan suara beratnya.

Akia membelalakkan kedua matanya dengan sempurna. Begitu juga dengan Viona, dia tidak menyangka jika alasan Aryan menyuruhnya duduk disini hanya karena ingin menyampaikan pesan ayah mertuanya itu.

"Tidak ! Aku menolaknya." Ucapnya tegas.

"Sya, papa mohon untuk kali ini kau mau menuruti permintaan kakekmu. Jika itu papa yang menyuruhmu, kau berhak menolaknya nak. Tapi ini adalah keinginan almarhum kakekmu, apa kau ingin membuat almarhum kakekmu sedih, Sya ?"

Melihat putrinya yang masih terdiam, Aryan berani untuk meneruskan ucapannya.

"Papa yakin jika pilihan kakekmu adalah tepat Sya. Laki laki yang di pilih oleh kakekmu pasti laki laki yang baik." Tambahnya.

Akia menatap wajah sang papa dengan pandangan penuh arti.

"Apa papa sudah bertemu dengan orangnya ? Maksudku dengan pria yang akan dijodohkan denganku ?"

"Ya, papa sudah menemuinya, dan papa yakin dia pria yang sangat baik. Apa kamu tidak tahu jika kakek Manaf adalah pemilik pondok pesantren yang terkenal dan terbaik di kota ini ? Bukan cuma itu, azriel juga seorang pengusaha muda yang terkenal sukses diusianya yang masih muda, sesekali dia membantu ayahnya untuk mengajar di pesantren milik sang kakek."

"Cih, pria sok alim ternyata." Sinisnya.

"Sya ! Jaga bicaramu, papa mohon berubahlah nak." Ucap Tuan Aryan dengan mimiknya yang terlihat sedih.

Akia mendengus.

"Kapan pertemuannya ?" Sontak Tuan Aryan tersenyum bahagia, satu langkah lagi dia akan kembali membuat putrinya berubah seperti dulu. Dia sangat yakin dengan rencananya kali ini, dalam hati dia berterima kasih pada sang ayah dengan adanya perjodohan ini.

"Lusa, mereka akan datang kemari."

Akia lalu bangkit berdiri, kemudian berbalik hendak menuju kamarnya.

"Sya, papa harap kau nanti bisa berperilaku sopan nak."

Akia mendengus kasar. " Jangan mengaturku ! Hidupku aku sendiri yang berhak mengaturnya. Anda tidak usah sibuk mengatur hidupku dan bagaimana diriku. Atur saja istrimu supaya dia bisa menjadi istri yang lebih baik lagi." Ketusnya lalu kembali berbalik dan menghilang dibalik tembok pembatas ruangan.

Tuan Aryan hanya bisa menghela nafas panjangnya melihat kelakuan putrinya. Berbeda dengan Viona, wanita itu seakan menatap tak suka pada anak tirinya. Terlihat sekali diraut wajahnya.

Aku tidak akan membiarkan anak sialan itu merasakan kebahagiaan. Bagaimanapun caranya aku harus menggagalkan perjodohan ini. Gumamnya dalam hati.

***

Tuan Aryan nampak terlihat sedikit panik, sesekali matanya menatap kearah pintu, berharap apa yang ditunggunya segera menampakkan diri. Sesekali dia tersenyum canggung pada tamu yang berada didepannya.

"Mohon maaf pak Kyai, sepertinya anak saya sedikit terlambat." Ujarnya dengan nada canggung.

"Tidak apa apa pak Aryan, kami sekeluarga bersedia menunggu kedatangan putri pak Aryan." Sahut Abah Ahmad dengan ekspresi tenangnya.

Ya, hari ini adalah hari dimana bertemunya dua keluarga. Dan Tuan Aryan sudah mewanti wanti pada Akia untuk tidak membuatnya malu. Namun ternyata segala upayanya tidak membuahkan hasil, terbukti saat ini putrinya yang tidak menampakkan batang hidungnya.

Sementara itu Viona nampak mengulas senyuman tipis. Wanita itu merasa sedikit tenang, karena sebelum dia melakukan apapun, anak sialan itu dengan sendirinya sudah membuat ulah. Dia yakin setelah ini pasti mereka akan membatalkan perjodohan ini.

Azriel menatap wajah kedua orangtuanya dengan ekspresi yang tidak menentu. Jujur didalam hatinya walaupun dia tahu dengan siapa dia dijodohkan, namun tetap saja ada gurat kekhawatiran diwajahnya. Dia merasa khawatir jika sampai abah nya tahu bagaimana kelakuan Akia selama ini.

Walau dalam hati dia sedikit bahagia karena pada akhirnya akan bersama dengan orang yang dicintainya, namun ketika melihat Akia yang sudah banyak berubah, sedikit membuat hatinya tetap merasa khawatir.

Azriel kembali menatap wajah abah nya yang terlihat meneduhkan. Berpaling kearah umminya yang nampak tersenyum manis seraya mengusap usap punggung tangannya.

"Ummi, Azriel harap nanti ummi dan abah tidak kecewa melihat perubahan dalam diri Akia." Ucapnya lirih, hampir menyerupai bisikan.

Ummi Hana tersenyum. " Jangan khawatir, ummi dan abah sudah tahu apa dan bagaimana calon istrimu itu. Dan bukankah nanti kewajibanmu untuk membawanya kembali kejalan yang benar nak ?"

"Maksud ummi ?" Tanya Azriel heran.

"Pak Aryan sudah menceritakan semuanya pada abah dan ummi. Dan itu tidak menyurutkan langkah kami untuk melaksanakan amanah kakekmu nak." Ucap Ummi Hana lembut.

Azriel tersenyum lega, sekarang tidak ada lagi yang dia khawatirkan. Umminya benar, bagaimanapun keadaan Akia, dia akan tetap menerimanya. Bukankah nantinya dia yang akan menjadi panutan untuk istrinya itu ?

Mereka masih saling bercengkerama, sedikit bercerita mengenai kisah lama tentang persahabatan antara kakek Faris dan Kakek Manaf. Sampai sebuah suara lantang membuyarkan obrolan mereka.

"Aku pulang ! Mboookku sayaaaang." Teriakan Akia yang memanggil mbok Inem, terdengar pecah memenuhi ruangan tersebut.

"Akia ! Dari mana saja kamu ! Bukankah papa sudah bilang untuk tidak keluar. Apa kamu melupakan pertemuan hari ini ?" Serentetan pertanyaan membuat Akia mendengus kasar.

"Ck, jangan teriak, aku tidak t**i."

"Akia !" Bentaknya keras. Dia sungguh teramat malu pada tamunya. Apalagi ditambah penampilan Akia yang memakai pakaian terbuka. Kaos putih ketat berlengan pendek ditambah celana jins panjang yang robek dibeberapa bagian, terutama paha dan dengkul.

Abah Ahmad dan Ummi Hana langsung beristighfar melihat penampilan Akia, sedangkan Azriel langsung memalingkan wajahnya, enggan untuk menatap Akia dengan pakaian terbukanya. Sementara Rio hanya terdiam dengan pandangan matanya yang menelisik kearah Akia.

Ucapan papanya seketika membuat Akia tersadar jika dirumahnya saat ini sedang ada tamu. Dengan santai dia berjalan kearah sofa lalu membanting tubuhnya dengan sedikit kasar. Tidak lupa dia menyilangkan kakinya dengan gaya angkuhnya. Tentu saja hal itu membuat papanya menjadi sangat geram.

"Sya ! Jaga sikapmu nak. Papa mohon." Ucapnya memohon pada putrinya.

Akia melirik sinis, lalu merubah posisinya dengan mengangkat kedua kakinya lalu duduk bersila.

"Ck, Aku hanya duduk, kenapa anda begitu panik tuan Aryan ?" Ucapnya sinis.

"Setidaknya bersikaplah sopan terhadap tamu kita. Jika kamu tidak ingin menghormati papa, setidaknya hormatilah keluarga dari sahabat kakekmu." Ucap Tuan Aryan lirih.

Mendengar penuturan papanya, seketika membuat raut wajah Akia yang tadinya mengeras, perlahan kembali melunak, kemudian memperbaiki posisi duduknya.

"Maaf." Ucapnya lirih membuat sang papa menghela nafas lega.

Azriel mengrenyit heran, merasa aneh dengan perubahan gadis itu yang mendadak lembut kala Tuan Aryan menyebut nama kakeknya.

"Jadi bagaimana Pak Aryan, apa kita bisa melanjutkan perjodohan anak anak kita ini ? Tapi jangan lupa, walaupun orangtua kita sudah menjodohkan mereka, tetap saja jika anak anak keberatan, kita tidak bisa melanjutkan perjodohan ini." Ucap Abah Ahmad.

"Saya setuju pak Kyai." Sahut Tuan Aryan.

"Tapi bagaimana dengan keluarga anda pak Kyai ? Maksud saya, keluarga anda adalah keluarga yang taat dan patuh pada agama, sedangkan anda lihat sendiri, putri kami..." Celetuk Viona yang langsung mendapatkan sorotan tajam Tuan Aryan.

"Viona ! Jaga ucapanmu." Desis Tuan Aryan dengan rahang yang mengeras. Namun seakan mendapat angin segar, Viona semakin membuat suasana semakin memanas dengan memprovokasi keadaan.

"Apa salahku ? Apa yang aku ucapkan adalah kebenaran. Aku hanya takut jika keluarga mereka nanti akan merasa malu dengan sikap Akia putri kita. Aku takut..."

"CUKUP !!" Teriak Akia dengan suara keras sembari bangkit dari duduknya. Terlihat jelas amarah besar menghantui pikirannya. Matanya berkeliling memandang setiap orang yang berada didepannya.

"Sya, tenanglah nak." Bujuk Tuan Aryan dengan pelan dan hati hati.

Namun percuma, saat ini amarah sedang menguasai pikiran Akia.

"Aku bilang cukup. Aku diam bukan berarti aku membiarkan seseorang bisa bebas menghina ku. Apa yang salah dengan pakaianku ? Karena kenyataannya memang beginilah diriku. Aku bukan orang munafik yang ingin terlihat sempurna dimata orang hanya demi menarik perhatian orang orang kaya. Jika kalian tidak senang dengan keadaan diriku saat ini, silahkan saja batalkan perjodohan ini sekarang juga. Dengan senang hati aku akan menerimanya. Lagipula siapa yang sudi menikah dengan orang yang sok alim seperti dia. Permisi." Sarkasnya dengan melirik tajam kearah Azriel.

Tanpa berucap apapun lagi, gadis itu pergi dengan membawa api amarah didalam dirinya. Dia benar benar merasa geram karena penghinaan yang terlontar dari mulut wanita iblis tersebut. Tidak ada lagi yang ingin dia utarakan, saat ini yang ada dibenaknya hanyalah ingin melampiaskan amarah didalam hatinya. Tujuannya hanya satu, arena balap motor.

Namun baru beberapa langkah dia berjalan suara bariton milik Azriel menghentikan langkahnya.

"Tunggu !"

TBC

Alhamdulillah, akhirnya bisa update kembali. Maaf jika masih ada banyak kesalahan.

Jangan lupa untuk selalu tinggalkan meja ya. sayang..🤗

Salam sayang dari ASKHA

Terpopuler

Comments

😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎

😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎

tunggu ✋✋✋

2021-10-15

0

AdeOpie

AdeOpie

nenek lampir gibeng ajah biar tau rasa

2021-06-20

0

Reirin Mitsu

Reirin Mitsu

Ih, dah lah lenyap aja si Viona.

2021-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis Arogan
2 Kemarahan Akia
3 Sifat asli seorang Viona
4 Aksi Akia
5 Sisi lain seorang Akia
6 Dunia malam
7 Masa lalu kelam
8 Tidak dapat berkutik
9 Satu Milyar
10 Rezeki 1 M
11 Kalah
12 Bertemu mantan
13 Sultan Azriel El fahrenzi
14 Amanah kakek Faris
15 Sisi yang tersembunyi
16 Ikut dalam permainan
17 Berselisih paham
18 Terbongkar
19 Antara benci dan dendam
20 Penyesalan Tuan Aryan
21 Kecelakaan
22 Lumpuh
23 Rapuh
24 Aku tidak pantas untukmu
25 Pria itu Dariel
26 Kenangan
27 Kau tidak mengenalku ?
28 Kesempurnaan hanya milik Allah
29 Kabar Buruk
30 Pembawa sial ?
31 Rencana
32 Curiga
33 Membulatkan tekad
34 Sahabat jadi cinta
35 Abah Umar dan Arfan syailendra
36 Menemukanmu
37 Ketahuan
38 Ustazhah Syifa
39 Membuatku pantas untukmu
40 Hidayah Allah datang begitu indah
41 Tiga Tahun Tanpamu
42 Sang pemilik suara merdu
43 Sang idola
44 Suara itu..
45 Rindu yang sangat indah
46 Rasa itu..
47 Perasaan bahagia para sahabat.
48 Cinta karena Allah
49 Rahasia Jodoh
50 Memaksa
51 Ikhrar janji suci
52 Malu malu sayang
53 Mengungkap kebenaran
54 Jadilah milikku seutuhnya
55 Miliki aku, karena aku adalah istrimu
56 Kisah Silam
57 Nggak mau jadi janda muda
58 Masih Truma
59 Kecantikan alami dibalik cadar
60 Perpisahan
61 Aku tampan dan berkharisma
62 Siapa yang menggoda
63 Restuku
64 Perang Dingin
65 Pernikahan Kedua
66 Bahagia Bersamamu
67 Siapa Marc ?
68 Ada Allah bersama kita
69 Marc atau Marco
70 Senyumnya membuat jiwa meleleh
71 Sebelum Terlambat.
72 Terlambat satu langkah
73 Mengatur rencana
74 Siapa Jason ?
75 Sosok Misterius
76 Menaruh harapan padanya
77 Pasrah ataukah putus harapan
78 Sang penyelamat
79 Berdamai dengan masalalu
80 Tragedi terulang kembali.
81 Kenyataan yang sesungguhnya
82 Siuman akankah amnesia ?
83 Perjuanganku sebagai seorang istri
84 Pulang
85 Semua atas ridho Allah
86 Rencana tersembuyi Marco
87 Terpengaruh hasutan
88 Sebelum Kau menyesalinya
89 Kecurigaan Akia
90 Jebakan Marco
91 Kedatangan Gin
92 Malam mencekam
93 Akhir dari pertarungan
94 Mencoba memahami
95 Kebersamaan
96 Kaya tapi kok kutuan
97 Rindu suara azhan
98 Kabar Bahagia
99 Tuan suami yang manja
100 Saling melupakan masalalu
101 Melepasmu
102 Kisah masa lalu Alex
103 Menjaga Alex
104 Terima kasih
105 Semoga pernikahan ini sampai kejannahNya
106 S.2. Kehidupan Akila
107 S.2. Mengundurkan diri
108 S.2. Nasehat papa Aryan
109 S.2. Maaf
110 S.2. Aku rindu perhatianmu
111 S.2. Aku mencintaimu lebih dari cintamu padaku
112 S.2. Gadis tengil
113 S.2. Melepasmu
114 S.2. Membuatmu tersadar
115 S.2. Mulai berjuang
116 S.2. Jangan terlalu berharap
117 S.2. Panik
118 S. 2. Baby Azzam Dan Azura
119 S. 2. Calon Suami
120 S. 2. Pergi Kau setan
121 S. 2. Apa yang kalian lakukan ?
122 S. 2. Aku berubah Karena kecewa
123 S. 2. Terima Kasih
124 S. 2. Tak Terduga
125 S. 2. Fakta dibalik Fakta
126 S. 2. Mulai mencari tahu
127 S. 2. Menyingkap Fakta yang tersembunyi
128 S. 2. Rasa Bersalah Dhafa
129 S. 2. Bertemu
130 S. 2. Jangan Takut Menderita
131 S. 2. Isi Hati suami
132 S. 2. Nasehat Sahabat
133 S. 2. Bertemu Abang Fa
134 S. 2. Sultan mah bebas
135 S. 2. Laki laki matre
136 S. 2. Bertemu Merry
137 S. 2. Will You Marry Me
138 S. 2. Tiga pria gesrek
139 S. 2. Romantis ala Rasulullah
140 S. 2. Saudara laknat.
141 S. 2. Gagal
142 S. 2. Ana Uhibbuki Fillah
143 S. 2. Kayak Bebek
144 S. 2. Pembalasan cantik
145 S. 2 . Akhir segala akhir
146 Extra Part 1
147 Extra Part. 2
148 Extra part. 3
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Gadis Arogan
2
Kemarahan Akia
3
Sifat asli seorang Viona
4
Aksi Akia
5
Sisi lain seorang Akia
6
Dunia malam
7
Masa lalu kelam
8
Tidak dapat berkutik
9
Satu Milyar
10
Rezeki 1 M
11
Kalah
12
Bertemu mantan
13
Sultan Azriel El fahrenzi
14
Amanah kakek Faris
15
Sisi yang tersembunyi
16
Ikut dalam permainan
17
Berselisih paham
18
Terbongkar
19
Antara benci dan dendam
20
Penyesalan Tuan Aryan
21
Kecelakaan
22
Lumpuh
23
Rapuh
24
Aku tidak pantas untukmu
25
Pria itu Dariel
26
Kenangan
27
Kau tidak mengenalku ?
28
Kesempurnaan hanya milik Allah
29
Kabar Buruk
30
Pembawa sial ?
31
Rencana
32
Curiga
33
Membulatkan tekad
34
Sahabat jadi cinta
35
Abah Umar dan Arfan syailendra
36
Menemukanmu
37
Ketahuan
38
Ustazhah Syifa
39
Membuatku pantas untukmu
40
Hidayah Allah datang begitu indah
41
Tiga Tahun Tanpamu
42
Sang pemilik suara merdu
43
Sang idola
44
Suara itu..
45
Rindu yang sangat indah
46
Rasa itu..
47
Perasaan bahagia para sahabat.
48
Cinta karena Allah
49
Rahasia Jodoh
50
Memaksa
51
Ikhrar janji suci
52
Malu malu sayang
53
Mengungkap kebenaran
54
Jadilah milikku seutuhnya
55
Miliki aku, karena aku adalah istrimu
56
Kisah Silam
57
Nggak mau jadi janda muda
58
Masih Truma
59
Kecantikan alami dibalik cadar
60
Perpisahan
61
Aku tampan dan berkharisma
62
Siapa yang menggoda
63
Restuku
64
Perang Dingin
65
Pernikahan Kedua
66
Bahagia Bersamamu
67
Siapa Marc ?
68
Ada Allah bersama kita
69
Marc atau Marco
70
Senyumnya membuat jiwa meleleh
71
Sebelum Terlambat.
72
Terlambat satu langkah
73
Mengatur rencana
74
Siapa Jason ?
75
Sosok Misterius
76
Menaruh harapan padanya
77
Pasrah ataukah putus harapan
78
Sang penyelamat
79
Berdamai dengan masalalu
80
Tragedi terulang kembali.
81
Kenyataan yang sesungguhnya
82
Siuman akankah amnesia ?
83
Perjuanganku sebagai seorang istri
84
Pulang
85
Semua atas ridho Allah
86
Rencana tersembuyi Marco
87
Terpengaruh hasutan
88
Sebelum Kau menyesalinya
89
Kecurigaan Akia
90
Jebakan Marco
91
Kedatangan Gin
92
Malam mencekam
93
Akhir dari pertarungan
94
Mencoba memahami
95
Kebersamaan
96
Kaya tapi kok kutuan
97
Rindu suara azhan
98
Kabar Bahagia
99
Tuan suami yang manja
100
Saling melupakan masalalu
101
Melepasmu
102
Kisah masa lalu Alex
103
Menjaga Alex
104
Terima kasih
105
Semoga pernikahan ini sampai kejannahNya
106
S.2. Kehidupan Akila
107
S.2. Mengundurkan diri
108
S.2. Nasehat papa Aryan
109
S.2. Maaf
110
S.2. Aku rindu perhatianmu
111
S.2. Aku mencintaimu lebih dari cintamu padaku
112
S.2. Gadis tengil
113
S.2. Melepasmu
114
S.2. Membuatmu tersadar
115
S.2. Mulai berjuang
116
S.2. Jangan terlalu berharap
117
S.2. Panik
118
S. 2. Baby Azzam Dan Azura
119
S. 2. Calon Suami
120
S. 2. Pergi Kau setan
121
S. 2. Apa yang kalian lakukan ?
122
S. 2. Aku berubah Karena kecewa
123
S. 2. Terima Kasih
124
S. 2. Tak Terduga
125
S. 2. Fakta dibalik Fakta
126
S. 2. Mulai mencari tahu
127
S. 2. Menyingkap Fakta yang tersembunyi
128
S. 2. Rasa Bersalah Dhafa
129
S. 2. Bertemu
130
S. 2. Jangan Takut Menderita
131
S. 2. Isi Hati suami
132
S. 2. Nasehat Sahabat
133
S. 2. Bertemu Abang Fa
134
S. 2. Sultan mah bebas
135
S. 2. Laki laki matre
136
S. 2. Bertemu Merry
137
S. 2. Will You Marry Me
138
S. 2. Tiga pria gesrek
139
S. 2. Romantis ala Rasulullah
140
S. 2. Saudara laknat.
141
S. 2. Gagal
142
S. 2. Ana Uhibbuki Fillah
143
S. 2. Kayak Bebek
144
S. 2. Pembalasan cantik
145
S. 2 . Akhir segala akhir
146
Extra Part 1
147
Extra Part. 2
148
Extra part. 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!