Hari ini Tuan Aryan hendak melakukan perjalanan bisnisnya keluar negeri, tepatnya ke negara Amerika. Cabang perusahaan miliknya yang berada di Los Angeles mengalami masalah yang agak serius dan membutuhkan pimpinan tertinggi untuk menanganinya. Dan dengan terpaksa Aryan berangkat kesana demi menyelesaikan permasalahan yang menimpa kantor cabangnya. Dirinya tidak mungkin memberi perintah pada putri semata wayangnya, secara dia sendiri sangat mengenal sifat Akia yang sudah pasti menolaknya.
Tuan Aryan langsung berangkat menuju bandara setelah berpamitan pada anak istrinya dan mewanti wanti pada Akia supaya tidak melakukan hal hal yang bisa memicu keributan antara istri dan anaknya.
Sepeninggal papanya, Akia melajukan mobilnya menuju ke sebuah restoran mewah miliknya yang dia bangun sendiri dengan menggunakan hasil jerih payahnya selama ini. Sesampainya disana dia langsung menuju kelantai atas dimana ruangannya berada.
Akia segera membuka laptopnya, lalu memeriksa data data perusahaan milik ayahnya yang berada di Los Angeles. Setelah melihat ada sedikit kejanggalan, dengan segera dia mendial orang kepercayaannya yang berada disana. Menjelaskan dengan sedetail detailnya lalu merencanakan sesuatu dengan segera.
"Ingat, semua harus sudah selesai sebelum kedatangan papa disana esok hari. Kau mengerti !" Perintahnya tegas.
Setelah benar benar memastikan tidak akan ada kendala, Akia memutuskan sambungan telponnya dengan tangan kanannya. Menghembuskan nafas lega saat dirasa akar permasalahannya sudah dituntaskan.
Sampai kapanpun, tidak akan pernah aku biarkan peninggalan almarhum kakek hancur. Akan ku jaga sampai aku benar benar tidak bisa lagi menjaganya. Bahkan jika perlu, aku akan menjaganya dengan nyawaku sendiri. Bathinnya.
Tidak ada yang tahu, jika dibalik kesuksesan seorang Aryan Maulana Khanza, ada campur tangan gesit seorang Akia didalamnya. Segala bentuk permasalahan yang menimpa perusahaan dengan mudah diselesaikan oleh gadis itu. Bahkan Akialah yang sebenarnya yang sudah membuat perusahaan milik keluarga Khanza itu sukses hingga sampai ketahap sekarang ini. Menjadi pengusaha sukses kedua didunia bisnis.
Akia menghempaskan tubuhnya di sandaran kursi kekuasaannya. Memejamkan matanya demi menghilangkan kepenatannya. Melirik kearah lengan, seketika terhenyak saat melihat waktu sudah menunjukkan pukul 2 menjelang 3 sore hari. Bergegas dia membereskan beberapa berkas yang nampak berantakan diatas meja, lalu segera meraih kunci mobilnya. Dia ingin segera pulang kerumah, melepaskan lelah yang menerpa tubuh kecilnya.
Akia sampai dihalaman parkir mobil didepan rumahnya setelah Pak Min sang satpam membuka pintu gerbang. Lalu dia beranjak turun setelah memarkirkan mobilnya. Namun matanya nampak menyipit tatkala melihat begitu banyak mobil terparkir dihalaman parkir. Dan semakin mengernyit heran saat melihat beberapa artnya berada diluar rumah.
Mobil mobil siapa ini ? Bathinnya menyelidik.
"Kenapa kalian ada diluar ?" Tanyanya heran.
Namun bukan jawaban yang didapat, melainkan wajah wajah ketakutan yang terlihat jelas di mata mereka. Merasa kesal karena tidak mendapat jawaban, dia beralih menatap Mbok Inem yang nampak menundukkan kepalanya.
"Mbok !? Apa Mbok juga tidak mau menjawab pertanyaan ku ?"
Mbok Inem terhenyak karena terkejut, dengan terbata wanita paruh baya itu berusaha menjawab.
"A-anu Non..Nyonya..anu..didalam.." Ucapnya dengan nada bicara yang terlihat gugup.
Akia memandang curiga pada mbok Inem, merasa penasaran dia melangkah cepat masuk kedalam rumah. Mengabaikan panggilan mbok Inem yang terlihat panik dan ketakutan.
Akia terus melangkah semakin masuk kedalam. Seketika mukanya memerah menahan geram. Kedua tangannya mengepal kuat disamping kanan dan kiri tubuhnya.
Akia memandang sekeliling ruangan yang kini sudah berubah menjadi arena pesta orang dewasa. Beberapa pria dewasa, dan juga perempuan nampak berjoget ria mengikuti alunan keras suara musik yaang diputar diruangan tersebut. Bahkan matanya sempat melihat adegan menjijikkan yang terpampang didepan matanya. Terlihat Viona tengah berciuman dengan seorang pria yang kira kira seumuran dengannya. Bahkan pakaian wanita itu sudah terlihat sangat berantakan.
Tidak hanya wanita itu, beberapa orang juga melakukan hal yang sama, bahkan ada yang sudah setengah telanjang. Dengan hati yang sudah penuh dengan amarah, Akia berjalan menuju sound sistem lalu mematikan musik tersebut.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN DIRUMAHKU HAH !!" Bentak nya keras membahana.
Semua orang langsung terkejut saat tiba tiba musik berhenti ditambah suara keras yang menggelegar diruangan tersebut. Semua mata menatap intens pada seorang gadis dengan memakai celana panjang dan kaos street nya.
Berbeda dengan yang lainnya yang merasa terkejut, Viona nampak melangkah santai menghampiri Akia. Memandang sinis anak tirinya.
"Ah, aku pikir siapa, ternyata hanya kau bocah kecil." ucapnya dengan pongahnya.
"Siapa dia sayang ?" Bisik pria muda itu sembari memeluk pinggangnya, bahkan sesekali mengecup bahu Viona yang terlihat terbuka.
"Hanya bocah ingusan, kau tahu aku sangat kesal sekali padanya, dialah anak Aryan yang berarti dia adalah anak tiriku." Sahutnya.
Akia menyeringai tajam.
"Sayang ? Kau memanggilnya sayang ? Berarti dia kekasihmu donk ? Waah...tidak kusangka akhirnya sifat aslimu keluar juga Viona. Kau sangat pintar sekali bersandiwara didepan papaku j*****g. Bersikap seolah olah kau wanita suci, padahal kau lebih rendah dari seorang p*****r." Sindir nya tajam.
"Kau !!!" Geram Viona.
Akia bersidekap sembari memandang sinis kearah Viona.
"Kau juga sama, kau lebih rendah dibandingkan dengan seorang g***o. Berani bermain api dengan wanita yang sudah bersuami. Apa kau segitunya tidak laku ? Atau kau membutuhkan uang ? Jika kau butuh uang, aku akan berikan berapapun uang yang kau pinta, tapi tinggalkan wanita ini dan bekerjalah dengan pekerjaan yang halal. Bukan bekerja sebagai pemuas nafsu bejat wanita j****g ini." Sarkasnya tajam.
"Ryan, jangan dengarkan bocah brengsek ini." Geram Viona karena merasa dipermalukan. Ditatapnya beberapa pria yang berada disekitarnya.
"Oh iya berhubung hidangan spesialnya sudah tiba, maka aku persilahkan kalian untuk menikmatinya." Ucapnya sembari menyeringai penuh misteri kearah Akia.
Akia memandang curiga pada Viona yang nampak tersenyum penuh misteri. Sejenak gadis itu merasakan firasat buruk. Dan benar saja, feelingnya selalu mengatakan hal yang benar. Terbukti kini didepannya telah berdiri beberapa pria dewasa yaang Tenga menatapnya lapar.
"Anak tirimu benar benar sangat cantik dan seksi viona. Aku jamin dia pasti akan merasa puas jika bersama dengan kami berlima. Hahahahaha" Salah satu pria hidung belang itu tertawa. Tawanya terdengar keras, disusul oleh tawa pria lainnya.
"Bersenang senanglah, jarang jarang loh kalian bisa mendapatkan yang masih disegel."
"Seriusan ? Wah aku sungguh beruntung sekali." Ujarnya lagi.
Prok
Prok
Prok
Viona mengernyit heran manakala gadis itu malah bertepuk tangan sembari tersenyum sinis.
"Kau berniat menjual ku J****g ? Coba saja kau lakukan, aku justru ingin melihat sampai sejauh mana keberanian mu padaku jika tidak ada papaku disini." Tantang nya.
"Kenapa kalian masih diam saja ? Cepat lakukan apa yang ingin kalian lakukan." Geram Viona saat melihat para pria masih saja santai.
"Aku katakan hanya sekali jangan sampai aku mengulang nya. Cepat keluar dari rumahku atau kalian akan menerima akibatnya." Ancam Akia dengan sorot mata yang berubah dingin.
"Aku suka sekali gadis yang penuh tantangan, bagiku itu sangat menggairahkan." Sahut pria berbaju biru dengan mata yang sudah penuh gairah. Menatap nyalang gadis itu sembari menjilat bibirnya sendiri.
"Mari kita bersenang senang baby..aku jamin kau pasti akan suka." Ucapnya sembari tertawa diikuti oleh orang orang yang ada disana tidak terkecuali Viona yang nampak puas karena rasa sakit hatinya pada gadis itu akan terlampiaskan sekarang.
TBC..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Alan Bumi
banyak typo
2022-08-31
0
Kimmy Hannara
coba ajja ada yg mendokumentasikan kelakyan bejad Viona
2021-10-18
0
Atieh Natalia
mama tiri ga tau diri
2021-10-15
0