Akia masuk kedalam rumah setelah seharian merasa lelah dengan banyaknya kegiatan di kampus nya. Melihat jam didinding yang menunjukkan pukul 2 siang.
Astaga sudah terlalu siang, bahkan aku belum sembahyang. Dan ini sudah mau lewat sekali.Gerutunya dalam hati.
Dengan cepat dia semakin masuk kedalam rumah yang nampak terlihat sepi. Maklum di jam segini para artnya sedang istirahat di rumah belakang mansionnya. Akia semakin berjalan cepat, dan melewati kamar sang papa yang berada dilantai dasar.
Aku harus cepat sholat, setelah itu pergi menengok mama dirumah sakit. Bathinnya.
Namun langkah gadis itu berhenti sejenak saat dia mendengar suara suara aneh yang muncul dikamar sang papa. Dahinya berkerut sembari menebak apa yang dia dengar.
Bukankah mama ada dirumah sakit ? Lalu siapa suara wanita yang aku dengar ini ?
Langkahnya secara refleks mendekati kamar sang papa dengan jantung yang berdegup kencang. Wajahnya terlihat sangat pucat, saat dia menempelkan telinganya di pintu kamar sang papa. Kini suara itu terdengar semakin jelas ditelinganya.
"Sayaaanng...aaah..kau benar benar menggoda." Suara sang papa terdengar dengan suara nafasnya yang menderu.
"Mas..akh..aku tidak kuat ..lagi." Muncul suara wanita.
"Sebentar..lagi..aaaaakkkhh..punyamu benar...benar..nikmat.."
"Maaass..aakkkhh.."
"Aakkkkhh...."
Terdengar geraman keduanya yang nampak merasa puas setelah pelepasan mereka. Airmata Akia runtuh mengalir deras sembari tangannya menutup mulutnya. Tidak percaya pada sang papa yang dia anggap sebagai kebanggaannya ternyata telah mengkhianati mamanya.
Dengan amarah yang luara biasa dan entah mendapatkan kekuatan dari mana, gadis muda itu mendobrak pintu kamar papanya dengan sangat keras.
Brakk !
"APA YANG KALIAN LAKUKAN !! " Teriaknya keras.
Aryan yang hendak memulai kembali petualangannya tentu saja merasa kaget dan terkejut. Dengan cepat dia berbalik lalu segera memakai celananya kembali. Sementara itu sang wanita itu segera menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut tebal dan nampak tersenyum penuh misteri.
"Sa-sayang.." Ucap Aryan panik. " Ini tidak seperti yang kau lihat sayang."
Akia memandang sengit kearah papanya.
"Kalian berdua benar benar biadab. Akia tidak menyangka papa tega mengkhianati mama. Bahkan disaat mama sedang dirawat dirumah sakit. Dimana letak pikiran papa hah."
"Sa..yang..maafkan papa." Sahut Aryan dengan kepala tertunduk. Kali ini dia sudah tidak bisa berkelit lagi. Perkataan putrinya memang benar, dia sangat biadab setelah tega mengkhianati istrinya.
"Apa salah mama ! Sampai papa tega berbuat keji seperti ini ?"
"Mamamu tidak salah sayang, papa lah yang salah."
"AKU BENCI PAPA !! JANGAN PANGGIL AKU ANAKMU LAGI. AKU BAHKAN MERASA JIJIK PADAMU TUAN ARYAN !!" Teriaknya sembari pergi dari hadapan papanya.
Aryan memejamkan matanya, perih, sangat perih saat putrinya sendiri mengatakan membencinya. Ini baru putrinya bagaimana jika istrinya tahu kelakuan bejat nya ? Dia sungguh tidak sanggup untuk kehilangan kedua orang yang sangat dicintainya.
"Pakai bajumu dan pergi dari rumahku." Perintahnya dingin pada wanita itu.
"Sayang..kau bilang ingin lanjut kembali." Desah wanita itu ditelinga Aryan.
"Viona !! Pergi !! " Bentaknya keras.
Viona mencebik kesal, dengan wajah yang masam wanita itu memakai pakaiannya kembali. Lalu berjalan keluar mmeelewati Aryan yang nampak acuh padanya.
Lihat saja, kau akan menjadi milikku. Wanita penyakitan itu tidak pantas berada disisimu. Hahaha. Bathinnya sembarie menyeringai penuh misteri.
Aryan terduduk lemas dilantai, menyesali apa yang sudah dia lakukan. Dengan gusar dia meraih ponselnya lalu menghubungi anak buahnya.
"Pergi dan ikuti putriku. Aku tidak ingin sesuatu terjadi padanya." Perintahnya pada orang diseberang.
💞 💞 💞
Mama Erna menatap sendu kearah gadis yang berada didekapannya. Hatinya ikut merasakan sakit dan perih mendengar cerita putri dari sahabatnya itu.
Aryan kau benar benar tega. Kecamnya dalam hati.
Ya Aryan adalah suami dari sahabatnya sendiri, Kayla. Sebenarnya mereka bertiga adalah sahabat sejak masuk SMA sampai kuliah. Dan Aryan sudah berpacaran dengan Kayla sejak dari SMA.
Arumi dan juga Luna yang tadi sempat Arumi kabari, juga ikut meneteskan air mata nya. Mereka ikut merasakan kesedihan yang melanda sahabatnya.
"Sekarang kau hendak kemana Sya ?" Tanya mama Erna.
"Nggak tahu ma, jika boleh Akia ingin bermalam disini."
"Tentu saja boleh, anggap saja ini rumahmu sendiri, ya walaupun tidak sebesar rumah papamu sih." Sahutnya sembari bercanda mencairkan suasana.
Akia tersenyum. " Tapi Akia ingin menengok mama dirumah sakit."
"Kita akan kesana nanti bersama sama." Ucap Mama Erna sembari mengelus surai indah Akia.
"Terima kasih ma."
Mereka berempat lalu berpelukan erat saling memberikan kekuatan.
Flashback Of
Hari sudah malam ketika Akia sampai di mansion mewah milik keluarga Khanza. Ya, jujur mansion ini memang milik mendiang kakeknya, Muhammad Faris Al Khanza atau lebih dikenal dengan kakek Faris. Beliau orang yang sangat sholeh dan terkenal akan kedermawaannya.
Harta yang melimpah tidak membuat seorang Faris menjadi lelaki yang sombong. Justru kakek Faris adalah orang yang suka menolong dan menyantuni beberapa puluh panti asuhan diJakarta dan kota kota lainnya. Itulah yang membuat Akia sangat mengagumi sosok sang kakek yang berhati mulia. Masih terekam dengan jelas di ingatannya, bagaimana sang kakek yang begitu menyayanginya. Bahkan melebihi kasih sayang yang diberikan sang papanya.
Akia turun dari motor sportnya seperti biasa, lalu berjalan masuk kedalam mansionnya. Namun sebelum tangannya meraih handle pintu, Pak Min satpam penjaga datang menghampirinya.
"Nona, Tuan sudah kembali."
Sudut bibir Akia terangkat sedikit, lalu dia menoleh sebentar kearah Pak Min sembari mengulas senyuman lebar.
"Oke pak, terima kasih infonya."
"Tapi nona,..."
"Saya masuk ya pak." Sahut Akia menghentikan satpamnya melanjutkan omongannya.
Pak Min hanya terdiam sambil menghirup udara dalam dalam. Pandangan matanya nampak menyiratkan kesedihan melihat putri majikannya itu masuk kedalam. Pria paruh baya itu tahu pasti apa yang akan selanjutnya terjadi, mengingat sang Tuannya yang nampak marah sedari siang tadi.
Dan apa yang ditakutkan satpam itu menjadi kenyataan. Terbukti ketika Akia baru saja sampai diruang TV, disana sudah ada Tuan Aryan yang sedang menunggunya dengan wajah yang memerah menahan amarah. Disebelahnya nampak duduk Viona dengan wajah yang dibuat seolah olah merasa tertindas.
Melihat wajah iblis seorang Viona membuat Akia berdecik sinis, namun langkahnya tetap santai menuju arah tangga.
"Berhenti !!" Suara bariton milik Tuan Aryan membahana keras di seluruh ruangan, membuat beberapa art berkumpul menatap putri majikan mereka dari kejauhan.
Akia berhenti namun tidak menoleh.
"Masih berani kau pulang setelah apa yang kau lakukan pada mamamu ?"
Akia membalikkan badannya, tatapannya terlihat sangat sinis kearah Tuan Aryan.
"Memang apa yang aku lakukan pada istrimu Tuan Aryan."
"AKIA !!" Bentak Tuan Aryan keras.
"Cih, jangan membentak, itu tidak akan berpengaruh padaku." Ucapnya sembari bersidekap didada.
"Minta maaf pada mamamu. Papa sudah mendengar semuanya dari mama kamu."
"Oh, berarti anda sudah tahu kejadian yang terjadi di rumah ini Tuan Aryan yang terhormat. Lalu jika anda sudah tahu, untuk apa anda bertanya padaku ? Bukankah j****gmu sudah mengatakan semuanya ?"
"Akia." Panggilnya lirih. " Tidak bisakah kamu meminta maaf atas apa yang kamu lakukan pada mama kamu ? Bagaimanapun Viona adalah istri papa."
Akia mendengus kasar.
"Minta maaf ? Anda dengar Tuan Aryan. Aku memang berniat untuk meminta maaf pada mama." Ucapnya lalu berhenti sejenak demi melihat ekspresi keduanya.
Ucapan Akia langsung membuat bibir Viona tersungging penuh kemenangan. Namun senyuman itu seketika sirna ketika Akia mengatakan hal yang justru membuatnya merasa panas dan sakit hati. Bahkan kedua tangannya nampak terkepal kuat menahan amarahnya.
"Aku memang berniat meminta maaf pada mama. Hal yang belum sempat aku utarakan padanya. Meminta maaf supaya mama memaafkan segala perlakuan bejad papaku yang tega berbuat selingkuh dibelakangnya bahkan sampai melakukan hal yang kotor bersama wanita j****g ini. Anda tahu, itu adalah penyesalan ku seumur hidupku yang tidak bisa mengucapkan maaf pada mamaku sampai beliau meninggalkanku seorang diri didunia ini. Anda paham Tuan Aryan. Dan sudah berapa kali aku katakan, mamaku hanya satu, yaitu KAYLA KHANZA. Bukan wanita j****g ini yang anda pungut di jalanan." Teriaknya dengan tatapan penuh kebencian.
"AKIA !!!"
Plak !
Tuan Aryan benar benar lepas kontrol. Mengabaikan wajah Akia yang berurai airmata, dan justru malah menampar putri kesayangannya dengan kuat.
"Kau menampar putrimu demi membela j****g ini hah !"
Tuan Aryan terpaku ditempatnya. Menatap penuh penyesalan terhadap putrinya, namun itu hanya sekilas. Saat ini ego sedang menguasai pikirannya.
"Kau pantas mendapatkannya, karena kau benar benar keterlaluan. Papa akan menghukummu. Mulai sekarang semua fasilitas yang papa berikan akan papa cabut kembali." Ancamnya dengan sorot mata yang tegas.
Akia hanya tersenyum sinis, dia benar benar muak, apalagi saat melihat wajah Viona yang nampak tersenyum penuh kemenangan. Namun dia bukanlah Akia yang polos seperti dulu. Akia sekarang adalah gadis tangguh yang pintar, cerdik, licik daan tahan banting.
"Kau mengancamku ?"
"Ya, papa mengancammu. Mulai sekarang papa tidak mengijinkan kau memakai fasilitas yang papa berikan. Dan jika perlu kau juga bisa pergi dari rumah ini."
Akia tertawa lebar. Membuat sang papa dan Viona berkerut heran.
"Kenapa kau tertawa ? Kau tidak takut dengan ancaman papa ?"
"Takut ? Hahaha..Jika aku adalah Akia yang 4 tahun lalu mungkin akan takut mendengar ancamanmu. Tapi sekarang aku bukanlah Akia bodoh yang bisa saja kau kelabui. Aku akan perjuangkan apa yang selama ini kakek jaga, siapapun lawanku aku pasti siap melawannya, tidak terkecuali anda Tuan Aryan. Akan ku jaga apa yang selama ini dijaga oleh kakekku, walaupun nyawaku sebagai taruhannya." Ucapnya berubah dingin.
Tuan Aryan memandang sedih kearah putrinya. Telah hilang sosok polos dan lembut serta sikap manja putrinya setiap berada didekatnya. Sekarang yang berada didepannya terlihat bukan putrinya, melainkan orang asing.
Akia menjentikkan tangannya keatas, seketika datanglah seseorang pria dengan pakaian rapi dan berwajah wibawa. Ditangannya membawa sebuah tas berwarna hitam. Wajahnya terlihat masih sangat tampan walaupun diusianya yang sudah tidak muda lagi, namun sorot matanya tetap memancarkan aura dingin dan tajam. Membuat siapapun yang melihatnya akan merasa ketakutan sendiri.
"Selamat malam Tuan Aryan." Ucapnya dengan suara khasnya yang berat dan terasa mengintimidasi.
TBC...
Alhamdulillah part 7 sudah up ya...
Selamat mengikuti alurnya readersku tersayang..
Jangan lupa tinggalkan jejak dan terus dukung author kece.
Salam damai dari ASKHA ( AKIA SYAKAYLA KHANZA)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Cah Dangsambuh
makin suka ini alur ceritanya makin seru,,lanjut terus
2021-11-03
0
bank sha one
ESMOSI GUA !!!!!!
2021-10-28
0
Kimmy Hannara
Hatiku terluka parah di part ini Thor....
perselingkuhan hina yg menyakitkan😭😭😡😡
pantas Akia berubah jadi sosok dingin dan bar2
2021-10-18
0