Keluar dari Situasi~

Semua seakan lupa dengan kepribadian Bhumi. Bhumi yang memang lebih menyukai tempat sepi tanpa banyak orang. Jika dia bertemu banyak orang, rasanya energinya terkuras hingga membuatnya gampang tersulut emosi, maklum orang introvert. Belum lagi ditambah dengan sakit hatinya melihat sikap Flower pada Bhima. Makin menjadi-jadi deh.

Awalnya, niat Bhumi pergi bukan untuk lari dari tanggung jawab dan meninggalkan Geva, tapi Bhumi butuh waktu untuk sendiri menenangkan hatinya dan pikirannya. Jika Bhumi sudah puas menyendiri, maka dia juga akan memberikan keputusan yang selalu baik untuk bersama. Dia tidak ingin juga merusak nama baik keluarganya apalagi mengecewakan kedua orang tuanya.

Melihat Bhima yang terus mencium kening Flower dan merengkuhnya dengan mesra membuat emosi Bhumi tidak terkontrol. Hingga seorang Bhumi yang dinasehati Papinya pun tidak terima hingga dia berbicara kurang ajar dengan Papi Gema.

"Kenapa saya harus membawa dia? saya saja tidak mengenal dia? Dan kalian yang memaksa saya untuk menikahinya kan? Sudah saya penuhi kan,, Ya sudah kalian aja yang bawa kemanapun kalian pergi."

Ucapan Bhumi juga membuat emosi Papi Gema ikut-ikutan tersulut hingga melayangkan tamparan untuk pertama kali di pipi Bhumi. Suasana ruangan akad nikah yang tadinya khidmat, berubah menjadi mencekam.

Mendengar ucapan Om Nauval yang menyebutkan Papinya telah gagal mendidik anak, membuat Bhumi merasa bersalah. namun setan di hatinya berbisik, jika ini tidak dihentikan maka justru Bhumi akan menyakiti Geva. Bhumi sudah terlanjur basah karena ucapannya tadi pada Papi Gema.

Menghentikan?

Semua sudah terlambat Bhumi.. terlambat! karena kamu sudah SAH menjadi suami Geva dan Geva tanggung jawab kamu sepenuhnya.

Wajar jika saat ini semua orang menatapmu dengan tatapan yang siap mencabik-cabik dirimu.

Pernikahan bukan hal main-main Bhumi~

Kamu menerima pernikahan juga karena emosi. Dan saat emosi pula kamu hendak mengakhirinya?

Geva sendiri dari tadi memperhatikan seorang Bhumi yang berusaha menolak kehadirannya sebagai seorang istri justru merasa bahagia. Semalaman dia tidak bisa tidur membayangkan malam pertamanya, tapi melihat reaksi Bhumi, dia tidak perlu mencemaskan hal itu.

"Menarik." Gumam Geva. Geva kembali pada kuku kuku cantiknya. Dia begitu asik memainkan kukunya yang tadi di kutekin oleh MUA. Dia merasa lucu pakai kutek karena seumur-umur gak pernah pakai kutek.

"Terserah kamu Bhum.. Papi sudah gagal mendidik anak-anak papi.." Kata Papi Gema putus asa.

Bhumi hanya menunduk. Jika Papi Gema sudah seperti itu, ini artinya Papinya sudah menyerah. Bhumi lebih suka saat papinya menyuruhnya ini itu, ketimbang sebuah kata terserah.

"Pergilah jika itu akan membuatmu bahagia, pergilah dari keluarga Bramantya, Papi hanya ingin kamu bahagia, maafkan papi yang memaksamu untuk menikahi Geva, karena kita semua yakin, dengan Geva suatu saat nanti kalian akan saling membahagiakan dan saling menyempurnakan." Kata Papi Gema menunduk.

Mami Naya mendekati Papi Gema lalu memeluk suaminya, memberikan kesabaran pada suami tercintanya.

Bhumi bingung.. dia bingung mau memulai berbicara dari mana. Semua kesalahannya karena tidak bisa mengontrol emosi hingga berbicara ngelantur. Tapi untuk meminta maaf, rasanya terlalu gengsi. Apalagi sosok Bhumi yang anti menjilat ludahnya sendiri.

Mami Naya menatapnya dengan penuh kecewa. Mami Naya tidak berucap sepatah katapun. Biasanya wanita itu akan mengomel panjang lebar. Tapi, jika dia lebih memilih diam dan menangis maka luka dihatinya sudah sangat dalam.

"Mami.." Bhumi meraih jemari tangan maminya.

"Terima kasih.. terima kasih untuk semua ini.. maafkan mami yang tidak bisa menjadi ibu yang baik hingga kamu seperti ini.. pergilah.. kejarlah kebahagiaan kamu." Kata Mami Naya mengalihkan pandangannya pada Bhumi dan melepas tangan Bhumi yang menggenggamnya dengan erat.

Melarang seorang Bhumi adalah kata yang sia-sia, dia akan melawan. Ego Bhumi yang besar itu kadang menutupi logikanya.

Oleh sebab itu, Papi Gema dan Mami Naya lebih baik mengalah dan meminta maaf dulu dengan kalimat yang bagai anak panah yang lepas dari busurnya dan mendarat tepat dihati Bhumi.

Bhumi masih setia terdiam, menimbang-nimbang apa yang harus dia katakan.

"Ars.. maafin gue ya.. gue yang gagal mendidik anak gue menjadi lelaki yang bertanggung jawab." Ucap Papi Gema pada Papa Arsa.

Papa Arsa terlihat masih sangat emosi, orang tua mana jika anak perempuan yang teramat ia sayang dan ia jaga juga lindungi selama ini, namun secara tidak langsung sudah dicampakkan bagai barang tidak bernilai.

Pernikahan Geva dan Bhumi memang terjadi karena spontanitas kedua keluarga setelah melihat foto Geva dan Bhumi bersama. Persiapannya saja hanya semalam.

Namun niat mereka menikahkan anak-anak mereka juga demi kebaikan bersama. Kadang memang niat baik jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat maka akan diterima dengan salah.

Semua orang ingin Bhumi bisa segera move on, sedangkan Geva berhenti bandel. Mereka adalah dua manusia unik yang bisa saling melengkapi. Tetapi untuk mencapai itu, memerlukan proses yang panjang yang juga cukup menguras emosi dan kesabaran.

Bhumi menghela nafasnya,

"Kata maaf adalah jalan satu-satunya keluar dari situasi ini. Meskipun gue harus menurunkan harga diri gue.. tapi gue udah cukup pusing dengan semua ini. Urusan belakangan nanti dipikirin setelah tenang." batin Bhumi.

"Maafin saya mi.. Pi... om Arsa..." Kata Bhumi menunduk.

Semua diam, dan masih menatap Bhumi dengan dingin.

"Maafin saya yang terbawa emosi, saya tidak bermaksud seperti itu. Saya hanya butuh waktu sendiri untuk menerima semua ini." Kata Bhumi dengan tangan yang mengepal meredam emosinya.

"Minta maaflah pada istri kamu!" Kata Papa Gema. Bhumi menatap Geva dengan jengah, butuh kesabaran jika berbicara dengan alien itu.

Geva masih belum sadar karena sibuk dengan kukunya,

"Gev,.." Panggil Bhumi.

"Geva.." Panggilnya lagi.

"Sayang.. dipanggil suami kamu." Ucap Mama Rachel lembut pada putrinya.

"Eh.. iya ada apa?" Tanya Geva santai.

Please deh Gev, semua tadi berdebat untuk membela kamu dan memperjuangkan nasib kamu supaya tidak jadi janda muda. Apalagi menjadi pemecah rekor MURI karena pernikahan yang berjalan tercepat dan langsung ditinggalkan.

Eh si Geva nggak ngeh malah sibuk main kuku.

"Maafkan ucapan saya."

"Eh.." Geva seperti kambing congek.

"Si Besi karatan sepertinya tidak ikhlas meminta maaf. Lihat saja aku akan membuatmu tambah pusing!" Batin Geva.

"Papa.. Mama.. Papi.. Mami.. izinkan aku bicara berdua dengan suami aku ya?" Pinta Geva.

"Tapi Gev..." Mami Naya tampak khawatir dengan Geva yang masih labil dan Bhumi yang emosi.

"Percaya sama aku mi.. kita. bisa menyelesaikan ini berdua. Kalau semua terlalu ikut campur, itu membuat kita semakin pusing." Geva sok bijak.

"Papa gak masalah jika Bhumi tidak menginginkan kamu dan melepaskan aku Gev.. Papa tidak terima jika dia menyakiti kamu.. meskipun dia anak sahabat papa yang sudah seperti saudara." Ucap Papa Arsa.

"Papa ngomong apa sih.. kayaknya ini hanya kesalahpahaman aja.. makanya aku mau meluruskannya berdua. Kita juga belum sempat ngobrol berdua tentang apa yang akan kita mau... kan kita yang jalani." Kata Geva.

"Gev.." Deon rasanya ingin menonjok wajah Bhumi.

"Kakak tenang saja, aku inget semua pesan kakak." Geva mengedip-ngedipkan matanya.

"Ini si besi karatan bisa-bisa lempeng aja ya.. gue udah bantu keluarin dari situasi ini... dia tidak ngomong sepatah kata pun.. awas aja lu.. gue buat elu gak bisa tidur malam ini!" Batin Geva.

"Yuk sayang.." Geva menarik lengan Bhumi.

Bhumi dengan perasaan jengkel hanya menurut saja..

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Yessyka June

Yessyka June

Geva aku padamuhh...
thorr, buat bhumi bucinnn yaaaa ke Geva

2021-08-14

1

Juliezaskia

Juliezaskia

hahaha..sok bijak geva..mantap

2021-07-21

0

Noorhied

Noorhied

Bhumi bhumi bodoh sekali kalau sakit hati ama mantan bukan begitu balasnya kau malah nampak kalah dengan putus asamu...

2021-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 Masa Lalu Bhumi~
2 Sepenggal Masa Lalu~
3 Terlambat~
4 Masa Lalu Papi dan Mami~
5 Gadis SMA~
6 Diam atau Keluar~
7 Alien~
8 Cekrek Cekrek~
9 Ternyata~
10 Tertangkap~
11 Gara gara Foto ~
12 Pangeran Kecil
13 Keputusan~
14 Ngeteh~
15 Pikun?
16 Adegan Menyakitkan~
17 Buatin Ponakan~
18 Pemanasan~
19 Nyakitin~
20 Keluar dari Situasi~
21 Awal yang Menyebalkan~
22 Renata Patah Hati~
23 Pelukan~
24 Nafkah~
25 Tinggal Dimana?
26 Malam Pertama~
27 Permintaan Mami~
28 Tekad Geva~
29 Bhumi si Keras Kepala~
30 Penolakan~
31 Pindah atau Cerai?
32 Dikerjain~
33 Hubungan Suami Istri?
34 Main Layang-layang~
35 Gara-gara Pizza
36 Pembalasan dari Bhumi~
37 Terlihat Bodoh~
38 Anak Kecil buat Anak Kecil
39 Son Gohan mau Belajar KAMEHAME~
40 Gohan main Solo lagi~
41 Jantung Yang Pusing~
42 Saran Keenan~
43 Gep Gep dan Nom Nom
44 Pukulan Bhumi~
45 Rencana Naomi
46 Gadis Menyebalkan~
47 Belanja~
48 Siapa yang Akan Menjadi Pemenangnya?
49 Tidak Mudah di Taklukan~
50 Geva Menangis Juga~
51 Menjemput~
52 Ke Kantor~
53 Pesan dari Theo~
54 Anafilatik~
55 Cerita Deon~
56 Ingin Pulang~
57 Bhumi patah hati~
58 Antara Kawin dan Nikah~
59 Menjenguk~
60 Meminta Kesempatan~
61 Terpuruk~
62 Mabuk~
63 Rencana Reno~
64 Pesan Alex~
65 Otak Gesrek Gevania~
66 Pagi~
67 Mama Rachel datang~
68 Jujur Kena, Bohong Dosa~
69 Tongkat Baseball~
70 absurdnya kue apem~
71 Lanjutan Absurd~
72 Foundation~
73 Mulut Geva~
74 Ruang Bioskop~
75 Terungkap sudah~
76 Gevania bukan wanita lemah~
77 Ke Rumah Sakit~
78 Berdamai~
79 Mulai ketularan Gesrek~
80 Akal Akalan Bhumi~
81 Melakukan dengan Perasaan~
82 Geva Pergi~
83 Datang Sendiri~
84 Kedatangan Geva~
85 Keputusan Geva~
86 Keegoisan~
87 Turunkan Ego~
88 Perdebatan Pagi~
89 Obrolan para Lelaki~
90 Benar Benar Menyebalkan~
91 Izin Pergi~
92 Abang~
93 Bhumi Menyerah~
94 Ke Kantor Bhumi~
95 Ungkapan~
96 Umpatan Bang Sat dan Bang Kee
97 Perpisahan~
98 Tinggal 29 Hari ~
99 Nilai Matematika~
100 Nasihat Mertua~
101 Ke Club~
102 Kejadian di Club~
103 Kakak Menyebalkan~
104 Kepulangan Bhumi~
105 Pesawat Goyang?~
106 Tanggung Jawab, Belum Cinta~
107 Mendalami Rasa~
108 Ungkapan Hati Bhumi~
109 Mempraktekkan yang Tertunda~
110 Soal Panggilan~
111 Bercerita~
112 Meminta Pembuktian~
113 Deon Pulang~
114 Tak ada Kabar~
115 Geva Kalut~
116 Pasangan Absurd~
117 Usul Satria~
118 Renata Menyusul? ~
119 Kedatangan Renata~
120 Wanita?~
121 Ayumi~
122 Ayumi Vs Renata~
123 Terlalu Spesial~
124 Permintaan Gevania~
125 Ancaman Gevania~
126 Tapi Bohong~
127 Mimpi-Mimpiku~
128 Menekan Ego~
129 Pesan dari Fabian~
130 Pangeran Masa Kecil~
131 Telfon dari Fabian~
132 Bertemu Fabian~
133 Ingin Menyendiri~
134 Maafkan aku~
135 Kejutan dari Bhumi~
136 Patah~
137 Mencari Keuntungan~
138 Akuisisi~
139 Pemecatan~
140 Resmi Di Pecat~
141 Geva Ngambek~
142 Bhumi aneh~
143 Main Panas-Panasan~
144 Deon dan Noami Kencan~
145 Telfon dari Naomi~
146 Praktikum Olahraga~
147 Kata Dokter~
148 Butuh Waktu~
149 Menyalahkan~
150 Pelukan~
151 Super Absurd~
152 Kecurigaan Keenan~
153 Geva berubah~
154 Kangen Gohan~
155 Ke Kediaman Bramantya~
156 Pentingnya Komunikasi~
157 Pembalasan Gevania~
158 Nyicil? ~
159 Kasur Goyang ~
160 Sarapan~
161 Di Taman Belakang~
162 Deon Cemburu~
163 Makan Rendang~
164 Pengen Dicium~
165 Kakak Jahat~
166 Dipingit~
167 Resepsi I ~
168 Resepsi II
169 Selesai Resepsi~
170 Meluruskan Kesalahpahaman~
171 Anak Pelakor~
172 Seperti anak perawan~
173 Kangen Gohan~
174 Kamar Pengantin~
175 Eh~
176 Gohan gak Boleh Keluar~
177 Telfon dari Keenan~
178 Teror~
179 Bianca Pergi~
180 Kekuatan Cinta~
181 Kekuatan Cinta 2~
182 Bang Kee~
183 Obrolan Malam~
184 Perlu kita Ulang?~
185 Deon dan Naomi Menikah~
186 Ngadon sebelum Kecebong Pingsan~
187 Hadiah dari Bianca~
188 Mencintai Alien dari Planet Pluto~
189 Bertemu Fahmi~
190 Akibat bohong~
191 Bangunkan Gohan~
192 Latar Belakang Noami~
193 Terimakasih Kecebong-kecebongnya~
194 Mencarikan Jodoh Bianca~
195 Menunggu Deon~
196 kakak ipar~
197 Impian yang berbeda~
198 Pergi~
199 Masalah~
200 Ayumi marah~
201 Bhumi Ngambek~
202 Hamil~
203 Info Info
204 Info lagi
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Masa Lalu Bhumi~
2
Sepenggal Masa Lalu~
3
Terlambat~
4
Masa Lalu Papi dan Mami~
5
Gadis SMA~
6
Diam atau Keluar~
7
Alien~
8
Cekrek Cekrek~
9
Ternyata~
10
Tertangkap~
11
Gara gara Foto ~
12
Pangeran Kecil
13
Keputusan~
14
Ngeteh~
15
Pikun?
16
Adegan Menyakitkan~
17
Buatin Ponakan~
18
Pemanasan~
19
Nyakitin~
20
Keluar dari Situasi~
21
Awal yang Menyebalkan~
22
Renata Patah Hati~
23
Pelukan~
24
Nafkah~
25
Tinggal Dimana?
26
Malam Pertama~
27
Permintaan Mami~
28
Tekad Geva~
29
Bhumi si Keras Kepala~
30
Penolakan~
31
Pindah atau Cerai?
32
Dikerjain~
33
Hubungan Suami Istri?
34
Main Layang-layang~
35
Gara-gara Pizza
36
Pembalasan dari Bhumi~
37
Terlihat Bodoh~
38
Anak Kecil buat Anak Kecil
39
Son Gohan mau Belajar KAMEHAME~
40
Gohan main Solo lagi~
41
Jantung Yang Pusing~
42
Saran Keenan~
43
Gep Gep dan Nom Nom
44
Pukulan Bhumi~
45
Rencana Naomi
46
Gadis Menyebalkan~
47
Belanja~
48
Siapa yang Akan Menjadi Pemenangnya?
49
Tidak Mudah di Taklukan~
50
Geva Menangis Juga~
51
Menjemput~
52
Ke Kantor~
53
Pesan dari Theo~
54
Anafilatik~
55
Cerita Deon~
56
Ingin Pulang~
57
Bhumi patah hati~
58
Antara Kawin dan Nikah~
59
Menjenguk~
60
Meminta Kesempatan~
61
Terpuruk~
62
Mabuk~
63
Rencana Reno~
64
Pesan Alex~
65
Otak Gesrek Gevania~
66
Pagi~
67
Mama Rachel datang~
68
Jujur Kena, Bohong Dosa~
69
Tongkat Baseball~
70
absurdnya kue apem~
71
Lanjutan Absurd~
72
Foundation~
73
Mulut Geva~
74
Ruang Bioskop~
75
Terungkap sudah~
76
Gevania bukan wanita lemah~
77
Ke Rumah Sakit~
78
Berdamai~
79
Mulai ketularan Gesrek~
80
Akal Akalan Bhumi~
81
Melakukan dengan Perasaan~
82
Geva Pergi~
83
Datang Sendiri~
84
Kedatangan Geva~
85
Keputusan Geva~
86
Keegoisan~
87
Turunkan Ego~
88
Perdebatan Pagi~
89
Obrolan para Lelaki~
90
Benar Benar Menyebalkan~
91
Izin Pergi~
92
Abang~
93
Bhumi Menyerah~
94
Ke Kantor Bhumi~
95
Ungkapan~
96
Umpatan Bang Sat dan Bang Kee
97
Perpisahan~
98
Tinggal 29 Hari ~
99
Nilai Matematika~
100
Nasihat Mertua~
101
Ke Club~
102
Kejadian di Club~
103
Kakak Menyebalkan~
104
Kepulangan Bhumi~
105
Pesawat Goyang?~
106
Tanggung Jawab, Belum Cinta~
107
Mendalami Rasa~
108
Ungkapan Hati Bhumi~
109
Mempraktekkan yang Tertunda~
110
Soal Panggilan~
111
Bercerita~
112
Meminta Pembuktian~
113
Deon Pulang~
114
Tak ada Kabar~
115
Geva Kalut~
116
Pasangan Absurd~
117
Usul Satria~
118
Renata Menyusul? ~
119
Kedatangan Renata~
120
Wanita?~
121
Ayumi~
122
Ayumi Vs Renata~
123
Terlalu Spesial~
124
Permintaan Gevania~
125
Ancaman Gevania~
126
Tapi Bohong~
127
Mimpi-Mimpiku~
128
Menekan Ego~
129
Pesan dari Fabian~
130
Pangeran Masa Kecil~
131
Telfon dari Fabian~
132
Bertemu Fabian~
133
Ingin Menyendiri~
134
Maafkan aku~
135
Kejutan dari Bhumi~
136
Patah~
137
Mencari Keuntungan~
138
Akuisisi~
139
Pemecatan~
140
Resmi Di Pecat~
141
Geva Ngambek~
142
Bhumi aneh~
143
Main Panas-Panasan~
144
Deon dan Noami Kencan~
145
Telfon dari Naomi~
146
Praktikum Olahraga~
147
Kata Dokter~
148
Butuh Waktu~
149
Menyalahkan~
150
Pelukan~
151
Super Absurd~
152
Kecurigaan Keenan~
153
Geva berubah~
154
Kangen Gohan~
155
Ke Kediaman Bramantya~
156
Pentingnya Komunikasi~
157
Pembalasan Gevania~
158
Nyicil? ~
159
Kasur Goyang ~
160
Sarapan~
161
Di Taman Belakang~
162
Deon Cemburu~
163
Makan Rendang~
164
Pengen Dicium~
165
Kakak Jahat~
166
Dipingit~
167
Resepsi I ~
168
Resepsi II
169
Selesai Resepsi~
170
Meluruskan Kesalahpahaman~
171
Anak Pelakor~
172
Seperti anak perawan~
173
Kangen Gohan~
174
Kamar Pengantin~
175
Eh~
176
Gohan gak Boleh Keluar~
177
Telfon dari Keenan~
178
Teror~
179
Bianca Pergi~
180
Kekuatan Cinta~
181
Kekuatan Cinta 2~
182
Bang Kee~
183
Obrolan Malam~
184
Perlu kita Ulang?~
185
Deon dan Naomi Menikah~
186
Ngadon sebelum Kecebong Pingsan~
187
Hadiah dari Bianca~
188
Mencintai Alien dari Planet Pluto~
189
Bertemu Fahmi~
190
Akibat bohong~
191
Bangunkan Gohan~
192
Latar Belakang Noami~
193
Terimakasih Kecebong-kecebongnya~
194
Mencarikan Jodoh Bianca~
195
Menunggu Deon~
196
kakak ipar~
197
Impian yang berbeda~
198
Pergi~
199
Masalah~
200
Ayumi marah~
201
Bhumi Ngambek~
202
Hamil~
203
Info Info
204
Info lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!