Habis baca, wajib tinggalkan LIKE ya...
gratis.. gratiss.. tinggal pencet 😂
Happy Reading 🍂
...🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂...
"Papi gak mau tau, besok kamu dan Geva harus menikah!" Kata Papi Gema tanpa mau basa basi lagi karena itulah keinginan istrinya.
"Nggak mau om!" Ucap Geva spontan.
"Pih.."! Kata Bhumi dengan nada tinggi.
"Baik gue setuju dengan elu Gem." Sahut papa Arsa.
"Aku gak mau pa.. aku gak mau nikah sama om-om karena pasti dia gak bakal bisa puasin aku di ranjang!" Rengek Geva membuat semuanya terbelalak dan terbatuk batuk.
"alien bodoh!" Batin Bhumi penuh emosi.
"Ja.. jadi kamu sudah melakukannya sama Bhumi.. OMG, ma.. makanya kamu bisa bilang kalau Bhumi tidak bisa memuaskan kamu di ranjang?" Mami Naya menganga dan refleks tangannya menutup mulutnya dengan ekspresi dibuat sedramatis mungkin.
"Eh.." Geva nampak bingung karena ucapannya sendiri.
"Fix kalian harus nikah besok pagi!" Sambung Mama Rachel setengah berteriak.
"Ini hanya salah paham, kasih saya kesempatan untuk menjelaskan nya." ucap Bhumi menatap papinya yang sedari tadi menatapnya dengan dingin.
Pertama kalinya Bhumi menunjukkan tampang mengibanya dihadapan orang banyak.
"Apa benar kamu sudah memegang bagian sensitif dari Geva?" Tanya Papa Arsa yang sebenarnya bingung.
Bhumi mengangguk. Karena itulah faktanya.
"Mami.. siapkan pernikahan Bhumi besok! dan resepsi akan diselenggarakan setelah hari kelulusan Geva." Kata Papi Gema.
"Pi.."
"Tidak ada bantahan! kamu sudah melewati batas kamu Bhumi." Papi Gema terlihat sangat serius. Bahkan lebih serius daripada masalah Bhima dan Flower.
"Aku gak mau nikah sama dia pa.. ma.. om.. Tante.." Tunjuk Geva pada Bhumi.
"Siapa juga yang mau menikah dengan alien dari Pluto seperti kamu!" Bhumi menatap Geva dengan sinis.
"Dasar besi karatan! udah dingin, kaku, keras kepala pula, om om mesum yang suka hoorny!" Geva tidak terima.
"GEVA!!" bentak Papa Arsa dan Mama Rachel bersamaan.
"Masuk ke kamar sekarang juga dan persiapkan diri kamu untuk besok!" Perintah Papa Arsa. Sebelumnya, Geva tidak pernah sedikitpun dibentak sang papa, namun hari ini semua seolah bersikap berbeda.
"Bhumi, pulang ke rumah sekarang! besok kalian akan menikah."
"Papi..."
"Nggak ada bantahan Bhumi Bramantya!" Bhumi hanya pasrah, dia nanti akan berbicara empat mata dengan sang Papa. Bhumi segera berdiri dan keluar dari kediaman Wijaya tanpa pamit. Sedangkan Geva langsung berlari ke lantai dua menuju kamarnya.
.
.
.
"Gem, elu parah... anak gue gak elu lamar dulu gitu buat anak elu.. main nikah-nikahin aja! Geva masih sekolah." Kata Papa Arsa setelah memastikan Bhumi dan Geva sudah menjauh.
Papa Arsa sebenarnya masih ragu, selain Geva masih sekolah juga karena Papa Arsa tahu, hati Bhumi masih dipenuhi oleh Flower. Namun Mama Rachel berkali-kali meyakinkan dirinya bahwa semua akan berjalan sesuai rencana Mami Naya.
"Bukannya elu udah setuju." Jawab Papi Gema dengan datar.
"Tapi kan gak gini juga."
"Udah deh kak Arsa, mending kita nikahkan besok mumpung ada moment tepat. Kalau kita undur-undur yang ada mereka berdua akan menolak." Sambung Mami Nay.
"Bener tuh sayang.. udah kita mending persiapkan semuanya yang penting SAH aja dulu." Kali ini Mama Rachel ikut angkat bicara.
"Tapi gue gak mau anak gue dinikahi secara siri!" Kata Papa Arsa serius.
"elu tenang aja... Untuk legalitas suratnya biar di urus oleh Evan sekarang juga jadi besok mereka menikah secara Agama dan Negara." Kata Papi Gema.
"Apalagi yang membuat elu ragu?" Tanya Papi Gema.
"Flower.. apa Bhumi bisa mencintai anak gue?"
"Kakak tenang aja, gue yang akan memastikan semua itu. Lagi pula gue suka nyablaknya anak kakak, jadi akan mudah untuk kedepannya."
"Iya, heran gue.. anak gue ngomongnya bisa begitu ya.. padahal dia belum berpengalaman." Gumam Mama Rachel.
"Ya.. gimana dia kumpulnya sama anak-anak balapan liar. Makanya nanti gue minta Bhumi buat tegas sama Geva." Ucap Papa Arsa.
Kedua pasang orang tua itu sudah mengetahui baik buruknya anak masing-masing, semua terbuka dan saling mendukung. Dan mereka langsung berdiskusi mengenai acara besok.
"Acting kamu bagus banget mas... pokoknya aku janji akan manjain kamu terus.. yuk pulang." Ucap Mami Naya yang bergelayut manja di lengan Papi Gema.
"Apapun yang kamu mau akan aku lakukan, toh ini juga untuk kebaikan anak-anak kita supaya Bhumi tidak pergi jauh dari kita setelah Flo menikah dengan Bhima."
"Sudah sana kalian pulang... udah tua juga masih gak tahu malu romantis-romantisan." Usir Papa Arsa.
"Chel, suami kamu kayaknya kurang kehangatan." Kata Mami Naya.
"Biarin, aku mau ngurus Geva dulu." Jawab Mama Rachel.
Mami Naya dan Papi Gema segera pulang untuk menemui Bhumi.
🍂
Di dalam kamar,
Geva berjalan mondar mandir seperti setrikaan rusak. Otaknya benar-benar gak nyampe digunakan memikirkan semua ini.
Besok dia nikah dengan lelaki yang usianya jauh diatasnya dan yang baru dia temui kemarin.
"Gev..." Mama Rachel membuka pintu kamar putrinya.
"Ma..." Geva menatap mamanya seakan meminta penjelasan.
"Siap-siap ya.. besok kamu akan menikah."
"Ma.. aku gak mau.. kenapa semua mendadak dan secepat ini. aku gak tahu kalau besi karatan itu anaknya Tante Naya." Geva menangis memeluk Mamanya.
"Semua keputusan sudah bulat nak.. Bhumi harus bertanggung jawab atas kamu."
"Emang kalau perempuan di remass dadanya bisa langsung hamil ya ma?" Tanya Geva polos.
Mama Rachel seketika ingin terjun dari gedung lantai 99 mendengar pertanyaan anaknya yang entah begok atau kelewat polosnya. Kalau polos kenapa ngomongnya vulgar ceplas-ceplos. Dan Geva juga sudah kelas 12, masa belum paham tentang pembuahan manusia?
"Udah jangan berpikir macem-macem... oh ya Gev kamu inget gak.."
"Nggak!"
"Mama belum selesai ngomong Gevania!"
"Iya ma.. iya... apa.."
"Kamu dulu seneng banget loh digendong sama kak Bhumi..,"
"Kapan? aku gak inget!"
" Dulu saat mama hamil kamu, Bhumi selalu ikut mama dan papa untuk memeriksakan kandungan kamu loh menggantikan kak Deon.. karena Deon memilih main sama Bhima. Dia berjanji akan menjaga kamu... lucu dan menggemaskan sekali." Mama Rachel tersenyum teringat masa lalu.
"Lalu?" Geva seakan tertarik dengan cerita mamanya.
"Papa dan Mama udah gak punya orang tua lagi, jadi setelah kamu lahir Mama sama papa diminta tinggal di rumah Oma Rani dan Oma Intan yang bersebelahan dengan rumah Om Gema dan Tante Naya. Jadi saat kamu kecil, Bhumi yang sering jaga kamu, ngajak ngobrol kamu sampai membuat kamu terus tertawa."
"Aku gak percaya! dia dingin banget!" Kata Geva.
"Bhumi punya masa lalu yang begitu mengerikan saat kecil bersama penjahat. Itulah yang membuat dia enggan bersosialisasi dengan orang lain karena trauma yang sangat dalam. nanti jika sudah saatnya pasti dia akan bercerita sendiri sama kamu sayang."
"Tapi kok aku gak inget dan lupa sih ma.."
"Kamu masih kecil sayang.. saat usia kamu 6 tahun, Mama dan Papa pindah ke Jerman karena mengurusi sengketa perusahaan. Dan kita pindah kesini kan baru 3 tahun lalu. Kamu juga gak pernah mau mama ajak ke acara keluarga, dan Bhumi juga sama selalu sibuk dengan pekerjaan." Ucap Mama Rachel yang bergegas berdiri menuju meja belajar putrinya.
Mama Rachel mengambil sebuah foto kecil berbingkai yang terletak di atas meja, lalu memandangnya dengan senyuman,
Foto seorang anak berusia sekitar 13 tahun sedang mencium pipi gadis kecil berusia sekitar 6 tahun,
"Mama jangan sentuh foto pangeran kecilku!" Kata Geva tak terima.
"Kamu tahu gak, siapa pangeran kecil kamu yang setiap hari kamu ajak main nikah-nikahan. Jika dia menolak, kamu akan nangis dan gak mau diem."
"Si.. siapa ma?"
"Dia Bhumi Bramantya..."
"Apa??"
BERSAMBUNG...
.
.
.
.
LIKE 👇👇👇👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
putri_rubenz
jodoh di novel emang ga jauh2 😎
2022-02-14
1
Yessyka June
elahhh dah tertakar dr zaman orok rupanyaa😂
2021-08-14
1
ixora sllu
suka bgt deh am ceritanya ❤️❤️👍👍
2021-08-05
1