Buatin Ponakan~

Deon menatap adiknya dari pantulan cermin. Gevania Wijaya, gadis 17 tahun yang sebentar lagi genap 18 tahun itu kini tengah di make up oleh MUA profesional.

Tidak terlihat raut bahagia di wajahnya, padahal dia adalah tipe gadis yang ceria dan bawel.

Deon tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan adiknya setelah ini mengingat bagaimana seorang Bhumi. Sebagai seorang kakak yang sangat menyayanginya adiknya, Deon bertekad mengawasi Geva dari jauh. Dan dia tidak akan segan memberikan pelajaran pada Bhumi jika Bhumi berani menyakiti adiknya.

Meskipun Bhumi sahabatnya sendiri.

"Kak.. kenapa lihatin aku seperti itu?" Tanya Geva. Sorot mata Geva yang sendu itupun bertemu dengan sorot mata Deon dari pantulan cermin.

"Bisa tinggalkan kita berdua dulu mba?" Tanya Deon pada MUA.

"Tapi.."

"Sebentar saja mba.. saya ingin berbicara empat mata dengan adik saya."

"Baiklah.. kami tunggu diluar, tapi tolong jangan lama-lama ya... karena acaranya akan segera dimulai." Ucap MUA melangkah pergi setelah Deon mengangguk.

"Ada apa kak?" Tanya Geva setelah tinggal mereka berdua disana.

"Apa kamu yakin akan menikah di usia kamu semuda ini?" Tanya Deon.

"Apa aku punya pilihan?" Geva membalikan tubuhnya dan bertanya balik pada Deon.

Tes.

Air mata Geva menetes.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Deon ingin mencari tahu langsung dari sang adik.

"Awalnya aku bolos kak, niat jenguk Theo di rumah sakit bersama Diana. Tapi Diana dan teman-temannya menjebakku dan membuangku di hutan. Aku hampir diperkosa orang kak.. aku terus lari dan sembunyi, Untung ada besi karatan yang mau menolong aku."

"Besi Karatan?"

"Iya, kaku dingin dan keras kepala. Seperti Besi karatan."

"Oh Bhumi... Maafin aku yang tidak bisa menjaga kamu dan menjadi kakak yang baik untuk kamu dek." Ucap Deon memeluk adiknya.

"Kakak jangan salahin diri kakak, mungkin ini balasan dari kebandelan aku selama ini." Jawab Geva.

"Lalu apa yang Bhumi lakukan sama kamu?" Tanya Deon.

Geva menggelengkan,

"Kalau dia tidak ngapa-ngapain kamu, kenapa kalian dipaksa nikah?"

"Aku gak tahu kalau si Besi karatan itu anaknya Tante Naya dan Om Gema kak.. Dia nolongin aku dan bawa aku ke hotel. Kita gak bawa baju sama sekali. Sehingga terpaksa pakai bathrobes dan bajunya di laundry. Namun sialnya, ada yang motret kita ketika pagi di balkon hotel."

"Kalian berpelukan?" Selidik Deon.

"Nggak kak! aku itu terpleset, dan entah sengaja atau tidak, si Besi Karatan itu pegang payudara aku dan meremasnya kasar banget." Cerita Geva polos membuat Deon melotot.

"Kurang ajar!" Umpat Deon tidak terima.

"Iya dia emang kurang ajar kak... terus tiba-tiba kita diminta nikah sebelum foto itu beredar yang akan mencoreng nama baik keluarga Bramantya dan Wijaya." Kata Geva.

"Alasan yang gak masuk akal, dan anehnya Bhumi menerima pernikahan ini? Sebenarnya apa rencana Papa dan Mama juga Om Gema dan Tante Naya. Kalau Renata tahu sudah menikah, pasti dia akan sangat hancur." Batin Deon.

"Dek.." Deon menangkup wajah cantik adiknya dengan serius.

"Inget kata-kata Kakak ya.. jangan jatuh cinta duluan dengan Bhumi. Kamu harus buat tembok pembatas yang Kokoh di hati kamu. Karena kakak gak mau kamu terluka sebab Bhumi masih mencintai wanita lain."

"Kak.."

"Hmmm.. "

"Bawa aku kabur.." Pinta Geva lirih dengan memelas.

"Kakak gak bisa dek.. maafin kakak.."

"Yaudah kakak panggilkan Theo saja. Biar dia nikahin aku kayak novel-novel gitu, suami pengganti. Kan lucu." Minta Geva.

"Jangan ngawur kamu! ingat ya pesan kakak, lakukan tugasmu sebagai istri dengan baik tapi bentengi hati kamu.. JANGAN JATUH CINTA DULUAN PADA BHUMI SEBELUM DIA MENYATAKAN CINTANYA PADAMU!"

"Iya kak.."

"Janji?"

"Janji."

🍂

Waktu terus berjalan,

Mobil yang keluar dari kediaman Bramantya keluar secara bergantian, tidak iring-iringan layaknya mengantar pengantin pada umumnya. Supaya tidak membuat media curiga.

Demi Bhumi,

Permintaan Bhumi yang juga tidak ingin publik tahu sebelum Geva lulus sekolah. Dia tidak ingin reputasi nya hancur karena menikahi anak yang masih bau kencur.

Bhumi yang merupakan direktur pemasaran di Bramantya Corp, lelaki matang yang lusa genap 26 tahun itu menikahi gadis yang usianya belum genap 18 tahun. Apa kata dunia?

.

.

Keluarga Bramantya satu persatu memasuki kediaman mewah keluarga Wijaya. Flower dan Bhima datang terlebih dulu menggunakan mobil sang Oma. Maklum Bhima adalah seorang artis, dia tidak ingin memancing kecurigaan publik.

Flower dan Bhima berjalan dengan tangan yang bertautan dengan baju senada yang sudah disiapkan oleh Mami Naya.

Siapapun yang melihat mereka layaknya sepasang suami istri yang saling mencintai. Padahal hati Flower sangat-sangat hancur saat ini dan Bhima paham itu meskipun Flower sangat pandai menyembunyikan perasaannya.

Tak berselang lama,

Mobil Papi Gema masuk,

Bhumi dengan gagahnya keluar dari mobil papinya bersamaan dengan kedua orang tuanya.

Bhumi sebentar lagi menikahi seorang gadis, tapi dia tidak tahu bagaimana rasanya meminta anak perempuan dari ayahnya. Sebab, pernikahan ini bukanlah keinginan dirinya.

Bhumi melirik sekilas tangan Flower yang memeluk lengan Bhima,

"Sebentar lagi Flo.. sebentar lagi aku akan melakukan apa yang kamu mau yaitu menikahi gadis pilihan Mami... dan akan aku pastikan kamu tidak akan mungkin mampu berpaling dariku.

Supaya kamu juga merasakan apa yang aku rasakan saat ini. aku akan membuatmu memohon untuk kembali padaku!" Batin Bhumi menarik sudut bibirnya.

Acara yang diselenggarakan sederhana, bahkan lebih sederhana dari Pernikahan Bhima dan Flower beberapa waktu lalu. Mengingat acara ini dilakukan dengan super mendadak sekali.

Bhumi diiring menuju ke dalam kediaman Wijaya, rumah yang tidak banyak dekor itu namun tidak meninggalkan kesan indah dan elegan.

Tidak banyak yang diundang, hanya kedua keluarga inti saja dan Om Nauval juga Tante Mesya yang datang memenuhi undangan Papa Arsa dan Mama Rachel.

Rencananya, setelah Geva lulus dan hampir bertepatan dengan selesai nya kontrak kerja Bhima, keluarga Bramantya akan mengadakan resepsi besar-besaran untuk kedua anak kembarnya.

Ah, seluruh anggota keluarga tidak sabar menunggu momen itu.

Pengantin wanitanya masih disembunyikan, hingga kedatangan seorang Bianca Putri Bramantya menjadi sorotan semua orang dengan menggandeng Reno. Bianca datang dengan pakaian yang cukup sexy namun terkesan anggun.

"Ganti baju kamu gak? kenapa kamu sama Reno?" Bisik Bhumi pada adiknya setelah membawa adiknya menjauh dari anggota keluarga.

"Apa sih kak.. kan kak Reno sahabat kakak, jadi gak apa-apa dong dia tahu pernikahan kakak, aku yakin kak Reno bisa jaga rahasia kok." Jawab Bianca.

"Ca.. ganti baju kamu!"

"Kakak jangan ngaco deh.. ini itu hari spesial buat aku.. karena Geva si adik perempuan kesayangan aku akan menjadi kakak ipar aku. Bye calon pengantin." Ucap Bianca berlalu.

"Caca...." Bhumi memegang tangan adiknya. Jujur dia butuh teman ngobrol saat ini untuk mengurangi kegugupannya, namun kan tidak semua orang bisa membuat Bhumi tenang. Dan maminya sedang sibuk ngobrol dengan Tante Mesya.

"Apa sih kakak aku yang tampan..."

"Eh tangan kakak dingin banget.. jangan bilang kakak nervous? hahaha" Tawa Bianca.

"Gak lucu." Ucap Bhumi.

"Kak.. aku kasih tahu sesuatu, tapi rahasia ya... Geva itu punya dada yang gede dan tubuhnya mulus banget..kakak rugi kalau menyia-nyiakan kesempatan.. orang kak Bhima aja yang nikah sama kak Flower katanya tanpa cinta aja making love mulu...kakak jangan mau kalah ya... buat stempel yang banyak pula! " Kata Bianca.

"Ca..."

"Aku serius kak.. aku udah lihat tubuh Geva saat kita renang berdua di private room... kan kita berdua pakai bikini doang.. jadi aku tahu.. kakak nyesel kalau gak cepet-cepet buatin aku ponakan." Lanjut Bianca.

Ingin rasanya Bhumi mejitak adiknya itu, Untung sayang kan...

"Bhum.. masuk.. penghulunya sudah datang." Perintah Papi Gema.

Bhumi menghembuskan nafasnya kasar. Bianca langsung menggandeng lengan sang kakak.

BERSAMBUNG...

LIKE DONG...

KOMENTARIN DONG...

BIAR SI RENATA GAK TIBA-TIBA DATANG HANCURIN ACARA PERNIKAHAN BHUMI DAN GEVA. #EH 🤭

Terpopuler

Comments

Yessyka June

Yessyka June

jan ada pelakor ya thor...
buat mereka saling bucin aja

2021-08-14

1

Juliezaskia

Juliezaskia

jangan dong datang renata,, ngeganggu aja

2021-07-21

0

Rin's

Rin's

Bhumi dapet durian montok ehh montonnghh

2021-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 Masa Lalu Bhumi~
2 Sepenggal Masa Lalu~
3 Terlambat~
4 Masa Lalu Papi dan Mami~
5 Gadis SMA~
6 Diam atau Keluar~
7 Alien~
8 Cekrek Cekrek~
9 Ternyata~
10 Tertangkap~
11 Gara gara Foto ~
12 Pangeran Kecil
13 Keputusan~
14 Ngeteh~
15 Pikun?
16 Adegan Menyakitkan~
17 Buatin Ponakan~
18 Pemanasan~
19 Nyakitin~
20 Keluar dari Situasi~
21 Awal yang Menyebalkan~
22 Renata Patah Hati~
23 Pelukan~
24 Nafkah~
25 Tinggal Dimana?
26 Malam Pertama~
27 Permintaan Mami~
28 Tekad Geva~
29 Bhumi si Keras Kepala~
30 Penolakan~
31 Pindah atau Cerai?
32 Dikerjain~
33 Hubungan Suami Istri?
34 Main Layang-layang~
35 Gara-gara Pizza
36 Pembalasan dari Bhumi~
37 Terlihat Bodoh~
38 Anak Kecil buat Anak Kecil
39 Son Gohan mau Belajar KAMEHAME~
40 Gohan main Solo lagi~
41 Jantung Yang Pusing~
42 Saran Keenan~
43 Gep Gep dan Nom Nom
44 Pukulan Bhumi~
45 Rencana Naomi
46 Gadis Menyebalkan~
47 Belanja~
48 Siapa yang Akan Menjadi Pemenangnya?
49 Tidak Mudah di Taklukan~
50 Geva Menangis Juga~
51 Menjemput~
52 Ke Kantor~
53 Pesan dari Theo~
54 Anafilatik~
55 Cerita Deon~
56 Ingin Pulang~
57 Bhumi patah hati~
58 Antara Kawin dan Nikah~
59 Menjenguk~
60 Meminta Kesempatan~
61 Terpuruk~
62 Mabuk~
63 Rencana Reno~
64 Pesan Alex~
65 Otak Gesrek Gevania~
66 Pagi~
67 Mama Rachel datang~
68 Jujur Kena, Bohong Dosa~
69 Tongkat Baseball~
70 absurdnya kue apem~
71 Lanjutan Absurd~
72 Foundation~
73 Mulut Geva~
74 Ruang Bioskop~
75 Terungkap sudah~
76 Gevania bukan wanita lemah~
77 Ke Rumah Sakit~
78 Berdamai~
79 Mulai ketularan Gesrek~
80 Akal Akalan Bhumi~
81 Melakukan dengan Perasaan~
82 Geva Pergi~
83 Datang Sendiri~
84 Kedatangan Geva~
85 Keputusan Geva~
86 Keegoisan~
87 Turunkan Ego~
88 Perdebatan Pagi~
89 Obrolan para Lelaki~
90 Benar Benar Menyebalkan~
91 Izin Pergi~
92 Abang~
93 Bhumi Menyerah~
94 Ke Kantor Bhumi~
95 Ungkapan~
96 Umpatan Bang Sat dan Bang Kee
97 Perpisahan~
98 Tinggal 29 Hari ~
99 Nilai Matematika~
100 Nasihat Mertua~
101 Ke Club~
102 Kejadian di Club~
103 Kakak Menyebalkan~
104 Kepulangan Bhumi~
105 Pesawat Goyang?~
106 Tanggung Jawab, Belum Cinta~
107 Mendalami Rasa~
108 Ungkapan Hati Bhumi~
109 Mempraktekkan yang Tertunda~
110 Soal Panggilan~
111 Bercerita~
112 Meminta Pembuktian~
113 Deon Pulang~
114 Tak ada Kabar~
115 Geva Kalut~
116 Pasangan Absurd~
117 Usul Satria~
118 Renata Menyusul? ~
119 Kedatangan Renata~
120 Wanita?~
121 Ayumi~
122 Ayumi Vs Renata~
123 Terlalu Spesial~
124 Permintaan Gevania~
125 Ancaman Gevania~
126 Tapi Bohong~
127 Mimpi-Mimpiku~
128 Menekan Ego~
129 Pesan dari Fabian~
130 Pangeran Masa Kecil~
131 Telfon dari Fabian~
132 Bertemu Fabian~
133 Ingin Menyendiri~
134 Maafkan aku~
135 Kejutan dari Bhumi~
136 Patah~
137 Mencari Keuntungan~
138 Akuisisi~
139 Pemecatan~
140 Resmi Di Pecat~
141 Geva Ngambek~
142 Bhumi aneh~
143 Main Panas-Panasan~
144 Deon dan Noami Kencan~
145 Telfon dari Naomi~
146 Praktikum Olahraga~
147 Kata Dokter~
148 Butuh Waktu~
149 Menyalahkan~
150 Pelukan~
151 Super Absurd~
152 Kecurigaan Keenan~
153 Geva berubah~
154 Kangen Gohan~
155 Ke Kediaman Bramantya~
156 Pentingnya Komunikasi~
157 Pembalasan Gevania~
158 Nyicil? ~
159 Kasur Goyang ~
160 Sarapan~
161 Di Taman Belakang~
162 Deon Cemburu~
163 Makan Rendang~
164 Pengen Dicium~
165 Kakak Jahat~
166 Dipingit~
167 Resepsi I ~
168 Resepsi II
169 Selesai Resepsi~
170 Meluruskan Kesalahpahaman~
171 Anak Pelakor~
172 Seperti anak perawan~
173 Kangen Gohan~
174 Kamar Pengantin~
175 Eh~
176 Gohan gak Boleh Keluar~
177 Telfon dari Keenan~
178 Teror~
179 Bianca Pergi~
180 Kekuatan Cinta~
181 Kekuatan Cinta 2~
182 Bang Kee~
183 Obrolan Malam~
184 Perlu kita Ulang?~
185 Deon dan Naomi Menikah~
186 Ngadon sebelum Kecebong Pingsan~
187 Hadiah dari Bianca~
188 Mencintai Alien dari Planet Pluto~
189 Bertemu Fahmi~
190 Akibat bohong~
191 Bangunkan Gohan~
192 Latar Belakang Noami~
193 Terimakasih Kecebong-kecebongnya~
194 Mencarikan Jodoh Bianca~
195 Menunggu Deon~
196 kakak ipar~
197 Impian yang berbeda~
198 Pergi~
199 Masalah~
200 Ayumi marah~
201 Bhumi Ngambek~
202 Hamil~
203 Info Info
204 Info lagi
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Masa Lalu Bhumi~
2
Sepenggal Masa Lalu~
3
Terlambat~
4
Masa Lalu Papi dan Mami~
5
Gadis SMA~
6
Diam atau Keluar~
7
Alien~
8
Cekrek Cekrek~
9
Ternyata~
10
Tertangkap~
11
Gara gara Foto ~
12
Pangeran Kecil
13
Keputusan~
14
Ngeteh~
15
Pikun?
16
Adegan Menyakitkan~
17
Buatin Ponakan~
18
Pemanasan~
19
Nyakitin~
20
Keluar dari Situasi~
21
Awal yang Menyebalkan~
22
Renata Patah Hati~
23
Pelukan~
24
Nafkah~
25
Tinggal Dimana?
26
Malam Pertama~
27
Permintaan Mami~
28
Tekad Geva~
29
Bhumi si Keras Kepala~
30
Penolakan~
31
Pindah atau Cerai?
32
Dikerjain~
33
Hubungan Suami Istri?
34
Main Layang-layang~
35
Gara-gara Pizza
36
Pembalasan dari Bhumi~
37
Terlihat Bodoh~
38
Anak Kecil buat Anak Kecil
39
Son Gohan mau Belajar KAMEHAME~
40
Gohan main Solo lagi~
41
Jantung Yang Pusing~
42
Saran Keenan~
43
Gep Gep dan Nom Nom
44
Pukulan Bhumi~
45
Rencana Naomi
46
Gadis Menyebalkan~
47
Belanja~
48
Siapa yang Akan Menjadi Pemenangnya?
49
Tidak Mudah di Taklukan~
50
Geva Menangis Juga~
51
Menjemput~
52
Ke Kantor~
53
Pesan dari Theo~
54
Anafilatik~
55
Cerita Deon~
56
Ingin Pulang~
57
Bhumi patah hati~
58
Antara Kawin dan Nikah~
59
Menjenguk~
60
Meminta Kesempatan~
61
Terpuruk~
62
Mabuk~
63
Rencana Reno~
64
Pesan Alex~
65
Otak Gesrek Gevania~
66
Pagi~
67
Mama Rachel datang~
68
Jujur Kena, Bohong Dosa~
69
Tongkat Baseball~
70
absurdnya kue apem~
71
Lanjutan Absurd~
72
Foundation~
73
Mulut Geva~
74
Ruang Bioskop~
75
Terungkap sudah~
76
Gevania bukan wanita lemah~
77
Ke Rumah Sakit~
78
Berdamai~
79
Mulai ketularan Gesrek~
80
Akal Akalan Bhumi~
81
Melakukan dengan Perasaan~
82
Geva Pergi~
83
Datang Sendiri~
84
Kedatangan Geva~
85
Keputusan Geva~
86
Keegoisan~
87
Turunkan Ego~
88
Perdebatan Pagi~
89
Obrolan para Lelaki~
90
Benar Benar Menyebalkan~
91
Izin Pergi~
92
Abang~
93
Bhumi Menyerah~
94
Ke Kantor Bhumi~
95
Ungkapan~
96
Umpatan Bang Sat dan Bang Kee
97
Perpisahan~
98
Tinggal 29 Hari ~
99
Nilai Matematika~
100
Nasihat Mertua~
101
Ke Club~
102
Kejadian di Club~
103
Kakak Menyebalkan~
104
Kepulangan Bhumi~
105
Pesawat Goyang?~
106
Tanggung Jawab, Belum Cinta~
107
Mendalami Rasa~
108
Ungkapan Hati Bhumi~
109
Mempraktekkan yang Tertunda~
110
Soal Panggilan~
111
Bercerita~
112
Meminta Pembuktian~
113
Deon Pulang~
114
Tak ada Kabar~
115
Geva Kalut~
116
Pasangan Absurd~
117
Usul Satria~
118
Renata Menyusul? ~
119
Kedatangan Renata~
120
Wanita?~
121
Ayumi~
122
Ayumi Vs Renata~
123
Terlalu Spesial~
124
Permintaan Gevania~
125
Ancaman Gevania~
126
Tapi Bohong~
127
Mimpi-Mimpiku~
128
Menekan Ego~
129
Pesan dari Fabian~
130
Pangeran Masa Kecil~
131
Telfon dari Fabian~
132
Bertemu Fabian~
133
Ingin Menyendiri~
134
Maafkan aku~
135
Kejutan dari Bhumi~
136
Patah~
137
Mencari Keuntungan~
138
Akuisisi~
139
Pemecatan~
140
Resmi Di Pecat~
141
Geva Ngambek~
142
Bhumi aneh~
143
Main Panas-Panasan~
144
Deon dan Noami Kencan~
145
Telfon dari Naomi~
146
Praktikum Olahraga~
147
Kata Dokter~
148
Butuh Waktu~
149
Menyalahkan~
150
Pelukan~
151
Super Absurd~
152
Kecurigaan Keenan~
153
Geva berubah~
154
Kangen Gohan~
155
Ke Kediaman Bramantya~
156
Pentingnya Komunikasi~
157
Pembalasan Gevania~
158
Nyicil? ~
159
Kasur Goyang ~
160
Sarapan~
161
Di Taman Belakang~
162
Deon Cemburu~
163
Makan Rendang~
164
Pengen Dicium~
165
Kakak Jahat~
166
Dipingit~
167
Resepsi I ~
168
Resepsi II
169
Selesai Resepsi~
170
Meluruskan Kesalahpahaman~
171
Anak Pelakor~
172
Seperti anak perawan~
173
Kangen Gohan~
174
Kamar Pengantin~
175
Eh~
176
Gohan gak Boleh Keluar~
177
Telfon dari Keenan~
178
Teror~
179
Bianca Pergi~
180
Kekuatan Cinta~
181
Kekuatan Cinta 2~
182
Bang Kee~
183
Obrolan Malam~
184
Perlu kita Ulang?~
185
Deon dan Naomi Menikah~
186
Ngadon sebelum Kecebong Pingsan~
187
Hadiah dari Bianca~
188
Mencintai Alien dari Planet Pluto~
189
Bertemu Fahmi~
190
Akibat bohong~
191
Bangunkan Gohan~
192
Latar Belakang Noami~
193
Terimakasih Kecebong-kecebongnya~
194
Mencarikan Jodoh Bianca~
195
Menunggu Deon~
196
kakak ipar~
197
Impian yang berbeda~
198
Pergi~
199
Masalah~
200
Ayumi marah~
201
Bhumi Ngambek~
202
Hamil~
203
Info Info
204
Info lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!