Menikahi Gadis Menyebalkan!

Menikahi Gadis Menyebalkan!

Masa Lalu Bhumi~

Halo...

Di sebelah yang berjudul Istriku Cinta Pertama Adikku adalah Kisah tentang Bhima dan Flower ya..

Dan Disini adalah kisah Bhumi..

Biar gak nyampur- nyampur kayak gado-gado.

Seperti sebelah, di episode-episode awal masih mengenai pembukaan ya.. jadi harap sabar hehehe...

Happy reading 🍂

...🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂...

Bhumi Bramantya, Putra ke-dua dari pasangan Gema Bramantya dan Nayura Agatha Bramantya. Bhumi memiliki seorang kakak kembar yang bernama Bhima Bramantya. Meskipun mereka bukanlah kembar identik, namun mereka selalu saling melindungi, menjaga dan membela satu sama lain.

Bhumi adalah lelaki tampan dengan postur tubuh yang gagah dan terkenal dingin itu selalu sibuk dengan pekerjaannya yang sangat menumpuk.

Lelaki yang gila kerja itu bisa melupakan apa saja disekelilingnya jika sudah berbicara mengenai pekerjaan. Termasuk keluarganya.

Beruntung, keluarga Bramantya sudah tahu bagaimana Bhumi dan mereka sangat memperhatikan Bhumi yang selalu bersikap cuek dengan semua orang jika sudah bekerja.

Maklumlah, pekerjaan adalah bentuk pelariannya selama ini demi berusaha untuk tetap baik-baik saja setelah delapan tahun kejadian menyakitkan dimana dia dipermalukan lalu ditinggalkan oleh gadis yang sangat ia cintai bernama Flower.

Meskipun sempat mengalami keterpurukan yang mendalam, namun tidak membuat seorang Bhumi terjerumus dalam dunia sesat, misalkan mabuk-mabukan atau bermain wanita demi meluap kan emosinya.

Otaknya masih cukup waras. Jangan kan bermain wanita, dekat dengan wanita pun Bhumi enggan.

Ditambah dengan peraturan yang tidak bisa di ganggu gugat sedikitpun, dimana keluarganya melarang dengan sangat keras adanya sexx bebas. Jelas itu melanggar norma agama. Selain itu juga dapat mencemarkan nama baik keluarga. Jika dilanggar, maka hukuman berat siap menantinya.

Tidak dekat dengan wanita mana pun kecuali Renata gadis yang berstatus sebagai sahabatnya.

Bukan berarti Bhumi sudah tidak normal. Namun memang cintanya terhadap gadis bernama Flower itu terlalu besar. Bahasanya sih Gagal Move On. Delapan tahun Bhumi gagal move on setelah kepergian Flower dari hidupnya. Flower menghilang bak ditelan Bumi.

Kalau ditanya mengapa Bhumi tidak membenci Flower? jawabannya karena Bhumi teramat mencintai Flower dan yakin apa yang Flower lakukan di masa lalu itu memiliki alasan yang sangat kuat. Bhumi butuh penjelasan akan alasan Flower telah menyakiti dirinya.

Bhumi yang saat ini menjabat sebagai direktur Pemasaran di Perusahaan Bramantya Corp, membuat seorang Bhumi menjadi pribadi penuh tanggung jawab terhadap pekerjaan. Komitmen dan totalitasnya tidak perlu dipertanyakan lagi.

Tanggung jawab besar ada dipundaknya, dialah yang kelak menjabat sebagai Presiden Direktur menggantikan Papi nya. Karena Bhima, sang kakak kembar enggan terjun di dunia bisnis.

Dan adik perempuannya yang sangat manja bernama Bianca itu juga belum jelas apa yang dia mau. Kuliah saja seperti enggan. Padahal usianya sudah 20 tahun. Jadi Bhumi adalah satu-satunya harapan orang tuanya untuk meneruskan bisnis, demi keberlangsungan ribuan karyawan nya juga.

🍂

Dan saat ini,

Hati Bhumi sedang sangat tidak baik-baik saja...

sebab,

Kemarin adalah hari pertunangan saudara kembarnya yang bernama Bhima Bramantya dengan gadis bernama Adena yang tidak lain adalah anak dari sahabat kedua orang tua Bhumi dan Bhima.

Bhima Bramantya yang lahir lima menit lebih dulu dari dirinya merupakan seorang artis yang tengah naik daun.

Namun bukan itu yang akan kita bahas,

Melainkan,

Gagalnya pertunangan Bhima dan Adena karena datangnya seorang gadis yang Bhumi kenal. Dia adalah Shilla, sahabat Flower sejak SMA.

Di sana Shilla meminta pertanggung jawaban Bhima karena kondisi Flower saat itu sedang koma akibat pemerkosaan dan kekerasan yang dilakukan Bhima.

Bhima kakak kembarnya yang selalu bersikap baik pada wanita ternyata telah merenggut kesucian gadis yang ia cintai?

Sungguh, Bhumi tidak ingin mempercayai hal itu.

Namun, setelah dia melihat sendiri bagaimana kondisi Flower dan Bhima juga mengakui perbuatannya dihadapan semua orang, Bhumi ingin menghabisi Bhima saat itu juga jika tidak mengingat kedua orang tuanya.

Delapan tahun bukan waktu yang sebentar untuk Bhumi mencari keberadaan Flower namun hasilnya Nihil, kini dia dipertemukan dengan cara yang sungguh menyesakkan dada.

Beruntung tidak berselang lama Flower siuman, terlihat jelas tatapan Flower yang masih sama seperti dulu. Menatap Bhumi dengan penuh cinta. Sama halnya dengan Bhumi yang masih sangat mencintai Flower.

Namun,

kondisi Flower yang belum begitu baik secara psikis itupun masih enggan bertemu dengan orang lain termasuk Bhumi. Mungkin Flower trauma dan membutuhkan waktu sendiri untuk berpikir. Bhumi sempat kecewa, karena pertemuannya dengan Flower tertunda, tapi dia hanya bisa sabar demi kebaikan Flower.

Setidaknya Bhumi bersyukur bisa melihat Flower membuka matanya kembali. Bhumi berusaha akan menjaga dan mencintai Flower seperti dulu.

Meskipun hatinya sendiri tidak yakin karena kenyataannya yang merenggut kehormatan Flower adalah kakaknya sendiri, Bhima.

Bhumi adalah tipe orang yang tidak akan terima jika miliknya disentuh orang. Teringat dulu, ketika Flower ulang tahun, Sahabat Bhumi yang bernama Deon mengucapkan selamat pada Flower lalu memeluk Flower sebagai sahabat saja membuat Bhumi murka dan selalu mengungkit hal itu.

Pertengkaran demi pertengkaran terjadi hanya karena masalah sepele itu. Bhumi memang overprotektif. Namun semua itu diluar batas kendalinya karena masa lalunya yang sangat menyedihkan membuatnya Pribadi yang dingin dan enggan bersosialisasi dengan orang lain kecuali keluarga dan sahabat-sahabatnya, Deon, Reno, Alex dan Renata.

Jadi bisa dipastikan jika dia tetap bersama Flower maka seumur hidupnya, pasti akan dibayang-bayangi oleh Bhima yang sudah merenggut kesucian Flower.

Sehari setelah Flower sadar, Bhumi ingin kembali ke rumah sakit menemui Flower.

Namun, belum juga sempat bertemu dengan Flower lagi, atau bahkan mendapat penjelasan akan alasan Flower menyakitinya delapan tahun lalu, Bhumi diminta Papi Gema ke Surabaya karena masalah pekerjaan yang sangat serius.

Kini,

Bhumi tengah berada di kota Surabaya ditemani oleh sekertaris pribadinya yang juga sahabatnya bernama Renata.

Selama di Surabaya, papi Gema meminta Bhumi untuk menyelesaikan masalah di pada proyek pembangunan cabang pabrik baru disana. Padahal itu bukan lah tanggung jawab Bhumi. Dengan alasan Bhumi sebentar lagi yang harus menggantikan Papinya menjadi Presiden Direktur, maka dengan terpaksa Bhumi menuruti perintah Papi Gema.

Baru kali ini Bhumi merasa sangat berat pergi keluar kota karena pekerjaan.

Dari kemarin, rasanya perasaan Bhumi sungguh tidak tenang. Seperti ada yang mengganjal, namun entah apa itu. Bhumi sendiri tidak mengerti.

Bhumi ingin segera kembali ke Jakarta dan menemui Flower dari kemarin, namun pekerjaan di Surabaya seperti tidak ada habisnya.

Sepertinya Papi Gema sengaja mengulur waktu Bhumi di Surabaya supaya tidak menemui Flower~

Butuh waktu tiga hari lebih Bhumi menyelesaikan masalah disana hingga papinya menelfon dan memintanya untuk pulang karena ada hal penting yang ingin di bicarakan.

Bhumi yakin, hal penting tersebut adalah soal Bhima dan Flower.

Bhumi teringat akan perjanjiannya dulu dengan sang Papi disaat dia beranjak remaja.

Baik Bhumi ataupun Bhima berjanji tidak akan melepaskan keperjakaannya sebelum ada ikatan halal. Jika itu dilakukan, maka siap menerima hukuman berat yang akan Papi Gema berikan.

Rasanya Bhumi tidak sabar mengetahui hukuman apa yang Papinya berikan pada Bhima.

Hingga saat yang ditunggu untuk kembali ke Ibu Kota telah tiba, Semuanya sudah disiapkan oleh Renata dengan baik. Bhumi hanya perlu packing barangnya sendiri selebihnya Renata yang urus.

Bhumi tidak sabar bertemu dengan pujaan hatinya dan melepaskan segala rindu.

Namun,

Ketika perjalanan menuju Bandara, Renata meminta supir berhenti di sebuah pusat oleh-oleh terbesar disana.

Renata meminjam ponsel Bhumi dengan alasan baterainya habis dan dia harus menghubungi Neneknya untuk bertanya oleh-oleh apa yang neneknya inginkan.

Tanpa curiga, Bhumi memberikan ponselnya begitu saja. Bhumi memilih tidak ikut turun dan memejamkan matanya di mobil. Rasanya begitu ngantuk dan lelah.

Naas,

Saat keluar dari pusat oleh-oleh, tas Renata tiba-tiba di jambret orang.

Padahal, disana ada ponsel Bhumi dan juga ponsel Renata beserta tiket pesawat mereka.

Dengan terpaksa, mereka harus mengundur keberangkatannya ke Ibu Kota ke penerbangan berikutnya. Bhumi harus menunggu beberapa jam lagi.

Bhumi yang jika emosi lebih memilih diam, membuat Renata merasa sangat aman karena tidak mendapatkan banyak pertanyaan dari Bhumi mengenai hilangnya tas Renata.

Bhumi hanya terus mengumpat kesal, semenit saja pertemuannya dengan Flower tertunda membuatnya begitu resah apalagi hingga hampir 3 jam menunggu penerbangan pesawat berikutnya.

Bersambung...

BAGI LIKE DAN KOMENTARNYA DONG GAESSS....

kalau Votenya di sebelah aja ya.. hehe

BIAR AUTHOR SENENG GITU.. HEHEHE

Terpopuler

Comments

Arin

Arin

spertny Renata emng sngja ya hilngin hp bumi

2022-12-04

0

Fahmi Setiawan

Fahmi Setiawan

y

2022-05-19

0

Mochamad Sugiarto

Mochamad Sugiarto

bagus

2022-05-03

0

lihat semua
Episodes
1 Masa Lalu Bhumi~
2 Sepenggal Masa Lalu~
3 Terlambat~
4 Masa Lalu Papi dan Mami~
5 Gadis SMA~
6 Diam atau Keluar~
7 Alien~
8 Cekrek Cekrek~
9 Ternyata~
10 Tertangkap~
11 Gara gara Foto ~
12 Pangeran Kecil
13 Keputusan~
14 Ngeteh~
15 Pikun?
16 Adegan Menyakitkan~
17 Buatin Ponakan~
18 Pemanasan~
19 Nyakitin~
20 Keluar dari Situasi~
21 Awal yang Menyebalkan~
22 Renata Patah Hati~
23 Pelukan~
24 Nafkah~
25 Tinggal Dimana?
26 Malam Pertama~
27 Permintaan Mami~
28 Tekad Geva~
29 Bhumi si Keras Kepala~
30 Penolakan~
31 Pindah atau Cerai?
32 Dikerjain~
33 Hubungan Suami Istri?
34 Main Layang-layang~
35 Gara-gara Pizza
36 Pembalasan dari Bhumi~
37 Terlihat Bodoh~
38 Anak Kecil buat Anak Kecil
39 Son Gohan mau Belajar KAMEHAME~
40 Gohan main Solo lagi~
41 Jantung Yang Pusing~
42 Saran Keenan~
43 Gep Gep dan Nom Nom
44 Pukulan Bhumi~
45 Rencana Naomi
46 Gadis Menyebalkan~
47 Belanja~
48 Siapa yang Akan Menjadi Pemenangnya?
49 Tidak Mudah di Taklukan~
50 Geva Menangis Juga~
51 Menjemput~
52 Ke Kantor~
53 Pesan dari Theo~
54 Anafilatik~
55 Cerita Deon~
56 Ingin Pulang~
57 Bhumi patah hati~
58 Antara Kawin dan Nikah~
59 Menjenguk~
60 Meminta Kesempatan~
61 Terpuruk~
62 Mabuk~
63 Rencana Reno~
64 Pesan Alex~
65 Otak Gesrek Gevania~
66 Pagi~
67 Mama Rachel datang~
68 Jujur Kena, Bohong Dosa~
69 Tongkat Baseball~
70 absurdnya kue apem~
71 Lanjutan Absurd~
72 Foundation~
73 Mulut Geva~
74 Ruang Bioskop~
75 Terungkap sudah~
76 Gevania bukan wanita lemah~
77 Ke Rumah Sakit~
78 Berdamai~
79 Mulai ketularan Gesrek~
80 Akal Akalan Bhumi~
81 Melakukan dengan Perasaan~
82 Geva Pergi~
83 Datang Sendiri~
84 Kedatangan Geva~
85 Keputusan Geva~
86 Keegoisan~
87 Turunkan Ego~
88 Perdebatan Pagi~
89 Obrolan para Lelaki~
90 Benar Benar Menyebalkan~
91 Izin Pergi~
92 Abang~
93 Bhumi Menyerah~
94 Ke Kantor Bhumi~
95 Ungkapan~
96 Umpatan Bang Sat dan Bang Kee
97 Perpisahan~
98 Tinggal 29 Hari ~
99 Nilai Matematika~
100 Nasihat Mertua~
101 Ke Club~
102 Kejadian di Club~
103 Kakak Menyebalkan~
104 Kepulangan Bhumi~
105 Pesawat Goyang?~
106 Tanggung Jawab, Belum Cinta~
107 Mendalami Rasa~
108 Ungkapan Hati Bhumi~
109 Mempraktekkan yang Tertunda~
110 Soal Panggilan~
111 Bercerita~
112 Meminta Pembuktian~
113 Deon Pulang~
114 Tak ada Kabar~
115 Geva Kalut~
116 Pasangan Absurd~
117 Usul Satria~
118 Renata Menyusul? ~
119 Kedatangan Renata~
120 Wanita?~
121 Ayumi~
122 Ayumi Vs Renata~
123 Terlalu Spesial~
124 Permintaan Gevania~
125 Ancaman Gevania~
126 Tapi Bohong~
127 Mimpi-Mimpiku~
128 Menekan Ego~
129 Pesan dari Fabian~
130 Pangeran Masa Kecil~
131 Telfon dari Fabian~
132 Bertemu Fabian~
133 Ingin Menyendiri~
134 Maafkan aku~
135 Kejutan dari Bhumi~
136 Patah~
137 Mencari Keuntungan~
138 Akuisisi~
139 Pemecatan~
140 Resmi Di Pecat~
141 Geva Ngambek~
142 Bhumi aneh~
143 Main Panas-Panasan~
144 Deon dan Noami Kencan~
145 Telfon dari Naomi~
146 Praktikum Olahraga~
147 Kata Dokter~
148 Butuh Waktu~
149 Menyalahkan~
150 Pelukan~
151 Super Absurd~
152 Kecurigaan Keenan~
153 Geva berubah~
154 Kangen Gohan~
155 Ke Kediaman Bramantya~
156 Pentingnya Komunikasi~
157 Pembalasan Gevania~
158 Nyicil? ~
159 Kasur Goyang ~
160 Sarapan~
161 Di Taman Belakang~
162 Deon Cemburu~
163 Makan Rendang~
164 Pengen Dicium~
165 Kakak Jahat~
166 Dipingit~
167 Resepsi I ~
168 Resepsi II
169 Selesai Resepsi~
170 Meluruskan Kesalahpahaman~
171 Anak Pelakor~
172 Seperti anak perawan~
173 Kangen Gohan~
174 Kamar Pengantin~
175 Eh~
176 Gohan gak Boleh Keluar~
177 Telfon dari Keenan~
178 Teror~
179 Bianca Pergi~
180 Kekuatan Cinta~
181 Kekuatan Cinta 2~
182 Bang Kee~
183 Obrolan Malam~
184 Perlu kita Ulang?~
185 Deon dan Naomi Menikah~
186 Ngadon sebelum Kecebong Pingsan~
187 Hadiah dari Bianca~
188 Mencintai Alien dari Planet Pluto~
189 Bertemu Fahmi~
190 Akibat bohong~
191 Bangunkan Gohan~
192 Latar Belakang Noami~
193 Terimakasih Kecebong-kecebongnya~
194 Mencarikan Jodoh Bianca~
195 Menunggu Deon~
196 kakak ipar~
197 Impian yang berbeda~
198 Pergi~
199 Masalah~
200 Ayumi marah~
201 Bhumi Ngambek~
202 Hamil~
203 Info Info
204 Info lagi
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Masa Lalu Bhumi~
2
Sepenggal Masa Lalu~
3
Terlambat~
4
Masa Lalu Papi dan Mami~
5
Gadis SMA~
6
Diam atau Keluar~
7
Alien~
8
Cekrek Cekrek~
9
Ternyata~
10
Tertangkap~
11
Gara gara Foto ~
12
Pangeran Kecil
13
Keputusan~
14
Ngeteh~
15
Pikun?
16
Adegan Menyakitkan~
17
Buatin Ponakan~
18
Pemanasan~
19
Nyakitin~
20
Keluar dari Situasi~
21
Awal yang Menyebalkan~
22
Renata Patah Hati~
23
Pelukan~
24
Nafkah~
25
Tinggal Dimana?
26
Malam Pertama~
27
Permintaan Mami~
28
Tekad Geva~
29
Bhumi si Keras Kepala~
30
Penolakan~
31
Pindah atau Cerai?
32
Dikerjain~
33
Hubungan Suami Istri?
34
Main Layang-layang~
35
Gara-gara Pizza
36
Pembalasan dari Bhumi~
37
Terlihat Bodoh~
38
Anak Kecil buat Anak Kecil
39
Son Gohan mau Belajar KAMEHAME~
40
Gohan main Solo lagi~
41
Jantung Yang Pusing~
42
Saran Keenan~
43
Gep Gep dan Nom Nom
44
Pukulan Bhumi~
45
Rencana Naomi
46
Gadis Menyebalkan~
47
Belanja~
48
Siapa yang Akan Menjadi Pemenangnya?
49
Tidak Mudah di Taklukan~
50
Geva Menangis Juga~
51
Menjemput~
52
Ke Kantor~
53
Pesan dari Theo~
54
Anafilatik~
55
Cerita Deon~
56
Ingin Pulang~
57
Bhumi patah hati~
58
Antara Kawin dan Nikah~
59
Menjenguk~
60
Meminta Kesempatan~
61
Terpuruk~
62
Mabuk~
63
Rencana Reno~
64
Pesan Alex~
65
Otak Gesrek Gevania~
66
Pagi~
67
Mama Rachel datang~
68
Jujur Kena, Bohong Dosa~
69
Tongkat Baseball~
70
absurdnya kue apem~
71
Lanjutan Absurd~
72
Foundation~
73
Mulut Geva~
74
Ruang Bioskop~
75
Terungkap sudah~
76
Gevania bukan wanita lemah~
77
Ke Rumah Sakit~
78
Berdamai~
79
Mulai ketularan Gesrek~
80
Akal Akalan Bhumi~
81
Melakukan dengan Perasaan~
82
Geva Pergi~
83
Datang Sendiri~
84
Kedatangan Geva~
85
Keputusan Geva~
86
Keegoisan~
87
Turunkan Ego~
88
Perdebatan Pagi~
89
Obrolan para Lelaki~
90
Benar Benar Menyebalkan~
91
Izin Pergi~
92
Abang~
93
Bhumi Menyerah~
94
Ke Kantor Bhumi~
95
Ungkapan~
96
Umpatan Bang Sat dan Bang Kee
97
Perpisahan~
98
Tinggal 29 Hari ~
99
Nilai Matematika~
100
Nasihat Mertua~
101
Ke Club~
102
Kejadian di Club~
103
Kakak Menyebalkan~
104
Kepulangan Bhumi~
105
Pesawat Goyang?~
106
Tanggung Jawab, Belum Cinta~
107
Mendalami Rasa~
108
Ungkapan Hati Bhumi~
109
Mempraktekkan yang Tertunda~
110
Soal Panggilan~
111
Bercerita~
112
Meminta Pembuktian~
113
Deon Pulang~
114
Tak ada Kabar~
115
Geva Kalut~
116
Pasangan Absurd~
117
Usul Satria~
118
Renata Menyusul? ~
119
Kedatangan Renata~
120
Wanita?~
121
Ayumi~
122
Ayumi Vs Renata~
123
Terlalu Spesial~
124
Permintaan Gevania~
125
Ancaman Gevania~
126
Tapi Bohong~
127
Mimpi-Mimpiku~
128
Menekan Ego~
129
Pesan dari Fabian~
130
Pangeran Masa Kecil~
131
Telfon dari Fabian~
132
Bertemu Fabian~
133
Ingin Menyendiri~
134
Maafkan aku~
135
Kejutan dari Bhumi~
136
Patah~
137
Mencari Keuntungan~
138
Akuisisi~
139
Pemecatan~
140
Resmi Di Pecat~
141
Geva Ngambek~
142
Bhumi aneh~
143
Main Panas-Panasan~
144
Deon dan Noami Kencan~
145
Telfon dari Naomi~
146
Praktikum Olahraga~
147
Kata Dokter~
148
Butuh Waktu~
149
Menyalahkan~
150
Pelukan~
151
Super Absurd~
152
Kecurigaan Keenan~
153
Geva berubah~
154
Kangen Gohan~
155
Ke Kediaman Bramantya~
156
Pentingnya Komunikasi~
157
Pembalasan Gevania~
158
Nyicil? ~
159
Kasur Goyang ~
160
Sarapan~
161
Di Taman Belakang~
162
Deon Cemburu~
163
Makan Rendang~
164
Pengen Dicium~
165
Kakak Jahat~
166
Dipingit~
167
Resepsi I ~
168
Resepsi II
169
Selesai Resepsi~
170
Meluruskan Kesalahpahaman~
171
Anak Pelakor~
172
Seperti anak perawan~
173
Kangen Gohan~
174
Kamar Pengantin~
175
Eh~
176
Gohan gak Boleh Keluar~
177
Telfon dari Keenan~
178
Teror~
179
Bianca Pergi~
180
Kekuatan Cinta~
181
Kekuatan Cinta 2~
182
Bang Kee~
183
Obrolan Malam~
184
Perlu kita Ulang?~
185
Deon dan Naomi Menikah~
186
Ngadon sebelum Kecebong Pingsan~
187
Hadiah dari Bianca~
188
Mencintai Alien dari Planet Pluto~
189
Bertemu Fahmi~
190
Akibat bohong~
191
Bangunkan Gohan~
192
Latar Belakang Noami~
193
Terimakasih Kecebong-kecebongnya~
194
Mencarikan Jodoh Bianca~
195
Menunggu Deon~
196
kakak ipar~
197
Impian yang berbeda~
198
Pergi~
199
Masalah~
200
Ayumi marah~
201
Bhumi Ngambek~
202
Hamil~
203
Info Info
204
Info lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!