Pemanasan~

"Aku akan menikahinya sebentar lagi. Tapi itu bukan karena cinta, tapi itu adalah bentuk pembalasanku seorang wanita bernama Flower. Wanita yang sudah menghancurkan segala impianku.

Wanita yang dulu telah merubah duniaku yang gelap menjadi penuh warna.

Wanita yang penurut yang selalu menjaga perasaanku.

Wanita yang saat dia meninggalkanku membuatku benar-benar sangat terpuruk hingga hatiku porak-poranda.

Iya, wanita itu memintaku untuk aku menikahi wanita pilihan mami setelah dia menyatakan perasaannya padaku.

Sungguh, wanita itu benar-benar mempermainkan hatiku. Dengan tidak punya perasaannya, dia bermesraan dengan Bhima di depanku.

Aku akan tunjukkan, aku tidak membutuhkan dirinya lagi.. bagiku.. seorang wanita yang bernama Flower, bunga hatiku... dia telah tiada, dan akan aku pastikan dia akan merasakan apa yang aku rasakan!" Batin Bhumi.

Bhumi berjalan memasuki ruang keluarga di kediaman Wijaya. Semua mata tertuju pada dirinya yang berjalan bersama Bianca adik kecilnya. Tidak ada yang tahu jika saat ini Bhumi benar-benar nervous, karena Bhumi selalu memperlihatkan tampang datar dan dinginnya.

Bhumi terlihat sangat tampan dan gagah. Rahang kerasnya membuatnya terlibat sangat berwibawa. Sorot mata tajamnya itu membuat siapa saja mampu terintimidasi. Itulah Bhumi, sang calon pengantin lelaki.

Dari arah tangga, Geva berjalan menuruni tangga digandeng kedua orang tuanya. Geva yang menggunakan kebaya itupun berjalan berlahan sambil menunduk. Jantung Geva rasanya mau copot karena berdegup dengan sangat kencang.

Menyadari semua mata tertuju padanya saat ini membuat Geva semakin gugup. Ingin rasanya kabur, tapi sudah dipastikan dia tidak akan bisa lari.

Mencoba lari adalah hal sia-sia saat ini, hanya buang-buang energi ujung-ujungnya dikawini juga sama besi karatan.

"Tenang sayang... tenang.." Kata Mama Rachel yang seolah paham dengan apa yang anaknya rasakan.

Menikah? sungguh itu tidak ada di planning atau pun benak Geva sebelumnya, Geva masih sangat muda.

Impian Geva menikah di umur 27 tahun, ya harusnya sekitar hampir 9 tahun lagi.

Namun, lagi-lagi manusia hanya mampu berencana selebihnya Tuhan lah yang berkehendak.

Kenapa di usia 27 tahun Geva baru ingin menikah? selain ingin menikmati masa mudanya yang bebas mengingat hobbynya yang anti-mainstream dari gadis-gadis pada umumnya seperti sky Drive hingga balap motor liar.

Menurut Geva usia 27 tahun adalah usia yang matang dimana seseorang sudah dewasa. Siap secara mental jika ada masalah keluarga dan siap secara fisik jika harus melahirkan.

Masih duduk di bangku kelas 3 SMA yang dua bulan lagi Ujian Nasional, Geva yang berstatus sebagai kekasih Matheo alias Theo, cowok tertampan dan terpopuler di sekolah itupun harus menikah dengan lelaki dingin, kaku, keras kepala yang usianya jauh diatasnya.

Perbedaan usia mereka hampir 9 tahun.

Meskipun usia Gevania dan Gedeon juga selisih sama dengan Bhumi, namun sikap Deon yang hangat, sabar, selalu ingin melindungi adiknya, juga asik diajak ngobrol tidak membuat Geva terasa perbedaan umur yang begitu jauh. Rasanya seperti sahabat.

Tapi Bhumi? ah inget lelaki itu saja sungguh membuat Geva jengkel. Geva berikrar dalam dirinya, jika Bhumi sampai lancar mengucapkan ijab qobul hingga para saksi berteriak SAH. Maka setiap hari dia akan membuat Bhumi darah tinggi biar Bhumi cepet mati.

"Menantu mami cantik banget.." Puji mami Naya melihat Geva menggunakan kebaya yang press body menampilkan lekuk tubuh indahnya ditambah dengan make up natural namun terlihat elegan.

Bhumi gagal fokus melihat bentuk dada Geva yang kemarin dia pegang bahkan dia reemas. Jujur Bhumi sangat penasaran dengan benda yang menggantung layaknya pepaya jumbo kualitas super. Bhumi segera memalingkan wajahnya.

Wajah Geva yang berbau-bau Jerman itu menghipnotis seluruh anggota keluarga yang hadir. Mama Rachel yang merupakan blesteran sunda-jerman menikah dengan Papa Arsa yang keturunan Jawa.

Perpaduan yang sempurna.

"Seperti tante-tante." Gumam Bhumi yang hanya bisa didengar oleh Geva yang telah duduk disampingnya.

Mata Geva melotot menatap Bhumi.

"Karena saya mengimbangi anda yang memang sudah om.. om.. saya doakan semoga lidah anda patah tulang.. atau minimal keseleo. Mati sekalian juga boleh!" Bisik Geva.

"Kita buktikan nanti malam, apa saya tidak bisa memuaskan mu di ranjang?." Bhumi balas berbisik membuat Geva mendelik dan bungkam seketika.

Ciuman aja belum pernah udah mikiran enaaa -enaaa.

Geva dan Bhumi yang bisik-bisik itupun tidak sadar jika mereka menjadi pusat perhatian. Bagi yang memandangnya terlihat romantis, padahal gak tahu apa yang sedang mereka bicarakan.

Flower menatap sendu seorang Bhumi, hatinya hancur tapi dia tetap mencoba tersenyum. Dia harus menghargai suami yang menggenggam tangannya dari tadi.

"Bagaimana sudah siap?" Tanya Papa Arsa yang menikahkan putri satu-satunya sendiri tanpa digantikan wali hakim. Bhumi hanya mengangguk.

Papa Arsa mengulurkan tangan kanannya pada Bhumi. Bhumi nampak siap, dia langsung merespon dengan cepat menjabat tangan lelaki yang selalu dia panggil Om itu.

"Saudara Bhumi Bayu Bramantya Bin Gema Bramantya, Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Gevania Azkia Wijaya putri saya sendiri dengan mas kawin xxxxxxx tunai. (isi sendiri dah.. author gak tahu mas kawinnya sultan) 🤣

Dengan satu kali tarikan nafas, Bhumi berhasil mengucapkan ijab qobul dengan sangat lancar dan lantang.

Papi Gema sebagai saksi bersama dengan Om Nauval mengatakan SAH!

Dan bapak penghulu langsung membacakan doa supaya Pernikahan Bhumi dan Geva langgeng.

Tidak terasa air mata Geva menetes begitu saja. Selain kata SAH itu mengubah hidupnya, Geva merasa impiannya juga sudah berakhir.

Namun, binar bahagia terlihat jelas di ruangan tersebut.

Mungkin semua mengira saat ini, Geva menangis karena terharu. Padahal karena merasa hancur~

"Ge.. cium tangan suami kamu sayang." Kata Mama Rachel.

Geva melakukan apa yang diperintahkan oleh Mamanya, Dia mencium tangan lelaki yang kemarin dia panggil Om dan dia juluki besi karatan sekarang berstatus suaminya. Suami SAH secara hukum dan agama diusainya yang masih sangat muda.

Bhumi melirik sang mantan sekilas.

Bhumi tahu, tatapan Flower adalah tahapan terluka saat ini. Bhumi cukup mengenal bagaimana dan siapa Flower.

"Bhum, cium istrinya dong." Kali ini Mami Naya yang berbicara.

Dengan cepat, Bhumi menarik tengkuk Flower dan mencium bibir Geva dengan rakus. Bahkan Bhumi sempat-sempatnya ******* bibir gadis yang dibawah umur itu.

Geva berusaha berontak karena itu adalah ciuman pertamanya yang dicuri oleh Besi karatan. Geva memukul-mukul dada Bhumi hingga Bhumi melepaskannya.

"Sangat manis" Gumam Bhumi dalam hati sambil matanya melirik Flower yang matanya berkaca-kac menahan tangis.

"Ini baru permulaan Flo..," Batin Bhumi.

Sementara yang lain masih dibuat melongo oleh sikap agresif Bhumi.

"Sabar kenapa sih Bhum.. nanti di dalam kamar!" Omel Mami Naya.

"Pemanasan." Jawab Bhumi.

Geva hanya menunduk dan meremas kemejanya, "Kurang ajar! tunggu pembalasanku Bhumi Besi Karatan!" Gumam Geva dalam hati.

BERSAMBUNG....

NOH UDAH DUA JUGA NOH...

AUTHOR MAU BOBO DULU BYEE.

SEMOGA BESOK BISA KETEMU DUA EPISODE LAGI DI MASING-MASING NOVEL.YA..

SEMANGATIN AUTHOR DENGAN BERIKAN LIKE, VOTE JUGA KOMENTAR YANG BANYAK.. THANK YOU. 💋

Terpopuler

Comments

Yessyka June

Yessyka June

yok pemanasan, pemanasan doloo😂😂

2021-08-14

1

🌺Cici Evi🌺

🌺Cici Evi🌺

dihhh si bambang maen nyosor aje😂😂😂🙈🙈

2021-08-09

0

dylasizura

dylasizura

si bhumi otokx msum bgt

2021-08-05

0

lihat semua
Episodes
1 Masa Lalu Bhumi~
2 Sepenggal Masa Lalu~
3 Terlambat~
4 Masa Lalu Papi dan Mami~
5 Gadis SMA~
6 Diam atau Keluar~
7 Alien~
8 Cekrek Cekrek~
9 Ternyata~
10 Tertangkap~
11 Gara gara Foto ~
12 Pangeran Kecil
13 Keputusan~
14 Ngeteh~
15 Pikun?
16 Adegan Menyakitkan~
17 Buatin Ponakan~
18 Pemanasan~
19 Nyakitin~
20 Keluar dari Situasi~
21 Awal yang Menyebalkan~
22 Renata Patah Hati~
23 Pelukan~
24 Nafkah~
25 Tinggal Dimana?
26 Malam Pertama~
27 Permintaan Mami~
28 Tekad Geva~
29 Bhumi si Keras Kepala~
30 Penolakan~
31 Pindah atau Cerai?
32 Dikerjain~
33 Hubungan Suami Istri?
34 Main Layang-layang~
35 Gara-gara Pizza
36 Pembalasan dari Bhumi~
37 Terlihat Bodoh~
38 Anak Kecil buat Anak Kecil
39 Son Gohan mau Belajar KAMEHAME~
40 Gohan main Solo lagi~
41 Jantung Yang Pusing~
42 Saran Keenan~
43 Gep Gep dan Nom Nom
44 Pukulan Bhumi~
45 Rencana Naomi
46 Gadis Menyebalkan~
47 Belanja~
48 Siapa yang Akan Menjadi Pemenangnya?
49 Tidak Mudah di Taklukan~
50 Geva Menangis Juga~
51 Menjemput~
52 Ke Kantor~
53 Pesan dari Theo~
54 Anafilatik~
55 Cerita Deon~
56 Ingin Pulang~
57 Bhumi patah hati~
58 Antara Kawin dan Nikah~
59 Menjenguk~
60 Meminta Kesempatan~
61 Terpuruk~
62 Mabuk~
63 Rencana Reno~
64 Pesan Alex~
65 Otak Gesrek Gevania~
66 Pagi~
67 Mama Rachel datang~
68 Jujur Kena, Bohong Dosa~
69 Tongkat Baseball~
70 absurdnya kue apem~
71 Lanjutan Absurd~
72 Foundation~
73 Mulut Geva~
74 Ruang Bioskop~
75 Terungkap sudah~
76 Gevania bukan wanita lemah~
77 Ke Rumah Sakit~
78 Berdamai~
79 Mulai ketularan Gesrek~
80 Akal Akalan Bhumi~
81 Melakukan dengan Perasaan~
82 Geva Pergi~
83 Datang Sendiri~
84 Kedatangan Geva~
85 Keputusan Geva~
86 Keegoisan~
87 Turunkan Ego~
88 Perdebatan Pagi~
89 Obrolan para Lelaki~
90 Benar Benar Menyebalkan~
91 Izin Pergi~
92 Abang~
93 Bhumi Menyerah~
94 Ke Kantor Bhumi~
95 Ungkapan~
96 Umpatan Bang Sat dan Bang Kee
97 Perpisahan~
98 Tinggal 29 Hari ~
99 Nilai Matematika~
100 Nasihat Mertua~
101 Ke Club~
102 Kejadian di Club~
103 Kakak Menyebalkan~
104 Kepulangan Bhumi~
105 Pesawat Goyang?~
106 Tanggung Jawab, Belum Cinta~
107 Mendalami Rasa~
108 Ungkapan Hati Bhumi~
109 Mempraktekkan yang Tertunda~
110 Soal Panggilan~
111 Bercerita~
112 Meminta Pembuktian~
113 Deon Pulang~
114 Tak ada Kabar~
115 Geva Kalut~
116 Pasangan Absurd~
117 Usul Satria~
118 Renata Menyusul? ~
119 Kedatangan Renata~
120 Wanita?~
121 Ayumi~
122 Ayumi Vs Renata~
123 Terlalu Spesial~
124 Permintaan Gevania~
125 Ancaman Gevania~
126 Tapi Bohong~
127 Mimpi-Mimpiku~
128 Menekan Ego~
129 Pesan dari Fabian~
130 Pangeran Masa Kecil~
131 Telfon dari Fabian~
132 Bertemu Fabian~
133 Ingin Menyendiri~
134 Maafkan aku~
135 Kejutan dari Bhumi~
136 Patah~
137 Mencari Keuntungan~
138 Akuisisi~
139 Pemecatan~
140 Resmi Di Pecat~
141 Geva Ngambek~
142 Bhumi aneh~
143 Main Panas-Panasan~
144 Deon dan Noami Kencan~
145 Telfon dari Naomi~
146 Praktikum Olahraga~
147 Kata Dokter~
148 Butuh Waktu~
149 Menyalahkan~
150 Pelukan~
151 Super Absurd~
152 Kecurigaan Keenan~
153 Geva berubah~
154 Kangen Gohan~
155 Ke Kediaman Bramantya~
156 Pentingnya Komunikasi~
157 Pembalasan Gevania~
158 Nyicil? ~
159 Kasur Goyang ~
160 Sarapan~
161 Di Taman Belakang~
162 Deon Cemburu~
163 Makan Rendang~
164 Pengen Dicium~
165 Kakak Jahat~
166 Dipingit~
167 Resepsi I ~
168 Resepsi II
169 Selesai Resepsi~
170 Meluruskan Kesalahpahaman~
171 Anak Pelakor~
172 Seperti anak perawan~
173 Kangen Gohan~
174 Kamar Pengantin~
175 Eh~
176 Gohan gak Boleh Keluar~
177 Telfon dari Keenan~
178 Teror~
179 Bianca Pergi~
180 Kekuatan Cinta~
181 Kekuatan Cinta 2~
182 Bang Kee~
183 Obrolan Malam~
184 Perlu kita Ulang?~
185 Deon dan Naomi Menikah~
186 Ngadon sebelum Kecebong Pingsan~
187 Hadiah dari Bianca~
188 Mencintai Alien dari Planet Pluto~
189 Bertemu Fahmi~
190 Akibat bohong~
191 Bangunkan Gohan~
192 Latar Belakang Noami~
193 Terimakasih Kecebong-kecebongnya~
194 Mencarikan Jodoh Bianca~
195 Menunggu Deon~
196 kakak ipar~
197 Impian yang berbeda~
198 Pergi~
199 Masalah~
200 Ayumi marah~
201 Bhumi Ngambek~
202 Hamil~
203 Info Info
204 Info lagi
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Masa Lalu Bhumi~
2
Sepenggal Masa Lalu~
3
Terlambat~
4
Masa Lalu Papi dan Mami~
5
Gadis SMA~
6
Diam atau Keluar~
7
Alien~
8
Cekrek Cekrek~
9
Ternyata~
10
Tertangkap~
11
Gara gara Foto ~
12
Pangeran Kecil
13
Keputusan~
14
Ngeteh~
15
Pikun?
16
Adegan Menyakitkan~
17
Buatin Ponakan~
18
Pemanasan~
19
Nyakitin~
20
Keluar dari Situasi~
21
Awal yang Menyebalkan~
22
Renata Patah Hati~
23
Pelukan~
24
Nafkah~
25
Tinggal Dimana?
26
Malam Pertama~
27
Permintaan Mami~
28
Tekad Geva~
29
Bhumi si Keras Kepala~
30
Penolakan~
31
Pindah atau Cerai?
32
Dikerjain~
33
Hubungan Suami Istri?
34
Main Layang-layang~
35
Gara-gara Pizza
36
Pembalasan dari Bhumi~
37
Terlihat Bodoh~
38
Anak Kecil buat Anak Kecil
39
Son Gohan mau Belajar KAMEHAME~
40
Gohan main Solo lagi~
41
Jantung Yang Pusing~
42
Saran Keenan~
43
Gep Gep dan Nom Nom
44
Pukulan Bhumi~
45
Rencana Naomi
46
Gadis Menyebalkan~
47
Belanja~
48
Siapa yang Akan Menjadi Pemenangnya?
49
Tidak Mudah di Taklukan~
50
Geva Menangis Juga~
51
Menjemput~
52
Ke Kantor~
53
Pesan dari Theo~
54
Anafilatik~
55
Cerita Deon~
56
Ingin Pulang~
57
Bhumi patah hati~
58
Antara Kawin dan Nikah~
59
Menjenguk~
60
Meminta Kesempatan~
61
Terpuruk~
62
Mabuk~
63
Rencana Reno~
64
Pesan Alex~
65
Otak Gesrek Gevania~
66
Pagi~
67
Mama Rachel datang~
68
Jujur Kena, Bohong Dosa~
69
Tongkat Baseball~
70
absurdnya kue apem~
71
Lanjutan Absurd~
72
Foundation~
73
Mulut Geva~
74
Ruang Bioskop~
75
Terungkap sudah~
76
Gevania bukan wanita lemah~
77
Ke Rumah Sakit~
78
Berdamai~
79
Mulai ketularan Gesrek~
80
Akal Akalan Bhumi~
81
Melakukan dengan Perasaan~
82
Geva Pergi~
83
Datang Sendiri~
84
Kedatangan Geva~
85
Keputusan Geva~
86
Keegoisan~
87
Turunkan Ego~
88
Perdebatan Pagi~
89
Obrolan para Lelaki~
90
Benar Benar Menyebalkan~
91
Izin Pergi~
92
Abang~
93
Bhumi Menyerah~
94
Ke Kantor Bhumi~
95
Ungkapan~
96
Umpatan Bang Sat dan Bang Kee
97
Perpisahan~
98
Tinggal 29 Hari ~
99
Nilai Matematika~
100
Nasihat Mertua~
101
Ke Club~
102
Kejadian di Club~
103
Kakak Menyebalkan~
104
Kepulangan Bhumi~
105
Pesawat Goyang?~
106
Tanggung Jawab, Belum Cinta~
107
Mendalami Rasa~
108
Ungkapan Hati Bhumi~
109
Mempraktekkan yang Tertunda~
110
Soal Panggilan~
111
Bercerita~
112
Meminta Pembuktian~
113
Deon Pulang~
114
Tak ada Kabar~
115
Geva Kalut~
116
Pasangan Absurd~
117
Usul Satria~
118
Renata Menyusul? ~
119
Kedatangan Renata~
120
Wanita?~
121
Ayumi~
122
Ayumi Vs Renata~
123
Terlalu Spesial~
124
Permintaan Gevania~
125
Ancaman Gevania~
126
Tapi Bohong~
127
Mimpi-Mimpiku~
128
Menekan Ego~
129
Pesan dari Fabian~
130
Pangeran Masa Kecil~
131
Telfon dari Fabian~
132
Bertemu Fabian~
133
Ingin Menyendiri~
134
Maafkan aku~
135
Kejutan dari Bhumi~
136
Patah~
137
Mencari Keuntungan~
138
Akuisisi~
139
Pemecatan~
140
Resmi Di Pecat~
141
Geva Ngambek~
142
Bhumi aneh~
143
Main Panas-Panasan~
144
Deon dan Noami Kencan~
145
Telfon dari Naomi~
146
Praktikum Olahraga~
147
Kata Dokter~
148
Butuh Waktu~
149
Menyalahkan~
150
Pelukan~
151
Super Absurd~
152
Kecurigaan Keenan~
153
Geva berubah~
154
Kangen Gohan~
155
Ke Kediaman Bramantya~
156
Pentingnya Komunikasi~
157
Pembalasan Gevania~
158
Nyicil? ~
159
Kasur Goyang ~
160
Sarapan~
161
Di Taman Belakang~
162
Deon Cemburu~
163
Makan Rendang~
164
Pengen Dicium~
165
Kakak Jahat~
166
Dipingit~
167
Resepsi I ~
168
Resepsi II
169
Selesai Resepsi~
170
Meluruskan Kesalahpahaman~
171
Anak Pelakor~
172
Seperti anak perawan~
173
Kangen Gohan~
174
Kamar Pengantin~
175
Eh~
176
Gohan gak Boleh Keluar~
177
Telfon dari Keenan~
178
Teror~
179
Bianca Pergi~
180
Kekuatan Cinta~
181
Kekuatan Cinta 2~
182
Bang Kee~
183
Obrolan Malam~
184
Perlu kita Ulang?~
185
Deon dan Naomi Menikah~
186
Ngadon sebelum Kecebong Pingsan~
187
Hadiah dari Bianca~
188
Mencintai Alien dari Planet Pluto~
189
Bertemu Fahmi~
190
Akibat bohong~
191
Bangunkan Gohan~
192
Latar Belakang Noami~
193
Terimakasih Kecebong-kecebongnya~
194
Mencarikan Jodoh Bianca~
195
Menunggu Deon~
196
kakak ipar~
197
Impian yang berbeda~
198
Pergi~
199
Masalah~
200
Ayumi marah~
201
Bhumi Ngambek~
202
Hamil~
203
Info Info
204
Info lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!