Monster Apocalypse
Natan terbangun dari tidurnya karena kebisingan yang tidak pernah terjadi di daerahnya. "Berisik!" teriaknya penuh kekesalan.
Dengan enggan Natan beranjak dari tempat tidurnya, dan kemudian berjalan menuju ketepian jendela yang tak jauh dari tempat tidur.
Ia membuka jendelanya pelan melihat keluar, sesaat kemudian raut wajahnya berubah seperti orang ketakutan. "I- Ini... Ba- Bagaimana mungkin banyak monster seperti yang ada di game," ucapnya mundur beberapa langkah ke belakang.
Kress!
[Level Up]
[Manusia Pertama yang Membunuh Monster]
[Reward : Skill Ruang Penyimpanan Lv.01 (Pasif)]
[Ruang Penyimpanan. Bisa menyimpan barang dengan kelebihan waktu yang berhenti di dalam dimensi, luas dimensi 1 meter kubik. Meningkatkan level bisa memperluas dimensi penyimpan. Untuk mengaktifkan skill hanya perlu mengatakan kata 'Inventory']
Natan terkejut dan melihat sekitarnya dengan bingung, ia mencari sumber suara namun tidak bisa menemukan asalnya.
Tiba-tiba di depan matanya muncul layar transparan yang sangat familiar, yang mana sering kali ia jumpai saat bermain game.
[Nama : Natan Alexander]
[Ras : Manusia]
[Usia : 18 Tahun]
[Level : 01 (0/200)]
[Job : - ]
[HP : 200]
[MP : 50]
[STR : 5]
[VIT : 9]
[AGI : 7]
[INT : 8]
[DEX : 6]
[LUCK : 90]
[Point Status : 10]
[Point Skill : 5]
[Skill : Ruang Penyimpanan Lv.01 (Pasif)]
Natan melihat layar biru transparan yang berada di depannya dengan tatapan heran. "Layar status seperti yang ada di dalam game? Level satu? Apakah aku telah membunuh monster? Tapi dari suara yang ku dengar tadi, aku memang melakukannya."
Natan pun melihat telapak kakinya mengingat saat ia melangkah mundur tadi terdengar suara aneh dibenaknya. "Serangga?"
Natan terdiam tidak bisa berkata-kata lagi dengan apa yang sebenarnya terjadi. Ia membunuh monster dengan menginjak serangga secara tidak sengaja, dan karena itulah ia mendapatkan pencapaian luar biasa yang memberikannya skill luar biasa.
Tap... Tap... Tap...
Terdengar suara langkah kaki di luar kamar apartemen Natan, ia pun mengendap-endap berjalan ke balik pintu untuk mengamatinya.
[Mendapatkan Skill Stealth Lv.01 (Aktif) 50MP/Menit]
[Skill Stealth. Saat digunakan bisa menyamakan kehadiran pemakai dari lawan berlevel rendah. Meningkatkan level dapat menurunkan pemakaian Mana Point dan bisa menghilang di udara saat level sudah maksimal. Untuk mengaktifkannya hanya perlu mengucapkan kata 'Stealth']
Natan terkejut dengan suara notifikasi dari dalam kepalanya. Ia tidak menduga untuk mendapatkan skill ternyata sangatlah mudah. "Sepertinya melakukan tindakan khusus dapat memberikan sebuah skill," gumamnya.
Ia membuka pintu secara perlahan melihat siapa gerangan yang melangkah di lorong apartemennya. Alangkah terkejutnya ia saat membuka pintu dan melihat makhluk berkulit hijau dengan ukuran seperti anak-anak berusia sepuluh tahun. Ia sangat mengenal monster jenis apa itu, karena sering terlihat pada game dengan tipe Dungeon.
[Mendapatkan Skill Appraisal Lv.01 (Pasif)]
[Skill Analisa. Bisa mengetahui informasi tentang benda maupun makhluk hidup yang dilihat. Meningkatkan level dapat memungkinkan mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Untuk mengaktifkan skill hanya perlu mengucapkan kata 'Analisa']
Setelah mendengar ini, Natan mengaktifkan skillnya.
~Informasi~
[Nama : - ]
[Ras : Monster - Goblin]
[Jenis : Goblin]
[Level : 5]
[HP : 100]
[MP : 0]
[Skill : Memukul Tongkat Lv.2]
Natan yang melihat itu pun perlahan membuka pintu dan mengendap-endap menghampiri Goblin dengan membawa tali tambang pendek di kedua tangannya, dan dengan cepat ia melingkarkan tali tambang itu, untuk mencekik Goblin sampai mati.
[Level Up]
Setelah selesainya notifikasi, Natan merasakan aliran energi asing memasuki tubuhnya. Ia merasa tubuhnya semakin kuat dari sebelumnya, langkah kakinya juga terasa lebih ringan, seperti kapas yang tertiup angin.
"Apa ini?" tanya Natan yang melihat kristal kecil menggantikan mayat Goblin yang telah hilang.
~Informasi~
[Inti Monster tingkat Rendah]
[Bisa digunakan untuk membuat peralatan sihir dengan efek yang sesuai energi sihir inti monster]
Natan kembali masuk ke kamarnya setelah mengambil inti monster yang telah didapatnya. Ia kini membuat persiapan untuk pergi dari apartemen yang menurutnya sudah tidak aman lagi, bukan hanya dari monster yang berkeliaran, tapi juga stok makanan.
"Inventory."
Seketika di depan Natan muncul sebuah kubus berwarna biru berukuran satu meter kubik, tanpa berlama-lama lagi Natan mulai memasukan botol air, makanan ringan, senter, pisau dapur dan peralatan yang memungkinkannya bertahan hidup di dunia yang kacau ini.
"Status."
[Nama : Natan Alexander]
[Ras : Manusia]
[Usia : 18 Tahun]
[Level : 01 > 02 (175/300)]
[Job : - ]
[HP : 200 > 250]
[MP : 50 > 75]
[STR : 5]
[VIT : 9]
[AGI : 7]
[INT : 8]
[DEX : 6]
[LUCK : 90]
[Point Status : 20]
[Point Skil : 10]
[Skil : [Ruang Penyimpan Lv.01 (0/5)] - [Stealth Lv.01 (0/5)] - Analisa Lv.01 (0/5)]]
Natan yang melihat layar transparan di depannya pun mengangguk puas. "Baiklah! STR 10 Point, VIT 5 Point, AGI 3 Point, dan DEX 2 Point. Serta gunakan 10 Point untuk meningkatkan Skill Stealth," ucap Natan menekan tombol di layar statusnya.
Setelah selesai mengupgrade statusnya, Natan berjalan pelan keluar dari kamar apartemen, atau bisa dikatakan sebagai kos-kosan bertingkat. Ia melangkah dengan cara mengendap-endap agar tidak ditemukan oleh monster, dan bisa menyerang dari belakang untuk meningkatkan levelnya.
Dalam perjalanannya menuruni tangga, ia akan bertemu dengan mayat manusia yang tergeletak di lantai dengan bersimbah darah. Tentu saja ia merasa sangat mual karena tidak terbiasa dengan mayat-mayat itu, tapi ia harus mempersiapkan diri, karena menurutnya pada saat seperti ini, manusia adalah makhluk paling berbahaya ketimbang monster.
Natan terus berjalan hingga sudah berada di lantai tiga menuju tangga yang menghubungkan ke lantai dua.
Tap... Sreekk...
Tap... Sreekk...
Natan kembali mendengar langkah kaki, namun sepertinya kali ini melangkah dengan menggeret salah satu kakinya yang lain.
Natan memberanikan dirinya untuk mengintip ke arah suara. Ia terkejut dan kembali mual saat melihat mayat busuk yang berjalan menghampirinya.
"Sial!" Natan Alexander mengumpat kesal.
Natan menarik napas panjang dan memberanikan dirinya, ia mengambil tongkat baseball dari ruang penyimpannya dan berlari menyerang zombie yang berada tepat di bawah tangga.
"Mati dasar kau sialan!" Natan sedikit berteriak seraya mengayunkan pemukul besinya pada monster jenis zombie.
Zraasshhh!
Seketika kepala zombie pecah akibat serangan yang dilancarkan oleh Natan dengan darah merah kehitaman yang menyembur ke segala arah, serta bau busuk yang sangat menyengat.
Meski level zombie itu lebih tinggi daripada Goblin tadi, tapi daya tahannya sangatlah rendah, sehingga sangat memudahkannya untuk membunuh monster itu.
Natan kembali mual dan memuntahkan isi perutnya, kemudian ia berlari menuruni tangga tanpa mengambil Inti Monster. Bukan tanpa alasan ia tidak mengambilnya, karena zombie yang telah dibunuh tidak menghilang, dan terutama bau yang sangat tidak sedap.
Natan yang sudah berada di lantai satu berjalan dengan hati-hati mengarah ke jendela. Saat ia berada di kamarnya lantai lima apartemen tadi, ia melihat banyak sekali monster berkeliaran, namun kali ini entah mengapa monster di depan apartemen tempatnya tinggal hanya tinggal beberapa.
"Apakah mereka semua pergi ke tempat lain?" Natan Alexander bergumam seorang diri sembari mengusap dagunya.
Natan membuka pintu apartemen dan pagar secara perlahan, dengan skill Stealthnya yang telah mencapai level dua. Bukan hanya kehadiran dirinya yang bisa dihilangkan, namun aroma juga ikut menghilang. Hal ini memudahkan Natan untuk pergi dengan aman tanpa mengundang monster-monster di sekitar untuk menghampiri dirinya.
Meski demikian, Natan tidak membiarkan kesempatan ini menghilang, monster di depan apartemen hanya berlevel antara lima sampai delapan, dengan jumlah Health Point yang tidak terlalu tinggi, sehingga ia bisa menghadapi mereka semua, dan meningkatkan level beserta statusnya.
Ketika semua monster yang berada di depan apartemen sudah habis, ia kembali melanjutkan perjalanannya, meninggalkan apartment untuk mencari hal terpenting saat ini, yaitu senjata.
"Baiklah! Aku akan melanjutkan perjalanannya ini!"
...
***
*Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Noberlin mabutbut (Berlin)
oii
2024-07-18
1
Charles Yohanes
menyamarkan bukan menyamakan y
2024-06-05
1
Moh Sol
p
2024-03-01
0