NovelToon NovelToon

Monster Apocalypse

Chapter 001 : Awal Mula

Natan terbangun dari tidurnya karena kebisingan yang tidak pernah terjadi di daerahnya. "Berisik!" teriaknya penuh kekesalan.

Dengan enggan Natan beranjak dari tempat tidurnya, dan kemudian berjalan menuju ketepian jendela yang tak jauh dari tempat tidur.

Ia membuka jendelanya pelan melihat keluar, sesaat kemudian raut wajahnya berubah seperti orang ketakutan. "I- Ini... Ba- Bagaimana mungkin banyak monster seperti yang ada di game," ucapnya mundur beberapa langkah ke belakang.

Kress!

[Level Up]

[Manusia Pertama yang Membunuh Monster]

[Reward : Skill Ruang Penyimpanan Lv.01 (Pasif)]

[Ruang Penyimpanan. Bisa menyimpan barang dengan kelebihan waktu yang berhenti di dalam dimensi, luas dimensi 1 meter kubik. Meningkatkan level bisa memperluas dimensi penyimpan. Untuk mengaktifkan skill hanya perlu mengatakan kata 'Inventory']

Natan terkejut dan melihat sekitarnya dengan bingung, ia mencari sumber suara namun tidak bisa menemukan asalnya.

Tiba-tiba di depan matanya muncul layar transparan yang sangat familiar, yang mana sering kali ia jumpai saat bermain game.

[Nama : Natan Alexander]

[Ras : Manusia]

[Usia : 18 Tahun]

[Level : 01 (0/200)]

[Job : - ]

[HP : 200]

[MP : 50]

[STR : 5]

[VIT : 9]

[AGI : 7]

[INT : 8]

[DEX : 6]

[LUCK : 90]

[Point Status : 10]

[Point Skill : 5]

[Skill : Ruang Penyimpanan Lv.01 (Pasif)]

Natan melihat layar biru transparan yang berada di depannya dengan tatapan heran. "Layar status seperti yang ada di dalam game? Level satu? Apakah aku telah membunuh monster? Tapi dari suara yang ku dengar tadi, aku memang melakukannya."

Natan pun melihat telapak kakinya mengingat saat ia melangkah mundur tadi terdengar suara aneh dibenaknya. "Serangga?"

Natan terdiam tidak bisa berkata-kata lagi dengan apa yang sebenarnya terjadi. Ia membunuh monster dengan menginjak serangga secara tidak sengaja, dan karena itulah ia mendapatkan pencapaian luar biasa yang memberikannya skill luar biasa.

Tap... Tap... Tap...

Terdengar suara langkah kaki di luar kamar apartemen Natan, ia pun mengendap-endap berjalan ke balik pintu untuk mengamatinya.

[Mendapatkan Skill Stealth Lv.01 (Aktif) 50MP/Menit]

[Skill Stealth. Saat digunakan bisa menyamakan kehadiran pemakai dari lawan berlevel rendah. Meningkatkan level dapat menurunkan pemakaian Mana Point dan bisa menghilang di udara saat level sudah maksimal. Untuk mengaktifkannya hanya perlu mengucapkan kata 'Stealth']

Natan terkejut dengan suara notifikasi dari dalam kepalanya. Ia tidak menduga untuk mendapatkan skill ternyata sangatlah mudah. "Sepertinya melakukan tindakan khusus dapat memberikan sebuah skill," gumamnya.

Ia membuka pintu secara perlahan melihat siapa gerangan yang melangkah di lorong apartemennya. Alangkah terkejutnya ia saat membuka pintu dan melihat makhluk berkulit hijau dengan ukuran seperti anak-anak berusia sepuluh tahun. Ia sangat mengenal monster jenis apa itu, karena sering terlihat pada game dengan tipe Dungeon.

[Mendapatkan Skill Appraisal Lv.01 (Pasif)]

[Skill Analisa. Bisa mengetahui informasi tentang benda maupun makhluk hidup yang dilihat. Meningkatkan level dapat memungkinkan mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Untuk mengaktifkan skill hanya perlu mengucapkan kata 'Analisa']

Setelah mendengar ini, Natan mengaktifkan skillnya.

~Informasi~

[Nama : - ]

[Ras : Monster - Goblin]

[Jenis : Goblin]

[Level : 5]

[HP : 100]

[MP : 0]

[Skill : Memukul Tongkat Lv.2]

Natan yang melihat itu pun perlahan membuka pintu dan mengendap-endap menghampiri Goblin dengan membawa tali tambang pendek di kedua tangannya, dan dengan cepat ia melingkarkan tali tambang itu, untuk mencekik Goblin sampai mati.

[Level Up]

Setelah selesainya notifikasi, Natan merasakan aliran energi asing memasuki tubuhnya. Ia merasa tubuhnya semakin kuat dari sebelumnya, langkah kakinya juga terasa lebih ringan, seperti kapas yang tertiup angin.

"Apa ini?" tanya Natan yang melihat kristal kecil menggantikan mayat Goblin yang telah hilang.

~Informasi~

[Inti Monster tingkat Rendah]

[Bisa digunakan untuk membuat peralatan sihir dengan efek yang sesuai energi sihir inti monster]

Natan kembali masuk ke kamarnya setelah mengambil inti monster yang telah didapatnya. Ia kini membuat persiapan untuk pergi dari apartemen yang menurutnya sudah tidak aman lagi, bukan hanya dari monster yang berkeliaran, tapi juga stok makanan.

"Inventory."

Seketika di depan Natan muncul sebuah kubus berwarna biru berukuran satu meter kubik, tanpa berlama-lama lagi Natan mulai memasukan botol air, makanan ringan, senter, pisau dapur dan peralatan yang memungkinkannya bertahan hidup di dunia yang kacau ini.

"Status."

[Nama : Natan Alexander]

[Ras : Manusia]

[Usia : 18 Tahun]

[Level : 01 > 02 (175/300)]

[Job : - ]

[HP : 200 > 250]

[MP : 50 > 75]

[STR : 5]

[VIT : 9]

[AGI : 7]

[INT : 8]

[DEX : 6]

[LUCK : 90]

[Point Status : 20]

[Point Skil : 10]

[Skil : [Ruang Penyimpan Lv.01 (0/5)] - [Stealth Lv.01 (0/5)] - Analisa Lv.01 (0/5)]]

Natan yang melihat layar transparan di depannya pun mengangguk puas. "Baiklah! STR 10 Point, VIT 5 Point, AGI 3 Point, dan DEX 2 Point. Serta gunakan 10 Point untuk meningkatkan Skill Stealth," ucap Natan menekan tombol di layar statusnya.

Setelah selesai mengupgrade statusnya, Natan berjalan pelan keluar dari kamar apartemen, atau bisa dikatakan sebagai kos-kosan bertingkat. Ia melangkah dengan cara mengendap-endap agar tidak ditemukan oleh monster, dan bisa menyerang dari belakang untuk meningkatkan levelnya.

Dalam perjalanannya menuruni tangga, ia akan bertemu dengan mayat manusia yang tergeletak di lantai dengan bersimbah darah. Tentu saja ia merasa sangat mual karena tidak terbiasa dengan mayat-mayat itu, tapi ia harus mempersiapkan diri, karena menurutnya pada saat seperti ini, manusia adalah makhluk paling berbahaya ketimbang monster.

Natan terus berjalan hingga sudah berada di lantai tiga menuju tangga yang menghubungkan ke lantai dua.

Tap... Sreekk...

Tap... Sreekk...

Natan kembali mendengar langkah kaki, namun sepertinya kali ini melangkah dengan menggeret salah satu kakinya yang lain.

Natan memberanikan dirinya untuk mengintip ke arah suara. Ia terkejut dan kembali mual saat melihat mayat busuk yang berjalan menghampirinya.

"Sial!" Natan Alexander mengumpat kesal.

Natan menarik napas panjang dan memberanikan dirinya, ia mengambil tongkat baseball dari ruang penyimpannya dan berlari menyerang zombie yang berada tepat di bawah tangga.

"Mati dasar kau sialan!" Natan sedikit berteriak seraya mengayunkan pemukul besinya pada monster jenis zombie.

Zraasshhh!

Seketika kepala zombie pecah akibat serangan yang dilancarkan oleh Natan dengan darah merah kehitaman yang menyembur ke segala arah, serta bau busuk yang sangat menyengat.

Meski level zombie itu lebih tinggi daripada Goblin tadi, tapi daya tahannya sangatlah rendah, sehingga sangat memudahkannya untuk membunuh monster itu.

Natan kembali mual dan memuntahkan isi perutnya, kemudian ia berlari menuruni tangga tanpa mengambil Inti Monster. Bukan tanpa alasan ia tidak mengambilnya, karena zombie yang telah dibunuh tidak menghilang, dan terutama bau yang sangat tidak sedap.

Natan yang sudah berada di lantai satu berjalan dengan hati-hati mengarah ke jendela. Saat ia berada di kamarnya lantai lima apartemen tadi, ia melihat banyak sekali monster berkeliaran, namun kali ini entah mengapa monster di depan apartemen tempatnya tinggal hanya tinggal beberapa.

"Apakah mereka semua pergi ke tempat lain?" Natan Alexander bergumam seorang diri sembari mengusap dagunya.

Natan membuka pintu apartemen dan pagar secara perlahan, dengan skill Stealthnya yang telah mencapai level dua. Bukan hanya kehadiran dirinya yang bisa dihilangkan, namun aroma juga ikut menghilang. Hal ini memudahkan Natan untuk pergi dengan aman tanpa mengundang monster-monster di sekitar untuk menghampiri dirinya.

Meski demikian, Natan tidak membiarkan kesempatan ini menghilang, monster di depan apartemen hanya berlevel antara lima sampai delapan, dengan jumlah Health Point yang tidak terlalu tinggi, sehingga ia bisa menghadapi mereka semua, dan meningkatkan level beserta statusnya.

Ketika semua monster yang berada di depan apartemen sudah habis, ia kembali melanjutkan perjalanannya, meninggalkan apartment untuk mencari hal terpenting saat ini, yaitu senjata.

"Baiklah! Aku akan melanjutkan perjalanannya ini!"

...

***

*Bersambung...

Chapter 002 : Teman Kecil

Natan kini sudah berada di gang kecil dekat apartemennya untuk beristirahat setelah memastikan tidak ada monster di sekitarnya. Bukan hanya tidak ada monster, ia bahkan tidak menemukan satupun manusia yang masih hidup.

"Status."

[Nama : Natan Alexander]

[Ras : Manusia]

[Usia : 18 Tahun]

[Level : 02 > 06 (100/700)]

[Job : - ]

[HP : 250 > 850]

[MP : 75 > 175]

[STR : 5 > 15]

[VIT : 9 > 14 ]

[AGI : 7 > 10]

[INT : 8]

[DEX : 6 > 8]

[LUCK : 90]

[Point Status : 40]

[Point Skill : 25]

[Skill : [Ruang Penyimpanan Lv.01 (0/5)] - [Stealth Lv.02 (5/10)] — [Appraisal Lv.01 (0/5)]]

Natan melihat layar transparan di depannya dan mengupgrade kembali status miliknya, aliran energi asing kembali memasuki tubuh Natan saat ia telah menaikan statusnya.

"Inventory."

Natan mengeluarkan botol air mineral dan meneguk seperempatnya, biasanya ia sekali minum bisa menghabiskan satu botol. Namun karena sekarang bahan pangan menjadi langka, ia terpaksa harus berhemat.

"Lanjutkan, kah?" ucap Natan berdiri dengan tangan bertumpu pada lututnya.

Saat Natan ingin berjalan melanjutkan perjalannya, ia tersentak kaget dengan tubuh sedikit bergidik saat mendengar suara gesekan benda dari belakang tempatnya berdiri. Dengan memberanikan diri, ia menoleh ke belakang melihat arah suara.

"Hahhh..." Natan menghela napas lega saat melihat seekor kucing hitam gemuk yang biasanya ia beri makan di depan apartemen. Ia berjalan menghampiri kucing dan berjongkok untuk mengelus leher kucing.

"Purrr..."

Dengkuran lembut kucing membuat Natan merasa tenang, sejenak ia melupakan kacaunya dunia ini, yang memang sebenarnya tidak benar-benar mengacaukan mentalnya, seperti ia biasa-biasa saja dengan hal ini.

[Menjinakkan Hewan]

[Silahkan Masukan Nama]

Natan dikejutkan dengan layar yang tiba-tiba muncul di depannya, ia pun memasukan nama yang sesuai dengan tampilan kucing di depannya tanpa berlama-lama ataupun menunda-nunda waktu. Baginya yang merupakan pemain game berat, hal ini termasuk keberuntungan yang sangat jarang.

"K.U.R.O, namamu sekarang Kuro." Natan menekan huruf yang berada di layar biru transparan di depannya.

"Purrr..." Kucing hitam kembali mendengkur lembut dan menggosokkan kepalanya di tangan Natan.

[Nama : Kuro]

[Ras : Cat]

[Level : 03]

[Status : Bisa Berevolusi]

[HP : 200]

[MP : 100]

Natan yang melihat informasi Kuro sedikit terkejut, ia menatap layar dan kucing di depannya secara bergantian. Apakah Kuro telah membunuh monster? Tapi mengingat tubuh Kuro yang sangat kecil, tentunya tidak mungkin membunuh monster seperti Goblin, kecuali monster yang dibunuh adalah serangga seperti saat ia Bangkit.

Natan menyebut seseorang yang memiliki kemampuan atau sudah membunuh monster dengan sebutan 'Bangkit', ini agar memudahkannya dalam penyebutan.

"Apakah kau tahu ini?" Natan mengulurkan tangannya, memperlihatkan Inti Monster yang didapatnya tadi.

Seperti paham maksud dari ucapan Natan, Kuro menganggukkan kepalanya pelan dan memakan Inti Monster di tangan Natan.

Crack... Crack... Crack...

Setelah memakan beberapa inti monster yang berada di tangan Natan, tubuh Kuro mulai bercahaya putih redup dan layar transparan muncul kembali di depan Natan memperlihatkan kenaikan HP maupun MP dari Kuro.

Natan yang melihat itu sedikit terkejut dengan mata terbuka lebar, ia tidak menduga jika Kuro dapat meningkatkan statusnya hanya dengan memakan Inti Monster, namun mengingat Kuro termasuk hewan yang bisa berevolusi, itu bisa dipahami.

Ide gila terbesit di benaknya saat melihat bagaimana Kuro yang dengan lahapnya memakan Inti Monster. Natan juga berpikiran untuk memakannya, namun tidak jadi karena mengingat Inti Monster itu berasal dari dalam mayat Goblin.

"Baiklah Kuro. Mari kita bepergian." Natan berdiri sembari kedua tangan yang menekan kedua lututnya, dengan Kuro yang melompat ke pundaknya.

Akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan kembali perjalanan menuju minimarket, dan mendapatkan beberapa perbekalan. Ia sudah memiliki banyak rencana di kepalanya, yang pertama makanan dan meningkatkan kekuatan, kemudian mencari rekan yang bisa memperlihatkan punggung tanpa takut dikhianati.

Natan membuat pengelompokan untuk monster yang Ia temui selama ini, untuk monster dibawah level 10 adalah tingkat rendah dan diatasnya tingkat menengah maupun tinggi.

Ia tidak tahu sampai level berapa monster yang akan ditemuinya kelak, namun mengingat kekacauan yang terjadi akibat monster, bahkan beberapa bangunan sudah menjadi reruntuhan.

Kemungkinan monster yang akan ditemuinya kelak adalah monster dengan level di atas 50 bahkan 100, dan tidak menutup kemungkinan hingga level 200. Membayangkannya saja membuat tubuh Natan bergidik ngeri.

Natan yang telah berada di rumah kosong mencoba menggeledah sekitar, siapa tahu ia bisa menemukan makanan dan air bersih.

"Sepertinya aku hanya bisa mendapatkan air botol ini. Besok kadaluarsanya? Baiklah! Akan ku simpan di Inventory." Waktu yang berada di Inventory terhenti, sehingga hal itu sangat berguna sekali untuk menghemat makanan.

Natan merasa senang ia mendapatkan skil yang sangat berguna dalam keadaan dunia yang kacau ini. Bukan hanya tidak perlu membawa beban berat, tapi juga bisa menyimpan banyak barang bawaan dan yang terpenting Ia tidak perlu mengkhawatirkan tentang tanggal dari makanan.

Setelah mengecek semua ruangan dan hanya menemukan air mineral, Natan pergi ke kamar dan beristirahat bersama hewan peliharaan yang baru saja berkontrak dengannya.

***

Keesokan Paginya

Natan terbangun dari tidurnya setelah sinar matahari menerpa wajah tampannya melalui jendela kamar.

Ia bangkit dari tempat tidurnya sembari menggosok-gosok matanya dan kemudian merentangkan tubuhnya yang kelelahan akibat perjalanan panjang semalam.

"Inventory."

Natan mengambil air mineral dari tempat penyimpanannya, dan meneguknya sedikit demi sedikit, hingga menyisakan tiga perempat dari botol. Ia yang biasanya akan menghabiskan satu botol penuh, merasa sedikit kecewa karena hanya mendapatkan satu.

"Sangat disayangkan, air keran sudah tidak lagi berfungsi."

Natan berjalan menuju jendela kamar dengan mengendap-endap melihat keadaan diluar rumah, berharap tidak ada monster yang berkeliaran di sekitarnya. Ketika mengetahui tidak ada pergerakan apapun di luar sana, ia memegangi dadanya dan menghembuskan napas lega.

[Mendapatkan Skill Deteksi Lv.01 (Aktif) 50MP/Menit]]

[Skill Deteksi. Skill yang berfungsi untuk mencari tahu keadaan sekitar dengan aliran mana. Jangkauan deteksi dalam radius lima meter, menaikkan level Skill dapat memperluas jarak deteksi]

Seketika Natan terkejut saat mengetahui dirinya mendapatkan skill yang sangat membantunya, Ia menganggukkan kepalanya tanpa sadar karena terlalu senang.

"Status."

[Nama : Natan Alexander]

[Ras : Manusia]

[Usia : 18 Tahun]

[Level : 06 (100/700)]

[Job : - ]

[HP : 850 > 2450]

[MP : 175 > 275]

[STR : 15 > 25]

[VIT : 13 > 29]

[AGI : 12]

[INT : 8 > 10]

[DEX : 11]

[LUCK : 90]

[Point Status : 0]

[Point Skill : 0]

[Skill : [Ruang Penyimpanan Lv.03 (0/15) (27 m³)] — [Stealth Lv.03 (0/15)] — [Appraisal Lv.01 (0/5)] — [Deteksi Lv.01 (0/5)]]

Senyum cerah terlihat di wajah Natan saat melihat peningkatan statusnya yang sangat memuaskan, dengan begini setidaknya ia memiliki kepercayaan diri untuk melawan monster semacam Goblin secara langsung tanpa harus mengendap-endap.

Natan kembali berjalan menghampiri tempat tidur untuk membangunkan hewan kontraknya, dan bersiap-siap dengan mengambil semua senjata tajam yang bisa digunakannya untuk membunuh monster.

Pintu terbuka pelan, Natan berjalan di samping tembok rumah secara mengendap-endap dan menggunakan Stealth agar aura maupun aroma tubuhnya tidak bisa dideteksi oleh monster.

Auuuu! Auuuu!

Natan menghentikan langkahnya saat ia mendengar auman serigala yang saling bersahutan. "Sepertinya Serigala itu tidak berada di sekitarku," gumamnya sembari mengaktifkan Deteksi.

Ia kembali melanjutkan perjalanannya hingga akhirnya sampai ke salah satu minimarket yang cukup terkenal, bisa terlihat 'IndoApril' tertulis di banner depannya. Natan yang melihat itupun bergegas ke sana, namun saat jaraknya tinggal sepuluh meter, ia terhenti dengan wajah pucat bercucuran keringat dingin.

"Sialan! Aku merasakan bahaya mengintai dari dalam sana. Skill Deteksiku tidak menangkap makhluk hidup, tapi mengapa firasatku mengatakan lain." Natan bergumam sembari mengelap keringat dengan kain bajunya.

Kuekk... Keukk... Kuekk...

Terdengar suara-suara aneh dari dalam minimarket, yang tak lama kemudian memperlihatkan asal suara yang tak lain adalah monster dengan tubuh tinggi seperti manusia dewasa, namun memiliki ciri-ciri seperti Goblin yang telah dibunuh Natan sebelumnya.

Natan bernapas terengah-engah dengan keringat yang kembali bercucuran, meski Appraisal tidak mampu melihat level Hob-Goblin dengan pasti, tapi ia merasakan bahaya yang terpancar dari monster itu.

Groarr!

Suara menakutkan kembali terdengar jauh di belakang Natan, yang sepertinya monster berlevel tinggi, masuk dalam Monster Menengah. Ia yang berada di tengah-tengah kepungan hanya bisa terdiam tanpa bergerak sama sekali.

...

***

*Bersambung...

Chapter 003 : Perbekalan

Natan yang berada di tengah-tengah kepungan dua arah monster hanya bisa menarik napas berat, ia tidak menyangka bisa lepas dari serigala yang didengarnya tadi, tapi menemukan monster yang lebih kuat sedang mengarah padanya, berdasarkan suara teriakan monster itu.

Natan menggertakkan giginya sembari mengepalkan kedua tangannya erat, menguatkan tekadnya untuk menyerang salah satunya. Ia menekan kaki kirinya sebagai pijakan, kemudian berlari ke arah Hob-Goblin.

Menurutnya lebih baik berhadapan dengan monster tipe manusia ketimbang hewan, karena Natan berpikir gerakan hewan sangat sulit ditebak, terlebih lagi serigala memiliki keunggulan dalam hal kecepatan berada jauh di belakangnya, yang di sana juga terdapat monster berlevel tinggi.

Sesaat ia hampir mencapai minimarket, Natan memperlambat langkahnya agar tidak bisa ditemukan oleh monster yang berjaga-jaga di depan minimarket.

Ia menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan senjata tajam yang telah diambilnya dari rumah sebelumnya, meskipun tidak yakin apakah bisa membunuh monster di depan matanya.

Tapi lebih baik tetap membawanya daripada tidak sama sekali.

"Matilah!"

Natan melemparkan tiga pisau ke arah monster yang tidak jauh di depannya, mengarah pada mata maupun tenggorokan, berharap bisa membunuh monster, atau paling tidak menahannya untuk tidak berteriak.

Jleb! Jleb! Jleb!

Ketiga pisau menancap tepat di target awalnya, tanpa berlama-lama lagi ia berlari menuju monster dan mengayunkan tongkat besi yang berada di tangannya mengarah pada kepala monster.

Zrash!

Kepala monster pecah begitu saja akibat pukulan yang dilayangkan Natan, dan hanya meninggalkan batu sihir di atas jasadnya yang telah menghilang.

[Level Up]

[Level Up]

Terdengar suara notifikasi dari dalam benaknya, membuat Natan merasa lebih kuat dari sebelumnya. Ia merasa bisa mengalahkan monster yang baru saja dikalahkannya tanpa harus membuat tipuan lagi.

Natan lanjut berjalan memasuki minimarket setelah mengambil Inti Monster dari Hob-Goblin yang baru saja dikalahkannya, dan tentu saja langsung diberikannya pada Kuro.

Saat sudah berada di dalam minimarket, ia menolehkan kepalanya melihat sekitar, dan kemudian menghela napas lega saat mengetahui bahwa keadaan di sekitarnya sudah kembali tenang tanpa adanya monster sedikitpun.

Natan merentangkan kedua tangannya. "Inventory."

Inventory Natan sudah ditingkatkan setelah ia berhasil membunuh monster-monster di depan apartemen tadi dan memperoleh Point Skill. Hal yang paling utama saat ini adalah mencari perbekalan, sehingga semua Point Skill yang didapatnya dari kenaikan level digunakan untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan.

Seketika itu juga semua makanan instan yang berada di rak toko mulai memancarkan cahaya putih, dan ketika cahaya itu menghilang, semua makanan di sana menghilang.

Peningkatan Natan terbilang sangat cepat, saat berada di apartemen tadi ia mendapatkan 75 Point Exp untuk setiap level monster, tapi entah mengapa saat membunuh Hob-Goblin tadi mendapatkan sekitar tiga kalinya.

Natan berbalik, kemudian melompat ke meja kasir dan turun. Ia bersembunyi di bawah meja kasir untuk beristirahat sejenak, dan mengurutkan seluruh informasi yang dipikirkannya saat membunuh monster-monster tadi.

"Saat aku naik level, aku mendapatkan lima puluh Health Point, dua puluh lima Mana Point. Meningkatkan INT menambah lima puluh Mana Point, meningkatkan VIT menambah seratus Health Point. Membunuh satu monster setidaknya mendapatkan Point Exp secara acak untuk tiap levelnya, antara lima puluh sampai seratus lima puluh tergantung jenis apa itu ..."

"Saat aku membunuh serangga, aku mendapatkan seratus Point Exp, itu mungkin efek spesial karena membunuh pertama. Goblin mendapatkan tujuh puluh lima, zombie sekitar delapan puluh."

"Jika aku membunuh Goblin level sepuluh, maka aku akan mendapatkan tujuh ratus lima puluh Point Exp."

Ketika ia sedang bergumam seorang diri, tiba-tiba ia mendengar langkah kaki di pintu masuk. Akhirnya ia mengaktifkan skillnya untuk menyamarkan keberadaannya, dan bersembunyi di lebih baik.

Natan tahu jika yang masuk ke dalam minimarket bukanlah monster, melainkan kelompok manusia yang berjumlah lebih dari sepuluh orang. Mereka berkeliling ke tiap rak toko untuk mengambil makanan yang masih tersisa.

Natan terdiam tanpa bergerak sedikitpun, ia berpikir apakah akan lebih baik jika mengikuti kelompok orang itu, untuk meningkatkan kelangsungan hidup. Namun saat baru menggerakkan kakinya untuk berdiri, ia mengurungkan niatnya karena ucapan yang didengarnya.

"Sialan! Mengapa semua makanan di rak ini sisa sedikit! Kalian, cari makanan di gudang dan masukkan ke dalam tas! Aku akan membunuh siapapun yang tidak bekerja!"

Penyimpanan Natan Alexander sebesar 27 meter kubik, seperti ukuran kamar normal, tentu saja makanan di sini sudah habis disimpannya.

Sesaat ia melupakan fakta tentang pengetahuan umum yang pernah dibacanya di komik, yang mengatakan manusia lebih berbahaya saat akhir dunia, dan jangan pernah asal mempercayai.

Jangan percaya siapapun saat keadaan seperti ini. Manusia akan lebih kejam daripada monster saat mereka kelaparan. Itu adalah pesan yang seringkali ku baca.

Dari hal ini ia juga menyadari jika kelompok sepuluh orang itu tidak ada satupun dari mereka yang memiliki Penyimpanan. Dengan ini ia merasa sangat bersyukur karena memiliki pencapaian sebagai orang yang membunuh monster untuk pertama kalinya, meski itu adalah serangga kecil.

Natan menunggu selama hampir satu jam tanpa bergerak sedikitpun dari tempatnya bersembunyi, dan untungnya Kuro sangat menurut untuk tidak membuat suara dalam waktu itu.

Kelompok sepuluh orang itu sudah keluar dari minimarket setelah mengambil sebagian makanan di dalam gudang, dan membakarnya.

Natan keluar dari tempat persembunyiannya, dan ia tidak merasakan adanya tanda-tanda kehidupan dalam radius sepuluh meter darinya. Skill Deteksi miliknya sudah meningkat menjadi level dua, dan hanya membutuhkan 5 Point Skill lagi untuk meningkatkan ke level selanjutnya.

"Status."

[Nama : Natan Alexander]

[Ras : Manusia]

[Usia : 18 Tahun]

[Level : 06 > 08(50/900)]

[Job : - ]

[HP : 2450 > 2550]

[MP : 275 > 325]

[STR : 25]

[VIT : 29]

[AGI : 12 > 27]

[INT : 10]

[DEX : 11 > 16]

[LUCK : 90]

[Point Status : 0]

[Point Skill : 0]

[Skill : [Ruang Penyimpanan Lv.03 (0/15) (27 m³)] — [Stealth Lv.03 (0/15)] — [Appraisal Lv.01 (0/5)] — [Deteksi Lv.02 (5/10)]]

Natan tersenyum cerah saat melihat peningkatan kekuatannya, untuk saat ini ia berfokus pada keselamatan hidup, entah itu meningkatkan ketahanan tubuh, kecepatan dan kelincahan dalam bergerak. Tapi tentu saja, ia tidak melupakan hal yang terpenting, yaitu meningkatkan daya serang.

Natan melompat dari tempatnya yang melarikan diri dari minimarket yang apinya sudah mulai membesar. Ia tidak percaya jika kelompok sepuluh orang tadi akan membakar gudang, agar kelompok lain tidak dapat mengambil makanan.

Namun ia tidak perlu khawatir tentang makanannya sendiri, dengan jumlah yang didapatnya tadi, ia bisa hidup selama setengah tahun dengan tenang. Terlebih lagi, tidak ada kadaluarsa dalam Inventory.

Tempat tinggalnya berada di bagian komplek perumahan, karena itulah jalanan di sini terbilang sangat sepi. Saat ini ia berniat pergi ke jalan utama, sembari mampir ke rumah-rumah yang dilewatinya untuk mencari senjata.

Tongkat baseball yang digunakannya sudah tidak terlalu berguna karena sering memukul monster.

"Aku pernah belajar Kendo, setidaknya aku harus membutuhkan katana sebagai senjata, dan orangtuaku dulu merupakan petugas kepolisian, aku pernah diajak untuk berlatih menembak," ucap Natan Alexander yang terus berlari dengan kecepatan seperti mobil.

Dengan VIT dan AGI miliknya yang sekarang, ia bisa berlari dengan kecepatan 80km/jam, dan setelah 30 menit dia akan kehabisan stamina.

"Setelah mendapatkan katana, aku harus mendapatkan senjata api. Kemudian karena orangtuaku sudah tidak ada lagi, aku tidak memiliki sema ... ngat ... untuk ... hi ... dup." Natan Alexander mengurangi kecepatan berlarinya dan berhenti di bawah tiang listrik, yang jalannya dipenuhi oleh mobil-mobil rusak.

Natan Alexander menampar kedua pipinya, membuang pikiran buruk yang terbesit dalam benaknya. "Tidak! Orangtuaku berpesan aku harus hidup bagaimanapun, meski tanpa mereka berdua." Ia mengangkat tangan kanannya yang terkepal sejajar dengan dadanya.

Natan kehilangan orangtuanya saat masih berusia lima tahun, pada saat itu mereka mengalami kecelakaan mobil. Ayahnya meninggal di tempat, dan Ibunya sempat selamat, membawanya keluar dari dalam mobil, namun karena kehabisan banyak darah, Ibunya juga meninggalkannya.

Natan kembali berlari menelusuri jalan, dan pergi menuju rumah terbesar di komplek ini, untuk mendapatkan senjata di sana, karena ia mengetahui pemilik rumah itu merupakan kolektor senjata.

...

***

*Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!