Natan Alexander tidak tidur di dalam tenda, melainkan di luar dengan posisi duduk dan memeluk AR-15 untuk bersiap-siap jika ada serangan dari pihak lain, meski hal itu tidak mungkin karena jalur untuk naik ke atap sudah terputus. Ia juga mengaktifkan Deteksi semalaman, bukan hanya untuk membangunkannya dari tidur jikalau ada pergerakan, tapi juga untuk meningkatkan levelnya.
Pada malam hari mereka juga tidak menggunakan penerangan sedikitpun, bahkan jika itu lilin. Karena dengan adanya penerangan, tempat mereka akan diketahui keberadaannya.
Natan Alexander membuka sebelah matanya saat merasakan ada yang masuk dalam jangkauan Deteksinya. Ia berdiri dan membawa pistol untuk pergi ke bangunan yang berada di bagian selatan atap. Ia membuka pintunya perlahan, terlihat tangga yang telah dihancurkannya semalam.
Ketika ia membuka pintu, tiba-tiba hewan kecil menyelinap keluar dari sana, pergi ke belakangnya. Dengan sigap, ia berbalik dan melemparkan pisau dapur.
Pisau dapur itu melesat sangat cepat, menembus tikus hingga mati, bahkan pisaunya sampai menancap pada atap beton.
Natan Alexander kembali menutup pintu, dan berjaga-jaga di sana. Hingga tak lama kemudian, ia tertidur pulas dengan penjagaan yang sangat sensitif. Saat ia bangun, sinar matahari mulai bersinar dari ufuk timur, mengenai mata kanannya.
Saat ia bangun, ia juga merasa sedikit hangat. Ia menunduk, terlihat selimut tebal yang digunakan Tanaka Ayumi untuk tidur tadi malam, dan ia juga melihat adiknya yang sedang memasak untuk sarapan.
Natan Alexander berdiri dari sana, berjalan menuju pagar beton di arah utara, yang mana berhadapan langsung dengan jalan utama. Ia menunduk, melihat jalan utama di depan gedung, terlihat Zombie mulai berjalan ke arah timur, mengarah pada Pangkalan Militer.
"Jika bukan karena untuk menaikkan level, aku akan membiarkan Gelombang Zombie menyerang Pangkalan Militer."
Natan Alexander mengalihkan pandangannya pada Tanaka Ayumi yang masih memasak, ia melihat level adiknya yang baru level satu. "Dengan levelnya yang sekarang, menggunakan Sako TRG hanya akan menimbulkan tekanan pada bahunya."
Natan Alexander memalingkan wajahnya lagi pada Gelombang Zombie, dan mulai menembakkannya satu per satu. Level Zombie sendiri tidak terlalu tinggi, hanya dengan sekali tembak sudah dapat meledakkan tubuh Zombie.
Tidak sampai sepuluh menit untuknya menghabisi 200 Zombie yang ada, dan banyak kilauan cahaya berwarna biru yang merupakan Inti Monster di jalan.
Inti Monster yang dimilikinya saat ini berada ditingkat Rendah, dan hanya memiliki perbedaan dari segi Mana di dalamnya. Ia menduga setelah membunuh monster diatas level 100, barulah ia akan mendapatkan Inti Monster tingkat Menengah.
Natan Alexander merapikan Sako TRG dengan magazen, kemudian ia berbalik menghampiri Tanaka Ayumi yang sudah selesai memasak tumis daging. Baru saja ia melangkah, tiba-tiba layar interface muncul di depan matanya, yang mana fitur Forum terbuka.
[Butterfly][Aus] : Which person has already reached level 100?
[DeathSword][Europe] : Who know.
[ShadowKiller][U.S] : Who cares, I just want to kill humans.
[TangZhian][Asia] : Whoaah! I'm scared.
Natan Alexander mengerutkan keningnya saat melihat pesan yang terus bergulir dengan cepat, dan ini membuatnya harus berhati-hati, karena banyak yang mengincar level teratas. Hampir 80% dari pesan di Forum ingin membunuh Player yang sudah mencapai level 100, yang mana itu adalah dirinya.
Natan Alexander menggeser layar interface dan kembali berjalan menghampiri Tanaka Ayumi.
"Ini, Kakak." Tanaka Ayumi menyerahkan piring yang berisikan nasi dengan tumis gadis di atasnya.
"Terimakasih." Natan Alexander menerima piring itu dan mulai menyantap hidangan yang telah disajikan.
Keduanya menyantap makanan dengan lahap, tapi juga berhemat, menyisakan tumis daging di penggorengan, serta nasi yang tersisa.
Natan Alexander menyimpan keduanya di kotak plastik yang ditemukan di minimarket kedua yang hancur karena monster. Bahkan di sana banyak sekali ikan segar dan daging, termasuk buah-buahan.
Natan Alexander merapikan tenda dan menyimpannya kembali. Kemudian ia membawa Tanaka Ayumi dengan membiarkannya duduk di lengan kirinya, lalu ia melompat dari atap bangunan yang tinggi, dan menggunakan Shadow Step agar dapat mendarat dengan sempurna.
"Ayumi, saat bertemu dengan monster nanti, aku akan mengurangi darahnya, dan kau selesaikan. Apakah bisa?"
Tanaka Ayumi terdiam sejenak dengan mengepalkan tangan kirinya di depan dada. Terlihat keraguan di wajahnya karena monster-monster yang dilihatnya langsung sangat menyeramkan ketimbang dalam game yang sering dimainkan. "Tentu! Ayu akan melakukannya!"
Natan Alexander tersenyum tipis sembari menyentuh hidung Tanaka Ayumi. Kemudian menurunkan Tanaka Ayumi di jalanan, lalu ia mulai mengambil Inti Monster yang berada di dalam mayat Zombie.
Satu setengah jam kemudian, akhirnya ia menyelesaikan mengambil seluruh Inti Monster yang ada di dalam mayat. Ia meregangkan otot-otot tubuhnya yang kaku karena terlalu lama membungkuk dan berjongkok.
[NPC Shop akan Datang dalam 10 Detik!]
[10 ... 9 ... 8 ... 7 ... 6 ... 5 ... 4 ... 3 ... 2 ... 1]
Natan Alexander berbalik saat merasakan adanya tanda-tanda manusia yang datang. Benar saja, terlihat manusia yang mengenakan jubah hitam, dan tas selempang berwarna cokelat keabu-abuan, serta terdapat kursor hijau bertuliskan Lily.
"Aku ingin menjual dan membeli sesuatu."
Layar interface terlihat di depan Natan Alexander. Tanpa berpikir panjang, ia menjual semua Inti Monster yang didapatnya barusan seharga 200 Gold dan dengan tambahan 10 Gold karena mendapat +5% Sell.
Setelah menjual Inti Monster, ia membeli Skill Shooting Range (Pasif) yang seharga 100 Gold, dan setiap peningkatan levelnya akan menambah jarak tembak sebanyak 5% dari senjata yang digunakan.
Kemudian ia membeli Skill Healing (Aktif), Wall Earth (Aktif) dan Fire Tornado (Aktif), yang nantinya akan ia berikan pada Tanaka Ayumi.
Natan Alexander yang sudah membeli beberapa skill dan barang lain akhirnya kembali berjalan dengan memegangi tangan kanan Tanaka Ayumi.
Tanaka Ayumi memilih berjalan sendiri agar tidak menyusahkan Natan Alexander dalam penyerangan monster yang mungkin akan muncul secara tiba-tiba.
Aauuu! Aauuu!
Terdengar auman serigala yang tidak jauh dari tempat mereka saat ini. Dengan cepat Natan Alexander kembali membawa Tanaka Ayumi dan berlari ke pusat suara.
Hanya membutuhkan belasan detik saja untuknya sampai di sana, dan berdiri di atas mobil box yang tidak terbalik. Ia melihat puluhan serigala hitam sedang memakan mayat-mayat manusia yang tergeletak di tengah jalan, ataupun yang meninggal di dalam mobil.
"Kau tunggu di sini dulu, jangan ke mana-mana. Aku akan melumpuhkan mereka semua." Natan Alexander menurunkan Tanaka Ayumi, kemudian melompat dari mobil box seraya mengeluarkan pedangnya.
Perhatian serigala teralihkan padanya saat ia melompat dan menciptakan suara yang keras.
Natan Alexander membungkukkan badannya saat salah satu serigala melompat ke arahnya, kemudian berbalik menebas keempat kaki serigala. Lalu ia mengarahkan tangan kirinya ke belakang, menangkap leher serigala lain yang menyerang, dan membantingnya di jalanan.
Natan Alexander terus menghindari tiap serangan serigala kemudian memotong keempat kaki mereka, ataupun membantingnya ke jalanan dengan keras dan hanya menyisakan sedikit darah.
Ia kembali menghampiri Tanaka Ayumi setelah melumpuhkan semua serigala, dan menangkap Tanaka Ayumi yang melompat dari atas mobil box.
"Bunuhlah semua serigala itu." Natan Alexander menyerahkan pisau militer yang sangat tajam pada Tanaka Ayumi.
Tanaka Ayumi menerima pisau itu dengan tangan yang bergetar. Ia menatap serigala yang tergeletak dengan raut wajah tak enak dipandang, ia benar-benar tidak mampu untuk membunuhnya. Namun saat teringat perlakuan yang diterimanya di Pangkalan Militer, dan tembakan yang dilepaskan oleh tentara, ia tidak bisa menerima hal itu.
"Aaahhh!" Tanaka Ayumi berteriak keras penuh emosi seraya menusuk tubuh serigala dengan kedua tangannya, yang kemudian terduduk lemah di jalanan seperti kehilangan otot.
Natan Alexander berjongkok di sebelah kanan Tanaka Ayumi. Ia mengangkat tangan kanannya, mengusap lembut puncak kepalanya. "Semangatlah, kau pasti bisa melakukannya. Sebagai seorang kakak, ini bukanlah hal yang baik mengajarkan adiknya cara membunuh. Tapi, jika kau tidak melakukannya, impianmu tidak akan tergapai."
Tanaka Ayumi menganggukkan kepalanya tegas. Ia mengusap air matanya dengan lengan bajunya, dan kembali mengambil pisau militer di depannya, kemudian membunuh 23 serigala yang tersisa.
Serigala yang telah dibunuh itu menghilang seperti asap yang tertiup angin, kemudian digantikan dengan cahaya biru dan putih. Ini adalah pertama kalinya Natan Alexander melihat hal ini, karena biasanya hanya cahaya biru yang merupakan Inti Monster.
Tak lama berselang, cahaya itu meredup dan terlihat Inti Monster atau Kristal Sihir, dengan daging merah segar yang sekiranya berukuran kelapa.
Natan Alexander menutup mulutnya yang terbuka lebar, kemudian menyimpan semua Inti Monster dan daging segar.
Tanaka Ayumi berjalan menghampiri Natan Alexander. "Kakak, aku sudah naik level."
"Pisaunya aku kembali—"
Natan Alexander menahan tangan Tanaka Ayumi. "Simpan saja sebagai senjatamu, sampai aku membelikan senjata lain."
Tanaka Ayumi tersenyum bahagia dan menyimpan pisau yang telah disarungkan itu. Kemudian ia memperlihatkan statistiknya pada Natan Alexander untuk mendapatkan saran.
[Nama : Tanaka Ayumi]
[Ras : Manusia]
[Usia : 14 Tahun]
[Level : 26 (3750/4950)]
[Job : Blacksmith]
[HP : 4500] [2350/4500] [180/m]
[MP : 1425] [615/1425] [40/m]
[STR : 2]
[VIT : 15 (+5)]
[AGI : 3]
[INT : 10]
[DEX : 8 (+10)]
[LUCK : 50]
[Point Status : 260]
[Point Skill : 130]
[Money : 51 Gold]
[Friend : 0]
[Skill Pasif : [Memotong Lv.01 (0/5)] — [Memasak Lv.01 (0/5)] — [Membalut Luka Lv.01 (0/5)] - [Memperbaiki Lv.01 (0/5)] — [Enchanted Stone Lv.1 (0/5)]]
[Skill Aktif : 0]
Natan Alexander sedikit terperangah saat melihat statistik Tanaka Ayumi yang cukup tinggi, bahkan sebelum menggunakan Point Status. Statistik dasar miliknya adalah 35 poin, itu apabila Luck tidak dihitung, dan Tanaka Ayumi memiliki jumlah 38 poin.
Point VIT ia menduga karena Health Potion yang diberikannya beserta Job Blacksmith yang setidaknya menambah +5 VIT dan +10 DEX.
"Coba kau tambahkan Point Status pada INT sampai lima puluh. Tapi dengan memegang buku-buku ini, baca semuanya sebisa mungkin." Natan Alexander menyerahkan buku-buku skill yang dibelinya tadi dan kemarin saat hendak memasuki Pangkalan Militer.
Tanaka Ayumi mengikuti arahan Natan Alexander, dan mulai mendistribusikan Point Status bersamaan dengan membaca semua buku yang tidak ia pahami sama sekali. Namun setiap statistik INT bertambah, ia mulai paham apa yang tertulis di sana dan secara langsung mulai diartikan.
Karena sangat bersemangat, Tanaka Ayumi terus menekan layar interface hingga mencapai 150 INT. Kemudian terhenti saat pergelangan tangannya dipegang Natan Alexander.
[Memenuhi Syarat 50 INT dan 2000 HP Pada saat Level 1]
[Reward : Mendapatkan Job Healer]
[Menambah +10 INT, +5 VIT. Skill Area Healing Lv.01]
[Meningkatkan 150 INT Sebelum Level 30]
[Reward : Mendapatkan Job Sorcerer]
[Menambah +10 INT, +5 STR. Skill Magic Knowledge Lv.01]
Natan Alexander tidak bisa menahan diri untuk tetap diam saat melihat itu. Matanya terbuka lebar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, Tanaka Ayumi mendapatkan Job Healer karena sarannya dan Health Potion. Kemudian Job Sorcerer didapat karena Tanaka Ayumi yang terbawa suasana.
"Kakak, apakah Job Sorcerer itu bagus?" Tanaka Ayumi yang duduk di pangkuan Natan Alexander itu menoleh ke belakang.
Natan Alexander mengangguk kecil, kemudian menjawabnya, "Tentu, kau bisa menggunakan semua elemen dalam sihir, dan dengan adanya Akil Magic Knowledge, kau dapat menciptakan sihir sendiri."
Tanaka Ayumi tidak bisa menahan kegembiraan saat mendengar itu. Ia berdiri dan melompat-lompat kegirangan seraya berteriak. "Hore!"
Natan Alexander yang melihat itu hanya diam dan tersenyum hangat. Ia menopang badannya untuk berdiri dengan cara menekan tangan kanannya pada lututnya dan tangan kiri di jalan beraspal.
"Ayo pergi." Natan Alexander mengulurkan tangan kirinya.
Tanaka Ayumi menoleh, kemudian berpegangan pada tangan Natan Alexander.
...
***
*Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
penggemar_Uangkecil?!
👍👍
2024-03-04
2
Rangga (:
ndak bisa bahasa inggris
2023-10-15
1
JOE NATHAN ALFARYZy
next next next next
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
2023-05-06
1