Keringat mengalir deras membahasi tubuh Natan karena latihan yang dijalaninya. Ia melalukan push up bertumpu dengan dua tangan, dengan kedua kaki yang tegak ke atas. Bukan hanya melatih kekuatan tangan, tapi juga melatih keseimbangan diri.
Natan menurunkan kedua kakinya dan berdiri. Ia mengeluarkan handuk mandi dari dalam Inventory, dan mulai mengelap keringat yang membasahi tubuh.
"Kak Natan, bukankah Kakak memiliki Job Mage. Lalu mengapa memberikan Wizard Book's pada Ayu? Bukankah Kakak bisa mempelajarinya?"
Natan menolehkan kepalanya ke kiri menatap Ayumi dengan tangan yang masih bergerak mengelap keringat. "Mage, tidak sama seperti Sorcerer. Mage tidak terlalu bisa mempelajari banyak sihir, setelah belajar satu sihir, biasanya akan lebih fokus pada satu sihir itu. Karena itulah, sampai saat ini aku masih belum memiliki satupun Skill Aktif dari Mage. Terlebih ..."
Natan yang bersandar pada dinding itu melihat keluar melalui jendela di sebelahnya. "Aku ingin mencari cara untuk mengubah Job Mage menjadi yang lain, yang berhubungan dengan jarak dekat, atau jika bisa, Necromancer ..."
Dengan memiliki Job Necromancer, tentunya kekuatan serangan tim mereka akan meningkat. Namun ada kerugian lain, yaitu penurunan pendapatan dari Point Exp. Jika yang sekarang sudah dibagi tiga, yang artinya Natan hanya mendapatkan 33%, kemudian jika ia memiliki 10 Skeleton sebagai bawahan, maka Point Exp yang didapat hanyalah 3%.
Sepertinya aku harus mencapai level dua ratus terlebih dahulu, kemudian melihat apa yang terjadi. Jika tidak ada pencapaian lain setelah naik ke level itu, maka aku akan mencari cara untuk mengubah Job.
Ayumi hanya diam memiringkan kepalanya, ia tidak terlalu paham dengan apa yang dikatakan Natan.
Natan menghembuskan napas panjang, kemudian mengenakan semua pakaiannya lagi. "Sudahlah jika kau tidak mengetahuinya, kita akan beristirahat di sini. Bisakah Ayu menggunakan sihirnya untuk membangun pagar dan kolam renang? Aku ingin berendam di air panas."
"Baik." Ayumi menganggukkan kepalanya seraya menyantap makanan yang telah selesai disiapkan.
Puluhan menit kemudian, mereka bertiga berpencar menjadi dua tim. Ayumi dengan Kuro, dan Natan sendirian. Ayumi bertugas untuk membuat pagar dari tanah, dan Natan membunuh monster-monster yang masih berada di sekolahan, yang memiliki luas tanah delapan hektar.
Natan mengecek satu per satu ruangan yang ada, dan setiap ruangan ia akan menemukan mayat yang kehilangan anggota tubuhnya, serta beberapa perbekalan yang sudah lama basi.
"Dunia mengalami perubahan saat malam hari dan malam hari monster sudah mulai bergerak. Lalu mengapa di sini banyak murid-murid? Apakah mereka ada acara khusus? Sedangkan di tempatku bersekolah, diliburkan karena perbaikan."
Natan melihat dengan baik setiap sudut, dan ia menyadari jika semua darah di sini masih basah, yang artinya pembunuhan ini baru-baru saja terjadi.
"Ada monster, tapi Mapping dalam radius seratus meter tidak merasakannya, apakah monster itu masih berada jauh di belakang sekolah?"
Natan memutuskan untuk kembali daripada masuk lebih jauh lagi, bukan karena ia takut akan monster, melainkan tidak ingin meninggalkan Ayumi sendirian dengan Kuro. Ia tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada Ayumi, seperti halnya bertemu Player lain yang senang membunuh sesama, tentunya Ayumi tidak bisa berurusan dengan hal itu.
Ketika Natan yang sudah sampai di halaman depan sekolah, ia melihat jika pagar setinggi sepuluh meter telah dibangun. Pagar itu menutupi seluruh bagian depan sekolah yang panjangnya 200 meter, dan terlihat Ayumi yang berdiri di atas tembok tanah terus berjalan untuk memutari wilayah sekolah.
"Ayumi, tidak perlu lebar-lebar, cukup bagian depan untuk kita beristirahat dengan tenang." Natan sedikit berteriak agar dapat didengar oleh Ayumi.
"Baik, Kakak!" Ayumi berbalik dan melompat dari atas tembok pagar tanpa ragu.
Sebagai seorang kakak, kaki Natan bergerak secara spontan dan melupakan fakta tentang Ayumi yang termasuk Top 5 Player.
Natan melompat tinggi dan menangkap Ayumi dengan kedua tangannya, kemudian mendarat. Ia menurunkan Ayumi dari kedua tangannya perlahan. "Jangan membuatku takut dengan melompat seperti itu."
Ayumi tertawa kecil dan menjulurkan lidahnya.
Keduanya berjalan bersama ke kolam yang telah dibuat oleh Ayumi, yang telah diberi pembatas antara pria dan wanita.
Natan masuk ke bagian kiri, dan meletakkan Fire Stone yang diciptakan Ayumi, yang berfungsi untuk menciptakan sebuah api ataupun memanaskan air dalam kolam.
***
Akhirnya Natan bisa tidur dengan nyenyak saat malam hari, karena penjagaannya tidak menggunakan Deteksi, melainkan Mapping, serta ada Kuro yang sangat sensitif terhadap suara maupun pergerakan sekecil apapun.
Hingga saat ia terbangun, sinar matahari sudah mulai terlihat di ufuk timur, menerangi perkotaan yang telah menjadi reruntuhan.
Natan yang sudah bangun langsung pergi ke tembok yang telah dibuat, dan melatih kekuatan fisiknya dengan latihan otot dasar sebanyak 1000 kali untuk masing-masing gerakan. Dari gerakan sederhana itu, ia berhasil menambah stat VIT dan DEX, meski tidak terlalu banyak.
"Ayu ..." Natan memanggil Ayumi yang duduk di tepi tembok, dan terus push up tanpa henti. "Tujuan kita kali ini untuk menaikkan level setinggi mungkin, sampai tidak ada monster yang dapat mengancam nyawa kita ..."
"Kemudian, kita akan mencari tanah lapang yang luas, dan membuat benteng di sana. Tapi tentu saja, kita juga harus mencari rekan yang saat dipercaya. Tidak mungkin hanya kita berdua saja."
Ayumi terdiam sejenak memikirkan apa yang dikatakan Natan, dan duduk di punggung Natan yang sedang push up. "Ayu memiliki seorang teman di kota lain, jika naik mobil, membutuhkan setengah hari. Tapi karena tidak ada mobil dan jalanan rusak, sepertinya sulit."
"Setengah hari? Dengan Kuro, kita hanya membutuhkan beberapa jam saja. Tapi, apakah dia ..." Natan tidak ingin meneruskan ucapannya, karena itu bisa saja membuat Ayumi merasa sedih.
Ayumi terdiam dengan kepala tertunduk, ia tahu apa yang ingin dikatakan Natan. Dengan dunia yang kacau dan banyaknya monster, tentu saja sangat kecil kemungkinan seorang gadis kecil yang seusianya bisa bertahan hidup. Ia beruntung karena ditemukan tentara dan bertemu Natan, jika tidak, ia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya.
Jika terbunuh secara normal, itu lebih baik ketimbang terbunuh dimakan monster ataupun menjadi Zombie.
"Apakah dia pacarmu? Apakah Ayu kecil sudah memiliki pacar?" tanya Natan sedikit menggoda.
"Bukan! Bukan! Bukan! Bukan! Bukan!!" Ayumi memukul punggung Natan berulang kali.
"Uhuk." Natan tersedak saat terkena pukulan beruntun dari Ayumi. "Ayumi, meski pukulanmu tidak berdampak sama sekali, tapi itu tetap saja sedikit sakit."
[Dungeon telah dibuka]
[Dungeon bawah tanah telah terbentuk karena penumpukan Mana di sana dan mengakibatkan banyaknya monster yang tercipta maupun datang. Di setiap negara memiliki Dungeonnya tersendiri dan Item Drop yang berbeda]
[25 kilometer ke arah barat daya]
Natan yang melihat layar interface muncul di depannya itu langsung berdiri saja dan melupakan fakta tentang Ayumi yang duduk di punggungnya untuk menambah beban push up, membuat Ayumi terjatuh.
"Atata ..." Ayumi berdiri perlahan sembari mengusap pinggangnya yang sedikit sakit.
"Ayumi! Ayo berangkat, Dungeon itu mengarah ke kota di mana temanmu berada."
Natan mengenakan Regeneration Cloak tanpa berbalik mengecek keadaan Ayumi. Hingga ia merasakan ada yang menendang kakinya, baru ia sadar jika Ayumi terjatuh.
"Maaf-maaf." Natan tertawa kecil sembari mengusap puncak kepala Ayumi.
"Humph." Ayumi memalingkan kepalanya menghindari tatapan mata Natan.
Natan memegangi kedua pinggang Ayumi dan mengangkatnya ke atas punggung Kuro. "Sudah-sudah, aku tidak sengaja."
Ayumi masih diam dan memalingkan wajahnya ke sisi lain.
Natan hanya tertawa kecil melihat tingkah Ayumi, dan naik ke atas punggung Kuro. Ia menepuk-nepuk kepala Kuro, memerintahkannya untuk pergi ke arah barat daya.
Jika aku bisa mengumpulkan teman-teman Ayumi, bukankah aku akan menjadi pengasuh dari anak-anak?
...
***
*Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Rhakean Djati
ngasuh lolycon.wkwkwkwkkkk
2024-06-02
1
deria
wkwkwk pengasuh anak😂 bisa jadi tuh Nathan 🤣🤣🤣
2024-05-19
1
miyamura kun~
gass necromancer
2024-03-18
0