Ayumi kembali menyentuh buku skill yang dibacanya tadi, dan saat ia membaca untuk yang kedua kalinya, buku itu memancarkan cahaya putih yang cukup terang sampai membuatnya menutup mata. Ketika ia membuka matanya perlahan, semua buku itu menghilang dan di depannya muncul layar interface yang memberitahukannya bahwa semua skill sudah dipelajari.
Untuk membeli skill atau kemampuan sendiri harus Player yang sudah mencapai level 50, dan karena itulah mereka yang berada dibawah level itu namun ingin memiliki skill tambahan, haruslah meminta untuk dibelikan, atau membeli dari Player lain.
Skill yang dibeli juga harus saling berhubungan dengan Job yang dimiliki, tidak bisa asal membeli sesuka hati, seperti Archer yang membeli Back Stab milik Assassin.
Natan sendiri terus mendapatkan Skill Pasif yang ia biarkan untuk meningkat dengan sendirinya, dan ia hanya meningkatkan skill yang memang selalu ia gunakan dan butuhkan.
[Nama : Natan Alexander]
[Ras : Manusia]
[Usia : 18 Tahun]
[Level : 110(750/99.500)]
[Job : Assassin/Mage/Archer]
[HP : 47.000 [47.000/47.000 [4609/m]
[MP : 11.875] [11.000/11.875] [632/m]
[STR : 340 (+50+10+34)]
[VIT : 160 (+40+20+15)]
[AGI : 265 (+39+10+13)]
[INT : 150 (+41+20)]
[DEX : 200 (+50+20)]
[LUCK : 110 (+36+10)]
[Point Status : 0]
[Point Skill : 0]
[Money : 88 Gold]
[Friend : 2]
[Team : 0]
[Forum : 0]
[Skill Pasif : [Ruang Penyimpanan Lv.06 (1/30) (216 m³)] — [Appraisal Lv.05 (21/25)] — [Melempar Pisau Lv.03 (5/15)] — [Mana Control Lv.03 (5/15)] — [Melompat Lv.02 (1/10)] — [Tusukan Lv.1 (3/5)] — [Tebasan Lv.01 (4/5)] - [Shooting Range Lv.01 (0/5)]]
[Skill Aktif : [Deteksi Lv.09 (12/45) 37MP] — [Stealth Lv.07 (2/35) 41MP] — [Shadow Step Lv.06 (29/30) 172MP] — [Increase Shot Lv.05 (19/25) 90MP] — [Distance Vision Lv.01 (3/5) 50MP] — [Night Vision Lv. 02 (1/10) 48MP] — [Back Stab Lv.01 (0/5) 100MP]]
Natan tersenyum puas melihat layar interface yang menampilkan statistik kekuatannya saat ini. Tanpa ia sadari sudah banyak kenaikan dari setiap tindakan yang dilakukannya, dan ini membuat semangatnya untuk terus menaikkan level semakin kuat.
Skill yang dibeli untuknya sendiri hanya dua, Shooting Range dan Back Stab. Untuk skill lainnya ia dapatkan saat mencoba-coba mengalirkan Mananya, ataupun melalukan tindakan yang memicu terciptanya skill baru. Dari pembelian di NPC Shop, ia juga mendapatkan bahan peledak yang dapat digunakan sebagai ganti granat tangan.
"Aku ingin sekali mengganti Job Mage milikku, karena itu tidak cocok sekali dengan gaya bertarungku yang terbiasa menggunakan senjata jarak jauh ataupun pedang." Natan menggeser layar interface untuk menutupnya.
"Apakah kau sudah meningkatkan semua statistikmu?" Natan menolehkan kepalanya menatap Ayumi yang sedang menyentuh-nyentuh layar interface.
Ayumi menggeser layar interface, kemudian menoleh ke kanan. "Sudah! Ayu meningkatkan STR, VIT, AGI, INT dan sedikit untuk Luck, agar Ayu sedikit beruntung." Ia tersenyum cerah saat mengakhiri ucapannya.
Natan tersenyum hangat, kemudian kembali bertanya, "Apakah kau sudah mendapatkan informasi setelah meningkatkan Magic Knowledge?"
Ayumi menganggukkan kepalanya bersemangat. "Sudah! Ayu mendapatkan pengetahuan tentang Skill Fire Ball! Ayu bisa menciptakan bola api sebesar kepalan tangan, dan semakin besar seiring meningkatnya level."
Natan menganggukkan kepalanya, kemudian memalingkan wajahnya dan fokus pada jalanan di depan. Ia juga terus menggenggam tangan kanan Ayumi agar tidak terpisah, meski tidak ada siapapun di sini selain mereka berdua.
Ngomong-ngomong, senjata yang dibawa Natan sebelumnya sudah dipasang kembali seperti sedia kala, saat ia belum masuk ke Pangkalan Militer. Sniper yang menggantung di punggung, pedang hitam menggantung di belakang pinggang secara horizontal, pistol di kedua paha, dan tombak di tangan kanannya.
Ia terkadang bingung dengan Job miliknya yang hanya satu saja yang sesuai dengan keadaannya saat ini, yaitu Archer. Ia memiliki Job Assassin, tapi malah memilih menggunakan pedang dan tombak, bukannya belati.
Keduanya terus berjalan, entah di jalanan beraspal ataupun melompat di atas mobil yang terbalik, dan terkadang bertemu dengan monster yang jumlahnya hanya belasan. Yang mana semua monster itu diberikan pada Ayumi untuk meningkatkan level.
Monster yang dibunuh Ayumi meninggalkan drop lain selain Inti Monster, itu semua karena skill yang didapat dari mendapatkan Job Blacksmith, sehingga ia bisa mendapatkan material lain dari membunuh monster.
Material itu seperti Taring Serigala atupun kulitnya, Mata Goblin, bahkan ada Daging Zombie.
Tentu saja mereka mengambil item yang dijatuhkan, namun tidak dengan Daging Zombie yang menjijikan.
Keduanya terus berburu secara bergantian, hingga Ayumi sudah mencapai level 30, namun keduanya belum memanfaatkan fitur Team. Itu karena perbedaan level keduanya yang terlalu tinggi, sehingga pendapatan dari Point Exp tidak merata.
Dalam perjalanan sejauh dua kilometer, mereka belum menemukan manusia lain yang masih hidup. Hanya ada monster-monster berkeliaran dan mayat yang tergeletak, serta mobil-mobil yang terbalik semakin mereka dekat ke pusat kota.
Ketika Matahari sudah berada di atas kepala, menandakan sudah memasuki pertengahan hari. Akhirnya, mereka berdua memutuskan untuk beristirahat di dalam rumah kosong.
"Ayumi, apakah kau benar-benar bisa memasak daging serigala?" Natan menyerahkan daging serigala yang dibungkus dengan daun teratai.
Ayumi mengangguk kecil dengan senyum cerah yang terukir di wajah manisnya. "Tidak tahu, tapi tidak ada salahnya mencoba. Ayu juga sudah belajar banyak tentang masakan, dan daging ini memiliki serat yang sama seperti sapi. Kita juga tidak bisa menjadi pemilih dalam keadaan seperti ini." Ia membuka daun yang membungkus daging.
Natan tersenyum tipis, dan mengusap lembut puncak kepala Ayumi. Ia tidak menyangka Ayumi akan sangat dewasa setelah lama tidak bertemu.
Ayumi tertawa kecil saat kepalanya diusap oleh Natan, kemudian ia mulai menyiapkan makanan sederhana dari daging serigala. Ia memotongnya berbentuk dadu, dan dibumbui garam, perasan jeruk nipis, ketumbar, parutan jahe dan kunyit.
Kemudian dibakar di atas bara dan dioles dengan campuran bumbu lain, seperti minyak wijen, kecap manis, dan gilingan bawang putih.
Ayumi mengolesinya tipis-tipis agar rasanya tetap enak, dan tidak terlalu berminyak maupun terlalu manis karena kecapnya.
Natan yang menunggu Ayumi selesai itu berdiri di balik jendela, ia mengamati keadaan di luar dengan senjata api jarak jauh di kedua tangan.
[Kuro akan Menyelesaikan tahap Evolusinya]
[10 ... 9 ... 8 ... 7 ... 6 ... 5 ... 4 ... 3 ... 2 ... 1]
Bayangan di bawah kaki Natan mulai bergerak-gerak dan berpindah ke sebelah kirinya, membentuk hewan berkaki empat yang cukup besar, dengan tinggi sekitar dadanya.
Saat bayangan seperti api yang membakar itu menghilang, terlihat wujud aslinya.
"Black Panther?!" Natan tidak bisa menahan suaranya saat melihat informasi tentang Kuro. "Tapi, mengapa bentuk kepalamu seperti singa? Wajahmu juga masih lembut seperti dulu." Ia menyentuh wajah Kuro dengan kedua tangannya.
Ayumi menolehkan kepalanya ke belakang. "Kakak bicara dengan siapa?—" Ia berdiri secara tiba-tiba dalam posisi kuda-kuda siap menyerang Kuro, seraya membawa pisau tajam di tangannya.
Natan mengarahkan tangan kirinya ke arah Ayumi. "Tunggu! Dia teman kita, dia adalah kucing hitam di tempatku tinggal, dan sekarang sudah selesai berevolusi setelah menunggu satu hari penuh."
Ayumi masih berada pada posisinya untuk beberapa saat, kemudian menurunkan pisaunya dan kembali untuk mengambil daging tusuk.
Kuro berlari meninggalkan Natan dan menghampiri Ayumi, memakan sebagian besar dari daging tusuk yang telah matang.
Natan yang melihat itu sedikit terkejut, tapi mencoba tetap tenang dan mengeluarkan Inti Monster yang menggunung. "Kuro, makanlah ini untuk menaikkan levelmu."
Kuro kembali pergi ke tempat Natan dan menelan semua Inti Monster tanpa mengunyahnya terlebih dahulu, membuat tubuhnya mengalami perubahan yang lambat, namun pasti.
Hal pertama yang tumbuh adalah taring tajam yang berasal dari rahang atas, kemudian bulu bagian kaki, ekor serta bagian lehernya berubah warna menjadi merah oranye seperti warna api. Levelnya juga meningkat menjadi level 50, dan mendapatkan beberapa skill seperti Shadow Binding, yang mengeluarkan bayangan dari bawah kakinya untuk mengikat target.
Natan terus mengamati perubahan Kuro, dan alangkah terkejutnya saat melihat gerakan Kuro yang nampak tidak asing. Kuro terlihat sedang mengoperasikan layar interface. Ia juga melihat perubahan statistik milik Kuro.
"Apakah kau mengerti cara mengoperasikan sistem interface?"
Kuro menganggukkan kepalanya berkali-kali, kemudian melompat menerjang Natan.
Natan menangkap Kuro dan memeluknya. Jika ia belum menambah VIT, mungkin ia tidak akan bisa menahan Kuro dan kehilangan banyak darah. "Baiklah-baiklah, ayo kita makan dulu, setelah itu kita kembali melanjutkan perjalanan."
Ketiganya mulai menyantap makanan yang dimasak oleh Ayumi, serta memakan makanan instan yang masih banyak dan cukup dimakan selama delapan bulan untuk mereka bertiga.
Setelah mengisi kembali tenaga, Natan dan Ayumi melanjutkan perjalanan dengan menunggangi Kuro, dengan berjalan melalui atap bangunan maupun melompati mobil besar.
"Waaah! Ini menyenangkan!" Ayumi berteriak gembira saat Kuro melompat dari satu bangunan ke bangunan lain.
Natan tersenyum hangat melihat Ayumi yang senang. Namun kemudian ia memalingkan wajahnya dan menembak setiap monster yang ditemuinya.
...
***
*Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
LOLLYPOP
lanjutkan thor 👍🏿
2023-05-15
2
LOLLYPOP
josssss thorrr 👍🏿
2023-05-15
1
JOE NATHAN ALFARYZy
next next next next
💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿
2023-05-06
1