Part. 15

Di suasana pagi hari yang tentunya di akhir pekan ini, Alika memanfaatkan untuk berbenah dan membersihkanp rumah. Membersihkan setiap sudut ruangan yang ada dirumahnya, dia bersemangat karena semenjak bekerja, dia jarang sekali memiliki waktu banyak di rumah. Apalagi untuk bersih-bersih.

Memulai aktifitas paginya, dia menyempatkan untuk sarapan agar badannya tidak mudah lelah saat berbenah nanti. Teringat dengan sisa makanan yang dia makan tadi malam bersama Tika, dia mengambil kue coklat yang belum sempat dia cicip karena saking terlalu banyaknya makanan. Selain itu dia menyiapkan teh hangat untuk menemani sarapan paginya.

Selesai mengisi perutnya, dia memulai tugas paginya dengan membersihkan area kamar tidur, dan berlanjut ke ruangan lainnya sampai kegiatan itu selesai.

Tugas terakhir yaitu bagian depan rumah. Menyapu halaman kecil yang tidak terlalu luas, Alika dengan rajinnya membersihkan halaman rumah dari tumpukan sampah daun yang bertebaran.

"Permisi... paket!" seorang kurir datang dengan motornya yang masih banyak dengan barang bawaannya. "Dengan mbak Reyna Salika?"

"Iya, saya sendiri?" dengan heran, dia melihat uluran tangan yang memberikannya sebuah paket. Tepatnya dua paket ditangannya.

"Ada paket atas nama Reyna Salika, mohon di tunggu ya mbak saya photo dulu untuk konfirmasi tanda terima." kurir tersebut memphoto paket yang dia antar untuk Alika. "Sudah. Ini mbak paketnya. Saya permisi, mari..."

Alika menerima paket yang diberikan oleh kurir tersebut tanpa banyak bertanya.

"Apalagi ini? seperti tidak ada pekerjaan saja mengirim sesuatu dengan sembarangan kepada orang lain!" decaknya dalam hati. Lalu dia melangkah masuk ke dalam rumah untuk menelepon seseorang.

Setelah sambungan telepon tersambung, dia mulai bertanya pada seseorang diseberang sana. Dia yakin pasti orang tersebut yang sudah mengirim barang-barang tersebut.

"Hallo pak, maaf saya menggangu anda. Saya ingin bertanya, maksud bapak apa mengirimi dua paket kepada saya?" Alika bertanya tanpa memberi jeda dan waktu kepada Ryan untuk membalas sapaan.

"Ah, maaf aku tidak memberitahumu dan membuatmu merasa tidak nyaman."

"Tolong jelaskan, apa maksud anda?"

"Aku tidak bermaksud apa-apa. Dan tidak untuk membuatmu.... begini saja, cobalah dibuka terlebih dahulu, semoga saja kamu akan suka. Maaf saya tidak bisa berlama untuk menjelaskan di sini. Maaf saya harus menutup teleponnya. Selamat pagi Alika."

"Tapi pak, hallo... hallo..." sambungan telepon mereka terputus. Alika merasa sangat kesal dengan perilaku Ryan

Dengan penasaran, walaupun tanpa mengetahui dengan jelas apa maksud Ryan memberikan semua itu kepadanya. Dia mulai membuka paket yang dia terima.

"Apa ini?" dia membuka paket pertama dan betapa tercengangnya saat dirinya melihat isi paket di dalamnya sebuah tas yang sangat cantik dan terlihat seperti sangat mahal karena brand yang tertera.

Masih dengan rasa kesalnya karena melihat isi dari paket pertama, dia membuka paket ke dua dan segera mengetahui apa isinya. "Sepatu? bagus dan cantik. Ini mahal sepertinya. Apa maksudnya dari semua ini?"

Alika terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apa maksud dan tujuan dari Ryan memberikan semua itu kepadanya. Mulai dari ponsel, makanan, dan sekarang tas dan sepatu yang sangat mahal, apalagi itu barang branded.

Alika kembali mengambil ponselnya dan mengetik pesan untuk Ryan. Dirinya meminta bertemu dengan Ryan karena ingin mendengar penjelasannya.

Walaupun belum ada balasan dari pesannya, tetapi Alika yakin Ryan pasti akan datang menemuinya, ditempat dan waktu yang sudah dia janjikan untuk bertemu. Maka dari itu, Alika mempersiapkan diri untuk segera pergi.

...******...

Menunggu beberapa saat untuk kedatangan Ryan, Alika mencoba berpikir dalam lamunannya di sebuah bangku taman di tengah perkotaan. Pikirannya sama saja seperti halnya saat di rumah tadi. Berkecamuk memikirkan motif apa Ryan berbuat seperti itu kepadanya.

"Maaf menunggu sudah lama." ucap Ryan yang baru datang. Aroma maskulin dari tubuh Ryan menyadarkan Alika dari lamunannya. Aroma yang begitu sangat memikat bagi semua orang yang menciumnya. Ditambah dengan visual Ryan yang pada saat itu sungguh mempesona. Memakai kemeja casual berwarna denim dan celana panjang jeans begitu penampilan modisnya. Kacamata hitam yang terpaku di matanya dan uraian rambut kering tanpa pomade dia tampilkan. Alika sungguh terpesona dan membelalakkan matanya.

"Boleh aku duduk?" tanya Ryan kembali.

"Oh iya, ten-tentu silahkan pak." Alika mempersilahkan Ryan untuk duduk disampingnya.

"Ada apa kamu mengajakku bertemu?"

"Maaf sekali saya menggangu hari anda. Saya, hanya ingin bertanya perihal ini?!" menunjukan paper bag yang berisikan tas dan sepatu yang dia dapatkan tadi pagi. "Maksud saya, untuk apa bapak mengirim barang-barang ini ke rumah saya?" Alika terus bertanya, tidak dapat menahan rasa penasarannya.

Ryan hanya tersenyum manis, dan membuka kacamata hitamnya. Alika yang melihat pemandangan yang ada di depannya itu kembali terpesona dengan ketampanan wajah Ryan. Dia berusaha untuk menyadarkan kembali dirinya dengan memulai bertanya kembali. "Pak? apa maksudnya?"

Ryan menatap wajah cantik Alika yang penuh dengan tanda tanya. "Untukmu." jawabnya dengan penuh arti.

"Pak, untuk hanya sekedar makanan saya terima. Tapi kalau ini, saya rasa sangat berlebihan sekali. Maaf, saya tidak bisa menerimanya." tolaknya halus karena merasa tidak enak hati dengan pemberian mahal Ryan.

Ryan kembali tersenyum mendengar jawaban Alika. Sungguh wanita yang ada di hadapannya itu sangat memikat hatinya.

"Kau sungguh sangat berbeda." tatap matanya ke dalam sorot mata Alika.

"Maksud bapak apa?" menyadarkan Ryan atas perkataannya. "Pak tolong jelaskan, jangan sampai saya bersalah sangka terhadap bapak?!"

"Untukmu. Agar kamu senang." jawabnya kembali pendek, tidak menjelaskan sama sekali yang diharapkan oleh Alika.

"Pak, tolong saya butuh penjelasannya. Saya akan merasa senang jika bapak menjawab dengan jelas!" kesal Alika.

"Benar kau sungguh berbeda Alika. Itu semua untukmu. Aku sengaja mengirimnya untukmu."

"Untuk apa pak. Saya tidak membutuhkan itu semua. Apalagi saya ini bukan siapa-siapa nya bapak. Saya bukan orang terpenting bapak. Jadi untuk apa semua ini, dan saya tidak mempunyai alasan untuk menerima semua itu!" jelas panjang lebar dari mulut Alika.

Ryan menghela napasnya sebelum menjawab pertanyaan Alika.

"Karena kamu adalah orang terpenting bagiku Alika. Tidakkah kamu merasakannya." mengungkapkan isi hati, dengan tangannya yang memegang dada sebelah kirinya.

"Ma-maksud bapak?" terheran dengan perkataan Ryan.

"Kamu juga merasakan apa yang aku rasakan?" meyakinkan kembali, namun Alika belum mengerti pasti. "Aku menyukaimu, dan Aku jatuh cinta kepadamu Alika."

Alika terkejut dengan pengungkapan hati Ryan kepadanya. Dia tidak bisa berkata apa-apa, Ditatapnya terus wajah Ryan. Menelisik apakah ada kebohongan yang didalam matanya.

"Sungguh, aku tidak berbohong. Ini dari hatiku yang paling dalam. Semenjak aku bertemu denganmu, entah kenapa aku selalu memikirkan mu, dan hati ini selalu berdebar keras disaat bersamamu, seperti halnya saat ini."

"Pak, saya tidak suka bapak bercanda seperti itu."

"Percayalah." memegang jemari tangan Alika mencoba meyakinkan sepenuh hati.

Alika dengan cepat melepaskan genggaman tangan Ryan. "Pak, saya hanya wanita biasa. Bukan wanita dari kalangan atas seperti bapak. Sangat tidak pantas bapak maupun saya memiliki perasaan seperti itu."

Ryan menundukkan kepala sejenak."Alika... kau sungguh keras kepala. Aku tahu perasaanmu terhadapku sama halnya seperti perasaanku kepadamu." berkata didalam hatinya. Ryan mengambil napas dalam-dalam dan melepaskannya pelan.

.

.

.

.

.

🍁🍁🍁🍁🍁

...Jangan lupa like dan komen ya 😉...

Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part. 3
4 Part. 4
5 Part. 5
6 Part. 6
7 Part. 7
8 Part. 8
9 Part. 9
10 Part. 10
11 Part. 11
12 Part. 12
13 Part. 13
14 Part. 14
15 Part. 15
16 Part. 16
17 Part. 17
18 Part. 18
19 Part. 19
20 Part. 20
21 Part. 21
22 Part. 22
23 Part. 23
24 Part. 24
25 Part. 25
26 Part. 26
27 Part. 27
28 Part. 28
29 Part. 29
30 Part. 30
31 Part. 31
32 Part. 32
33 Part. 33
34 Part. 34
35 Part. 35
36 Part. 36
37 Part. 37
38 Part. 38
39 Part. 39
40 Part. 40
41 Part. 41
42 Part. 42
43 Part. 43
44 Part. 44
45 Part. 45
46 Part. 46
47 Part. 47
48 Part. 48
49 Part. 49
50 Part. 50
51 Part. 51
52 Part. 52
53 Part. 53
54 Part. 54
55 Part. 55
56 Part. 56
57 Part. 57
58 Part. 58
59 Part. 59
60 Part. 60
61 Part. 61
62 Part. 62
63 Part. 63
64 Part. 64
65 Part. 65
66 Part. 66
67 Part. 67
68 Part. 68
69 Part. 69
70 Part. 70
71 Part. 71
72 Part. 72
73 Part. 73
74 Part. 74
75 Part. 75
76 Part. 76
77 Part. 77
78 Part. 78
79 Part. 79
80 Part. 80
81 Part. 81
82 Part. 82
83 Part. 83
84 Part. 84
85 Part. 85
86 Part. 86
87 Part. 87
88 Part. 88
89 Part. 89
90 Part. 90
91 Part. 91
92 Part. 92
93 Part. 93
94 Part. 94
95 Part. 95
96 Part. 96
97 Part. 97
98 Part. 98
99 Part. 99
100 Part. 100
101 Part. 101
102 Part. 102
103 Part. 103
104 Part. 104
105 Part. 105
106 Part. 106
107 Part. 107
108 Part. 108
109 Part. 109
110 Part. 110
111 Part. 111
112 Part. 112
113 Part. 113
114 Part. 114
115 Part. 115
116 Part. 116
117 Part. 117
118 Part. 118
119 Part. 119
120 Part. 120
121 Part. 121
122 Part. 122
123 Part. 123 [ The End ]
124 Extra Part 1
125 Extra Part 2
126 Extra Part 3
127 Extra part 4
128 Extra part 5
129 Extra Part 6
130 Info Judul Baru
131 Info Judul Baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part. 3
4
Part. 4
5
Part. 5
6
Part. 6
7
Part. 7
8
Part. 8
9
Part. 9
10
Part. 10
11
Part. 11
12
Part. 12
13
Part. 13
14
Part. 14
15
Part. 15
16
Part. 16
17
Part. 17
18
Part. 18
19
Part. 19
20
Part. 20
21
Part. 21
22
Part. 22
23
Part. 23
24
Part. 24
25
Part. 25
26
Part. 26
27
Part. 27
28
Part. 28
29
Part. 29
30
Part. 30
31
Part. 31
32
Part. 32
33
Part. 33
34
Part. 34
35
Part. 35
36
Part. 36
37
Part. 37
38
Part. 38
39
Part. 39
40
Part. 40
41
Part. 41
42
Part. 42
43
Part. 43
44
Part. 44
45
Part. 45
46
Part. 46
47
Part. 47
48
Part. 48
49
Part. 49
50
Part. 50
51
Part. 51
52
Part. 52
53
Part. 53
54
Part. 54
55
Part. 55
56
Part. 56
57
Part. 57
58
Part. 58
59
Part. 59
60
Part. 60
61
Part. 61
62
Part. 62
63
Part. 63
64
Part. 64
65
Part. 65
66
Part. 66
67
Part. 67
68
Part. 68
69
Part. 69
70
Part. 70
71
Part. 71
72
Part. 72
73
Part. 73
74
Part. 74
75
Part. 75
76
Part. 76
77
Part. 77
78
Part. 78
79
Part. 79
80
Part. 80
81
Part. 81
82
Part. 82
83
Part. 83
84
Part. 84
85
Part. 85
86
Part. 86
87
Part. 87
88
Part. 88
89
Part. 89
90
Part. 90
91
Part. 91
92
Part. 92
93
Part. 93
94
Part. 94
95
Part. 95
96
Part. 96
97
Part. 97
98
Part. 98
99
Part. 99
100
Part. 100
101
Part. 101
102
Part. 102
103
Part. 103
104
Part. 104
105
Part. 105
106
Part. 106
107
Part. 107
108
Part. 108
109
Part. 109
110
Part. 110
111
Part. 111
112
Part. 112
113
Part. 113
114
Part. 114
115
Part. 115
116
Part. 116
117
Part. 117
118
Part. 118
119
Part. 119
120
Part. 120
121
Part. 121
122
Part. 122
123
Part. 123 [ The End ]
124
Extra Part 1
125
Extra Part 2
126
Extra Part 3
127
Extra part 4
128
Extra part 5
129
Extra Part 6
130
Info Judul Baru
131
Info Judul Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!