Part. 7

Berada di ruang tunggu untuk pemanggilan wawancara kerja. Alika dan Tika sangat merasa gugup saat itu. Betapa tidak, ini adalah pengalaman pertama mereka menerima wawancara kerja di perusahaan besar seperti ACELLO PRATAMA Corp. Yang hari sebelumnya mereka mencoba melamar di perusahaan lain, namun gagal.

Tapi pada kesempatan hari ini, sampai tahap wawancara kerja saja Alika tidak ingin membuang kesempatan. Dia akan memberikan yang terbaik untuk bisa diterima kerja di perusahaan itu.

"Kalau begitu, selamat Nona Reyna. Anda kami terima bekerja di perusahaan kami. Semoga anda bisa bekerja sama dengan baik. Hari ini anda bisa mulai bekerja." ucap seorang kepala Staff HRD kepada Alika.

"Terima Kasih Pak." dengan menjabat tangan, Alika tiada henti mengucapkan terima kasih dan tanda hormat membungkukkan badannya.

Senang yang tiada hentinya. Mungkin sudah rezeki, Alika dan Tika sama-sama di terima bekerja dan ditempatkan di satu divisi yang sama. Yang artinya, dia akan berangkat, bekerja, dan pulang dari bekerja bersama-sama Tika. Mungkin.

Hari pertama bekerja, duduk di tempat kerja miliknya kini. Di lehernya tersemat ID Card yang bernama dirinya dan juga terpampang photo miliknya juga. Kini dia mulai mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan arahan dari seniornya yang sedang mengajarkan.

Tak terasa waktu berjalan begitu dengan cepat. Jarum jam yang sudah menunjukan pukul 5 sore, waktunya untuk para pegawai untuk pulang.

Tapi tidak bagi Alika, dihari pertamanya bekerja dia harus sedikit lembur karena setumpuk tugas harus dia input karena besok deadline.

"Re, ayo pulang." kata Tika yang sudah bersiap diri untuk pulang.

"Kayaknya aku lembur sebentar deh Tik. Lihat ada beberapa berkas lagi yang harus aku kerjakan."

"Besok saja Re. Ini sudah waktunya pulang."

"Nggak bisa. Lihat para senior di tim aku. Mereka saja belum pulang harus lembur. Besok deadline untuk kerjaan kami." sedikit menghela napas kecil.

"Oh gitu. Padahal ini hari pertama kerja kamu sudah lembur saja. Aku pulang duluan kalau begitu. Nanti hati-hati ya pulangnya."

"Iya nggak apa-apa. Makasih ya. Hati-hati juga."

Setelah sedikit berbincang dengan Tika, Alika kembali Fokus dengan pekerjaannya. Dia ingin segera menyelesaikan pekerjaannya, dan cepat untuk pulang. Mengingat kini hanya dia sendiri sebagai pegawai baru dan bersama ke enam senior yang lainnya.

"Ok semuanya istirahat dulu lima belas menit ya. Nanti kita lanjutkan. Ingat sore ini juga berkas harus selesai. Semangat." celoteh seorang senior yang bernama Farhan.

Dengan badan yang mulai lelah. Alika memutuskan untuk pergi membasuh wajahnya agar lebih segar. Setelah selesai, Alika mampir ke pantry untuk membuat teh manis hangat.

Ketika berjalan kembali ke ruang kerja. Dengan membawa secangkir teh manis di tangannya. Tiba-tiba seseorang menabrak lengannya.

"Alika?" sontak saja mendengar namanya dipanggil, Alika berpaling dan melihat ke arah wajah orang tersebut.

*****

Pintu ruang kerja Ryan tiba-tiba terbuka. Seseorang masuk kedalam dengan santainya tanpa menghawatirkan sedang dimana dia sekarang.

"Ryan! Apa kabar my bro!" berdiam sejenak di depan pintu dengan melebarkan kedua tangannya.

Dengan membulatkan matanya penuh, Ryan tak menyangka siapa sosok orang yang ada di hadapannya. " Reno? kau..."

"Ke-ju-tan!!! haha..." menghampiri Ryan dan segera ingin memeluknya.

"Kau kenapa ada disini? sejak kapan?" herannya Ryan dengan kedatangan Reno secara tiba-tiba.

"Kau ini. Aku kan baru saja datang masuk melalui pintu kokohmu itu." tangannya sambil menunjuk kearah pintu yang sudah tertutup rapat.

"Ma-maksudku. Sejak kapan kau berada di kota ini? bukannya kau akan pulang 2 bulan lagi. Kenapa tiba-tiba. "

"Hei Bos kecil dengar. Aku ini sama seperti dirimu. Ya walau masih sedikit dibawah sih. Tapi ya sudah."

"Kau sama sekali tidak menjawab pertanyaanku. Untuk apa kau kesini, hah?" dengan nada menyindir, sepertinya Ryan kesal melihat kedatangan Reno di hadapannya.

"Santai my bro! kau ini kan sepupuku. Bisakah kau bersikap baik?"

"Kau datang tak dijemput, pulang pun tak pernah ada yang tau. Membuatku kesal saja."

"Hei hei hei tuan tampan. Sudahlah. Aku tahu kau sedang kesal padaku karena soal..."

"Jangan dibahas lagi. Aku muak mendengar celotehanmu tentang itu." semakin kesal Ryan dibuatnya.

"Ok. Aku minta maaf dari lubuk hatiku yang paling dalam. Ya walaupun ini sudah kesekian ratus kalinya."

"Hei kenapa jadi dirimu yang menjadi kesal. Seharusnya aku bodoh. Bukannya minta maaf dengan ikhlas. Cepat katakan ada apa kau kemari. Dan sejak kapan kau ada di kota ini!"

"Iya, iya. Sejak dua hari yang lalu. Grand Ma Daddy sakit. Jadi aku menjenguknya kemarin. Dan kesini aku hanya ingin...." penjelasan Reno terputus kembali.

"Sudah cukup. Mendengar kau selalu berbicara aku merasa mual."

"Apa kau sakit. Apa sakit lambungmu kambuh lagi? ayo kita ke rumah sakit sekarang juga. Sayang sekali jika dirimu sakit, lalu siapa yang akan mengurus perusahaan ini."

"Si*lan! Hei, kau itu membuatku darah tinggi saja. Aku tahu gelagatmu jika sudah sangat menyebalkan. Kemari, ceritakan semuanya padaku. Namun itu tidak gratis sebagai pendengar setiamu."

"Kau memang adik sepupu yang terbaik."

Mereka terlibat dalam perbincangan yang panjang lebar sehingga lupa waktu. Tak terasa waktu menjelang sore pun tiba. Sehingga diantara mereka harus ada yang mengalah untuk peegi pulang.

Ryan yang masih sibuk dengan setumpuk pekerjaan,mau tidak mau harus segera menyelesaikan pekerjaan dengan lembur. Sehingga dia memaksa Reno untuk pulang, karena dia ingin fokus untuk pekerjaan. Berlama-lama bersama Reno, membuat Ryan merasa sakit hati. ketika mengingat kejadian dahulu bersamanya memperkarakan masalah wanita.

Reno yang sedang berjalan keluar melewati koridor yang hendak untuk masuk ke dalam lift. Berpapasan dengan seorang wanita cantik yang sedang membawa secangkir minuman ditangannya. Tanpa sengaja Reno menabrak lengan wanita itu sehingga minuman yang dipegangnya sedikit goyah dan airnya tumpah sedikit berceceran.

"Auw...." pekik wanita itu. Dengan cepat Reno melihat wajah wanita itu untuk meminta maaf.

"Maaf nona saya tidak sengaja. Biar saya bantu." melihat dengan seksama wajah wanita itu, Reno merasa seperti pernah melihat wajah yang berparas itu.

"Alika?" tanyanya membenarkan.

Alika menoleh melihat raut muka itu. Memastikan siapa yang menyebut namanya.

"Mas Reno?" Alika terkejut dengan pemandangan wajah yang dikenalnya. "Loh, mas sedang apa disini? ah, mas karyawan di sini juga?"

"Hehe iya. Umm bu-bukan. Maksudku, Aku sedang ada urusan di sini sebentar. Kamu bekerja di sini?"

"Iya mas. Hari pertama." jawabnya dengan perasaan senang."

"Oh... Selamat ya. Semoga betah dan dilancarkan selalu kerjanya." memberikan senyuman termanis untuk Alika.

"Aku meminta maaf untuk yang kedua kali ini. Dan waktu di rumah sakit tempo hari tentunya."

"Nggak apa-apa mas. Lebih hati-hati lagi ya. Oh dan makasih juga untuk buahnya. Padahal itu nggak perlu loh. Jadi merepotkan."

"Aku senang. Jadi tidak perlu khawatir. Buahnya asli kok. Jadi sehat kalau dimakan."

"hehe iya. Makasih mas. Oh iya, aku harus cepat kembali keruanganku, aku pamit ya." hendak berjalan pergi meninggalkan Reno.

"I-iya silhakan. Tapi Alika!" teriaknya memanggil Alika setelah Alika pergi menjauh.

"Boleh aku minta nomor telponmu?" pintanya berharap.

Alika menoleh dan menjawab dengan sedikit berteriak kecil.

"Lain kali saja mas kalau kita bertemu lagi." memperlihatkan senyuman manis kepada Reno.

Melihat senyuman yang manis di wajah cantik Alika. Reno merasakan badannya panas dan jantungnya sedikit berdebar.

"Oh Tuhan..... Manis sekali." umpatnya didalam hati.

"Alika.... " decaknya dengan suara kecil.

.

.

.

.

.

🍁🍁🍁🍁🍁

...Jangan lupa like dan komen ya 😉...

Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part. 3
4 Part. 4
5 Part. 5
6 Part. 6
7 Part. 7
8 Part. 8
9 Part. 9
10 Part. 10
11 Part. 11
12 Part. 12
13 Part. 13
14 Part. 14
15 Part. 15
16 Part. 16
17 Part. 17
18 Part. 18
19 Part. 19
20 Part. 20
21 Part. 21
22 Part. 22
23 Part. 23
24 Part. 24
25 Part. 25
26 Part. 26
27 Part. 27
28 Part. 28
29 Part. 29
30 Part. 30
31 Part. 31
32 Part. 32
33 Part. 33
34 Part. 34
35 Part. 35
36 Part. 36
37 Part. 37
38 Part. 38
39 Part. 39
40 Part. 40
41 Part. 41
42 Part. 42
43 Part. 43
44 Part. 44
45 Part. 45
46 Part. 46
47 Part. 47
48 Part. 48
49 Part. 49
50 Part. 50
51 Part. 51
52 Part. 52
53 Part. 53
54 Part. 54
55 Part. 55
56 Part. 56
57 Part. 57
58 Part. 58
59 Part. 59
60 Part. 60
61 Part. 61
62 Part. 62
63 Part. 63
64 Part. 64
65 Part. 65
66 Part. 66
67 Part. 67
68 Part. 68
69 Part. 69
70 Part. 70
71 Part. 71
72 Part. 72
73 Part. 73
74 Part. 74
75 Part. 75
76 Part. 76
77 Part. 77
78 Part. 78
79 Part. 79
80 Part. 80
81 Part. 81
82 Part. 82
83 Part. 83
84 Part. 84
85 Part. 85
86 Part. 86
87 Part. 87
88 Part. 88
89 Part. 89
90 Part. 90
91 Part. 91
92 Part. 92
93 Part. 93
94 Part. 94
95 Part. 95
96 Part. 96
97 Part. 97
98 Part. 98
99 Part. 99
100 Part. 100
101 Part. 101
102 Part. 102
103 Part. 103
104 Part. 104
105 Part. 105
106 Part. 106
107 Part. 107
108 Part. 108
109 Part. 109
110 Part. 110
111 Part. 111
112 Part. 112
113 Part. 113
114 Part. 114
115 Part. 115
116 Part. 116
117 Part. 117
118 Part. 118
119 Part. 119
120 Part. 120
121 Part. 121
122 Part. 122
123 Part. 123 [ The End ]
124 Extra Part 1
125 Extra Part 2
126 Extra Part 3
127 Extra part 4
128 Extra part 5
129 Extra Part 6
130 Info Judul Baru
131 Info Judul Baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part. 3
4
Part. 4
5
Part. 5
6
Part. 6
7
Part. 7
8
Part. 8
9
Part. 9
10
Part. 10
11
Part. 11
12
Part. 12
13
Part. 13
14
Part. 14
15
Part. 15
16
Part. 16
17
Part. 17
18
Part. 18
19
Part. 19
20
Part. 20
21
Part. 21
22
Part. 22
23
Part. 23
24
Part. 24
25
Part. 25
26
Part. 26
27
Part. 27
28
Part. 28
29
Part. 29
30
Part. 30
31
Part. 31
32
Part. 32
33
Part. 33
34
Part. 34
35
Part. 35
36
Part. 36
37
Part. 37
38
Part. 38
39
Part. 39
40
Part. 40
41
Part. 41
42
Part. 42
43
Part. 43
44
Part. 44
45
Part. 45
46
Part. 46
47
Part. 47
48
Part. 48
49
Part. 49
50
Part. 50
51
Part. 51
52
Part. 52
53
Part. 53
54
Part. 54
55
Part. 55
56
Part. 56
57
Part. 57
58
Part. 58
59
Part. 59
60
Part. 60
61
Part. 61
62
Part. 62
63
Part. 63
64
Part. 64
65
Part. 65
66
Part. 66
67
Part. 67
68
Part. 68
69
Part. 69
70
Part. 70
71
Part. 71
72
Part. 72
73
Part. 73
74
Part. 74
75
Part. 75
76
Part. 76
77
Part. 77
78
Part. 78
79
Part. 79
80
Part. 80
81
Part. 81
82
Part. 82
83
Part. 83
84
Part. 84
85
Part. 85
86
Part. 86
87
Part. 87
88
Part. 88
89
Part. 89
90
Part. 90
91
Part. 91
92
Part. 92
93
Part. 93
94
Part. 94
95
Part. 95
96
Part. 96
97
Part. 97
98
Part. 98
99
Part. 99
100
Part. 100
101
Part. 101
102
Part. 102
103
Part. 103
104
Part. 104
105
Part. 105
106
Part. 106
107
Part. 107
108
Part. 108
109
Part. 109
110
Part. 110
111
Part. 111
112
Part. 112
113
Part. 113
114
Part. 114
115
Part. 115
116
Part. 116
117
Part. 117
118
Part. 118
119
Part. 119
120
Part. 120
121
Part. 121
122
Part. 122
123
Part. 123 [ The End ]
124
Extra Part 1
125
Extra Part 2
126
Extra Part 3
127
Extra part 4
128
Extra part 5
129
Extra Part 6
130
Info Judul Baru
131
Info Judul Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!