Part. 11

Mobil hitam mengkilat berhenti di depan jalan masuk sebuah pemukiman. Masih berada di dalam mobilnya, Ryan sengaja tidak turun dan keluar dari mobil.

Pagi ini Ryan berencana untuk menjemput Alika secara langsung. Dengan sedikit memberi kejutan, Ryan berusaha secara intens untuk mendekati Alika sesuai tujuannya.

Ketika melihat sesosok wanita yang dia kagumi selama ini, sedang berdiri di depan gang masuk entah sedang menunggu siapa. Diperhatikannya wanita yang membuatnya selalu terpana dan jantungnya yang berdebar ketika disaat bersamanya.

Ryan dengan cepat mengambil ponsel di dashboard mobilnya. Mencari nama kontak Alika yang baru saja dia dapatkan. Menekan tombol panggil, menunggu sambungan telepon tersambung.

Diseberang jalan Alika yang sedang menunggu Tika untuk berangkat bekerja, tiba-tiba mendapat panggilan telepon dari kontak yang bernama 'Pak Ryan'.

Dahinya mengernyit ketika melihat layar ponselnya terpampang nama Ryan. Tangan Alika mengusap layar ponsel menekan tombol warna hijau.

"Hallo?" Alika mulai menyapa sambungan telepon tersebut.

"Ha-hallo. Hai... selamat pagi." jawab Ryan sedikit gugup untuk menyapa Alika.

"Selamat pagi juga. Ada apa Pak? tumben pagi-pagi menelpon?" herannya yang sepagi ini mendapat telpon.

"Ma-maaf, sudah mengganggu pagimu. Apa boleh aku menemuimu?"

"Bertemu, untuk apa Pak? saya sedang menunggu teman untuk berangkat bekerja." masih terheran.

"Tenang saja, aku akan menemuimu sekarang juga." tanpa menunggu jawaban Ryan mematikan sambungan teleponnya. Bergegas untuk menghampiri Alika yang sudah ada dipelupuk matanya.

Alika yang di buat bingung dengan sikap Ryan. Tidak mengambil pusing mendapat perlakuan aneh tersebut. Mungkin dia pikir itu hanya keisengan saja yang dia dapat di pagi ini.

"Alika!" mendengar namanya dipanggil, Alika menoleh ke arah suara tersebut. Ryan menghampiri Alika yang berdiri sendirian.

"Pak Ryan?" Alika membulatkan matanya, tidak percaya apa yang dilihatnya sekarang. "Bapak ada di sini? bagaimana bisa secepat itu?"

"Aku sengaja menunggumu di sini." senyum seringai terlihat di bibirnya.

"Bapak menunggu saya? untuk apa sepagi ini. Bapak tidak berangkat ke kantor?"

"Tidak! Umm... ma-maksud saya tentu saja akan ke kantor." rasa gugup terus menghampiri dirinya disaat berhadapan dengan wanita yang dia kagumi tepat dihadapannya.

"Lalu kenapa bapak ingin bertemu dengan saya?" Alika semakin terheran. "Atau mungkin, bapak ingin segera saya untuk mengganti uang ponsel itu? mohon maaf pak, kalau sudah ada uang pasti saya ganti secepatnya." jelasnya mengiba.

"Bukan itu maksudku. Kamu jangan salah paham dulu. A-aku ke sini...." Ryan yang terbata dan tak mampu untuk mengungkapkan apa tujuannya.

Alika hanya terdiam menunggu jawaban pasti apa yang akan dikatakan oleh Ryan.

"A-aku,..." berhenti sebentar untuk mengambil napas dalam-dalam dan membuangnya, Ryan pun melanjutkan. "Ingin mengajakmu berangkat bersama." serasa sudah meledakkan bom waktu, membuat Ryan merasa lega sudah mengutarakan tujuannya. Dia berharap Alika menerimanya.

Alika tercengang dengan apa maksud tujuan Ryan menemuinya saat itu. "Tapi pak, saya merasa tidak enak." mencoba untuk menolak dengan halus tanpa menyinggung perasaannya. "Apalagi saya sedang menunggu teman saya." kembali menjelaskan.

Suara notifikasi ponsel berbunyi. Alika yang sudah sengaja menyetel bunyi notifikasi di ponsel barunya sudah memastikan itu pasti pesan yang masuk. Alika pun membuka pesan tersebut. Setelah membaca, Alika menarik napas kecil.

"Ada apa?" Ryan bertanya, ingin mengetahui apa yang terjadi.

"Teman saya sudah berangkat tadi pagi pak." merasa kesal, Alika memanyunkan bibirnya. Ryan yang melihat hal itu tersenyum karena merasa gemas.

"Oh... " manggut-manggut kepala. "Lebih baik sekarang kamu berangkat denganku. Apa tidak takut jika datang kesiangan? Apalagi harus naik angkutan umum di jam sekarang, yang ada kamu akan terjebak macet." meyakinkan Alika dengan kondisi yang mungkin akan terjadi.

Mempertimbangkan kembali perkataan Ryan, Alika menyetujui untuk menerima tawaran Ryan untuk berangkat bekerja bersama.

Mendapat angin segar, Ryan dengan sigapnya mempersilahkan Alika untuk naik ke dalam mobilnya. Dengan perasaan bangga karena sudah menaklukan tahap pertama, dia lebih bersemangat untuk bekerja apalagi di sampingnya kini sudah ada wanita yang dia kagumi. Yes ucapnya dalam hati dengan biasan wajah bahagia.

*****

Acello Pratama Corp.

"Terima kasih pak, tidak perlu repot. Saya bisa sendiri." Alika yang semakin tidak enak hati karena dirinya diperlakukan sangat tidak wajar oleh Ryan. Dia membukakan pintu untuk Alika.

"Tidak apa. Saya senang melakukannya. Silahkan." Dirasa Alika yang tidak memperhatikannya, dengan cepat dia menyuruh penjaga keamanan untuk segera memarkirkan mobilnya. sengaja Ryan melakukan hal sekecil itu untuk menunjukan kepeduliannya, lebih tepat ketertarikannya pada wanita yang bersamanya itu.

Alika semakin salah tingkah setelah mendengar penjelasan pendek bermakna Ryan.

Dia berjalan menuju lobby untuk segera masuk ke dalam kantor.

Ketika berjalan beriringan bersama Ryan, banyak pasang mata yang memperhatikannya.

Semua karyawan yang berada diluar dan baru sampai, begitu juga dengan yang ada di dalam lobby. Mereka memperhatikan hanya sekilas karena mereka sadar, yang diperhatikannya adalah Bos besar mereka.

Alika merasa heran dengan semua tingkah karyawan yang ada di sekitarnya. Dia mencoba untuk berhenti, memeriksa penampilannya.

Kenapa mereka seperti memperhatikan? apa ada yang salah dan aneh dengan penampilanku?

Gumamnya dalam hati. Dia terus memeriksa penampilan dirinya.

"Ada apa, kenapa berhenti?" tanya Ryan melihat tingkah Alika. Berpura-pura tidak tahu apa yang sedang terjadi. Dia sudah menduga gelagat para karyawan memperhatikan mereka karena dirinya.

Alika hanya menggelengkan kepalanya, seraya tidak tahu apa yang terjadi.

"Rere!" panggil Tika yang berarah datang dari dalam. Dia terkejut dengan penglihatannya saat itu. "Pak Bos!.... Kenapa bisa bersama Rere!" berdecak dalam hatinya.

"Tika, Kamu sudah datang duluan!" tanya Alika yang sedikit kesal pada temannya itu.

"Maaf Re, tadi aku sekalian berangkat dengan abangku. Dan aku lupa untuk memberitahumu." suaranya pelan sembari melirik Ryan, dia merasa segan dan takut.

"Kamu itu, aku menunggumu lama tadi didepan. Untung saja tidak terlambat." melihat ke arah Ryan, dan dibalas senyuman olehnya.

"Oh iya, kenalin ini pak Ryan, dia bekerja di sini juga tepatnya di lantai 27. Pak Ryan ini karyawan penting loh." dengan sedikit berbisik mengenalkan Ryan dengan semangatnya kepada Tika. Tidak tahu siapa Ryan sebenarnya.

Ryan yang sudah merasa diperkenalkan oleh Alika, memberikan jabatan tangan kepada Tika. "Ryan." memperkenalkan diri.

Dengan ragu-ragu Tika menerima jabatan tangan Ryan. "Tika." balasnya dengan segan. Dia tidak menyangka bahwa dirinya akan berkenalan dengan Bosnya apalagi sampai berjabat tangan dengannya.

"Ya sudah kalau begitu, saya pamit untuk masuk lebih dulu." Alika dan Tika hanya menganggukkan kepalanya. "Terima kasih Alika." kembali senyuman dia berikan sesaat ketika dia hendak akan berjalan pergi meninggalkan mereka berdua.

Alika membalasnya dengan sebuah senyuman yang mengembang, membuat pipinya sedikit menggembung dan merah merona. Siapa pun orang yang melihatnya pasti akan merasa gemas dan ingin mencubitnya. Terutama Ryan.

Tika yang melihat Alika terus terpaku dengan pandangan kepergian Ryan, menyadarkannya dengan sedikit mencubit pipi yang menggemaskan itu.

"Auw... apaan sih Tika." protesnya dengan ulah jahil dari tangan Tika.

"Ayo ikut aku! Kamu harus menjelaskan semuanya kepadaku!" menarik lengan Alika membawanya ke dalam dan memulai untuk mewawancarainya.

"Apa?!!" betapa terkejutnya Alika dengan ucapan Tika. "Kamu bercanda kan Tika!!!" membulatkan matanya penuh.

.

.

.

.

.

🍁🍁🍁🍁🍁

...Jangan lupa like dan komen ya 😉...

Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part. 3
4 Part. 4
5 Part. 5
6 Part. 6
7 Part. 7
8 Part. 8
9 Part. 9
10 Part. 10
11 Part. 11
12 Part. 12
13 Part. 13
14 Part. 14
15 Part. 15
16 Part. 16
17 Part. 17
18 Part. 18
19 Part. 19
20 Part. 20
21 Part. 21
22 Part. 22
23 Part. 23
24 Part. 24
25 Part. 25
26 Part. 26
27 Part. 27
28 Part. 28
29 Part. 29
30 Part. 30
31 Part. 31
32 Part. 32
33 Part. 33
34 Part. 34
35 Part. 35
36 Part. 36
37 Part. 37
38 Part. 38
39 Part. 39
40 Part. 40
41 Part. 41
42 Part. 42
43 Part. 43
44 Part. 44
45 Part. 45
46 Part. 46
47 Part. 47
48 Part. 48
49 Part. 49
50 Part. 50
51 Part. 51
52 Part. 52
53 Part. 53
54 Part. 54
55 Part. 55
56 Part. 56
57 Part. 57
58 Part. 58
59 Part. 59
60 Part. 60
61 Part. 61
62 Part. 62
63 Part. 63
64 Part. 64
65 Part. 65
66 Part. 66
67 Part. 67
68 Part. 68
69 Part. 69
70 Part. 70
71 Part. 71
72 Part. 72
73 Part. 73
74 Part. 74
75 Part. 75
76 Part. 76
77 Part. 77
78 Part. 78
79 Part. 79
80 Part. 80
81 Part. 81
82 Part. 82
83 Part. 83
84 Part. 84
85 Part. 85
86 Part. 86
87 Part. 87
88 Part. 88
89 Part. 89
90 Part. 90
91 Part. 91
92 Part. 92
93 Part. 93
94 Part. 94
95 Part. 95
96 Part. 96
97 Part. 97
98 Part. 98
99 Part. 99
100 Part. 100
101 Part. 101
102 Part. 102
103 Part. 103
104 Part. 104
105 Part. 105
106 Part. 106
107 Part. 107
108 Part. 108
109 Part. 109
110 Part. 110
111 Part. 111
112 Part. 112
113 Part. 113
114 Part. 114
115 Part. 115
116 Part. 116
117 Part. 117
118 Part. 118
119 Part. 119
120 Part. 120
121 Part. 121
122 Part. 122
123 Part. 123 [ The End ]
124 Extra Part 1
125 Extra Part 2
126 Extra Part 3
127 Extra part 4
128 Extra part 5
129 Extra Part 6
130 Info Judul Baru
131 Info Judul Baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part. 3
4
Part. 4
5
Part. 5
6
Part. 6
7
Part. 7
8
Part. 8
9
Part. 9
10
Part. 10
11
Part. 11
12
Part. 12
13
Part. 13
14
Part. 14
15
Part. 15
16
Part. 16
17
Part. 17
18
Part. 18
19
Part. 19
20
Part. 20
21
Part. 21
22
Part. 22
23
Part. 23
24
Part. 24
25
Part. 25
26
Part. 26
27
Part. 27
28
Part. 28
29
Part. 29
30
Part. 30
31
Part. 31
32
Part. 32
33
Part. 33
34
Part. 34
35
Part. 35
36
Part. 36
37
Part. 37
38
Part. 38
39
Part. 39
40
Part. 40
41
Part. 41
42
Part. 42
43
Part. 43
44
Part. 44
45
Part. 45
46
Part. 46
47
Part. 47
48
Part. 48
49
Part. 49
50
Part. 50
51
Part. 51
52
Part. 52
53
Part. 53
54
Part. 54
55
Part. 55
56
Part. 56
57
Part. 57
58
Part. 58
59
Part. 59
60
Part. 60
61
Part. 61
62
Part. 62
63
Part. 63
64
Part. 64
65
Part. 65
66
Part. 66
67
Part. 67
68
Part. 68
69
Part. 69
70
Part. 70
71
Part. 71
72
Part. 72
73
Part. 73
74
Part. 74
75
Part. 75
76
Part. 76
77
Part. 77
78
Part. 78
79
Part. 79
80
Part. 80
81
Part. 81
82
Part. 82
83
Part. 83
84
Part. 84
85
Part. 85
86
Part. 86
87
Part. 87
88
Part. 88
89
Part. 89
90
Part. 90
91
Part. 91
92
Part. 92
93
Part. 93
94
Part. 94
95
Part. 95
96
Part. 96
97
Part. 97
98
Part. 98
99
Part. 99
100
Part. 100
101
Part. 101
102
Part. 102
103
Part. 103
104
Part. 104
105
Part. 105
106
Part. 106
107
Part. 107
108
Part. 108
109
Part. 109
110
Part. 110
111
Part. 111
112
Part. 112
113
Part. 113
114
Part. 114
115
Part. 115
116
Part. 116
117
Part. 117
118
Part. 118
119
Part. 119
120
Part. 120
121
Part. 121
122
Part. 122
123
Part. 123 [ The End ]
124
Extra Part 1
125
Extra Part 2
126
Extra Part 3
127
Extra part 4
128
Extra part 5
129
Extra Part 6
130
Info Judul Baru
131
Info Judul Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!