Part. 13

Disela-sela jam kantor akan selesai, Ryan mencoba untuk menghilangkan bayangan wajah Alika yang terus berputar di pikirannya. Bagaimana tidak, selama bekerja memeriksa dokumen yang menumpuk di mejanya, entah kenapa Ryan selalu memikirkan Alika walaupun dengan sekuat apapun dia menepisnya.

Revan yang melihat kegusaran di wajah Ryan merasa ingin tertawa lepas. Melihatnya seperti itu, dia teringat manakala di saat Ryan sedang dekat dengan teman wanitanya, tidak sampai terlihat begitu frustasinya.

"Ehem, ada yang perlu saya bantu pak?" dengan kalimat formal, mencoba untuk memecah kerisauan Bosnya itu.

Ryan menoleh ke arah Revan yang berbicara dengannya. "Apakah dokumen ini harus selesai aku tanda tangani hari ini juga?" Ryan yang sudah merasa lelah, karena pikirannya selalu tertuju pada Alika. Menyenderkan punggung dan kepalanya di kursi keagungannya.

"Lebih cepat lebih baik pak. Karena segala sesuatu hal yang baik harus segera dilaksanakan, tidak baik untuk ditunda-tunda." Revan tahu apa yang dipikirkan Ryan selama dia bekerja. Tidak seperti biasanya, dia akan selalu bersikap profesional walaupun sedang berurusan yang bersifat pribadi.

"Maksudmu apa?" melihat ke arah Revan dengan tatapan yang tajam.

"Bukan apa-apa pak. Dokumen yang sedang anda kerjakan masih lama untuk digunakan. Bila bapak ingin sekedar untuk beristirahat, akan saya rapihkan." tanpa menunggu persetujuan Ryan, dia mengambil dokumen-dokumen yang berantakan di meja dan merapihkannya. Karena dia tahu itu yang diinginkan oleh Ryan.

"Apa anda ingin dibuatkan sesuatu untuk mengurangi rasa penat anda? misalkan teh atau kopi?" mencoba untuk menawarkan.

"Tidak, terima kasih! aku hanya butuh saranmu saja." jawab Ryan.

"Mengenai apa pak?" Revan sudah pasti menduga apa yang akan dibicarakan oleh Ryan.

"Wanita itu! aku harus berbuat apa untuk segera dapat dekat dengannya." berharap mendapat saran yang baik dari Revan yang dia tahu selalu banyak cara untuk menyelesaikan masalah.

"Saya sudah katakan sebelumnya pak. Hal yang baik harus segera dilaksanakan, selama kesempatan itu masih terbuka lebar untuk anda."

"Jadi?" tanya Ryan belum mengerti.

"Jika anda memang benar-benar serius. Katakan segera apa tujuan dan niatan anda padanya, sehingga nona Alika tidak akan berburuk sangka pada anda." Revan memberikan saran terbaik apa yang harus dilakukan oleh Ryan.

"Apa maksudmu Alika? memangnya kita sedang membahas dirinya? Kau itu sok tahu sekali!" dengan sedikit menahan senyum dan tawa, Ryan ingin menjahili Revan.

Si*l. Aku dikerjainya lagi. Kau itu sangat bertele-tele bocah tengik! Kalau kau suka padanya, jangan terlalu gengsi mengatakannya. apalagi aku tahu tadi pagi kau pergi kemana. umpatnya dalam hati. Geram degan sikap malu-malu tapi maunya Ryan.

Ryan tidak tahan untuk menahan tawanya lepas. Melihat raut wajah Revan yang berubah menjadi kusut karena kesal atas ulahnya.

"Tapi saranmu boleh juga." kepala Ryan manggut-manggut. "Aku pun mempunyai saran untukmu agar hidupmu itu lebih berwarna lagi."

beranjak dari kursi untuk mengambil ponsel dan kunci mobilnya. Lalu mendekat kearah Revan.

Dahi revan mengerut, bersiap untuk mendengarkan ucapan Ryan.

"Carilah seorang wanita yang kau sukai. Agar dirimu bisa merasakan apa itu namanya cinta!" senyum tertarik dari bibirnya. Dan menepuk bahu sekretaris sekaligus teman dekatnya itu.

Berjalan ke arah pintu, dengan senyum puas mengerjai Revan. Sebelum menutup pintu, Ryan berbalik dan mengintip bagaimana raut wajah yang terbentuk di wajah Revan.

"Akan ku balas kau bocah tengik!" umpatnya pelan, Sembari menekuk wajahnya.

*****

Dengan langkah gontainya, Ryan berencana untuk menunggu Alika beberapa menit sebelum jam kantor selesai di depan ruangan divisinya.

Sepintas pemikiran Ryan membenarkan, jika dirinya menunggu di depan ruangan Alika bekerja. Bagaimana tanggapan dengan para karyawan melihat sikapnya.

Bukan karena dirinya malu untuk memperlihatkan kedekatannya kepada semua orang. Tetapi dia memikirkan akibat bila dirinya mendekati Alika akan beredar berita yang tidak baik, dan membuat Alika menjauhinya.

Dia berpikir untuk menunggu Alika di tempat seperti biasanya Alika menunggu bis untuk pulang. Dengan langkah cepat, dia pergi ke arah tujuan.

Jam kantor pun usai. Semua karyawan sibuk keluar dari ruangan divisinya masing-masing dan berlomba untuk menuju keluar. Begitu pun dengan Alika dan Tika yang tidak mau kalah dengan para karyawan lain.

Sesampainya mereka di halte bis. Mereka menuggu sangat lama. Disaat sedang menunggu bis yang datang begitu lama. Tiba-tiba Alika mendengar suara yang memanggil namanya.

"Alika!" panggil Ryan yang berjalan mendekati Alika setelah melihat keadaan sudah terasa sepi.

"Pak Ryan?" ucap Alika dan Tika bersama-sama. Mereka terkejut dengan keberadaan Bosnya ditempat itu.

"Hai, " sapaan yang dimulai untuk menghilangkan kegugupannya.

Melihat suasana yang kurang nyaman dan merasa segan kepada Bosnya itu. Tika berpura-pura memilih untuk meninggalkan mereka bedua.

"Re, kayaknya abangku jemput deh. Kalau begitu, aku duluan ya." sembari memperlihatkan ponselnya. Dan melihat ke arah Bosnya seraya untuk pamit. "Saya duluan pak, permisi." ucapnya yang dibalas anggukan kepala.

"Loh Tik. Kamu duluan lagi. Aku gimana?" bingung dengan sikap anehnya Tika secara tiba-tiba. Tanpa memperdulikan Ryan.

"Kamu jangan takut dan khawatir, masih ada aku disini." berdesir aliran darah Alika dirasanya. Debaran jantungnya berdetak lebih cepat ketika Ryan berkata-kata. Dia berusaha senormal mungkin dan tidak menatap Ryan sama sekali.

"Kamu mau pulang?" hanya dibalas anggukan kepala Alika.

"Aku antar." masih terdiam, tidak ada jawaban sama sekali. Menoleh kearah Ryan pun tidak.

Ish... kenapa dengan dirinya? sikapnya seketika berubah tidak seperti tadi pagi terakhir aku dengannya. Apa karena pekerjaan yang membuatnya lelah dan bersikap dingin padaku. Aku tidak akan menyerah! gumamnya dalam hati.

"Ada apa denganmu? apa kamu sakit?" terus berusaha bertanya. "Kalau kamu merasa tidak enak badan, aku antar ke Rumah Sakit sekarang juga." panik, karena terus tidak mendapatkan jawaban yang pasti. Ryan begitu frustasi didiamkan oleh Alika.

Karena kesal Alika menoleh ke arah Ryan.

"Saya baik-baik saja pak! Terima kasih atas perhatiannya." memalingkan kembali wajahnya.

"Sebenarnya kamu kenapa? kenapa kamu mendiamkanku. Apa aku berbuat salah kepadamu, sehingga kamu seperti itu?"

Alika mendengar perkataan Ryan langsung menoleh dan menatap wajah tampan yang ada di depannya. Memperlihatkan raut muka yang meminta penjelasan.

Ryan yang melihat gelagat Alika seperti itu, paham betul dengan apa yang harus dia lakukan.

"Ok baiklah. Aku akan mengatakannya." sedikit menghela napas dan membuangnya. Kini dia siap untuk menjelaskan semuanya. "Aku ingin mengatakan, kalau aku sebenarnya...."

"Pemimpin perusahaan Acello Pratama Corp. tepatnya Bos besar di perusahaan ini." potong Alika yang menyindir Ryan.

"Ka- kamu, kamu.... " Ryan terbata tak mampu melanjutkan perkataannya.

"Iya, saya sudah tahu semuanya! Kenapa, bapak kaget?"

"Bu-bukan maksud, aku..."

"Kenapa bapak tidak jujur dari sebelumnya. Akan lebih baik bapak berkata jujur dari pada harus berbohong seperti ini. Pantas saja, semua karyawan bersikap aneh, dan selalu memperhatikan saya. Bapak sadar itu?"

"Mereka seperti itu kepadamu?" Alika menganggukan kepalanya. "Maaf, aku yang salah." tertunduk menyadari kesalahannya yang membuat Alika marah. " Kamu marah?"

"Untuk apa saya marah terhadap bapak. Saya bukan siapa-siapanya pak Ryan. Dan ini salah saya, bukan bapak. Dan kesalahan saya juga yang sudah dekat dengan pak Ryan." terdiam sejenak dan menghela napas. "Dan kesalahan saya juga, saya sadar siapa saya. karena saya tidak pantas untuk dekat dengan pak Ryan. permisi." pergi meninggalkan Ryan setelah tepat bis berhenti di halte dimana dia berada.

"Alika, tunggu! Dengarkan aku dulu. Aku bisa menjelaskan semuanya!" Ryan yang berusaha untuk bisa menjelaskan, tidak bisa berbuat apa-apa ketika bis melaju dengan cepat.

Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan mu Alika. Kau wanitaku! Jangan panggil Aku Ryan, jika aku tidak bisa meluluhkan hatimu. Aku akan membuat kau jatuh cinta kepadaku. decaknya dalam hati, tangan kanannya terlihat mengepal.

.

.

.

.

.

🍁🍁🍁🍁🍁

...Jangan lupa like dan komen ya 😉...

Terpopuler

Comments

happy

happy

sepertinya akan ada aroma persaingan antara ryan dan reno nih

2021-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part. 3
4 Part. 4
5 Part. 5
6 Part. 6
7 Part. 7
8 Part. 8
9 Part. 9
10 Part. 10
11 Part. 11
12 Part. 12
13 Part. 13
14 Part. 14
15 Part. 15
16 Part. 16
17 Part. 17
18 Part. 18
19 Part. 19
20 Part. 20
21 Part. 21
22 Part. 22
23 Part. 23
24 Part. 24
25 Part. 25
26 Part. 26
27 Part. 27
28 Part. 28
29 Part. 29
30 Part. 30
31 Part. 31
32 Part. 32
33 Part. 33
34 Part. 34
35 Part. 35
36 Part. 36
37 Part. 37
38 Part. 38
39 Part. 39
40 Part. 40
41 Part. 41
42 Part. 42
43 Part. 43
44 Part. 44
45 Part. 45
46 Part. 46
47 Part. 47
48 Part. 48
49 Part. 49
50 Part. 50
51 Part. 51
52 Part. 52
53 Part. 53
54 Part. 54
55 Part. 55
56 Part. 56
57 Part. 57
58 Part. 58
59 Part. 59
60 Part. 60
61 Part. 61
62 Part. 62
63 Part. 63
64 Part. 64
65 Part. 65
66 Part. 66
67 Part. 67
68 Part. 68
69 Part. 69
70 Part. 70
71 Part. 71
72 Part. 72
73 Part. 73
74 Part. 74
75 Part. 75
76 Part. 76
77 Part. 77
78 Part. 78
79 Part. 79
80 Part. 80
81 Part. 81
82 Part. 82
83 Part. 83
84 Part. 84
85 Part. 85
86 Part. 86
87 Part. 87
88 Part. 88
89 Part. 89
90 Part. 90
91 Part. 91
92 Part. 92
93 Part. 93
94 Part. 94
95 Part. 95
96 Part. 96
97 Part. 97
98 Part. 98
99 Part. 99
100 Part. 100
101 Part. 101
102 Part. 102
103 Part. 103
104 Part. 104
105 Part. 105
106 Part. 106
107 Part. 107
108 Part. 108
109 Part. 109
110 Part. 110
111 Part. 111
112 Part. 112
113 Part. 113
114 Part. 114
115 Part. 115
116 Part. 116
117 Part. 117
118 Part. 118
119 Part. 119
120 Part. 120
121 Part. 121
122 Part. 122
123 Part. 123 [ The End ]
124 Extra Part 1
125 Extra Part 2
126 Extra Part 3
127 Extra part 4
128 Extra part 5
129 Extra Part 6
130 Info Judul Baru
131 Info Judul Baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part. 3
4
Part. 4
5
Part. 5
6
Part. 6
7
Part. 7
8
Part. 8
9
Part. 9
10
Part. 10
11
Part. 11
12
Part. 12
13
Part. 13
14
Part. 14
15
Part. 15
16
Part. 16
17
Part. 17
18
Part. 18
19
Part. 19
20
Part. 20
21
Part. 21
22
Part. 22
23
Part. 23
24
Part. 24
25
Part. 25
26
Part. 26
27
Part. 27
28
Part. 28
29
Part. 29
30
Part. 30
31
Part. 31
32
Part. 32
33
Part. 33
34
Part. 34
35
Part. 35
36
Part. 36
37
Part. 37
38
Part. 38
39
Part. 39
40
Part. 40
41
Part. 41
42
Part. 42
43
Part. 43
44
Part. 44
45
Part. 45
46
Part. 46
47
Part. 47
48
Part. 48
49
Part. 49
50
Part. 50
51
Part. 51
52
Part. 52
53
Part. 53
54
Part. 54
55
Part. 55
56
Part. 56
57
Part. 57
58
Part. 58
59
Part. 59
60
Part. 60
61
Part. 61
62
Part. 62
63
Part. 63
64
Part. 64
65
Part. 65
66
Part. 66
67
Part. 67
68
Part. 68
69
Part. 69
70
Part. 70
71
Part. 71
72
Part. 72
73
Part. 73
74
Part. 74
75
Part. 75
76
Part. 76
77
Part. 77
78
Part. 78
79
Part. 79
80
Part. 80
81
Part. 81
82
Part. 82
83
Part. 83
84
Part. 84
85
Part. 85
86
Part. 86
87
Part. 87
88
Part. 88
89
Part. 89
90
Part. 90
91
Part. 91
92
Part. 92
93
Part. 93
94
Part. 94
95
Part. 95
96
Part. 96
97
Part. 97
98
Part. 98
99
Part. 99
100
Part. 100
101
Part. 101
102
Part. 102
103
Part. 103
104
Part. 104
105
Part. 105
106
Part. 106
107
Part. 107
108
Part. 108
109
Part. 109
110
Part. 110
111
Part. 111
112
Part. 112
113
Part. 113
114
Part. 114
115
Part. 115
116
Part. 116
117
Part. 117
118
Part. 118
119
Part. 119
120
Part. 120
121
Part. 121
122
Part. 122
123
Part. 123 [ The End ]
124
Extra Part 1
125
Extra Part 2
126
Extra Part 3
127
Extra part 4
128
Extra part 5
129
Extra Part 6
130
Info Judul Baru
131
Info Judul Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!