Part. 5

Membuka pintu rumah kontrakan yang sudah Alika tempati hampir 6 tahun lamanya, menjadikannya tempat untuk berlindung dari panas dan hujan dikala datang.

Keadaan rumah yang terbilang sederhana, hanya terdapat satu ruang depan, satu bilik kamar, dan satu ruang kamar mandi yang sangat kecil ukurannya. Untuk tempat memasak Alika harus putar otak dimana hanya ada satu ruangan depan, yang dipaksakan multifungsi untuk dapur. Namun dengan keadaanya itu, Alika harus patut banyak bersyukur.

Badan yang terasa lengket Alika pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai dengan ritual mandinya, dia bergegas memakai baju santai untuk di rumah. Dengan keadaan udara perkotaan yang panas walaupun di malam hari. dihidupkannya kipas angin kecil miliknya untuk meredakan sedikit hawa panas di dalam rumahnya.

Teringat dengan kantung makanan yang dia bawa, bersamaan dengan perutnya yang sudah benar-benar lapar. Alika membuka bungkusan makanan tersebut dan merasa senang dengan makanan yang dia punya saat ini.

"Hem... enak sekali ternyata." dia mulai menyuap makanan sendok demi sendok. "Ternyata, begini rasanya makanan dari Cafe mahal." gumamnya dalam hati. Dia makan dengan lahapnya karena sangat menikmati makanan tersebut.

"Aku sangat berterima kasih padamu Pak Ryan atas makananmu. Semoga kau selalu diberkahi dan banyak rezeki. Dimudahkan segala urusan yang sedang kau hadapi. Dan apa yang kau inginkan segera tercapai." doanya dalam hati

*****

Pagi menjelang datang. Hirup pikuk kehidupan dan segala aktifitas di kota mulai berjalan. Begitu pula dengan kesibukan perusahaan Acello Pratama. Ryan sebagai pemimpin perusahaan yang harus memberikan contoh baik bagi pegawainya, seperti biasa sudah datang sesuai dengan jam masuk kantornya. Dia ingin melihat para pegawainya itu disiplin dan bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaannya.

Sorot mata para pegawai wanita sudah menjadi hal yang biasa ketika Ryan berjalan melintas dihadapan mereka. Bisik-bisik tetangga pun seakan menjadi candu bagi mereka, tatkala mengagumi sosok Bosnya itu yang memiliki wajah tampan berkharisma, postur badan yang tegap dan tinggi, dan tentu saja satu hal yang menjadi daya tarik utamanya. Ryan seorang CEO ACELLO PRATAMA Corp. masih menyendiri dikala karirnya yang sedang di atas angin.

Namun hal itu tidak menjadi masalah bagi Ryan yang lebih berfokus pada kemajuan perusahaannya dan mensejahterakan para pegawainya. Dibandingkan harus bermain wanita untuk menuntaskan hasratnya sebagai laki-laki normal pada umumnya. Cukuplah sekali Ryan harus merasakan sakitnya hati akibat berurusan dengan cinta.

"Selamat pagi Pak." ucapan selamat datang dan hormat dari Revan yang sudah siap siaga datang lebih awal setiap hari sebelumnya.

"Pagi, Van. Kau belum berubah juga?" senyum cerah Ryan perlihatkan. Dia langsung memposisikan dirinya untuk duduk di kursi kebesarannya. "Bagaimana dengan tugas yang aku berikan padamu? apa kau sudah mendapat hasilnya."

"Mohon maaf Pak. Belum semuanya. Hanya sedikit informasi yang baru didapatkan."

"Apa itu, beritahu aku sekarang juga." tidak sabar Ryan menunggu segelintir informasi yang dia dapatkan.

"Menurut informasi yang di dapat. Wanita yang anda ingin ketahui bernama Reyna Salika Putri. Usia 23 tahun. Dia merupakan salah satu mahasiswa di Universitas A di kota ini. Dia memulai kuliahnya pada usia 19 tahun, ketika sebelumnya dia bekerja terlebih dahulu untuk biaya awal masuk kuliahnya. Dan tahun ini adalah tahun terakhirnya. Dia berasal dari kota S. Itu informasi yang baru kami dapat Pak." Revan menjelaskan dengan detail informasi secuil yang ia dapat mengenai Alika.

"Good. Apa kau tahu dimana ia tinggal?" dengan masih penasarannya Ryan.

"Untuk itu, saya mohon maaf. Kami belum mengetahuinya Pak. Dan kami akan berusaha untuk mencari informasi lebih mendalam."

"Ok. Teruskan. Terima Kasih Van." dengan menyandarkan punggungnya di kursi kerja miliknya.

"Sama-sama Pak." Revan yang merasa heran dengan tingkah Bosnya itu yang meminta dirinya untuk mencari tahu informasi mengenai Alika. Apakah wanita itu yang kemarin bersama dengan Ryan ketika berada di Cafe? Ada hubungan apa Ryan dengan wanita itu? Dia akan mengulik mengenai hal itu bersamaan dengan mencari informasi sedetail mungkin.

"Apakah pagi ini jadwal untuk meeting internal dengan karyawan? Apa kau sudah menyiapkan berkas nya, aku ingin mempelajarinya sebentar."

"Iya Pak. Ini berkasnya sudah saya siapkan. Meeting akan dimulai pukul sembilan"

"Baik. Kau persiapkan dari sekarang." titahnya sambil membaca berkas.

"Kalau begitu saya permisi." yang dijawab dengan anggukan kepala Ryan.

"Van," panggil Ryan kembali.

"Iya?"

"Biasakan dari sekarang, apa yang aku ucapkan kemarin." Revan hanya tersenyum. Lalu ia berlalu pergi dari ruangan Ryan.

Sementara itu keadaan Alika di pagi hari ini di sibukkan dengan mempersiapkan CV lamaran pekerjaannya. Rencananya besok dia akan mencoba melamar bekerja dibeberapa perusahaan yang di rekomendasikan oleh teman-teman kampusnya. Semoga saja menuai hasil yang diharapkan.

Segala kebutuhan untuk lamaran pekerjaan dia persiapkan semaksimal mungkin. Sampai pada akhirnya tak terasa hari mulai menjelang siang. Rasa lelah pun mulai menerjang dirinya. Dia memilih untuk duduk di salah satu bangku yang ada di pedestrian jalan. Dengan memegang botol air mineral, dia mulai meneguk air untuk menghilangkan rasa dahaga yang menyegarkan kembali badannya dikala udara panas yang lembab.

***

Meeting Internal yang sedang dilakukan oleh Ryan dan teman-teman pegawai di perusahaan akhirnya selesai. Membutuhkan kurang lebihnya 3 jam berhasil selesai bertepatan dengan jam makan siang.

Revan dan para pegawai lainnya sudah meninggalkan ruang meeting. Berbeda dengan Ryan yang masih betah dengan lamunannya sendiri, memikirkan bayangan wajah Alika yang tempo hari membuatnya terpesona.

"Si*l, kenapa dia selalu muncul dalam ingatanku. Padahal aku baru sekali bertemu dengannya. Menurutku tidak ada yang menarik darinya. Gaya berpakaiannya saja terlihat biasa. Tapi wajahnya begitu cantik." gerutunya dalam hati.

"Cantik? Wait aku bilang dia cantik! Huh, Oh Tuhan ada apa dengan diriku." membuang nafasnya pelan Ryan mulai berbicara sendiri, dan untungnya di dalam ruangan tidak ada orang lain selain dirinya. Kalau tidak, hem.

"Kenapa bodoh sekali aku tidak meminta nomor teleponnya. Dengan begitu aku tidak akan bersusah payah untuk mencari keberadaannya." merutuki kebodohannya sendiri, tangannya mulai menekuk kepalanya sehingga mendarat di meja.

Ryan yang merasa perutnya mulai lapar, akhirnya memutuskan untuk pergi makan di luar. Sekalian mendayung, untuk mencari udara segar selesai penat dari kegiatannya itu. Meminta Revan untuk menemani dengan berkendara mobil miliknya, mereka pergi ke Cafe dimana waktu itu Revan bertemu dengan Alika. Mengetahui gelagat Bosnya, Revan paham apa yang dilakukan oleh Ryan.

Keadaan Cafe yang sangat nyaman, ditambah dengan dekorasi ruangan yang bagus membuat siapa saja yang berkunjung akan betah. Dalam makannya, Ryan sering kali melihat ke arah luar cafe. Dengan begitu dia bisa melihat, orang yang berlalu lalang di jalan itu. Semoga saja dia bisa bertemu dengan Alika kembali.

Melihat gerak tubuh dan manik mata Ryan yang terus terarah ke luar Cafe membuat Revan menggeleng kepala.

Meneguk minuman yang baru datang diantarkan oleh waiters dia mengerutkan dahinya.

"Ada apa di luar? Apakah ada seseorang yang kau tunggu?" tanya Revan kepada Ryan.

Revandy Dwi Hermansyah namanya. Dia adalah seorang sekretaris pribadi dari pemimpin ACELLO PRATAMA Corp. Tugas yang memikul tanggung jawabnya yang diberikan oleh ayahnya sebelum meninggal dunia.

Jabatan ayahnya dia pikul setelah dia lulus kuliah yang tentunya dengan restu dari sang pemimpin terdahulu. Dia adalah teman kecil Ryan sejak dulu. Mulai mereka masuk sekolah dan menamatkan gelar sarjana mereka bersama. kedekatannya dengan Ryan seperti sudah menjadi seorang saudara. Bahkan keduanya saling membutuhkan dikala masalah silih datang dan pergi.

Kesetiaan ayahnya terhadap keluarga dan perusahaan tuan Raditya membuat dirinya harus mengabdi kepada perusahaan. Dia akan bekerja dengan giat dan berjanji akan memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuannya. Oleh karena itu, dia sudah sangat dekat dengan Ryan. Ketika sedang bekerja, kedekatan itu akan langsung berbeda. Kedekatan yang terlihat hanya sebatas Bos dan bawahannya yang harus taat dan patuh.

"Iya. Eh, ma-maksudku tidak. Aku hanya sekedar melihat." jawab Ryan yang tidak ingin diketahui oleh Revan.

"Sudahlah, aku tahu apa yang kau pikirkan. Ingat, kita itu sudah dekat begitu lama. Jadi baik buruknya, aku sudah tahu. Cepat katakan, sebelum kita kembali ke kantor. Akan lebih sulit jika bertanya di kantor Dengan bahasa yang sangat formal."

"Kalau begitu biasakan kau rubah itu. Aku tidak tahan saat kau berbicara seperti itu. Bayangkan 2 tahun aku geli mendengar kau dengan bahasamu itu." jelas Ryan mengingatkan kembali Revan.

"Kau tahu, aku tidak berani berbicara aneh-aneh ketika sedang bekerja. Apalagi kau itu Bosku. Jika Tuan Raditya tahu, habislah aku." ingin rasanya Revan mengerjai Ryan sekali-kali. Ingin melihat wajah lucu teman kecilnya itu ketika sedang kesal.

"Lihat! bukankah itu ALIKA?" teriaknya sedikit kencang, tangannya menunjuk ke arah luar. Sehingga orang-orang yang berada di dalam Cafe melihat ke arah luar sama halnya seperti Ryan.

"Mana, mana, mana?" kepalanya celingukan mencari sosok yang diharapkannya.

.

.

.

.

.

🍁🍁🍁🍁🍁

...Jangan lupa like dan komen ya 😉...

Terpopuler

Comments

^°DandeliOn

^°DandeliOn

Hallo thor ceritanya bagus.

SANARA datang bawa like, comen dan rate 5😀
Dapat salam dari SANARA jangan lupa feedback ya thor🤗

2021-04-17

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part. 3
4 Part. 4
5 Part. 5
6 Part. 6
7 Part. 7
8 Part. 8
9 Part. 9
10 Part. 10
11 Part. 11
12 Part. 12
13 Part. 13
14 Part. 14
15 Part. 15
16 Part. 16
17 Part. 17
18 Part. 18
19 Part. 19
20 Part. 20
21 Part. 21
22 Part. 22
23 Part. 23
24 Part. 24
25 Part. 25
26 Part. 26
27 Part. 27
28 Part. 28
29 Part. 29
30 Part. 30
31 Part. 31
32 Part. 32
33 Part. 33
34 Part. 34
35 Part. 35
36 Part. 36
37 Part. 37
38 Part. 38
39 Part. 39
40 Part. 40
41 Part. 41
42 Part. 42
43 Part. 43
44 Part. 44
45 Part. 45
46 Part. 46
47 Part. 47
48 Part. 48
49 Part. 49
50 Part. 50
51 Part. 51
52 Part. 52
53 Part. 53
54 Part. 54
55 Part. 55
56 Part. 56
57 Part. 57
58 Part. 58
59 Part. 59
60 Part. 60
61 Part. 61
62 Part. 62
63 Part. 63
64 Part. 64
65 Part. 65
66 Part. 66
67 Part. 67
68 Part. 68
69 Part. 69
70 Part. 70
71 Part. 71
72 Part. 72
73 Part. 73
74 Part. 74
75 Part. 75
76 Part. 76
77 Part. 77
78 Part. 78
79 Part. 79
80 Part. 80
81 Part. 81
82 Part. 82
83 Part. 83
84 Part. 84
85 Part. 85
86 Part. 86
87 Part. 87
88 Part. 88
89 Part. 89
90 Part. 90
91 Part. 91
92 Part. 92
93 Part. 93
94 Part. 94
95 Part. 95
96 Part. 96
97 Part. 97
98 Part. 98
99 Part. 99
100 Part. 100
101 Part. 101
102 Part. 102
103 Part. 103
104 Part. 104
105 Part. 105
106 Part. 106
107 Part. 107
108 Part. 108
109 Part. 109
110 Part. 110
111 Part. 111
112 Part. 112
113 Part. 113
114 Part. 114
115 Part. 115
116 Part. 116
117 Part. 117
118 Part. 118
119 Part. 119
120 Part. 120
121 Part. 121
122 Part. 122
123 Part. 123 [ The End ]
124 Extra Part 1
125 Extra Part 2
126 Extra Part 3
127 Extra part 4
128 Extra part 5
129 Extra Part 6
130 Info Judul Baru
131 Info Judul Baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part. 3
4
Part. 4
5
Part. 5
6
Part. 6
7
Part. 7
8
Part. 8
9
Part. 9
10
Part. 10
11
Part. 11
12
Part. 12
13
Part. 13
14
Part. 14
15
Part. 15
16
Part. 16
17
Part. 17
18
Part. 18
19
Part. 19
20
Part. 20
21
Part. 21
22
Part. 22
23
Part. 23
24
Part. 24
25
Part. 25
26
Part. 26
27
Part. 27
28
Part. 28
29
Part. 29
30
Part. 30
31
Part. 31
32
Part. 32
33
Part. 33
34
Part. 34
35
Part. 35
36
Part. 36
37
Part. 37
38
Part. 38
39
Part. 39
40
Part. 40
41
Part. 41
42
Part. 42
43
Part. 43
44
Part. 44
45
Part. 45
46
Part. 46
47
Part. 47
48
Part. 48
49
Part. 49
50
Part. 50
51
Part. 51
52
Part. 52
53
Part. 53
54
Part. 54
55
Part. 55
56
Part. 56
57
Part. 57
58
Part. 58
59
Part. 59
60
Part. 60
61
Part. 61
62
Part. 62
63
Part. 63
64
Part. 64
65
Part. 65
66
Part. 66
67
Part. 67
68
Part. 68
69
Part. 69
70
Part. 70
71
Part. 71
72
Part. 72
73
Part. 73
74
Part. 74
75
Part. 75
76
Part. 76
77
Part. 77
78
Part. 78
79
Part. 79
80
Part. 80
81
Part. 81
82
Part. 82
83
Part. 83
84
Part. 84
85
Part. 85
86
Part. 86
87
Part. 87
88
Part. 88
89
Part. 89
90
Part. 90
91
Part. 91
92
Part. 92
93
Part. 93
94
Part. 94
95
Part. 95
96
Part. 96
97
Part. 97
98
Part. 98
99
Part. 99
100
Part. 100
101
Part. 101
102
Part. 102
103
Part. 103
104
Part. 104
105
Part. 105
106
Part. 106
107
Part. 107
108
Part. 108
109
Part. 109
110
Part. 110
111
Part. 111
112
Part. 112
113
Part. 113
114
Part. 114
115
Part. 115
116
Part. 116
117
Part. 117
118
Part. 118
119
Part. 119
120
Part. 120
121
Part. 121
122
Part. 122
123
Part. 123 [ The End ]
124
Extra Part 1
125
Extra Part 2
126
Extra Part 3
127
Extra part 4
128
Extra part 5
129
Extra Part 6
130
Info Judul Baru
131
Info Judul Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!