Part 2

ACELO PRATAMA CORP.

"Pak, anda sudah ditunggu diruang meeting oleh klien sekarang juga." Revan menegaskan kembali atasannya itu setelah kedatangannya yang terlambat membuat dirinya harus mengurus kacaunya jadwal yang molor akibat ulah Bosnya.

"Ya, maka dari itu ayo cepat segera masuk." tanpa ada rasa bersalah Ryan berjalan dengan santai nya memasuki ruang meeting, diikuti oleh Revan dibelakang sebagai sekretaris pribadinya. Semua karyawan yang berada di sana, menundukkan kepala tanda menghormati ketika Ryan berjalan dihadapan mereka. Dengan wajah yang cool dan tanpa ekspresi penuh, dia berjalan kembali masuk kedalam ruangan.

Ryan Pratama Putra adalah salah seorang pengusaha yang sukses, anak dari seorang pengusaha Rendra Aditya Pratama yang juga terbilang sangat sukses pada masanya.

Dia diberikan kepercayaan oleh ayahnya pada saat usia 25 tahun untuk memimpin perusahaan keluarganya itu. Dia mengemban kepercayaan Ayahnya itu dengan sangat penuh tanggung jawab, sehingga perusahaan yang sudah dia pimpin selama 3 tahun ke belakang ini terbilang sukses.

Dengan berbagai prestasi yang dia raih, membuat nama perusahaan dan juga empunya sang pemilik perusahaan disoroti oleh banyak pihak.

Selama hampir tiga jam, Ryan dan juga tim berkutat dengan klien akhirnya berhasil membukukan kerjasama. Ini adalah salah satu pencapaian yang gemilang mengingat perusahaan yang mengikat kerjasama kali ini sangat berpengaruh di kawasan asia tenggara.

Dengan sedikit drama datang terlambat, namun tidak mempengaruhi hasil meeting kali ini yang berbuah manis. Lain tidak lain yakni hasil kepiawaian dari seorang Ryan Pratama Putra.

"Apa jadwalku setelah makan siang hari ini?" tanya Ryan pada sekretarisnya itu.

"Anda ada pertemuan dengan klien dari perusahaan yang sedang kita jalankan proyeknya di Cafe Camelo Pak." Revan tidak menjelaskan begitu dengan detail perusahaan apa yang akan bertemu dengannya hari ini. Ingin sedikit menguji daya ingat dari Bosnya itu.

"Bumi Sinar Jaya? Aku ingat dengan perusahaan itu. Kau itu hobi ternyata selalu menguji ingatanku." tangannya memainkan pena di atas meja dengan manik matanya yang melirik ke arah Revan.

"Anda benar Pak. Siang ini pertemuan membahas progres dari proyek yang sedang berjalan."

"Baiklah. Tetapi aku akan pergi sebentar ada hal yang harus ku selesaikan. Setelah makan siang aku akan menyusul mu." Ryan menyambar ponselnya dan beranjak dari tempat duduk bergegas untuk keluar.

Siang ini Ryan berencana untuk kembali ke Rumah sakit guna mengembalikan tas milik Alika yang sempat dia bawa tadi pagi di mobilnya. Dia hendak akan membuka tas yang ada di kursi mobil penumpang disisi kirinya. Ketika akan membuka tas tersebut, aksinya tertunda karena panggilan masuk di ponselnya terus bergetar.

"Hallo Ma, ada apa?"

"Hallo sayang, kamu kapan pulang ke rumah. Sudah lama Mama dan Papa tidak bertemu denganmu. Bagaimana keadaanmu?" ucap Melisa ibu dari Ryan.

Seorang ibu yang sangat menyayangi anak satu-satunya Ryan. Selalu akan merasa khawatir ketika anaknya tersebut sudah jarang sekali pulang ke rumah. Memang untuk saat ini, Ryan lebih sering pulang ke apartemen miliknya yang dia beli hasil dari keringat kerja kerasnya selama 1 tahun yang lalu.

"Iya, nanti Ryan usahakan akan pulang. Itu pun kalau Papa dan Mama berjanji tidak akan membahas mengenai masalah satu bulan yang lalu." dengan mendengus Ryan mencoba untuk meladeni pembicaraan dengan Ibunya.

"Baiklah, nanti malam, usahakan untuk pulang. Papa pasti senang dengan kabar ini. Dan Mama akan memasak masakan kesukaanmu. Semoga kau tidak mengecewakan seperti 2 hari yang lalu batal untuk pulang." dengan perasaan senang karena anaknya akan pulang, namun terselip sedikit rasa kecewa karena tempo hari Ryan tiba-tiba batal pulang setelah dirinya memasak makanan untuknya.

"Ok, ok. Sudah dulu ya Ma. Ryan lagi nyetir. Sebentar lagi akan bertemu dengan klien. Dah Ma." Ryan memutuskan sambungan teleponnya. Dan fokus kembali menyetir untuk segera ke Rumah Sakit agar urusannya selesai dengan Alika.

Sesampainya di Rumah Sakit. Ryan menanyakan keberadaan Alika, wanita yang tadi pagi pingsan di bawa ke UGD. Dengan cekatan resepsionis langsung mengarahkan Ryan ke ruang rawat dimana Alika berada.

Lagi dan lagi sambungan telepon berdering di ponselnya. Menghentikan langkah kakinya untuk bertemu dengan pemilik tas. Kali ini Revan yang menghubunginya. Memberitahukan bahwa Pertemuan nanti siang dimajukan jadwalnya dikarenakan sang pemilik perusahaan yang bekerja sama dengannya akan melakukan penerbangan yang mendadak. Mau tidak mau Ryan harus bersikap profesional demi berjalannya proyek tersebut.

"Kenapa bisa begitu. Apa tidak bisa diundur, kenapa harus dimajukan jadwalnya. Apa kau sudah berbicara kembali?"

"Maaf pak, sepertinya tidak bisa. Pak Handoyo pemilik perusahaan tersebut tetap dengan pendiriannya. Jadi saya akan tunggu Bapak di lokasi sekarang." Revan menjelaskan.

"Ada-ada saja. Sangat tidak profesional. Jika tidak mengingat proyeknya sedang berjalan, sudah Aku pastikan akan batal kerja samanya. Baiklah, aku akan ke sana sekarang juga." titahnya pada Revan, dan menutup sambungan teleponnya.

"Maaf, boleh saya meminta bantuannya. Bolehkah saya menitipkan tas milik wanita yang tadi pagi pingsan ini di sini." pintanya kepada salah satu Resepsionis di sana.

"Baik Pak silahkan. Tapi boleh kami meminta tanda pengenal Bapak sebelumnya, setelah itu nanti akan kami berikan kepada pasien."

"Ini ada kartu nama saya, silahkan bisa digunakan. Terima kasih." memberikan kartu nama pribadinya. Dan beranjak untuk pergi segera bertemu dengan klien.

Sementara itu diruang rawat, Alika dikagetkan dengan seseorang yang masuk ke dalam kamarnya. Seseorang yang tidak dia kenali sama sekali. Masuk ke dalam membawa bingkisan buah ditangannya.

"Permisi," seseorang masuk dan mulai menutup kembali pintu kamar yang ia buka.

"Si-siapa anda?" tanya Alika kepada orang yang masuk kedalam kamar rawatnya. Merasa kaget, ketika melihat orang yang berbaring di ranjang tersebut adalah seorang wanita muda.

"Oh,maaf nona. Saya mengagetkan anda. Dan saya sudah salah masuk kamar rawat anda." tangannya dengan tidak sengaja menjatuhkan bingkisan buah. Sehingga buah terjatuh berserakan dilantai kamar tersebut.

"Maaf sekali lagi membuat anda tidak nyaman." dengan cepat tangannya mengambil buah yang berserakan dan langsung merapikannya.

"Tidak apa-apa. Mau menjenguk?" tanya Alika yang melihat wajah orang tersebut gelagapan.

"Iya, saya mau menjenguk Grand Ma. Ternyata salah kamar. Saya kira ini kamar Melati 1." mengusap pundaknya serasa malu dengan kejadian salah masuk kamar dan insiden buah terjatuh.

"Iya, enggak apa-apa mas..."

"Reno, bisa panggil saya Reno saja Nona..."

"Alika, cukup panggil Alika saja."

"Ya, maaf sekali lagi Alika. Saya pamit ke kamar Melati, pasti ada diseberang dari kamar ini. Benarkan?" senyum dia perlihatkan untuk mengurangi rasa malunya.

"Mungkin, saya juga kurang tahu. Saya belum lama di sini." jawab Alika yang memperlihatkan senyuman manisnya, membuat Reno terpana dengan kecantikan yang terpancar dari wajah Alika. Seketika tatapannya teralihkan ketika seorang perawat masuk kedalam kamar.

"Maaf menggangu waktunya. Ini tas mbak Alika, tadi ada seseorang yang memberikannya di meja Resepsionis. Untuk identitasnya, ada kartu nama yang sudah saya selipkan dikantong bagian depan. Kalau begitu saya permisi." Perawat itu memberikan tas Alika dan langsung pergi keluar meninggalkan kamar rawat.

"Kalau begitu saya pun pamit, maaf sekali lagi. Dan ini sebagai rasa maaf dari saya yang sudah membuat anda tidak nyaman. Permisi." Reno memberikan beberapa buah yang dia bawa kepada Alika sebagai permintaan maaf darinya. Dan bergegas pergi meninggalkan Alika.

"Tapi Mas tidak usah, Mas!" teriaknya memanggil Reno tidak enak dengan pemberian buah darinya. Namun apalah daya dia tidak bisa mengejar karena kondisinya yang belum stabil mengharuskan dia untuk tetap di ranjangnya. Alika menatap buah pemberian dari Reno. "Pria yang sopan dan ramah, namun sangat..."

.

.

.

.

.

🍁🍁🍁🍁🍁

...Jangan lupa like dan komen ya 😉...

Terpopuler

Comments

👑🐒 BEE 💣

👑🐒 BEE 💣

hai kak othor,, salam kenal dr Bee.
bisa minta folbeknya kak 🙏

2021-12-14

1

Xianlun Ghifa

Xianlun Ghifa

ini udah mampir lagi Thor.
mohon dukungan ya untuk mampir di CS saya Tumbal Cinta Jalan Ke Surga.

2021-09-25

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part. 3
4 Part. 4
5 Part. 5
6 Part. 6
7 Part. 7
8 Part. 8
9 Part. 9
10 Part. 10
11 Part. 11
12 Part. 12
13 Part. 13
14 Part. 14
15 Part. 15
16 Part. 16
17 Part. 17
18 Part. 18
19 Part. 19
20 Part. 20
21 Part. 21
22 Part. 22
23 Part. 23
24 Part. 24
25 Part. 25
26 Part. 26
27 Part. 27
28 Part. 28
29 Part. 29
30 Part. 30
31 Part. 31
32 Part. 32
33 Part. 33
34 Part. 34
35 Part. 35
36 Part. 36
37 Part. 37
38 Part. 38
39 Part. 39
40 Part. 40
41 Part. 41
42 Part. 42
43 Part. 43
44 Part. 44
45 Part. 45
46 Part. 46
47 Part. 47
48 Part. 48
49 Part. 49
50 Part. 50
51 Part. 51
52 Part. 52
53 Part. 53
54 Part. 54
55 Part. 55
56 Part. 56
57 Part. 57
58 Part. 58
59 Part. 59
60 Part. 60
61 Part. 61
62 Part. 62
63 Part. 63
64 Part. 64
65 Part. 65
66 Part. 66
67 Part. 67
68 Part. 68
69 Part. 69
70 Part. 70
71 Part. 71
72 Part. 72
73 Part. 73
74 Part. 74
75 Part. 75
76 Part. 76
77 Part. 77
78 Part. 78
79 Part. 79
80 Part. 80
81 Part. 81
82 Part. 82
83 Part. 83
84 Part. 84
85 Part. 85
86 Part. 86
87 Part. 87
88 Part. 88
89 Part. 89
90 Part. 90
91 Part. 91
92 Part. 92
93 Part. 93
94 Part. 94
95 Part. 95
96 Part. 96
97 Part. 97
98 Part. 98
99 Part. 99
100 Part. 100
101 Part. 101
102 Part. 102
103 Part. 103
104 Part. 104
105 Part. 105
106 Part. 106
107 Part. 107
108 Part. 108
109 Part. 109
110 Part. 110
111 Part. 111
112 Part. 112
113 Part. 113
114 Part. 114
115 Part. 115
116 Part. 116
117 Part. 117
118 Part. 118
119 Part. 119
120 Part. 120
121 Part. 121
122 Part. 122
123 Part. 123 [ The End ]
124 Extra Part 1
125 Extra Part 2
126 Extra Part 3
127 Extra part 4
128 Extra part 5
129 Extra Part 6
130 Info Judul Baru
131 Info Judul Baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part. 3
4
Part. 4
5
Part. 5
6
Part. 6
7
Part. 7
8
Part. 8
9
Part. 9
10
Part. 10
11
Part. 11
12
Part. 12
13
Part. 13
14
Part. 14
15
Part. 15
16
Part. 16
17
Part. 17
18
Part. 18
19
Part. 19
20
Part. 20
21
Part. 21
22
Part. 22
23
Part. 23
24
Part. 24
25
Part. 25
26
Part. 26
27
Part. 27
28
Part. 28
29
Part. 29
30
Part. 30
31
Part. 31
32
Part. 32
33
Part. 33
34
Part. 34
35
Part. 35
36
Part. 36
37
Part. 37
38
Part. 38
39
Part. 39
40
Part. 40
41
Part. 41
42
Part. 42
43
Part. 43
44
Part. 44
45
Part. 45
46
Part. 46
47
Part. 47
48
Part. 48
49
Part. 49
50
Part. 50
51
Part. 51
52
Part. 52
53
Part. 53
54
Part. 54
55
Part. 55
56
Part. 56
57
Part. 57
58
Part. 58
59
Part. 59
60
Part. 60
61
Part. 61
62
Part. 62
63
Part. 63
64
Part. 64
65
Part. 65
66
Part. 66
67
Part. 67
68
Part. 68
69
Part. 69
70
Part. 70
71
Part. 71
72
Part. 72
73
Part. 73
74
Part. 74
75
Part. 75
76
Part. 76
77
Part. 77
78
Part. 78
79
Part. 79
80
Part. 80
81
Part. 81
82
Part. 82
83
Part. 83
84
Part. 84
85
Part. 85
86
Part. 86
87
Part. 87
88
Part. 88
89
Part. 89
90
Part. 90
91
Part. 91
92
Part. 92
93
Part. 93
94
Part. 94
95
Part. 95
96
Part. 96
97
Part. 97
98
Part. 98
99
Part. 99
100
Part. 100
101
Part. 101
102
Part. 102
103
Part. 103
104
Part. 104
105
Part. 105
106
Part. 106
107
Part. 107
108
Part. 108
109
Part. 109
110
Part. 110
111
Part. 111
112
Part. 112
113
Part. 113
114
Part. 114
115
Part. 115
116
Part. 116
117
Part. 117
118
Part. 118
119
Part. 119
120
Part. 120
121
Part. 121
122
Part. 122
123
Part. 123 [ The End ]
124
Extra Part 1
125
Extra Part 2
126
Extra Part 3
127
Extra part 4
128
Extra part 5
129
Extra Part 6
130
Info Judul Baru
131
Info Judul Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!