Part. 3

Setelah menunggu beberapa jam dengan memainkan ponselnya, Alika kini tersenyum senang karena dirinya sudah di izinkan untuk pulang. Rasanya dia ingin segera pergi ke kampus agar urusannya segera selesai, dan dapat membawa ijazah yang sudah dia harapkan untuk dijadikan modal mencari pekerjaan.

Dokter memberi nasihat, agar dirinya harus menjaga pola makan, dan beristirahat dengan cukup. Mendengar nasihat dokter yang panjang kali lebar, dia menganggukkan kepala tanda paham dengan apa yang dikatakan dokter.

"Saya harap Ibu Alika paham dengan apa yang sudah saya jelaskan." senyum Dokter muda tersebut mengakhiri wejangan yang dia berikan.

"Terima kasih Dok, kalau begitu saya pamit."

tak lupa senyum mengembang dia perlihatkan kepada Dokter ketika berpamitan untuk pulang.

Langkah kaki Alika yang sudah menuntunnya sampai di depan halaman rumah sakit terhenti. Dia berpikir keras, apakah dirinya harus memakai uang makan yang tersisa saat ini. Supaya dia bisa pakai sekedar menaiki mikrolet agar cepat sampai di kampusnya.

Dia teringat pada pesan dokter agar dirinya dapat menjaga kesehatannya. Dia tidak ingin kejadian tadi pagi terulang kembali jika dirinya harus memaksakan berjalan kaki menuju kampus. Dengan hati yang teguh, dia menaiki mikrolet yang akan membawa ke tempat tujuannya.

*****

Setelah urusan di kampus selesai, dan sedikit berbincang-bincang dengan teman-teman kampus. Akhirnya Alika memutuskan untuk pulang ke rumah kontrakannya. Sebelum pulang, dia berjalan sebentar menyusuri jalanan.

Di setiap jalan yang ia lewati terlihat banyak sekali toko dan cafe yang berjajar rapih. Sesekali dia melihat ke arah cafe yang menghidangkan berbagai macam menu makanan yang mereka jual. Membayangkannya saja membuat perut Alika semakin menagih janji untuk segera di isi. Namun apalah daya dirinya tak mempunyai cukup uang untuk sekedar mampir di cafe itu.

Dia teringat dengan beberapa buah yang diberikan oleh pria yang bernama Reno saat di Rumah Sakit tadi. Mengambil buah di tasnya, untuk hendak dia makan. Lumayan sebagai pengganjal perut yang keroncongan, sebelum dia benar-benar merasakan arti makan yang sesungguhnya saat pulang nanti.

Baru saja dua gigitan pada buah apelnya, dengan tidak sengaja seseorang pria menabrak tubuhnya sehingga dirinya terhentak dan menjatuhkan buah apel yang sedang dia makan.

"Auw...sshh." Alika mendesis merasakan sakit di bahunya ketika orang tersebut menabraknya.

"Hei, kalau jalan itu lihat ke arah depan. Jangan sambil melamun." hardik orang tersebut sambil melepaskan kaca mata hitam yang dia pakai. Matanya melihat ke arah apel yang terjatuh dan bergelinding sampai ke tengah jalan.

"Auw... sakit!" tangan Alika langsung memegang bahu kirinya yang terasa sakit ketika di tabrak oleh badan kekar dan tinggi milik orang yang berjas rapih itu.

"Hei nona, kau punya..." mata yang tadinya melihat ke arah buah apel yang terjatuh, dengan cepat beralih kearah orang yang sudah menghalangi jalannya tersebut. Penasaran dengan wajah orang yang sudah berani menghalangi jalan seorang Ryan Pratama.

Pandangannya terpaku pada wajah yang dia lihat. Wajah yang sedang mengaduh kesakitan, tak mengurangi paras cantik dari pemilik wajah itu. Ryan terpana dengan kecantikan wajah Alika.

"Cantik...." gumamnya dalam hati.

Wajahnya seperti mirip gadis yang aku kenal .

"Maaf Pak, saya tidak sengaja. Maaf sudah menghalangi jalannya Bapak." Alika membungkukkan badan melihat orang yang menabrak dirinya dengan pakaian jas yang rapih, membuat Alika berpikir orang tersebut adalah orang penting dan dari kalangan atas. Dia tidak ingin membuat kekacauan maupun masalah, lebih baik meminta maaf terlebih dahulu walaupun dirinya tidak merasa bersalah.

"Umm... bu-bukan begitu maksud saya Nona. Saya hendak berkata, kalau anda punya buah apel yang terjatuh." perkataan Ryan langsung di ralatnya ketika ingin menghardik dan memarahi orang yang sudah menabraknya. Seketika keinginannya berubah setelah melihat wajah cantik Alika. Tangannya reflek menunjukan arah apel di tengah jalan.

"Apelku!" dengan raut muka yang sedih tanpa disadari terlihat langsung oleh Ryan pada waktu itu juga.

Ryan sangat begitu bersalah dengan sudah menabrak Alika secara tidak sengaja, dan kini dirinya pun menjatuhkan buah apel milik wanita cantik itu.

"Sekali lagi maafkan saya nona. Saya tidak sengaja. Dengan permintaan maaf, saya akan mengganti buah apel anda dengan uang yang saya punya." Ryan mengeluarkan dompet dari saku celananya. Mengambil sepuluh uang lembar berwarna merah muda dan memberikannya kepada Alika. Dia ingin tahu, sematre apa wanita cantik yang ada dihadapannya itu.

Melihat Ryan memberikannya uang dengan jumlah yang banyak membuat Alika menggelengkan kepalanya.

"Maaf Pak, tidak perlu terima kasih. Bapak simpan saja uangnya. Itu hanya sebuah apel, bukan hal yang berharga bagi Bapak. Jadi saya sangat berterima kasih, hanya dengan bapak meminta maaf saja. Begitu pula saya juga meminta maaf atas kesalahan saya."

Ryan hanya melongo mendengar perkataan dari mulut Alika. Tidak percaya seorang wanita cantik yang dianggap sama saja dengan wanita lainnya, yang hanya mengejar materi ketika berkenalan dengan dirinya.

Namun wanita yang ada dihadapannya begitu berbeda. Cantik, ramah, dewasa, dan yang paling penting tidak matre. Bibir Ryan melengkung memperlihatkan senyuman kecil.

"Dan lebih baik uang bapak simpan saja untuk keperluan bapak lainnya. Untuk anak dan istrinya mungkin." Alika tersenyum manis dihadapan Ryan. Membuat hatinya semakin terpana.

Tapi si*l !!! dirinya dianggap sudah memiliki istri dan juga anak? apakah tampang wajah tampannya itu terlihat tua di mata nya, sehingga Alika berkata seperti itu. Si*l.

"Ok, baiklah. Saya simpan. Dan saya rasa Nona tidak akan menolak jika saya mengajak anda untuk makan siang di Cafe ini?" Alika kaget dengan ajakan pria itu. Dia tahu ajakan itu hanya sebatas permintaan maaf kepadanya. Bukan hal yang aneh-aneh seperti pemikiran tidak baiknya saat itu.

Ingin rasanya menolak walaupun dirinya menginginkan sekali merasakan makan di cafe yang terlihat mahal itu. Apalagi perutnya benar-benar meminta ingin segera di isi. "Terima kasih pak sebelumnya, tapi..."

Perkataannya tiba-tiba terpotong oleh Ryan.

"Ayolah, untuk menebus kesalahan saya. Akan merasa sedih jika Nona menolaknya." pinta Ryan sedikit memohon. Semoga saja dengan begitu Alika mau menerimanya.

Dengan berpikir matang-matang, Alika akhirnya menerima ajakan Ryan. Apa salahnya juga dirinya menerima permintaan maaf dengan ajakan makan di Cafe yang terlihat sangat menggoda itu. Masa bodoh dengan orang lain yang berkata tidak baik tentang dirinya. Toh inipun dirinya menerima atas ucapan permintaan maaf. Bukan mendapatkan dari hasil merayu dan menggoda seperti wanita matre.

"Baiklah, saya terima."

Ryan yang mendengar ajakannya diterima merasa senang. Karena dirinya akan melihat wajah cantik yang membuat dirinya terpesona lebih lama.

"Ok. Mari..." Dia mempersilahkan Alika untuk masuk ke dalam Cafe.

Setelah masuk dia mempersilahkan Alika untuk duduk. Memberikan daftar menu kepadanya untuk memilih makanan apa saja yang dapat dia pesan.

Selama Alika memilih menu makanannya, terlihat Ryan sangat sibuk dengan ponselnya. Jari tangannya dengan lincah mengetik pesan pada seseorang yang berada di ujung meja di Cafe yang sama.

Re : Kenapa kau kembali masuk? apakah ada yang tertinggal. Siapa yang sedang bersamamu?

Ra : Kau diam saja. Teruskan kembali pekerjaanmu. Jangan hiraukan aku. Setelah selesai cepat kembali ke kantor.

Re : Baik . Selamat bersenang-senang.

Ra : Ya.

Pesan singkat yang terjadi antara Ryan dan Revan. Manik mata Ryan langsung terarah kepada Revan untuk mengisyaratkan untuk tidak ikut campur. Jarak lima meja dengan dirinya tidak membuat pandangan Revan terhalangi kala Bosnya itu masuk kembali ke dalam Cafe bersama seorang wanita.

"Sudahkah anda memilih makanannya?" tanya Ryan pada Alika dengan cepat.

"Emm... saya bingung Pak. Bapak saja yang pilih. Dengan senang hati saya akan menerimanya." senyum Alika manis terpancar. Lagi dan lagi membuat Ryan terpana.

Setelah Ryan memanggil waiters untuk memesan makanan spesial yang dia pilihkan, tiba-tiba saja Alika memanggil Ryan.

"Pak, bolehkah saya... " Ryan mengerutkan dahinya.

.

.

.

.

.

🍁🍁🍁🍁🍁

...Jangan lupa like dan komen ya 😉...

Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part. 3
4 Part. 4
5 Part. 5
6 Part. 6
7 Part. 7
8 Part. 8
9 Part. 9
10 Part. 10
11 Part. 11
12 Part. 12
13 Part. 13
14 Part. 14
15 Part. 15
16 Part. 16
17 Part. 17
18 Part. 18
19 Part. 19
20 Part. 20
21 Part. 21
22 Part. 22
23 Part. 23
24 Part. 24
25 Part. 25
26 Part. 26
27 Part. 27
28 Part. 28
29 Part. 29
30 Part. 30
31 Part. 31
32 Part. 32
33 Part. 33
34 Part. 34
35 Part. 35
36 Part. 36
37 Part. 37
38 Part. 38
39 Part. 39
40 Part. 40
41 Part. 41
42 Part. 42
43 Part. 43
44 Part. 44
45 Part. 45
46 Part. 46
47 Part. 47
48 Part. 48
49 Part. 49
50 Part. 50
51 Part. 51
52 Part. 52
53 Part. 53
54 Part. 54
55 Part. 55
56 Part. 56
57 Part. 57
58 Part. 58
59 Part. 59
60 Part. 60
61 Part. 61
62 Part. 62
63 Part. 63
64 Part. 64
65 Part. 65
66 Part. 66
67 Part. 67
68 Part. 68
69 Part. 69
70 Part. 70
71 Part. 71
72 Part. 72
73 Part. 73
74 Part. 74
75 Part. 75
76 Part. 76
77 Part. 77
78 Part. 78
79 Part. 79
80 Part. 80
81 Part. 81
82 Part. 82
83 Part. 83
84 Part. 84
85 Part. 85
86 Part. 86
87 Part. 87
88 Part. 88
89 Part. 89
90 Part. 90
91 Part. 91
92 Part. 92
93 Part. 93
94 Part. 94
95 Part. 95
96 Part. 96
97 Part. 97
98 Part. 98
99 Part. 99
100 Part. 100
101 Part. 101
102 Part. 102
103 Part. 103
104 Part. 104
105 Part. 105
106 Part. 106
107 Part. 107
108 Part. 108
109 Part. 109
110 Part. 110
111 Part. 111
112 Part. 112
113 Part. 113
114 Part. 114
115 Part. 115
116 Part. 116
117 Part. 117
118 Part. 118
119 Part. 119
120 Part. 120
121 Part. 121
122 Part. 122
123 Part. 123 [ The End ]
124 Extra Part 1
125 Extra Part 2
126 Extra Part 3
127 Extra part 4
128 Extra part 5
129 Extra Part 6
130 Info Judul Baru
131 Info Judul Baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part. 3
4
Part. 4
5
Part. 5
6
Part. 6
7
Part. 7
8
Part. 8
9
Part. 9
10
Part. 10
11
Part. 11
12
Part. 12
13
Part. 13
14
Part. 14
15
Part. 15
16
Part. 16
17
Part. 17
18
Part. 18
19
Part. 19
20
Part. 20
21
Part. 21
22
Part. 22
23
Part. 23
24
Part. 24
25
Part. 25
26
Part. 26
27
Part. 27
28
Part. 28
29
Part. 29
30
Part. 30
31
Part. 31
32
Part. 32
33
Part. 33
34
Part. 34
35
Part. 35
36
Part. 36
37
Part. 37
38
Part. 38
39
Part. 39
40
Part. 40
41
Part. 41
42
Part. 42
43
Part. 43
44
Part. 44
45
Part. 45
46
Part. 46
47
Part. 47
48
Part. 48
49
Part. 49
50
Part. 50
51
Part. 51
52
Part. 52
53
Part. 53
54
Part. 54
55
Part. 55
56
Part. 56
57
Part. 57
58
Part. 58
59
Part. 59
60
Part. 60
61
Part. 61
62
Part. 62
63
Part. 63
64
Part. 64
65
Part. 65
66
Part. 66
67
Part. 67
68
Part. 68
69
Part. 69
70
Part. 70
71
Part. 71
72
Part. 72
73
Part. 73
74
Part. 74
75
Part. 75
76
Part. 76
77
Part. 77
78
Part. 78
79
Part. 79
80
Part. 80
81
Part. 81
82
Part. 82
83
Part. 83
84
Part. 84
85
Part. 85
86
Part. 86
87
Part. 87
88
Part. 88
89
Part. 89
90
Part. 90
91
Part. 91
92
Part. 92
93
Part. 93
94
Part. 94
95
Part. 95
96
Part. 96
97
Part. 97
98
Part. 98
99
Part. 99
100
Part. 100
101
Part. 101
102
Part. 102
103
Part. 103
104
Part. 104
105
Part. 105
106
Part. 106
107
Part. 107
108
Part. 108
109
Part. 109
110
Part. 110
111
Part. 111
112
Part. 112
113
Part. 113
114
Part. 114
115
Part. 115
116
Part. 116
117
Part. 117
118
Part. 118
119
Part. 119
120
Part. 120
121
Part. 121
122
Part. 122
123
Part. 123 [ The End ]
124
Extra Part 1
125
Extra Part 2
126
Extra Part 3
127
Extra part 4
128
Extra part 5
129
Extra Part 6
130
Info Judul Baru
131
Info Judul Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!