Part. 12

Tika yang melihat Alika terus terpaku dengan pandangan kepergian Ryan, menyadarkannya dengan sedikit mencubit pipi yang menggemaskan itu.

"Auw... apaan sih Tika." protesnya dengan ulah jahil dari tangan Tika.

"Ayo ikut aku! Kamu harus menjelaskan semuanya kepadaku!" menarik lengan Alika membawanya ke dalam dan memulai untuk mewawancarainya.

Sebelum kembali lagi masuk ke ruang kerja, Tika membawa Alika ke toilet untuk meminta penjelasan atas apa yang sudah dia lihat tadi.

"Untuk apa kamu membawaku kesini Tik? bukannya kita harus ke ruang kerja sekarang juga?!" umpat Alika dengan tingkah aneh Tika yang membawa dirinya ke toilet.

Sebelum Tika melancarkan aksinya dengan sejuta pertanyaan yang membenak di kepalanya. Dia melihat keadaan di dalam toilet apakah benar-benar aman dari mata dan kuping selain mereka.

"Shut! Jangan terlalu berisik Re!" menempelkan jari tengah di bibirnya. "Apa kamu tahu siapa laki-laki yang tadi bersamamu?" pertanyaan pertama yang lolos dari mulut Tika.

Alika hanya tersenyum kecil dengan keheranannya terhadap temannya itu.

"Kamu itu lucu sekali Tika. Sudahlah jangan bercanda, ini bukan waktu yang tepat untuk hal seperti itu."

"Aku tahu kalau aku itu lucu!" dengan percaya dirinya dia membanggakan. Alika semakin tersenyum menahan tawanya. "Sudah terbiasa diriku mendengar orang-orang berkata seperti itu, apalagi kamu! cepat katakan saja!"

"Kamu itu pikun atau amnesia Tik! Bukannya kamu tadi sudah berkenalan dengan Pak Ryan! Dia karyawan disini juga." jelas kembali Alika dengan sedikit kesal.

"Aku tidak lupa. Dan apa kau tahu dia itu siapa, dan diposisi apa dia bekerja disini?" menantang Alika. Tika merasa Alika belum tahu siapa sebenarnya Ryan.

"Tidak. Yang aku tahu dia bekerja di lantai 27." meyakinkan Tika. "Aku akan tanyakan kembali padanya kalau bertemu." senyuman terseringai ketika dia mengingat pertemuannya dengannya.

"Tidak perlu! Aku akan memberitahumu sekarang. Bersiap, kamu harus persiapkan mentalmu dari sekarang juga terutama hatimu!" Tika sengaja berkata seperti itu karena dia yakin, Alika menyukai Ryan dilihat dari gestur dan raut wajahnya. Alika hanya heran mengernyitkan dahinya.

"Kamu tahu siapa nama Bos perusahaan kita?" tanyanya meyakinkan.

"Ryan Pratama Putra? Benarkan!" tidak ingin terlihat bodoh dihadapan Tika. "Kamu itu ada-ada saja. Aku tahu kalaupun aku belum pernah bertemu dengannya." timpalnya kembali.

"Nah, itu kamu tahu!"

"Lalu apa hubungannya dengan Pak Ryan?!" cepat menyadari, Alika membulatkan matanya. Apakah yang dipikirkannya saat ini sama dengan apa yang sedang diberitahukan oleh Tika. "Tika... Apakah..." Tika hanya manggut-manggut, dia merasa lega karena sudah memberitahu kebenarannya.

"Apa?!" betapa terkejutnya Alika dengan ucapan Tika. "Kamu bercanda kan Tika!" membulatkan matanya penuh.

"Kamu harus menerima itu Re. Karena Pak Ryan mu itu, adalah Bos kita yang sesungguhnya." tika mengelus punggung Alika untuk menenangkannya. "Sudahlah, kamu sudah mengetahuinya sekarang. Jangan terlalu memikirkannya. Yang penting, sekarang kita harus kembali untuk bekerja. Kamu tidak ingin melihat para senior mengamuk seperti macan? hehe." membuat Susana lebih cair.

"Kamu benar Tika. Aku hanya terkejut dan tidak menyangka saja."

Mereka kembali ke ruangan kerja setelah semua yang diutarakan Tika selesai. Dan kini Alika mengetahui siapa sebenarnya Ryan. Orang yang sudah baik hati terhadapnya. Ada sedikit rasa kecewa dihatinya setelah mengetahui siapa Ryan. Dia mulai merasa khawatir dengan keadaannya itu. Apakah Alika mulai tertarik dan menyukai Ryan?

*****

Disaat bekerja yang menyita waktu, perasaan tidak menentu kini menyerang hati Alika. Selama bekerja, pikirannya terus melayang memikirkan Ryan. Kenapa dengan dirinya?

Seperti biasanya, selama jam istirahat kantor Alika dan Tika selalu menyempatkan untuk mengisi perut mereka. Rutinitas ini selalu dilakukan hanya di kantin kantor. Dengan makan di kantin, mereka sadar untuk menghemat uang dikala saat ini.

Mereka bergandengan tangan ketika hendak berjalan menuju kantin. Sesampainya di sana, Alika dan Tika terheran dengan tatapan semua orang yang melihat mereka. Dan berbisik-bisik kecil dengan sesama temannya, terutama para karyawan wanita.

Tika sudah menduga apa yang sebenarnya para karyawan bersikap seperti itu. Dilihatnya raut wajah Alika yang juga terlihat risih dengan keadaan itu.

"Sudah, duduk yuk." ajak Tika dan mengambil tangan Alika untuk segera duduk." Kamu mau makan apa Re, biar aku pesenin sekalian."

"Terserah kamu aja Tik." sedikit malas karena mode bad mood setelah melihat keadaan.

Tika yang tidak banyak berbicara, melangkah pergi meninggalkan Alika di meja makan untuk memesan makanan. Tidak lama kemudian, Tika kembali dengan membawa makanan di kedua tangannya.

"Ayo makan. Jangan sampai jam istirahat kita habis karena kamu hanya melamun seperti itu."

melihat Alika yang melamun dan tangannya hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa di makan.

"Aku nggak terlalu lapar Tik." jawabnya malas.

"Karena pikiranmu sedang memikirkan sesuatu yang tidak perlu kamu pikirkan. Coba perhatikan perutmu, pasti dia sedang berdemo untuk meminta jatah makan!." tawa dia selipkan sedikit untuk menggoda Alika.

"Aku malu jadi bahan gosip dan perhatian para karyawan. Coba kamu lihat mereka?!" memperlihatkan sekeliling keadaan.

"Biarkan saja Re.Wajar mereka bersikap seperti itu. Kamu tahu sendiri kan Pak Bos itu masih lajang! dan sampai-sampai banyak karyawan wanita yang tergila-gila padanya. Kamu pasti tahu kenapa alasan lainnya itu apa." sambil menggoda Alika dengan menyikut tangannya.

"Maksud kamu?" tanya Alika yang bingung.

"Tidak perlu dilanjutkan. Ayo makan!"

Akhirnya Alika mendengarkan apa yang diucapkan Tika. Sedikit demi sedikit Alika memakan makanannya walaupun hatinya masih terasa resah.

"Kamu kenal dia dimana?" tanya Tika dalam makannya, sengaja tidak menyebut Ryan takut-takut ada yang mendengarkannya.

"Sekitar satu bulan yang lalu. Ketika itu aku bertemu dengannya di depan Cafe. waktu itu dia membantuku." jelas Alika. "Dan setelah itu, lama sekali sampai Akhirnya, sudah 3 hari ini aku bertemu dengannya saat di lobby perusahaan ini ketika akan pulang."

"Termasuk saat tadi pagi dia berangkat bersamamu?"

Alika hanya menganggukan kepalanya. Melihat hal itu, Tika menggoda Alika dengan memperlihatkan ketidak percayaannya.

"Bukan aku yang meminta. Dia sendiri yang datang untuk menemui." menjelaskan tidak ingin ada kesalahpahaman Tika yang menganggap dirinya menggoda Ryan.

"Bagaimana bisa dia tahu dimana rumahmu?"

"Dia pernah mengantarkanku pulang sampai depan rumah."

"Sampai depan rumah? lalu bagaimana reaksinya?" mulai penasaran dengan cerita Alika.

"Aku tidak tahu Tika. Yang pasti saat dia melihat keadaan rumahku, aku merasa dia akan menjauhiku. Karena aku berpikir saat itu, Ryan bukan pria biasa." menghela napas kecil.

"Kalau memang begitu, lalu kenapa dia datang kembali dengan sengaja untuk menemuimu. Sampai kalian berangkat ke kantor bersama?" tika menatap wajah Alika yang terlihat muram.

"Apa jangan-jangan, dia?"

"Dia kenapa?" menatap kembali Tika yang mulutnya sudah menganga terbuka.

"Dia..... menyukaimu!" dengan nada suara yang sedikit keras membuat para karyawan yang masih berada di kantin menoleh kearah mereka berdua.

Alika dan Tika saling pandang. Tika dengan segera menutup mulutnya setelah bersuara keras dan terdengar oleh semua orang.

Alika yang melihat keadaan itu, langsung tertunduk karena merasa malu menjadi pusat perhatian. "Tika!" decaknya dalam hati ingin sekali menyumbat mulut Tika dengan piring kosong bekas makanan mereka.

.

.

.

.

.

🍁🍁🍁🍁🍁

...Jangan lupa like dan komen ya 😉...

Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part. 3
4 Part. 4
5 Part. 5
6 Part. 6
7 Part. 7
8 Part. 8
9 Part. 9
10 Part. 10
11 Part. 11
12 Part. 12
13 Part. 13
14 Part. 14
15 Part. 15
16 Part. 16
17 Part. 17
18 Part. 18
19 Part. 19
20 Part. 20
21 Part. 21
22 Part. 22
23 Part. 23
24 Part. 24
25 Part. 25
26 Part. 26
27 Part. 27
28 Part. 28
29 Part. 29
30 Part. 30
31 Part. 31
32 Part. 32
33 Part. 33
34 Part. 34
35 Part. 35
36 Part. 36
37 Part. 37
38 Part. 38
39 Part. 39
40 Part. 40
41 Part. 41
42 Part. 42
43 Part. 43
44 Part. 44
45 Part. 45
46 Part. 46
47 Part. 47
48 Part. 48
49 Part. 49
50 Part. 50
51 Part. 51
52 Part. 52
53 Part. 53
54 Part. 54
55 Part. 55
56 Part. 56
57 Part. 57
58 Part. 58
59 Part. 59
60 Part. 60
61 Part. 61
62 Part. 62
63 Part. 63
64 Part. 64
65 Part. 65
66 Part. 66
67 Part. 67
68 Part. 68
69 Part. 69
70 Part. 70
71 Part. 71
72 Part. 72
73 Part. 73
74 Part. 74
75 Part. 75
76 Part. 76
77 Part. 77
78 Part. 78
79 Part. 79
80 Part. 80
81 Part. 81
82 Part. 82
83 Part. 83
84 Part. 84
85 Part. 85
86 Part. 86
87 Part. 87
88 Part. 88
89 Part. 89
90 Part. 90
91 Part. 91
92 Part. 92
93 Part. 93
94 Part. 94
95 Part. 95
96 Part. 96
97 Part. 97
98 Part. 98
99 Part. 99
100 Part. 100
101 Part. 101
102 Part. 102
103 Part. 103
104 Part. 104
105 Part. 105
106 Part. 106
107 Part. 107
108 Part. 108
109 Part. 109
110 Part. 110
111 Part. 111
112 Part. 112
113 Part. 113
114 Part. 114
115 Part. 115
116 Part. 116
117 Part. 117
118 Part. 118
119 Part. 119
120 Part. 120
121 Part. 121
122 Part. 122
123 Part. 123 [ The End ]
124 Extra Part 1
125 Extra Part 2
126 Extra Part 3
127 Extra part 4
128 Extra part 5
129 Extra Part 6
130 Info Judul Baru
131 Info Judul Baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part. 3
4
Part. 4
5
Part. 5
6
Part. 6
7
Part. 7
8
Part. 8
9
Part. 9
10
Part. 10
11
Part. 11
12
Part. 12
13
Part. 13
14
Part. 14
15
Part. 15
16
Part. 16
17
Part. 17
18
Part. 18
19
Part. 19
20
Part. 20
21
Part. 21
22
Part. 22
23
Part. 23
24
Part. 24
25
Part. 25
26
Part. 26
27
Part. 27
28
Part. 28
29
Part. 29
30
Part. 30
31
Part. 31
32
Part. 32
33
Part. 33
34
Part. 34
35
Part. 35
36
Part. 36
37
Part. 37
38
Part. 38
39
Part. 39
40
Part. 40
41
Part. 41
42
Part. 42
43
Part. 43
44
Part. 44
45
Part. 45
46
Part. 46
47
Part. 47
48
Part. 48
49
Part. 49
50
Part. 50
51
Part. 51
52
Part. 52
53
Part. 53
54
Part. 54
55
Part. 55
56
Part. 56
57
Part. 57
58
Part. 58
59
Part. 59
60
Part. 60
61
Part. 61
62
Part. 62
63
Part. 63
64
Part. 64
65
Part. 65
66
Part. 66
67
Part. 67
68
Part. 68
69
Part. 69
70
Part. 70
71
Part. 71
72
Part. 72
73
Part. 73
74
Part. 74
75
Part. 75
76
Part. 76
77
Part. 77
78
Part. 78
79
Part. 79
80
Part. 80
81
Part. 81
82
Part. 82
83
Part. 83
84
Part. 84
85
Part. 85
86
Part. 86
87
Part. 87
88
Part. 88
89
Part. 89
90
Part. 90
91
Part. 91
92
Part. 92
93
Part. 93
94
Part. 94
95
Part. 95
96
Part. 96
97
Part. 97
98
Part. 98
99
Part. 99
100
Part. 100
101
Part. 101
102
Part. 102
103
Part. 103
104
Part. 104
105
Part. 105
106
Part. 106
107
Part. 107
108
Part. 108
109
Part. 109
110
Part. 110
111
Part. 111
112
Part. 112
113
Part. 113
114
Part. 114
115
Part. 115
116
Part. 116
117
Part. 117
118
Part. 118
119
Part. 119
120
Part. 120
121
Part. 121
122
Part. 122
123
Part. 123 [ The End ]
124
Extra Part 1
125
Extra Part 2
126
Extra Part 3
127
Extra part 4
128
Extra part 5
129
Extra Part 6
130
Info Judul Baru
131
Info Judul Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!