Rencana Kuno

Kedua orang tua Alsa masuk ke kamar Alsa. Lalu menatap Alsa yang duduk di tengah-tengah sahabatnya.

Terdengar hembusan napas kasar dari Mami Eva yang masih menatap Alsa. "Sayang boleh kita bicara sebentar?" tanya Momi Eva pelan.

Momi Eva tahu hubungan diantara dirinya dan Alsa memang kurang dekat, dan bahkan bisa dikatakan kurang baik. Itu semua karena kedua orang tua Alsa yang sudah sering meninggalkan anak semata wayang mereka untuk urusan bisnis.

Tidak ada jawaban dari Alsa. Membuat Icha dan Kiana saling pandang, lalu mengangguk. "Aku dan Icha akan keluar Tante," jawab mereka yang mendapat anggukan kepala dari Tante Eva seraya tersenyum.

"Terimakasih ya, hanya sebentar saja," jawab Mami Eva lagi dengan penuh hati-hati.

Baik Icha dan Kiana sama-sama menganggukan kepalanya. Lalu keluar dari kamar Alsa.

Sedangkan Alsa masih duduk di tempatnya. Matanya menatap lurus ke depan. Tanpa menatap kedua orang tuanya sama sekali.

Mami Eva mendekat, duduk di sebelah Alsa. "Sayang ada yang harus Mami sampaikan ke kamu, dan ini penting." Ucap Mami Eva pelan.

"Langsung saja Mi, kita tidak punya banyak waktu lagi," ucap Papi Dion membuat Alsa menatap ke arah Papinya dengan tajam.

Selalu saja hanya pekerjaan yang mereka pentingkan. Mungkin bagi kedua orang tua Alsa anak tidaklah terlalu penting. Dan itu sangatlah menyakitkan untuk Alsa. Selama bertahun-tahu dia hidup dengan kurangnya kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Mami Eva kembali menghembuskan napas kasarnya. Menatap putri kecilnya yang kini sudah tumbuh menjadi remaja yang sangat cantik dan pintar. Dan Mami Eva sadari dia memang tidak begitu tahu tentang tumbuh kembang anaknya sejak kecil.

"Al, Mami sama Papi beberapa hari harus berangkat ke canada untuk bisnis dan-" ucapan Mami Eva terhenti.

"Katakan saja Mi, ada yang ingin Alsa sampaikan juga," potong Alsa dengan nada suara yang sudah berbeda.

Sedari tadi Alsa menahan sesak di dadanya. Maminya kini begitu dekat dengan dirinya, tetapi seakan ada jarak diantara mereka.

Bahkan Alsa terkadang merasa asing dengan kedua orang tuanya sendiri.

"Alsa Mami kamu sama Papi di canada akan memakan waktu yang cukup lama, karena bisnis di sana ternyata berkembang sangat pesat, kami harus memeriksa semua-" lagi-lagi ucapan Papi Dion terhenti karena Alsa.

"Katakan langsung Pi, jangan berbelit," ucapan Alsa membuat Papi Dion seketika ingin marah.

Tetapi karena Mami Eva yang menggeleng pelan sebagai tanda agar tidak memarahi Alsa. Papi Dion mengurungkan niatnya untuk memarahi Alsava.

"Kamu memang perlu pembimbing agar bisa sopan dengan orang tua!" ucap Papi Dion membuat Alsa tersenyum kecut.

Bagaimana Alsa bisa sopa jika kedua orang tuanya saja tidak pernah mengajarkannya? bahkan sejak dini Alsa tidak pernah sekalipun ditemani saat belajar atau mengerjakan PR.

"Sudah Pi, jangan mulai itu semua memang salah kita!" jelas Mami Eva yang tidak ingin mendengar pertengkaran diantara anak dan suaminya.

"Alsa nanti kamu ikut Papi dan Mami makan di luar ya Nak?" jelas Mami Eva yang lebih terdengar seperti permintaan.

Untuk mengatakan secara langsung dengan putri semata wayangnya. Mami Eva sangatlah sulit, Tidak tega rasanya melihat Alsa sekarang.

"Nggak bisa, aku mau menginap di rumah Kia." Jawab Alsa menolak.

"Kamu akan Papi jodohkan, dan kamu harus ikut!" bentak Papi Alsa tanpa basa-basi.

Alsa tersentak mendengar kata perjodohan. Bagaimana bisa kedua orang tuanya menentukan hidupnya sedangkan Alsa saja sama sekali tidak di urus oleh mereka? Tidak. Alsa akan menolak rencana gila dari kedua orang tuanya.

Mami Eva melihat Alsa yang masih terdiam, tangannya terulur untuk memeluk anaknya. Tetapi Alsa sudah lebih dulu berdiri dari duduknya.

Alsa menatap kedua orang tuanya secara bergantian. "Ini untuk kalian, datanglah kalau masih menganggap aku sebagai anak." Ucap Alsa seraya meletakan kertas yang tadi di atas meja belajarnya.

Mendengar ucapan Alsa membuat hati Mami Eva teriris, bukan karena sakit hati atas ucapan Alsa tadi. Tetapi Dia sangat paham dengan keadaan Alsa. Mau bagimana pun Alsa ialah anaknya. Dia bisa merasakan apa yang Alsa rasakan. Termasuk rasa kesepiannya selama ini tanpa kasih sayang kedua orang tuanya.

Alsa melangkahkan kakinya. Tetapi sebelum keluar Alsa kembali berucap. "Sebaiknya jangan mengatur hidupku, aku akan menjalani hidup semauku, seperti dari kecil sampai sekarang, hidup bebas tanpa ada yang mengatur dan memperdulikanku." Ucap Alsa dengan nada suara yang sudah bergetar.

Seketika air mata yang sedari tadi dia tahan luluh begitu saja. Alsa berlari dari kamarnya. Keluar untuk pergi jauh dari kedua orang tuanya.

"Alsa!! Jangan kurang ajar kamu dengan orang tua, kami orang tuamu! kami yang berhak mengatur hidupmu!!" Teriak Papi Dion dari kamar Alsa.

Alsa tetap melangkahkan kakinya menuruni anak tangga. Rasa kecewa dan sakit hati kini bercampur menjadi satu. Kedua orang tuanya tidak ada yang pernah mengerti akan dirinya.

Sedangkan Mami Eva hanya bisa menangis melihat pertengkaran yang terjadi diantara anak dan suaminya. Mami Eva tidak bisa melakukan apa-apa, selain Mereka sama-sama memiliki sifat keras kepala. Mami Eva juga bisa dikatakan tidak begitu dekat dengan anak semata wayangnya.

"Al lo nggak papa?" tanya Kia khawatir melihat Alsa yang menangis.

"Alsa kok lo nangis?" tanya Icha seraya menghampiri Alsa.

"Ayo cabut, gue nggak tahan berada di neraka ini," ucap Alsa membuat kedua sahabatnya saling pandang bingung.

Mereka memang samar-samar mendengar teriakan Papi Dion tadi. Tetapi mereka belum paham apa permasalahannya. Terkecuali keberangkatan kedua orang tua Alsa mungkin yang membuat Alsa dan orang tuanya bertengkar.

Didalam mobil. Alsa masih diam, dia lebih memilih untuk melihat pemandangan luar dari kaca mobil.

Ting

Satu pesan yang masuk kedalam ponselnya. Tetapi tidak dia buka, jangankan buka mengambil ponselnya yang masih berada di dalam saku saja rasanya enggan.

Alsa teringat dengan kata-kata papinya yang akan menjodohkannya. Mengingat itu membuat Alsa tersenyum miring. "Konyol," gumam Alsa lalu kembali menatap pemandangan jalanan.

Di Kantor.

Gerald duduk di sofa depan ruang kerja Ayahnya. Tangannya sedang memijit pelipisnya mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Ayahnya.

"Tidak usah dipikirkan, Ayah dan Bundamu nanti yang akan mengurus semuanya." Ucap Ayah Hendy melihat anak semata wayangnya berwajah murung.

Gerald tidak menjawab. Dia pusing memikirkan rencana perjodohan kedua orang tuanya, dikira Gerald tidak bisa mendapatkan seorang gadis apa? Padahal diluar sana banyak yang mengantri untuk menjadi kekasihnya.

Belum juga masalah dengan Ayana kelar. Orang tuanya sudah menambah masalah lagi untuknya.

Ting

Bunyi pesan masuk dari ponselnya. Gerald seketika melotot melihat isi pesan itu.

Gerald beranjak dari duduknya. Lalu mengambil almamater osisnya yang tadi disampirkan di sandaran sofa. Berniat untuk pergi dari Kantor Ayahnya.

"Mau kemana?" tanya Ayah Hendy melihat Gerald berjalan keluar.

Gerald menoleh, menatap Ayahnya tanpa menjawab. Dia sedang malas berbicara dengan Ayahnya yang berpikiran sangat konyol untuk menjodohkannya.

"Ingat nanti malam kamu harus datang, tidak ada penolakan." Ucap Ayah Hendi tegas.

Terpopuler

Comments

DozkyCrazy

DozkyCrazy

sakkkit ih kasiaan

2024-11-25

0

Land19

Land19

nyesek banget jadi Alsa .
ko egois banget sih yg jadi ortu nya . terutama bapa nya .
dia hanya butuh waktu Lo tau ga sih. hanya waktu untuk bisa mencurahkan isi hatinya tapi kok malah bikin hati seorang jadi hancur

2024-10-04

0

qilaaazxxx

qilaaazxxx

mewek gua anjirr

2024-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 Pagi Yang Sial
2 Apa Lagi sih?
3 Kesal
4 Masalah Lagi
5 Rencana Kuno
6 Kecewa
7 Aki-Aki?
8 Dunia Sungguh Sempit
9 Ketahuan
10 Apa Maksudnya?
11 Sepupu?
12 Menguping
13 Calon Mantu
14 What?
15 Ternyata
16 OTW Malam-Malam
17 Play Boy Tengil
18 Alsava Nyasar
19 Hide In The Villa
20 Aman
21 Biasa Saja (Alsava)
22 Murid Baru
23 Alsava VS Ninda
24 Dipercepat
25 Kesal
26 No One Loves Me
27 Ini Sakit (Alsava)
28 Ragu
29 Besok?
30 Sedikit Lagi
31 Sah
32 Seperti Hidup Sendiri
33 Tidak Sengaja
34 Gerald Nyebelin
35 Pura-Pura Pingsan
36 Mulai Peduli
37 Getting Jealous
38 Chocolate
39 Ingkar Janji
40 Hak Sebagai Istri
41 Tegang
42 Lamunan Aneh Icha
43 Bukan Verrel Tetapi...
44 Main-Main
45 Rahasia Besar
46 Hampir Meledak
47 Drama Kamar Mandi
48 Drama Di Kantin
49 Badut Cantik
50 Tragedi Di Mobil
51 Alsava VS Anaya
52 Tantangan Menjebak
53 Something
54 First Kiss
55 Sorry (Gerald)
56 Kepergok?
57 Kagum
58 Menantang
59 Salah Paham?
60 Nenek Lampir 2
61 Untuk Yang Ke 2
62 Panik
63 Gagal
64 Pengkhianatan
65 Behind The Incident
66 Oh Ternyata
67 Mengintai
68 Masih Belum
69 Fakta Yang Terungkap
70 Lebih Dari Sakit
71 Terbalik
72 Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73 Siapa Dia?
74 Trik Ampuh
75 Alsa Pergi
76 Mendekati Selera Gerald
77 Annoyed Or Jealous
78 Kena Batunya
79 Sendiri
80 Salah Ambil
81 Semakin Dekat
82 Gemas Tapi...
83 Semakin Nekat
84 Like The Devil
85 Tidak Rela
86 Urusan Pribadi Yang Tertunda
87 Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88 Satu Kamar
89 Terang-Terangan
90 Bukan Gadis Lemah
91 Hampir Saja
92 When In The Villa
93 Semakin Panas Tetapi...
94 Semakin Menantang
95 Naughty Kiss
96 Bukan Tempat Yang Tepat
97 Tabrakan Maut
98 Tidak Tahu Tempat
99 Bitter Candy
100 Rapat Yang Menguntungkan
101 Marahnya Gerald
102 Sorry (Gerald)
103 Kabut Hitam
104 Pengakuan
105 Pengakuan Sebenarnya
106 Roda Kehidupan
107 Resah Tanpamu
108 Mau Apa?
109 Tense Moment
110 Teman Tapi Kompor
111 Lagi-Lagi Abim
112 Seblak Pedas Bikin Panas
113 I Am Fine (Alsava)
114 Masih Ada Kalian
115 Penyelamat
116 Ada Yang Disembunyikan
117 Ketemu Mantan
118 Ngambek Aneh
119 Penguntit Cinta
120 Salah Paham
121 Detektif Dadakan
122 Cemburu
123 Kesal Berujung Baper
124 Tidak Bisa Ditebak
125 Sedikit Titik Terang
126 Salah Paham Lagi?
127 Just Me And You
128 This Is Crazy
129 Masih Kalah Jauh
130 Marahan Baikan
131 Bikin Gagal Fokus
132 Dia Istriku (Gerald)
133 Dia Terbaik (Alsa)
134 Lampir VS Lampir
135 Ada Yang Disembunyikan
136 Manis Dalam Keadaan Apapun
137 Salah Masuk
138 Ini Saatnya
139 Antara Percaya Dan Tidak
140 Jeritan
141 Mantan Terjahat
142 Tindakan Aneh tapi...
143 Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144 Gelisah Untuk Nanti
145 Kejutan Dadakan
146 Our Night
147 Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148 High And Fell
149 Sederhana Tapi Berkesan
150 Perpisahan Manis
151 Pengumuman Season 2
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Pagi Yang Sial
2
Apa Lagi sih?
3
Kesal
4
Masalah Lagi
5
Rencana Kuno
6
Kecewa
7
Aki-Aki?
8
Dunia Sungguh Sempit
9
Ketahuan
10
Apa Maksudnya?
11
Sepupu?
12
Menguping
13
Calon Mantu
14
What?
15
Ternyata
16
OTW Malam-Malam
17
Play Boy Tengil
18
Alsava Nyasar
19
Hide In The Villa
20
Aman
21
Biasa Saja (Alsava)
22
Murid Baru
23
Alsava VS Ninda
24
Dipercepat
25
Kesal
26
No One Loves Me
27
Ini Sakit (Alsava)
28
Ragu
29
Besok?
30
Sedikit Lagi
31
Sah
32
Seperti Hidup Sendiri
33
Tidak Sengaja
34
Gerald Nyebelin
35
Pura-Pura Pingsan
36
Mulai Peduli
37
Getting Jealous
38
Chocolate
39
Ingkar Janji
40
Hak Sebagai Istri
41
Tegang
42
Lamunan Aneh Icha
43
Bukan Verrel Tetapi...
44
Main-Main
45
Rahasia Besar
46
Hampir Meledak
47
Drama Kamar Mandi
48
Drama Di Kantin
49
Badut Cantik
50
Tragedi Di Mobil
51
Alsava VS Anaya
52
Tantangan Menjebak
53
Something
54
First Kiss
55
Sorry (Gerald)
56
Kepergok?
57
Kagum
58
Menantang
59
Salah Paham?
60
Nenek Lampir 2
61
Untuk Yang Ke 2
62
Panik
63
Gagal
64
Pengkhianatan
65
Behind The Incident
66
Oh Ternyata
67
Mengintai
68
Masih Belum
69
Fakta Yang Terungkap
70
Lebih Dari Sakit
71
Terbalik
72
Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73
Siapa Dia?
74
Trik Ampuh
75
Alsa Pergi
76
Mendekati Selera Gerald
77
Annoyed Or Jealous
78
Kena Batunya
79
Sendiri
80
Salah Ambil
81
Semakin Dekat
82
Gemas Tapi...
83
Semakin Nekat
84
Like The Devil
85
Tidak Rela
86
Urusan Pribadi Yang Tertunda
87
Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88
Satu Kamar
89
Terang-Terangan
90
Bukan Gadis Lemah
91
Hampir Saja
92
When In The Villa
93
Semakin Panas Tetapi...
94
Semakin Menantang
95
Naughty Kiss
96
Bukan Tempat Yang Tepat
97
Tabrakan Maut
98
Tidak Tahu Tempat
99
Bitter Candy
100
Rapat Yang Menguntungkan
101
Marahnya Gerald
102
Sorry (Gerald)
103
Kabut Hitam
104
Pengakuan
105
Pengakuan Sebenarnya
106
Roda Kehidupan
107
Resah Tanpamu
108
Mau Apa?
109
Tense Moment
110
Teman Tapi Kompor
111
Lagi-Lagi Abim
112
Seblak Pedas Bikin Panas
113
I Am Fine (Alsava)
114
Masih Ada Kalian
115
Penyelamat
116
Ada Yang Disembunyikan
117
Ketemu Mantan
118
Ngambek Aneh
119
Penguntit Cinta
120
Salah Paham
121
Detektif Dadakan
122
Cemburu
123
Kesal Berujung Baper
124
Tidak Bisa Ditebak
125
Sedikit Titik Terang
126
Salah Paham Lagi?
127
Just Me And You
128
This Is Crazy
129
Masih Kalah Jauh
130
Marahan Baikan
131
Bikin Gagal Fokus
132
Dia Istriku (Gerald)
133
Dia Terbaik (Alsa)
134
Lampir VS Lampir
135
Ada Yang Disembunyikan
136
Manis Dalam Keadaan Apapun
137
Salah Masuk
138
Ini Saatnya
139
Antara Percaya Dan Tidak
140
Jeritan
141
Mantan Terjahat
142
Tindakan Aneh tapi...
143
Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144
Gelisah Untuk Nanti
145
Kejutan Dadakan
146
Our Night
147
Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148
High And Fell
149
Sederhana Tapi Berkesan
150
Perpisahan Manis
151
Pengumuman Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!