OTW Malam-Malam

Alsa sedang duduk bersama dengan Bunda Nimas di depan rumah mewah Gerald. Mereka memang sedang menunggu Gerald selesai mandi untuk mengantar Alsa pulang.

Tidak lama datanglah Gerald yang sudah rapih dengan kaos hitam dan celana selututnya. Gerald menghampiri Alsa dan Bunda Nimas dengan kunci mobil di tangannya.

Untuk seperkian detik, lagi-lagi Alsa dibuat bungkam dengan sosok Gerald. Kenapa kalau berada di rumah pesona Gerald bertambah kali lipat? Sangat terlihat berbeda ketika Gerald berada di sekolah. Dia sangat menyebalkan.

"Ayo," ajak Gerald tanpa basa-basi.

Alsa sempat berdecak kesal dengan ucapan Gerald yang tidak ada sopan santunnya sama sekali tadi. Padahal tadi dia sempat terkesan dengan pesona Gerald.

Bunda Nimas menggelengkan kepalanya dengan tingkah Gerald. "Yang halus dong kalau bicara sama calon istri," cletuk Bunda Nimas membuat Alsa dan Gerald sama-sama terdiam. Mereka malu tetapi mereka juga gengsi untuk mengakuinya. Bukan mengakui cinta atau perasaan. Tetapi mengakui jika sebentar lagi mereka akan menjadi sepasang suami istri.

"Bund, Alsa pulang dulu ya, salam buat Ayah juga," pamit Alsa yang tidak sempat pamit denyan Ayahnya Gerald yang sedang melakukan rapat via online.

"Hati-hati ya sayang," jawab Bunda Nimas yang diangguki oleh Alsava.

Alsa dan Gerald langsung masuk ke dalam mobil Gerlad. Dan membiarkan mobil Alsa ditinggal di rumah Gerald.

Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan di antara keduanya. Mereka memilih untuk saling diam. Bukan apa tetapi sangat canggung sekali jika musuh tiba-tiba berada di satu mobil, apa lagi hanya berdua saja.

Ting

Ponsel Gerald berbunyi. Menandakan ada pesan masuk di ponselnya.

Dengan satu tangannya Gerald membuka pesan tersebut. Melihat siapa yang mengirimkan pesan membuatnya mengehela napasnya kasar.

Ekor mata Alsa melirik sekilas ke arah Gerald yang kembali fokus dengan setir mobilnya setelah tadi membuka pesan di ponselnya.

"Kalau lagi nyetir jangan mainan ponsel," sindir Alsa sengaja.

Gerald menatap Alsa sekilas. Lalu kembali fokus dengan setir mobilnya tanpa berniat untuk membalas.

Hufh.. nyebelin, dasar alay Batin Alsa geram karena Gerald sama sekali tidak membalas ucapannya. Jangankan membalas ekspresi wajah Gerald saja sangatlah datar sekarang.

"Rumah lo dimana?" tanya Gerald lagi dengan nada suara datarnya.

Alsa memberitahukann alamat rumahnya. Setelah itu keheningan kembali tercipta di antara mereka. Sumpah demi apa Alsa sangatlah malas berada satu mobil dengan cowok yang katanya paling tampan dan menjadi idola di sekolahnya itu. Gerald sangatlah datar tidak bisa mencairkan suasana.

"Lo kayak gini juga sama cewek lo?" tanya Alsa yang sudah tidak tahan terus berdiam diri dari tadi.

Gerald menaikan sebelah alisnya bingung. "Kayak gini?" tanya Gerald membuat Alsa memutar bola matanya malas.

"Ngunci mulut lo terus," jawab Alsa asal.

Gerald tidak menjawab. Karena memang menurutnya tidak penting pertanyaan Alsa barusan.

Sedangkan Alsa tampak menghela napasnya dalam-dalam. Sabar, Alsa benar-benar harus sabar menghadapi cowok seperti Gerald. Gerald bukan irit bicara lagi tapi sudah takut suaranya akan habis untuk bicara mungkin.

Malas untuk berdebat dan juga terus merasa kesal dengan sikap cuek Gerald. Alsa mengambil ponselnya yang berada di dalam tas. Dia membuka beberapa pesan dari kedua sahabatnya. Tawa kecil terdengar dari suaranya. Bahkan sempat membuat Gerald melirk ke arah Alsa sekilas. Tanpa berniat membalas pesan konyol dari kesua sahabatnya, Alsa menaruh ponselnya kembali ke dalam tas.

Sampai akhirnya mobil Gerald sampai di depan rumah besar Alsa. Tanpa berkata Alsa langsung turun dari mobil.

"Thank," ucap Alsa lalu segera berlalu menuju ke rumahnya. Padahal Gerald belum sempat membalas ucapan terimkasih Alsava.

Gerald melajukan kembali mobilnya menuju ke rumahnya. Sedangkan Alsa masuk ke dalam kamarnya. Sepi yang Alsa kembali rasakan. Dia hanya berdua saja dengan asisten rumah tangganya.

Dengan malas Alsa segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai dia kembali mengambil ponsel yang tergeletak di ranjang kamarnya.

Matanya melotot saat melihat kedua sahabatnya mengirim selfi dengan latar belakang mereka depan rumahnya.

"What? tuh dua cunguk udah di depan?" gumam Alsa lalu beranjak dari ranjang kamarnya menuju ke jendela.

Benar saja kedua sahabatnya sudah berada di depan gerbang rumahnya. Mereka sama-sama tersenyum ke arah Alsava.

Dengan malas Alsa turun menuju ke bawah untuk menemui dua sahabatnya. Matanya melotot saat melihat kedua sahabatnya sama-sama membawa koper.

"Kalian mau liburan apa di usir dari rumah?" tanya Alsa seraya bersikedap dada.

Icha dan Kia saling pandang, Lalu secara bersamaan menoyork kepala Alsava.

"Liburan lah!" jawab mereka kompak dan sukses membuat Alsa melotot.

"Hah? kebentur otak kalian?" tanya Alsa yang malah kini terlihat lemot di depan kedua sahabatnya.

"Kita mau nginep di rumah lo bege," jawab Icha yang langsung masuk ke rumah Alsa melewati Alsava yang masih berdiri begitu saja.

Alsa masih memikirkan kata-kata Icha barusan. Sampai akhirnya matanya melotot dan langsung menghampiri Icha dan Kia yang sudah akan menaiki tangga menuju ke atas.

"Huwaa... Kalian terbaik!" teriak Alsa senang.

Rupanya kedua sahabatnya berniat untuk tinggal di rumah Alsa untuk beberapa hari. Mereka tahu pasti Alsa akan semakin kesepian. Ya meskipun kesehariannya memang seperti itu. Tetapi setidaknya dengan adanya mereka Alsa tidak merasa sendirian.

"Btw mobil lo dimana Al? nggak lihat gue," ucap Icha membuat Alsa teringat dengan mobilnya yang masih berada di rumah Gerald.

Dengan kedatangan kedua sahabatnya malah akan semakin membuat dia bingung untuk mengambil mobilnya nanti.

"Oh.. di pinjam sama saudara," jawab Alsa sekenanya.

"Emang lo punya saudara?" tanya Icha menggoda.

Alsa menatap Icha malas. "Nggak punya, puas?" kesal Alsa membuat Icha terkikik.

Sedangkan Kia lebih asik mencatok rambutnya sekarang. "BTW nongki yuk?" ajak Kia yang sebenarnya mau ketemu sama pacarnya. Lumayan lah ada kedua sahabatnya jadi Kia tidak harus was-was keluar di malam hari.

Mata Icha berbinar. Dia sendiri juga ingin keluar. Bosa di rumah terus.

"Dah malam gaes.. Tidur aja lah besok sekolah." Alsa menolak karena memang dia sendiri sudah capek dan bisa dikatakan baru saja sampai rumah.

"Lihat pertandingan basket aja gimana? SMA Jaya mau tanding basket malam ini jam 9. Lihat yuk masih belum mulai nih?" pinta Icha seraya menampilkan puppy eyesnya.

Kia mengangguk setuju. Karena memag yang akan main basket nanti juga pacar Kia. Dan mereka sudah janjian untuk ketemu setelah nanti selesai main.

Alsa menatap Icha malas. Ingin muntah rasanya dengan wajah Icha yang dibuat seimut itu.

"Ya uda ayo, tapi kalau gue ngantuk, gue tunggu di mobil ya?" jawab Alsa membuat kedua sahabatnya melonjak senang.

"Sip.. Ini baru cantik," jawab Icha senang.

Mereka segera bersiap-siap untuk berangkat. Alsa yang memang sudah ngantuk sebenarnya dan juga capek hanya memakai bra yang langsung di tutup dengan hoodie berwana putih dengan bawahannya. Ia tidak begitu memperduliakan penampilannya. Toh juga hanya melihat permainan basket bukan untuk bertemu dengan seseorang yang sepesial.

Berbeda dengan kedua sahabatnya yang jelas memakai pakaian sexy. Kia karena akan bertemu dengan sang pacar. Sedangkan Icha untuk mencari pacar.

Terpopuler

Comments

Trisna

Trisna

memang kalau pertemanan masa Putih abu-abu itu agak alay,dewasa gimana gitu
tapi seru kalau se frekuensi

2024-07-04

1

Bu ning Bengkel

Bu ning Bengkel

itulah kehidupan remaja yg selalu bisa ceriah dan jidup bahagian karena basihpunyaremalan....lanjut....sih

2024-06-11

1

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

persahatan mereka seperti kepompong..

2024-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Pagi Yang Sial
2 Apa Lagi sih?
3 Kesal
4 Masalah Lagi
5 Rencana Kuno
6 Kecewa
7 Aki-Aki?
8 Dunia Sungguh Sempit
9 Ketahuan
10 Apa Maksudnya?
11 Sepupu?
12 Menguping
13 Calon Mantu
14 What?
15 Ternyata
16 OTW Malam-Malam
17 Play Boy Tengil
18 Alsava Nyasar
19 Hide In The Villa
20 Aman
21 Biasa Saja (Alsava)
22 Murid Baru
23 Alsava VS Ninda
24 Dipercepat
25 Kesal
26 No One Loves Me
27 Ini Sakit (Alsava)
28 Ragu
29 Besok?
30 Sedikit Lagi
31 Sah
32 Seperti Hidup Sendiri
33 Tidak Sengaja
34 Gerald Nyebelin
35 Pura-Pura Pingsan
36 Mulai Peduli
37 Getting Jealous
38 Chocolate
39 Ingkar Janji
40 Hak Sebagai Istri
41 Tegang
42 Lamunan Aneh Icha
43 Bukan Verrel Tetapi...
44 Main-Main
45 Rahasia Besar
46 Hampir Meledak
47 Drama Kamar Mandi
48 Drama Di Kantin
49 Badut Cantik
50 Tragedi Di Mobil
51 Alsava VS Anaya
52 Tantangan Menjebak
53 Something
54 First Kiss
55 Sorry (Gerald)
56 Kepergok?
57 Kagum
58 Menantang
59 Salah Paham?
60 Nenek Lampir 2
61 Untuk Yang Ke 2
62 Panik
63 Gagal
64 Pengkhianatan
65 Behind The Incident
66 Oh Ternyata
67 Mengintai
68 Masih Belum
69 Fakta Yang Terungkap
70 Lebih Dari Sakit
71 Terbalik
72 Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73 Siapa Dia?
74 Trik Ampuh
75 Alsa Pergi
76 Mendekati Selera Gerald
77 Annoyed Or Jealous
78 Kena Batunya
79 Sendiri
80 Salah Ambil
81 Semakin Dekat
82 Gemas Tapi...
83 Semakin Nekat
84 Like The Devil
85 Tidak Rela
86 Urusan Pribadi Yang Tertunda
87 Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88 Satu Kamar
89 Terang-Terangan
90 Bukan Gadis Lemah
91 Hampir Saja
92 When In The Villa
93 Semakin Panas Tetapi...
94 Semakin Menantang
95 Naughty Kiss
96 Bukan Tempat Yang Tepat
97 Tabrakan Maut
98 Tidak Tahu Tempat
99 Bitter Candy
100 Rapat Yang Menguntungkan
101 Marahnya Gerald
102 Sorry (Gerald)
103 Kabut Hitam
104 Pengakuan
105 Pengakuan Sebenarnya
106 Roda Kehidupan
107 Resah Tanpamu
108 Mau Apa?
109 Tense Moment
110 Teman Tapi Kompor
111 Lagi-Lagi Abim
112 Seblak Pedas Bikin Panas
113 I Am Fine (Alsava)
114 Masih Ada Kalian
115 Penyelamat
116 Ada Yang Disembunyikan
117 Ketemu Mantan
118 Ngambek Aneh
119 Penguntit Cinta
120 Salah Paham
121 Detektif Dadakan
122 Cemburu
123 Kesal Berujung Baper
124 Tidak Bisa Ditebak
125 Sedikit Titik Terang
126 Salah Paham Lagi?
127 Just Me And You
128 This Is Crazy
129 Masih Kalah Jauh
130 Marahan Baikan
131 Bikin Gagal Fokus
132 Dia Istriku (Gerald)
133 Dia Terbaik (Alsa)
134 Lampir VS Lampir
135 Ada Yang Disembunyikan
136 Manis Dalam Keadaan Apapun
137 Salah Masuk
138 Ini Saatnya
139 Antara Percaya Dan Tidak
140 Jeritan
141 Mantan Terjahat
142 Tindakan Aneh tapi...
143 Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144 Gelisah Untuk Nanti
145 Kejutan Dadakan
146 Our Night
147 Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148 High And Fell
149 Sederhana Tapi Berkesan
150 Perpisahan Manis
151 Pengumuman Season 2
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Pagi Yang Sial
2
Apa Lagi sih?
3
Kesal
4
Masalah Lagi
5
Rencana Kuno
6
Kecewa
7
Aki-Aki?
8
Dunia Sungguh Sempit
9
Ketahuan
10
Apa Maksudnya?
11
Sepupu?
12
Menguping
13
Calon Mantu
14
What?
15
Ternyata
16
OTW Malam-Malam
17
Play Boy Tengil
18
Alsava Nyasar
19
Hide In The Villa
20
Aman
21
Biasa Saja (Alsava)
22
Murid Baru
23
Alsava VS Ninda
24
Dipercepat
25
Kesal
26
No One Loves Me
27
Ini Sakit (Alsava)
28
Ragu
29
Besok?
30
Sedikit Lagi
31
Sah
32
Seperti Hidup Sendiri
33
Tidak Sengaja
34
Gerald Nyebelin
35
Pura-Pura Pingsan
36
Mulai Peduli
37
Getting Jealous
38
Chocolate
39
Ingkar Janji
40
Hak Sebagai Istri
41
Tegang
42
Lamunan Aneh Icha
43
Bukan Verrel Tetapi...
44
Main-Main
45
Rahasia Besar
46
Hampir Meledak
47
Drama Kamar Mandi
48
Drama Di Kantin
49
Badut Cantik
50
Tragedi Di Mobil
51
Alsava VS Anaya
52
Tantangan Menjebak
53
Something
54
First Kiss
55
Sorry (Gerald)
56
Kepergok?
57
Kagum
58
Menantang
59
Salah Paham?
60
Nenek Lampir 2
61
Untuk Yang Ke 2
62
Panik
63
Gagal
64
Pengkhianatan
65
Behind The Incident
66
Oh Ternyata
67
Mengintai
68
Masih Belum
69
Fakta Yang Terungkap
70
Lebih Dari Sakit
71
Terbalik
72
Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73
Siapa Dia?
74
Trik Ampuh
75
Alsa Pergi
76
Mendekati Selera Gerald
77
Annoyed Or Jealous
78
Kena Batunya
79
Sendiri
80
Salah Ambil
81
Semakin Dekat
82
Gemas Tapi...
83
Semakin Nekat
84
Like The Devil
85
Tidak Rela
86
Urusan Pribadi Yang Tertunda
87
Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88
Satu Kamar
89
Terang-Terangan
90
Bukan Gadis Lemah
91
Hampir Saja
92
When In The Villa
93
Semakin Panas Tetapi...
94
Semakin Menantang
95
Naughty Kiss
96
Bukan Tempat Yang Tepat
97
Tabrakan Maut
98
Tidak Tahu Tempat
99
Bitter Candy
100
Rapat Yang Menguntungkan
101
Marahnya Gerald
102
Sorry (Gerald)
103
Kabut Hitam
104
Pengakuan
105
Pengakuan Sebenarnya
106
Roda Kehidupan
107
Resah Tanpamu
108
Mau Apa?
109
Tense Moment
110
Teman Tapi Kompor
111
Lagi-Lagi Abim
112
Seblak Pedas Bikin Panas
113
I Am Fine (Alsava)
114
Masih Ada Kalian
115
Penyelamat
116
Ada Yang Disembunyikan
117
Ketemu Mantan
118
Ngambek Aneh
119
Penguntit Cinta
120
Salah Paham
121
Detektif Dadakan
122
Cemburu
123
Kesal Berujung Baper
124
Tidak Bisa Ditebak
125
Sedikit Titik Terang
126
Salah Paham Lagi?
127
Just Me And You
128
This Is Crazy
129
Masih Kalah Jauh
130
Marahan Baikan
131
Bikin Gagal Fokus
132
Dia Istriku (Gerald)
133
Dia Terbaik (Alsa)
134
Lampir VS Lampir
135
Ada Yang Disembunyikan
136
Manis Dalam Keadaan Apapun
137
Salah Masuk
138
Ini Saatnya
139
Antara Percaya Dan Tidak
140
Jeritan
141
Mantan Terjahat
142
Tindakan Aneh tapi...
143
Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144
Gelisah Untuk Nanti
145
Kejutan Dadakan
146
Our Night
147
Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148
High And Fell
149
Sederhana Tapi Berkesan
150
Perpisahan Manis
151
Pengumuman Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!