Masalah Lagi

Alsa berjalan menuju ke kelasnya lagi. Pikirannya semakin kalut setelah mendapat surat panggilan untuk orang tuanya. Bagaimana bisa orang tuanya datang sedangkan disaat pengambilan rapor saja pengasuhnya yang menggantikan kedua orang tuanya.

Sampai di kelas. Alsa langsung duduk lagi di kursinya. Lalu melirik kertas yang sudah diletakan di atas mejanya.

"Heh.. Nggak guna," ucap Alsa seraya melirik kertas tersebut dengan malas.

Tidak lama datanglah Icha dan Kia yang baru saja dari Kantin mengembalikan mangkok bakso tadi.

Mereka menatap Alsa yang terlihat tidak biasa. Alsa sedang ada masalah. Dan mereka yakin itu.

"Tuh anggota osis ngapain lo lagi Al?" tanya Kia seraya mendekat ke arah Alsa.

"Nggak ada." Jawab Alsa malas.

Lalu Icha mengambil kertas yang tadi diletakan oleh Alsa di atas mejanya.

"Ini kertas apaan?" tanya Icha penasaran.

Kia segera merebut kertas tersebut. Seketika matanya melotot melihat tulisan yang tertera.

"Serius ortu lo di suruh dateng ke sekolah?" tanya Kia yang dijawab Alsa dengan mengangkat kedua bahunya.

"Lo takut ya Al?" tanya Icha mulai khawatir.

Alsa menggeleng. "Lo berdua tahu kan gue kayak nggak punya orang tua," jawab Alsa membuat kedua sahabatnya langsung memeluknya.

"Lo tenang aja ada kita yang akan nyelesain ini masalah," jelas Kia yang diangguki oleh Icha.

"Thank guys kalian terbaik," ucap Alsa disela-sela pelukan mereka.

Di Kantin.

Gerald dan Abim sedang duduk seraya memakan pesanan mereka. Sedari tadi Gerald terus diam dengan pertanyaan Abim tentang dirinya yang meminta maaf kepada Ninda atas Alsa.

"Ral lo-" ucap Abim terhenti.

Gerald menatapnya dengan tatapan tajam. "Jangan bahas itu lagi, gue cuma kasihan Ninda karena tuh anak tidak mungkin mau untuk minta maaf sama dia," jelas Gerald membuat Abim mengangguk.

Memang benar apa yang dikatakan oleh Gerald. Gadis seperti Alsa tidak akan mungkin mau untuk meminta maaf. Terlebih mereka ini seperti air dan minyak yang tidak akan pernah mungkin bisa bersatu apa lagi akur.

Tanpa mereka sadari Ninda yang mendengar ucapan Gerald tadi tersenyum manis. Ninda berdiri di dekat pintu dan dengan jelas bisa mendengar apa yang tadi Gerald katakan.

"Lihat aja lo cewek kecantikan, kalau gue udah jadian sama Gerald gue bakal ngasih hukuman yang lebih buat lo," gumam Ninda dengan senyum liciknya.

Lalu Ninda melirik ke arah kakinya. Dia kembali tersenyum mengingat akal-akalannya ini bisa membuat Gerald simpati dengannya.

"Lain kali gue harus bikin yang lebih dari ini," gumamnya lagi lalu segera pergi dari tempat itu.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Sore ini ketiga gadis cantik masih setia nongkrong di nongka nongki cafe. Cafe dekat sekolah yang biasa buat kumpul Alsa dan kedua sahabatnya.

Alsa menatap luar. Dia masih malah untuk pulang ke rumah karena kedua orang tuanya belum pergi. Mami Alsa memang sudah memberitahu untuk berangkat jam 6. Dan Alsa ingin pulang setelah kedua orang tuanya berangkat.

Matanya menyipit saat melihat lelaki yang sangat dikenalinya. Tetapi juga sangat dia benci. Gerald terlihat sedanh bersama dengan seorang gadis didekat mobilnya. Tetapi seragam dari gadis itu jelas terlihat tidak sama dengan Gerald. Alsa yakin gadis itu ialah pacar Gerald, jika bukan pacar mungkin gebetan Gerald dari sekolah lain.

Alsa terus mengamati interaksi diantara mereka. Terlihat gadis itu sedang bertekuk lutut seperti sedang memohon.

Tetapi lagi-lagi Alsa dibuat terkejut dengan sikap Gerald yang meninggalkan gadis itu sendiri. Gerald masuk ke dalam mobilnya. Lalu pergi entah kemana Alsa sangatlah malas untuk memikirkannya. Dan memang bukan urusan Alsa juga.

"Dih sok kecakepan," gumam Alsa lirih.

"Al lo ngomong ama siapa?" tanya Kia.

Alsa menoleh ke arah Kia. Lalu menggeleng pelan.

"Cabut yuk ah," ajak Alsa tanpa menjawab apa yang Kiana tanyakan.

"Kebiasaan deh amnesia. Katanya mau nunggu bonyok lo pergi dulu," jawab Icha membuat Alsa tertawa.

"Rencana berubah. Yuk ah cabut," ajak Alsa lagi.

Icha dan Ninda saling pandang, lalu mengangguk menyetujui apa yang Alsa minta. Kalau Alsa yang minta sudah jelas mereka akan menurut dari pada saling adu mulut hanya untuk masalah kecil. Kebiasaan banget diantara mereka kalau lagi beda pendapat pasti pada tidak ada yang mau ngalah. Dan sekarang Icha dan Kiana lebih memilih untuk mengalah karena sifat keras kepala Alsa memang tidak bisa dikalahkan.

Mereka pergi dari cafe menggunakan mobil Alsa. Karena memang Kia dan Icha meninggalkan mobil mereka di parkiran sekolah. Dan itu sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka.

Sekitar setengah jam perjalanan. Sampailah mereka di rumah bercet putih dengan bangunan yang tinggi dan megah.

Terlihat mobil kedua orang tuanya yang masih terparkir. Alsa menatap dengan hembusan napas kasar.

"Mau pada nunggu di sini?" tanya Alsa membuat kedua sahabatnya menggeleng.

"Ikut deh Al, gue kebelet juga," jawa Icha cengengesan.

Mereka segera masuk kedalam. Dan benar saja kedua orang tua Alsa masih berada di rumah. Terlihat di lantai bawah beberapa koper yang mungkin sudah mereka sipakan selama perjalanan bisnis.

"Belum pada keluar Al," ucap Icha pelan.

"Lo nggak lihat mobil tante Eva tadi?" tanya Kia yang mendapat gelengan kepala dari Icha.

"Punya mata nggak guna," jawab Kia sadis. Dan sukses membuat Icha melotot tidak terima.

"Enak aja lo ngomong, perkedel jagung lo," jawab Icha tidak mau kalah.

"Mau ikut ke atas apa mau berantem di sini?" tanya Alsa melihat kedua sahabatnya yang ribut karena masalah kecil.

"Ikut dong, dikira kita bodyguard lo apa nunggu di sini, ogah gue," jawab Icha yang langsung ditarik oleh Kia karena Alsa sudah lebuh dulu berjalan ke arah tangga.

Sampai di pintu kamar. Terdengar suara dari kedua orang tuanya yang sama-sama sibuk mengobrol lewat sambungan telepon. Alsa yakin jika kedua orang tuanya sedang sibuk dengan rekan bisnis mereka.

"Ayo masuk," ucap Kia seraya mendorong tubuh Alsa agar cepat masuk dan tidak mendengarkan kesibukan kedua orang tuanya yang tidak ada waktu untuk dirinya.

Sampai di kamar Alsa. Icha langsung berlari ke kamar mandi. Berbeda debgan Kia yang sedang menemani Alsa duduk di tepi ranjangnya.

"Lo beneran nggak masu kasih tahu surat panggilan itu?" tanya Kiana menatap Alsa.

Alsa menggeleng. "Percumah aja Ki,"

Kiana mengangguk, lalu memeluk Alsa dari arah samping. "Gue sama Icha akan selalu ada di samping Lo apapun yang terjadi," jelas Kia membuat Alsa menoleh ke arah Kia.

"Thank, cuma kalian yang gue punya," jawab Alsa membalas pelukan Kiana.

Ceklek

Icha membuka pintu kamar mandi. Menatap kedua sahabatnya yang sedang berpelukan.

"Lha pada kenapa sih malah melow gue tinggalin?" tanya Alsa mendekat ke arah mereka.

Alsa menoleh ke arah Icha. Lalu menarik tangan Icha untuk ikut berpelukan dengan mereka.

Tidak lama terdengar suara pintu terbuka. Ketiga gadis cantik itu melepaskan pelukan mereka dengan pelan.

Terlihat Mami Eva dan Papi Dion menatap ke arah Alsa dengan tatapan yang susah diartikan.

Yuhuuu ini cerita ketiga ku ya gaes di sini, Like, Commen and Vote 😘

Terpopuler

Comments

Paksi Winata

Paksi Winata

hadehhhhh suka ny main playing viktim ya mb.tar karma lho!!!!!/Angry//Angry//Angry//Angry//Angry/

2025-01-14

1

Trisna

Trisna

pasti tentang perjodohan

2024-07-04

1

Bu ning Bengkel

Bu ning Bengkel

alsa harus kuat untuk kedua orang tua alsa pergi untuk mencari nafka buat anak nya juga biar g terlantar hidupnya nanti......lanjut....

2024-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pagi Yang Sial
2 Apa Lagi sih?
3 Kesal
4 Masalah Lagi
5 Rencana Kuno
6 Kecewa
7 Aki-Aki?
8 Dunia Sungguh Sempit
9 Ketahuan
10 Apa Maksudnya?
11 Sepupu?
12 Menguping
13 Calon Mantu
14 What?
15 Ternyata
16 OTW Malam-Malam
17 Play Boy Tengil
18 Alsava Nyasar
19 Hide In The Villa
20 Aman
21 Biasa Saja (Alsava)
22 Murid Baru
23 Alsava VS Ninda
24 Dipercepat
25 Kesal
26 No One Loves Me
27 Ini Sakit (Alsava)
28 Ragu
29 Besok?
30 Sedikit Lagi
31 Sah
32 Seperti Hidup Sendiri
33 Tidak Sengaja
34 Gerald Nyebelin
35 Pura-Pura Pingsan
36 Mulai Peduli
37 Getting Jealous
38 Chocolate
39 Ingkar Janji
40 Hak Sebagai Istri
41 Tegang
42 Lamunan Aneh Icha
43 Bukan Verrel Tetapi...
44 Main-Main
45 Rahasia Besar
46 Hampir Meledak
47 Drama Kamar Mandi
48 Drama Di Kantin
49 Badut Cantik
50 Tragedi Di Mobil
51 Alsava VS Anaya
52 Tantangan Menjebak
53 Something
54 First Kiss
55 Sorry (Gerald)
56 Kepergok?
57 Kagum
58 Menantang
59 Salah Paham?
60 Nenek Lampir 2
61 Untuk Yang Ke 2
62 Panik
63 Gagal
64 Pengkhianatan
65 Behind The Incident
66 Oh Ternyata
67 Mengintai
68 Masih Belum
69 Fakta Yang Terungkap
70 Lebih Dari Sakit
71 Terbalik
72 Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73 Siapa Dia?
74 Trik Ampuh
75 Alsa Pergi
76 Mendekati Selera Gerald
77 Annoyed Or Jealous
78 Kena Batunya
79 Sendiri
80 Salah Ambil
81 Semakin Dekat
82 Gemas Tapi...
83 Semakin Nekat
84 Like The Devil
85 Tidak Rela
86 Urusan Pribadi Yang Tertunda
87 Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88 Satu Kamar
89 Terang-Terangan
90 Bukan Gadis Lemah
91 Hampir Saja
92 When In The Villa
93 Semakin Panas Tetapi...
94 Semakin Menantang
95 Naughty Kiss
96 Bukan Tempat Yang Tepat
97 Tabrakan Maut
98 Tidak Tahu Tempat
99 Bitter Candy
100 Rapat Yang Menguntungkan
101 Marahnya Gerald
102 Sorry (Gerald)
103 Kabut Hitam
104 Pengakuan
105 Pengakuan Sebenarnya
106 Roda Kehidupan
107 Resah Tanpamu
108 Mau Apa?
109 Tense Moment
110 Teman Tapi Kompor
111 Lagi-Lagi Abim
112 Seblak Pedas Bikin Panas
113 I Am Fine (Alsava)
114 Masih Ada Kalian
115 Penyelamat
116 Ada Yang Disembunyikan
117 Ketemu Mantan
118 Ngambek Aneh
119 Penguntit Cinta
120 Salah Paham
121 Detektif Dadakan
122 Cemburu
123 Kesal Berujung Baper
124 Tidak Bisa Ditebak
125 Sedikit Titik Terang
126 Salah Paham Lagi?
127 Just Me And You
128 This Is Crazy
129 Masih Kalah Jauh
130 Marahan Baikan
131 Bikin Gagal Fokus
132 Dia Istriku (Gerald)
133 Dia Terbaik (Alsa)
134 Lampir VS Lampir
135 Ada Yang Disembunyikan
136 Manis Dalam Keadaan Apapun
137 Salah Masuk
138 Ini Saatnya
139 Antara Percaya Dan Tidak
140 Jeritan
141 Mantan Terjahat
142 Tindakan Aneh tapi...
143 Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144 Gelisah Untuk Nanti
145 Kejutan Dadakan
146 Our Night
147 Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148 High And Fell
149 Sederhana Tapi Berkesan
150 Perpisahan Manis
151 Pengumuman Season 2
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Pagi Yang Sial
2
Apa Lagi sih?
3
Kesal
4
Masalah Lagi
5
Rencana Kuno
6
Kecewa
7
Aki-Aki?
8
Dunia Sungguh Sempit
9
Ketahuan
10
Apa Maksudnya?
11
Sepupu?
12
Menguping
13
Calon Mantu
14
What?
15
Ternyata
16
OTW Malam-Malam
17
Play Boy Tengil
18
Alsava Nyasar
19
Hide In The Villa
20
Aman
21
Biasa Saja (Alsava)
22
Murid Baru
23
Alsava VS Ninda
24
Dipercepat
25
Kesal
26
No One Loves Me
27
Ini Sakit (Alsava)
28
Ragu
29
Besok?
30
Sedikit Lagi
31
Sah
32
Seperti Hidup Sendiri
33
Tidak Sengaja
34
Gerald Nyebelin
35
Pura-Pura Pingsan
36
Mulai Peduli
37
Getting Jealous
38
Chocolate
39
Ingkar Janji
40
Hak Sebagai Istri
41
Tegang
42
Lamunan Aneh Icha
43
Bukan Verrel Tetapi...
44
Main-Main
45
Rahasia Besar
46
Hampir Meledak
47
Drama Kamar Mandi
48
Drama Di Kantin
49
Badut Cantik
50
Tragedi Di Mobil
51
Alsava VS Anaya
52
Tantangan Menjebak
53
Something
54
First Kiss
55
Sorry (Gerald)
56
Kepergok?
57
Kagum
58
Menantang
59
Salah Paham?
60
Nenek Lampir 2
61
Untuk Yang Ke 2
62
Panik
63
Gagal
64
Pengkhianatan
65
Behind The Incident
66
Oh Ternyata
67
Mengintai
68
Masih Belum
69
Fakta Yang Terungkap
70
Lebih Dari Sakit
71
Terbalik
72
Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73
Siapa Dia?
74
Trik Ampuh
75
Alsa Pergi
76
Mendekati Selera Gerald
77
Annoyed Or Jealous
78
Kena Batunya
79
Sendiri
80
Salah Ambil
81
Semakin Dekat
82
Gemas Tapi...
83
Semakin Nekat
84
Like The Devil
85
Tidak Rela
86
Urusan Pribadi Yang Tertunda
87
Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88
Satu Kamar
89
Terang-Terangan
90
Bukan Gadis Lemah
91
Hampir Saja
92
When In The Villa
93
Semakin Panas Tetapi...
94
Semakin Menantang
95
Naughty Kiss
96
Bukan Tempat Yang Tepat
97
Tabrakan Maut
98
Tidak Tahu Tempat
99
Bitter Candy
100
Rapat Yang Menguntungkan
101
Marahnya Gerald
102
Sorry (Gerald)
103
Kabut Hitam
104
Pengakuan
105
Pengakuan Sebenarnya
106
Roda Kehidupan
107
Resah Tanpamu
108
Mau Apa?
109
Tense Moment
110
Teman Tapi Kompor
111
Lagi-Lagi Abim
112
Seblak Pedas Bikin Panas
113
I Am Fine (Alsava)
114
Masih Ada Kalian
115
Penyelamat
116
Ada Yang Disembunyikan
117
Ketemu Mantan
118
Ngambek Aneh
119
Penguntit Cinta
120
Salah Paham
121
Detektif Dadakan
122
Cemburu
123
Kesal Berujung Baper
124
Tidak Bisa Ditebak
125
Sedikit Titik Terang
126
Salah Paham Lagi?
127
Just Me And You
128
This Is Crazy
129
Masih Kalah Jauh
130
Marahan Baikan
131
Bikin Gagal Fokus
132
Dia Istriku (Gerald)
133
Dia Terbaik (Alsa)
134
Lampir VS Lampir
135
Ada Yang Disembunyikan
136
Manis Dalam Keadaan Apapun
137
Salah Masuk
138
Ini Saatnya
139
Antara Percaya Dan Tidak
140
Jeritan
141
Mantan Terjahat
142
Tindakan Aneh tapi...
143
Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144
Gelisah Untuk Nanti
145
Kejutan Dadakan
146
Our Night
147
Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148
High And Fell
149
Sederhana Tapi Berkesan
150
Perpisahan Manis
151
Pengumuman Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!