Kecewa

Gerald masuk kedalam mobilnya yang dia parkirkan tadi di kantor Ayahnya. Wajahnya mendongak dengan mata terpejam. Lalu mengacak rambutnya frustasi.

"Arrrgghhh!" kesal Gerald seraya memukul setir mobilnya.

Tanpa menunggu lama lagi. Gerald segera menjalankan mobilnya. Dia teringat dengan Anaya gadis cantik dan pintar yang sangat dikenalinya. Gerald dan Naya memang tidak satu sekolah. Tetapi tidak jarang mereka sering mengerjakan tugas bersama. Sebelum kejadian tadi dimana Naya mengungkapkan isi hatinya yang membuat Gerald terkejut dan langsung meninggalkannya.

Gerald ragu dengan perasaannya terhadap Naya, dia merasa nyama tetapi Gerald pikir perasan nyamannya hanya kedekatan mereka sebagai teman saja.

Di tempat lain. Alsa membaringkan tubuhnya di ranjang Kia. Dia masih enggan untuk berkata sejak kejadian tadi. Pertengkaran dengan kedua orang tuanya yang membuatnya jadi bad mood seketika. Apa lagi Papinya juga mengatakan tentang perjodohan.

Oh ayolah Alsa sejak dulu dibebaskan dalam segala apapun. Dan tiba-tiba kedua orang tuanya merencanakan untuk menjodohkannya? Apa mereka tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan rasa sayang terhadap anak? Setidaknya biarkan Alsa memilih sendiri untuk teman hidupnya. Jangan kedua orang tuanya yang biasanya tidak peduli dengannya tiba-tiba mengatur kehidupannya sekarang.

"Al mandi dulu geh sana," tunjuk Kia yang baru saja selesai dari kamar mandi.

Alsa tidak menjawab. Pikirannya saat ini benar-benar kacau.

"Alsava!!" teriak Kia yang kini membuat Alsa menoleh kearahnya.

"Paan?" tanya Alsa dengan malas.

"Mandi dulu, mau ke rumah Icha nggak?" tanya Kia membuat Alsa tanpa menjawab langsung berlenggang pergi ke kamar mandi. Tetapi baru saja Alsa masuk ke kamar mandi Kia. Alsa kembali keluar lagi.

"Ki," panggil Alsa membuat Kia yang sudah sibuk di meja riasnya menoleh.

"Apa?" tanya Kia seraya menatap Alsa.

"Bau, lo abis boker ya?" tanya Alsa seraya menutup hidungnya.

Kia terkikik, lalu mengangguk. "Gue mandi dulu baru pup Al," jawabnya seraya tertawa.

"Sialan lo, kebalik itu urutannya," jawab Alsa kembali masuk kedalam kamar mandi.

"Pakai urutan segala, kapan kebeletnya aja gue mah," jawab Kia yang sudah tidak dapat jawaban dari Alsa karena sudah masuk kedalam kamar mandi.

Alsa melepaskan seragam sekolah yang tadi masih dikenakan olehnya. Melihat pantulan dirinya yang sudah keadaan n*ked membuat Alsa menggeleng.

"Tidak! gue nggak mau dijodohin, gue masih mau menikmati masa remaja gue, gue belum melakukan hal gila dalam hiduo gue," gumamnya seraya menggeleng.

Tidak butuh waktu lama, Alsa sudah selesai dengan mandinya. Bahkan Kia yang sedang merias diri saja belum beranjak dari kursi singgah sananya.

"Cepet amat, biasanya lo paling lama," komentar Kia.

"Ngapain lama-lama, mandi sendiri juga," jawab Alsa sekenanya tapi membuat Kia langsung menghentikan aktifitasnya dan menoleh ke arah Alsa.

Kia menatap Alsa lekat, lalu sebuah senyuman muncul di wajah cantiknya.

"Al lo gimana sama Digo?" tanya Kia penasaran.

Kia penasaran karena ucapan Alsa tadi. Menurut Kia mereka sudah melakukan sesuatu yang mungkin saja hanya mereka berdua yang tahu.

Digo ialah pacar Alsa. Cowok populer di sekolahnya. Tetapi Alsa dan Digo memang tidak satu sekolah. Mereka bertemu ketika Alsa dan kedua sahabatnya iseng melihat pertandingan basket antar sekolah.

"Biasa aja," jawab Alsa sekenanya.

"Kalian udah...?" pertanyaan Kia menggantung. Tetapi kedua tangannya di peragakan seperti sedang berciuman.

Alsa menautkan kedua alisnya bingung. "Nangkep tikis maksud lo?" tanya Alsa membuat Kia menghela napasnya kesal lalu memajukan kedua bibirnya.

"Ciuman, udah berapa kali?" tanya Kia yang tidak mau basa-basi lagi.

Alsa tidak lagi menjawab. Membuat Kia semakin penasaran diantara Alsa dan Dige sudah melakukan apa saja.

"Alsa berapa kali? gue juga pengen dong sama Roni, tapi ya gitu dia ahli surga banget, setiap jalan yang diomongin masalah agama mulu," keluh Kia tentang pacarnya.

"Lo pengen punya pacar yang mau nyium lo?" tanya Alsa membuat Kia tersenyum malu-malu, lalu menganggukan kepalanya.

"Astaga Ki, dapat yang soleh malah pengen yang bejat, kalau lo pacaran karena pengen ciuman, noh preman pasar banyak, pasti langsung nyosor deh liat cewek cakep kayak lo gitu," jelas Alsa seraya terkikik.

Sedangka Kia memajukan kedua bibirnya. "Sembarangan lo!" kesal Kia membuat Alsa menggelengkan kepalanya seraya terkikik.

Sore berganti Malam. Alsa dan kedua sahabatnya sedang jalan di Mall. Tadi mereka sudah menjemput Icha yang memang memilih untuk pulang terlebih dahulu dan tidak ikut pulang ke rumah Kiana.

"Heran gue, ke sini buat nyegerin mata kok dari tadi yang lewat nggak ada yang bening sih," cletuk Icha seraya melihat-lihat orang-orang yang berlalu lalang di sekeliling.

"Bener, tahu gini gue ngapel ke rumah Roni," jawab Kia membuat Alsa dan Icha menoleh ke arahnya secara bersamaan.

"Kenapa?" tanya Icha dengan watadosnya.

"Yang ada itu cowok yang ngapel si cewek bukan cewek yang ngapel ke rumah cowok, malu-maluin gue aja lo," jelas Icha yang mendapat jempol dari Alsa tanpa menjawab.

"Biarin cinta kan harus diperjuangkan," jawab Kiana yang juga mendapat jempol dari Alsa.

Jawaban kedua sahabatnya memang benar semua, jadi Alsa memberikan dua jempolnya kepada kedua temannya.

"Plin-plan!!" ucap Kia dan Icha bersamaan di wajah Alsa.

Alsa hanya tertawa tanpa menanggapi. Sedari tadi ponselnya terus bertetar. Dan dia yakin itu dari kedua orang tuanya. Setengah jam lagi memang akan ada pertemuan keluarga yang katanya perjodohan itu.

Kia dan Icha menarik tangan Alsa untuk pergi ke caffe mall. Mengisi perut setelah jalan tanpa tujuan yang jelas itu memang perlu. Mereka hanya jalan dan mengobrol tetapi memang sangat menguras energy.

"Rame juga ya malam ini, padahal bukan malam minggu," komentar Icha melihat cafe mall yang cukup ramai dengan para pengunjung.

"Ramailah, malam minggu kan buat pacar dan sekarang malam jum'at buat selingkuhan," jawab Kia membuat mereka tertawa.

"Bisa aja lo perkedel jagung," cibir Icha membuat Kia melotot tidak terima.

Sedangkan Alsa sedari tadi lebih banyak diamnya. Sesekali hanya ikut tertawa dengan candaan yang dilontarkan oleh kedua sahabatnya. Pikirannya kacau karena Papinya terus saja menelponnya.

Alsa yakin Papinya saat ini sedang marah besar karena dia membiarkan sambungan teleponnya. Dan mungkin saja enggan untuk datang keacara yang menurut Alsa sangatlah kuno itu.

Ting

Bunyi pesan masuk di ponselnya. Alsa melihat nama yang tertera benar saja itu dari Papinya.

Papi

Alsa jangan bikin malu Papi sama Mami, cepat ke sini sekarang!!

Alsa menghela napasnya. Merasa seperti boneka kedua orang tuanya sekarang. Tetapi Alsa membiarkan saja pesan dari kedua orang tuanya. Dia tidak aka menanggapinya dan tidak akan datang.

Ting

Kembali ponselnya bunyi untuk pesan masuk. Lagi-lagi Alsa harus menahan sabar dan membukanya. Kini Maminya yang mengirim pesan untuknya.

Mami

Al, tolong demi Mami, turuti saja dulu apa kata Papimu. Besok kita akan datang ke kesekolah sebelum pergi.

Sekali lagi Alsa harus benar-benar menahan sabar. Merasa seperti boneka kedua orang tuanya. Selama ini tidak diperdulikan lalu tiba-tiba mengatur kehidupannya begitu saja.

"Gue cabtu duluan," ucap Alsa membuat kedua sahabatnya menatap bingung.

"Kenapa? belum juga datang tuh pesenan," jawab Icha.

"Nggak jadi nginep di rumah gue apa gimana sih Al?" tanya Kia yang juga sama bingungnya dengan Kiana.

"Besok aja nginepnya, gue ada perlu mendadak," jawab Alsa seraya menaruh ponselnya kedalam tas.

"Lo mau gue anter apa gimana?" tanya Kia lagi.

"Nggak usah pakai taxi aja, mobil gue biar lo yang bawa, besok jemput gue aja ya? duluan guys," pamit Alsa seraya berjalan meninggalkan mereka.

"Hati-hati Al!!" teria kedua sahabatnya yang mendapat acungan jempol dari Alsava.

Alsava sampai di luar mall. Dia segera mencari taxi terdekat. Tanpa disengaja matanya menangkap seseorang yang sangat dia kenali sedang bersama dengan seorang wanita. Alsa melihat sendiri mereka keluar dari satu mobil.

"Dasar basta*d!" gumam Alsa lalu segera masuk kedalam taxi yang sudah berada di depannya.

Dengan perasaan marah bercampur kecewa, Alsa terus menatap laki-laki itu yang kini sedang jalan bersama dengan wanita yang tidak dikenalinya memasuki mall.

Terpopuler

Comments

Lilis Hurumbini

Lilis Hurumbini

Udah yang ke 4x aku baca, sebentar aku udah hapus aplikasi noveltoon. Tetapi, beberapa hari lalu sama kisah Alsa, jadi aku instal ulang lagi😅😅

2025-02-20

0

Novi Erwina

Novi Erwina

udh 3x baca ini gx bosan", sesuka itu sama karakter n feel ceritanya dapat..🥰

2025-02-15

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Bagus dong.... pertahanin... buat calon suami.

2024-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pagi Yang Sial
2 Apa Lagi sih?
3 Kesal
4 Masalah Lagi
5 Rencana Kuno
6 Kecewa
7 Aki-Aki?
8 Dunia Sungguh Sempit
9 Ketahuan
10 Apa Maksudnya?
11 Sepupu?
12 Menguping
13 Calon Mantu
14 What?
15 Ternyata
16 OTW Malam-Malam
17 Play Boy Tengil
18 Alsava Nyasar
19 Hide In The Villa
20 Aman
21 Biasa Saja (Alsava)
22 Murid Baru
23 Alsava VS Ninda
24 Dipercepat
25 Kesal
26 No One Loves Me
27 Ini Sakit (Alsava)
28 Ragu
29 Besok?
30 Sedikit Lagi
31 Sah
32 Seperti Hidup Sendiri
33 Tidak Sengaja
34 Gerald Nyebelin
35 Pura-Pura Pingsan
36 Mulai Peduli
37 Getting Jealous
38 Chocolate
39 Ingkar Janji
40 Hak Sebagai Istri
41 Tegang
42 Lamunan Aneh Icha
43 Bukan Verrel Tetapi...
44 Main-Main
45 Rahasia Besar
46 Hampir Meledak
47 Drama Kamar Mandi
48 Drama Di Kantin
49 Badut Cantik
50 Tragedi Di Mobil
51 Alsava VS Anaya
52 Tantangan Menjebak
53 Something
54 First Kiss
55 Sorry (Gerald)
56 Kepergok?
57 Kagum
58 Menantang
59 Salah Paham?
60 Nenek Lampir 2
61 Untuk Yang Ke 2
62 Panik
63 Gagal
64 Pengkhianatan
65 Behind The Incident
66 Oh Ternyata
67 Mengintai
68 Masih Belum
69 Fakta Yang Terungkap
70 Lebih Dari Sakit
71 Terbalik
72 Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73 Siapa Dia?
74 Trik Ampuh
75 Alsa Pergi
76 Mendekati Selera Gerald
77 Annoyed Or Jealous
78 Kena Batunya
79 Sendiri
80 Salah Ambil
81 Semakin Dekat
82 Gemas Tapi...
83 Semakin Nekat
84 Like The Devil
85 Tidak Rela
86 Urusan Pribadi Yang Tertunda
87 Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88 Satu Kamar
89 Terang-Terangan
90 Bukan Gadis Lemah
91 Hampir Saja
92 When In The Villa
93 Semakin Panas Tetapi...
94 Semakin Menantang
95 Naughty Kiss
96 Bukan Tempat Yang Tepat
97 Tabrakan Maut
98 Tidak Tahu Tempat
99 Bitter Candy
100 Rapat Yang Menguntungkan
101 Marahnya Gerald
102 Sorry (Gerald)
103 Kabut Hitam
104 Pengakuan
105 Pengakuan Sebenarnya
106 Roda Kehidupan
107 Resah Tanpamu
108 Mau Apa?
109 Tense Moment
110 Teman Tapi Kompor
111 Lagi-Lagi Abim
112 Seblak Pedas Bikin Panas
113 I Am Fine (Alsava)
114 Masih Ada Kalian
115 Penyelamat
116 Ada Yang Disembunyikan
117 Ketemu Mantan
118 Ngambek Aneh
119 Penguntit Cinta
120 Salah Paham
121 Detektif Dadakan
122 Cemburu
123 Kesal Berujung Baper
124 Tidak Bisa Ditebak
125 Sedikit Titik Terang
126 Salah Paham Lagi?
127 Just Me And You
128 This Is Crazy
129 Masih Kalah Jauh
130 Marahan Baikan
131 Bikin Gagal Fokus
132 Dia Istriku (Gerald)
133 Dia Terbaik (Alsa)
134 Lampir VS Lampir
135 Ada Yang Disembunyikan
136 Manis Dalam Keadaan Apapun
137 Salah Masuk
138 Ini Saatnya
139 Antara Percaya Dan Tidak
140 Jeritan
141 Mantan Terjahat
142 Tindakan Aneh tapi...
143 Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144 Gelisah Untuk Nanti
145 Kejutan Dadakan
146 Our Night
147 Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148 High And Fell
149 Sederhana Tapi Berkesan
150 Perpisahan Manis
151 Pengumuman Season 2
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Pagi Yang Sial
2
Apa Lagi sih?
3
Kesal
4
Masalah Lagi
5
Rencana Kuno
6
Kecewa
7
Aki-Aki?
8
Dunia Sungguh Sempit
9
Ketahuan
10
Apa Maksudnya?
11
Sepupu?
12
Menguping
13
Calon Mantu
14
What?
15
Ternyata
16
OTW Malam-Malam
17
Play Boy Tengil
18
Alsava Nyasar
19
Hide In The Villa
20
Aman
21
Biasa Saja (Alsava)
22
Murid Baru
23
Alsava VS Ninda
24
Dipercepat
25
Kesal
26
No One Loves Me
27
Ini Sakit (Alsava)
28
Ragu
29
Besok?
30
Sedikit Lagi
31
Sah
32
Seperti Hidup Sendiri
33
Tidak Sengaja
34
Gerald Nyebelin
35
Pura-Pura Pingsan
36
Mulai Peduli
37
Getting Jealous
38
Chocolate
39
Ingkar Janji
40
Hak Sebagai Istri
41
Tegang
42
Lamunan Aneh Icha
43
Bukan Verrel Tetapi...
44
Main-Main
45
Rahasia Besar
46
Hampir Meledak
47
Drama Kamar Mandi
48
Drama Di Kantin
49
Badut Cantik
50
Tragedi Di Mobil
51
Alsava VS Anaya
52
Tantangan Menjebak
53
Something
54
First Kiss
55
Sorry (Gerald)
56
Kepergok?
57
Kagum
58
Menantang
59
Salah Paham?
60
Nenek Lampir 2
61
Untuk Yang Ke 2
62
Panik
63
Gagal
64
Pengkhianatan
65
Behind The Incident
66
Oh Ternyata
67
Mengintai
68
Masih Belum
69
Fakta Yang Terungkap
70
Lebih Dari Sakit
71
Terbalik
72
Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73
Siapa Dia?
74
Trik Ampuh
75
Alsa Pergi
76
Mendekati Selera Gerald
77
Annoyed Or Jealous
78
Kena Batunya
79
Sendiri
80
Salah Ambil
81
Semakin Dekat
82
Gemas Tapi...
83
Semakin Nekat
84
Like The Devil
85
Tidak Rela
86
Urusan Pribadi Yang Tertunda
87
Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88
Satu Kamar
89
Terang-Terangan
90
Bukan Gadis Lemah
91
Hampir Saja
92
When In The Villa
93
Semakin Panas Tetapi...
94
Semakin Menantang
95
Naughty Kiss
96
Bukan Tempat Yang Tepat
97
Tabrakan Maut
98
Tidak Tahu Tempat
99
Bitter Candy
100
Rapat Yang Menguntungkan
101
Marahnya Gerald
102
Sorry (Gerald)
103
Kabut Hitam
104
Pengakuan
105
Pengakuan Sebenarnya
106
Roda Kehidupan
107
Resah Tanpamu
108
Mau Apa?
109
Tense Moment
110
Teman Tapi Kompor
111
Lagi-Lagi Abim
112
Seblak Pedas Bikin Panas
113
I Am Fine (Alsava)
114
Masih Ada Kalian
115
Penyelamat
116
Ada Yang Disembunyikan
117
Ketemu Mantan
118
Ngambek Aneh
119
Penguntit Cinta
120
Salah Paham
121
Detektif Dadakan
122
Cemburu
123
Kesal Berujung Baper
124
Tidak Bisa Ditebak
125
Sedikit Titik Terang
126
Salah Paham Lagi?
127
Just Me And You
128
This Is Crazy
129
Masih Kalah Jauh
130
Marahan Baikan
131
Bikin Gagal Fokus
132
Dia Istriku (Gerald)
133
Dia Terbaik (Alsa)
134
Lampir VS Lampir
135
Ada Yang Disembunyikan
136
Manis Dalam Keadaan Apapun
137
Salah Masuk
138
Ini Saatnya
139
Antara Percaya Dan Tidak
140
Jeritan
141
Mantan Terjahat
142
Tindakan Aneh tapi...
143
Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144
Gelisah Untuk Nanti
145
Kejutan Dadakan
146
Our Night
147
Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148
High And Fell
149
Sederhana Tapi Berkesan
150
Perpisahan Manis
151
Pengumuman Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!