Kesal

Alsa tidak menurut apa yang dikatakan oleh Gerald barusan. Bahkan sekarang Alsa duduk seraya bersikedap dada. Menatap Gerald dengan tatapan malas.

"Alsa lo denger nggak sih?" tanya Abim yang juga ikut bersama dengan Gerald dan Verrel.

Mereka satu geng, tetapi hanya Verrel yang tidak ikut anggota osis dia kapten tim basket di sekolah.

"Apa lagi sih? gue udah bersihin toilet tadi!" jawab Alsa dengan nada kesal.

Jelas Alsa kesal disaat moodnya sedang tidak baik seperti ini. Para anggota osis kembali datang mengganggunya. Padahal Alsa sudah mengerjakan hukuman yang tadi diberikan kepadanya.

"Nggak ada penolakan ke ruang osis sekarang." Ucap Gerald datar lalu pergi begitu saja. Diikuti oleh kedua temannya yang setia membuntutinya.

Setelah kepergian Gerald dan gengnya. Icha dan Kia langsung mencondongkan kepalanya. Mereka penasaran dengan para anggota osis yang menyuruh Alsa datang ke ruangannya.

"Lo cari masalah lagi pas kita ke kantin?" tanya Icha membuat Alsa langsung memukul pelan kening Icha.

"Auw... Sakit bege!" kesal Icha tidak terima.

"Mereka tuh cuma caper sama gue. Tahulah gue kan cantik." Jawab Alsa songong. Dan sukses membuat Icha menggelengkan kepalanya dengan kesombongan Alsa. Tetapi memang benar sih apa yang Alsa katakan. Alsa memang cantik dan bahkan menjadi bunga di sekolahnya. Hanya saja kelakuannya yang sering membuat masalah membuatnya juga banyak yang tidak menyukainya. Terutama para siswi-siswi di sekolahnya.

Menurut mereka Alsa membuat masalah di sekolahnya karena ingin terus mendapat perhatian dari para anggota osis. Terutama Geral yang memang menjadi idola bagi mereka semua.

"Gue nyamperin anggota alay dulu deh," pamit Alsa yang sudah berdiri dari duduknya.

"Al!" panggil Kiana.

"Apa?" tanya Alsa yang membalikan badannya.

"Nggak sekalian ini?" tanya Kia seraya menunjukan beberapa mangkok kosong bekas makan mereka tadi.

"Sorry gue buru-buru." Jawab Alsa yang langsung kabur agar tidak diperintah oleh kedua sahabatnya.

Icha dan Kiana saling pandang. "Kampret tuh anak." Ucap mereka secara bersamaan.

Alsa memasuki ruang osis. Dimana di sana sudah berkumpul semua anggota osis termasuk Ninda yang sedang menatapnya kesal.

Sekali lagi Alsa harus berurusan dengan para anggota yang menurutnya alay ini. Jujur saja dia sangatlah malas. Tetapi menurutnya mereka selalu mencari gara-gara dengan kesalahannya yang masih wajar.

"Duduk!" perintah Gerald dengan nada suara datar.

Alsa tidak menjawab. Tetapi dia menuruti apa yang Gerald perintah. Alsa duduk di depan Gerald.

"Kenapa lagi?" tanya Alsa yang memang sudah jenuh berada di ruangan mereka.

"Minta maaf sama Ninda." Suruh Gerald membuat Alsa membelalakan matanya.

"Lo gila!" sentak Alsa tidak terima dengan perintah Gerald. Dia kembali berdiri dari duduknya.

Sedangkan Ninda kini tampak tersenyum mengejek Alsa. Salah sendiri tadi Alsa menginjak kakinya. Dan itu jelas digunakan oleh Ninda untuk membuat Alsa malu di depannya.

"Siapa suruh lo berdiri? duduk!" tegas Gerald lagi.

Sebenarnya Gerald juga sangat pusing berurusan dengan gadis di depannya. Yang selalu berani dengan dirinya dan semua anggota osis bawahannya.

"Heh lo drama apa lagi sih nenek lampir?" tanya Alsa menatap tajam ke arah Ninda.

"Lo lihat aja kaki gue." Jawab Ninda tanpa menatap Alsa yang kini sedang memanas karena ulahnya.

Ninda menunjukan kakinya yang terlihat merah dan bengkak. Sontak saja Alsa terkejut melihat kaki Ninda yang lebih mirip seperri kaki gajah sekarang.

Tidak mungkin itu karena ulahnya yang tadi. Alsa yakin sakit di kaki Ninda sekarang karena ulahnya sendiri untuk memalukan Alsa di depan semua teman-temannya itu.

"Lo lebay deh, gue cuma injak kaki lo dikit malah lo tambahin pukul pakai kayu." Alsa berucap dengan nada menyindir Ninda.

Ninda tidak terima. Dia berdiri dari kusrinya dan berniat untuk menghampiri Alsa. Tetapi nyeri pada kakinya membuatnya mengurungkan niatnya.

"Auw." Pekik Ninda membuat Alsa semakin malas dengan drama yang cewek di depannya ini lakukan.

"Drama aja terus!" sindir Alsa lagi.

Semua anggota osis memperhatikan pertengkaran diantara mereka. Sudah hal yang biasa memang tontonan seperti ini mereka lihat. Dan para anggota osis itu akan membiarkan selagi mereka tidak saling pukul atau tarik-menarik rambut seperti biasanya.

"Nin lo diam dulu biar Gerald yang mutusin kasus ini." Jelas Abim seraya menatap Ninda.

Lalu menatap Gerald yang masih diam seperti memikirkan sesuatu untuk kasus Alsa saat ini. Alsa sudah sering membuat masalah. Bahkan catatannya penuh dengan namanya.

Lalu Gerald mengetik sesuatu didalam komputernya. Semua masih menatap Gerald dengan serius. Sepertinya Gerald akan memberi hukuman yang setimpal untuk Alsa.

"Lama banget sih? gue keluar deh." Ucap Alsa berniat untuk keluar dari ruang osis.

"Ini." Ucap Gerald seraya berdiri dan memberikan selembar kertas kepada Alsa.

Alsa menatap Gerald horor. "Ini apa?" tanya Alsa tidak mengerti dengan maksud Gerald.

Jelas Alsa tidak mengerti jika tiba-tiba saja Gerald memberikannya sebuah kertas. Sedangkan dirinya katanya dinyatakan bersalah.

"Besok orang tua lo harus datang ke sini." Ucap Gerald tanpa ekspresi dan dengan muka datarnya.

Alsa membeku mendengar penuturan Gerald. Bukan karena takut kedua orang tuanya akan ke sekolahnya. Tetapi karena kedua orang tuanya yang terus sibuk dengan bisnis mereka tanpa memeprdulikan Alsa. Selama ini kebutuhan materi Alsa tercukupi dan bahkan berlebih. Tetapi tidak dengan kasih sayang yang seharusnya di berikan oleh orang tuanya kepadanya.

"gue usahain. Tapi nggak janji!" jawab Alsa dengan nada suara berbeda.

Hatinya tercabik setiap kali mendengar kata orang tua. Tetapi Alsa selalu menutupinya di depan semuanya.

"Harus dateng. Ini buka hanya keputusanku tetapi dari Guru BK dan juga Pak kepsek." Jelas Gerald membuat Alsa menatap Gerald tajam.

Alsa yakin Gerald sudah mengadukan perbuatannya kepada guru BK dan juga Pak kepsek. Bahkan mungkin dilebihkan oleh Gerald. Sampai membuat surat panggilan untuk kedua orang tuanya.

"Terserah." Jawab Alsa seraya mengambil kertas yang berada di meja Gerald. Lalu keluar tanpa seraya membanting pintu ruangan osis.

Jelas saja semua terkejut dengan perbuatan beraninya itu. Baru saja diberi hukuman dan Alsa kembali melakukan kesalahan lagi. Berbuat tidak sopan di ruangan osis juga termasuk kesalahan.

"Alsa lo belum minta maaf ke gue!" teriak Ninda melihat kepergian Alsa begitu saja.

Ninda kesal karena lagi-lagi rencananya untuk mempermalukan Alsa di depa para anggota osis terutama Gerald gagal lagi. Tetapi sedetik kemudian dia tersenyum mengingat keputusan yang Gerald ambil untuk memanggil orang tua Alsa ke sekolah sangatlah tepat. Setidaknya gadis yang dibencinya itu mendapat catatan hitam.

"Gue mewakili Alsa minta maaf ke lo." Ucap Gerald lalu pergi dari ruangannya.

Semua anggota osis yang berada di sana ternganga dengan penuturan Gerald. Apa lagi Ninda. Dia mematung seketika mengingat ucapan Gerald yang meminta maaf kepadanya mewakili Alsa.

"A-apa ini?" gumamnya masih tidak percaya.

"Ral tungguin gue!" teriak Abim seraya berlari untuk mengejar Gerald yang sudah lebih dulu pergi.

Budayakan Like dan koment ya kalau mau cerita ini berlanjut 😉

Terpopuler

Comments

Nurma🥀

Nurma🥀

seruuu nihh

2024-12-28

0

teamousse

teamousse

penasaran

2024-12-06

1

Sweet Girl

Sweet Girl

Aslinya si Gerald syuka sama Alsa.

2024-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pagi Yang Sial
2 Apa Lagi sih?
3 Kesal
4 Masalah Lagi
5 Rencana Kuno
6 Kecewa
7 Aki-Aki?
8 Dunia Sungguh Sempit
9 Ketahuan
10 Apa Maksudnya?
11 Sepupu?
12 Menguping
13 Calon Mantu
14 What?
15 Ternyata
16 OTW Malam-Malam
17 Play Boy Tengil
18 Alsava Nyasar
19 Hide In The Villa
20 Aman
21 Biasa Saja (Alsava)
22 Murid Baru
23 Alsava VS Ninda
24 Dipercepat
25 Kesal
26 No One Loves Me
27 Ini Sakit (Alsava)
28 Ragu
29 Besok?
30 Sedikit Lagi
31 Sah
32 Seperti Hidup Sendiri
33 Tidak Sengaja
34 Gerald Nyebelin
35 Pura-Pura Pingsan
36 Mulai Peduli
37 Getting Jealous
38 Chocolate
39 Ingkar Janji
40 Hak Sebagai Istri
41 Tegang
42 Lamunan Aneh Icha
43 Bukan Verrel Tetapi...
44 Main-Main
45 Rahasia Besar
46 Hampir Meledak
47 Drama Kamar Mandi
48 Drama Di Kantin
49 Badut Cantik
50 Tragedi Di Mobil
51 Alsava VS Anaya
52 Tantangan Menjebak
53 Something
54 First Kiss
55 Sorry (Gerald)
56 Kepergok?
57 Kagum
58 Menantang
59 Salah Paham?
60 Nenek Lampir 2
61 Untuk Yang Ke 2
62 Panik
63 Gagal
64 Pengkhianatan
65 Behind The Incident
66 Oh Ternyata
67 Mengintai
68 Masih Belum
69 Fakta Yang Terungkap
70 Lebih Dari Sakit
71 Terbalik
72 Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73 Siapa Dia?
74 Trik Ampuh
75 Alsa Pergi
76 Mendekati Selera Gerald
77 Annoyed Or Jealous
78 Kena Batunya
79 Sendiri
80 Salah Ambil
81 Semakin Dekat
82 Gemas Tapi...
83 Semakin Nekat
84 Like The Devil
85 Tidak Rela
86 Urusan Pribadi Yang Tertunda
87 Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88 Satu Kamar
89 Terang-Terangan
90 Bukan Gadis Lemah
91 Hampir Saja
92 When In The Villa
93 Semakin Panas Tetapi...
94 Semakin Menantang
95 Naughty Kiss
96 Bukan Tempat Yang Tepat
97 Tabrakan Maut
98 Tidak Tahu Tempat
99 Bitter Candy
100 Rapat Yang Menguntungkan
101 Marahnya Gerald
102 Sorry (Gerald)
103 Kabut Hitam
104 Pengakuan
105 Pengakuan Sebenarnya
106 Roda Kehidupan
107 Resah Tanpamu
108 Mau Apa?
109 Tense Moment
110 Teman Tapi Kompor
111 Lagi-Lagi Abim
112 Seblak Pedas Bikin Panas
113 I Am Fine (Alsava)
114 Masih Ada Kalian
115 Penyelamat
116 Ada Yang Disembunyikan
117 Ketemu Mantan
118 Ngambek Aneh
119 Penguntit Cinta
120 Salah Paham
121 Detektif Dadakan
122 Cemburu
123 Kesal Berujung Baper
124 Tidak Bisa Ditebak
125 Sedikit Titik Terang
126 Salah Paham Lagi?
127 Just Me And You
128 This Is Crazy
129 Masih Kalah Jauh
130 Marahan Baikan
131 Bikin Gagal Fokus
132 Dia Istriku (Gerald)
133 Dia Terbaik (Alsa)
134 Lampir VS Lampir
135 Ada Yang Disembunyikan
136 Manis Dalam Keadaan Apapun
137 Salah Masuk
138 Ini Saatnya
139 Antara Percaya Dan Tidak
140 Jeritan
141 Mantan Terjahat
142 Tindakan Aneh tapi...
143 Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144 Gelisah Untuk Nanti
145 Kejutan Dadakan
146 Our Night
147 Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148 High And Fell
149 Sederhana Tapi Berkesan
150 Perpisahan Manis
151 Pengumuman Season 2
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Pagi Yang Sial
2
Apa Lagi sih?
3
Kesal
4
Masalah Lagi
5
Rencana Kuno
6
Kecewa
7
Aki-Aki?
8
Dunia Sungguh Sempit
9
Ketahuan
10
Apa Maksudnya?
11
Sepupu?
12
Menguping
13
Calon Mantu
14
What?
15
Ternyata
16
OTW Malam-Malam
17
Play Boy Tengil
18
Alsava Nyasar
19
Hide In The Villa
20
Aman
21
Biasa Saja (Alsava)
22
Murid Baru
23
Alsava VS Ninda
24
Dipercepat
25
Kesal
26
No One Loves Me
27
Ini Sakit (Alsava)
28
Ragu
29
Besok?
30
Sedikit Lagi
31
Sah
32
Seperti Hidup Sendiri
33
Tidak Sengaja
34
Gerald Nyebelin
35
Pura-Pura Pingsan
36
Mulai Peduli
37
Getting Jealous
38
Chocolate
39
Ingkar Janji
40
Hak Sebagai Istri
41
Tegang
42
Lamunan Aneh Icha
43
Bukan Verrel Tetapi...
44
Main-Main
45
Rahasia Besar
46
Hampir Meledak
47
Drama Kamar Mandi
48
Drama Di Kantin
49
Badut Cantik
50
Tragedi Di Mobil
51
Alsava VS Anaya
52
Tantangan Menjebak
53
Something
54
First Kiss
55
Sorry (Gerald)
56
Kepergok?
57
Kagum
58
Menantang
59
Salah Paham?
60
Nenek Lampir 2
61
Untuk Yang Ke 2
62
Panik
63
Gagal
64
Pengkhianatan
65
Behind The Incident
66
Oh Ternyata
67
Mengintai
68
Masih Belum
69
Fakta Yang Terungkap
70
Lebih Dari Sakit
71
Terbalik
72
Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73
Siapa Dia?
74
Trik Ampuh
75
Alsa Pergi
76
Mendekati Selera Gerald
77
Annoyed Or Jealous
78
Kena Batunya
79
Sendiri
80
Salah Ambil
81
Semakin Dekat
82
Gemas Tapi...
83
Semakin Nekat
84
Like The Devil
85
Tidak Rela
86
Urusan Pribadi Yang Tertunda
87
Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88
Satu Kamar
89
Terang-Terangan
90
Bukan Gadis Lemah
91
Hampir Saja
92
When In The Villa
93
Semakin Panas Tetapi...
94
Semakin Menantang
95
Naughty Kiss
96
Bukan Tempat Yang Tepat
97
Tabrakan Maut
98
Tidak Tahu Tempat
99
Bitter Candy
100
Rapat Yang Menguntungkan
101
Marahnya Gerald
102
Sorry (Gerald)
103
Kabut Hitam
104
Pengakuan
105
Pengakuan Sebenarnya
106
Roda Kehidupan
107
Resah Tanpamu
108
Mau Apa?
109
Tense Moment
110
Teman Tapi Kompor
111
Lagi-Lagi Abim
112
Seblak Pedas Bikin Panas
113
I Am Fine (Alsava)
114
Masih Ada Kalian
115
Penyelamat
116
Ada Yang Disembunyikan
117
Ketemu Mantan
118
Ngambek Aneh
119
Penguntit Cinta
120
Salah Paham
121
Detektif Dadakan
122
Cemburu
123
Kesal Berujung Baper
124
Tidak Bisa Ditebak
125
Sedikit Titik Terang
126
Salah Paham Lagi?
127
Just Me And You
128
This Is Crazy
129
Masih Kalah Jauh
130
Marahan Baikan
131
Bikin Gagal Fokus
132
Dia Istriku (Gerald)
133
Dia Terbaik (Alsa)
134
Lampir VS Lampir
135
Ada Yang Disembunyikan
136
Manis Dalam Keadaan Apapun
137
Salah Masuk
138
Ini Saatnya
139
Antara Percaya Dan Tidak
140
Jeritan
141
Mantan Terjahat
142
Tindakan Aneh tapi...
143
Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144
Gelisah Untuk Nanti
145
Kejutan Dadakan
146
Our Night
147
Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148
High And Fell
149
Sederhana Tapi Berkesan
150
Perpisahan Manis
151
Pengumuman Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!