Ternyata

Alsava segera bangkit untuk duduk. Begitu juga dengan Gerald. Mereka sama-sama terkejut dengan pertemuan konyol di kamar Gerald.

"Lo!" tunjuk mereka secara bersamaan.

Alsa membungan napasnya dengan kasar ke lain arah. Begitu juga dengan Gerald yang juga membuang napasnya kasar ke lain arah. Mereka sama-sama terkejut dan juga kesal. Dan ini karena pertemuan tidak sengaja mereka tadi.

"Lo ngapain?" tanya Alsava ketus.

Gerald tersenyum miring mendengar pertanyaan bo*oh Alsava. "Gue yang harusnya tanya. Lo ngapain di kamar gue?" tanya Gerald menatap Alsa tajam.

Ah.. Shit. Alsa lupa jika dirinya sedang berada di kamae cowok resek dan alay itu. Jelas saja mau bagaimanapun Alsava marah yang ada dia yang salah dan dia juga yang pastinya akan dipojokan.

Alsa memilih untuk turun dari ranjang Gerald. Lalu berniat untuk keluar kamar. Tetapi sangat disayangkan Gerald sudah lebih dulu menarik seragamnya.

"Gerald!! lepasin!" teriak Alsa kesal.

Alsa menoleh ke arah Gerald yang sedang menatapnya dengan tatapan yang susah diartikan. Kedua tangannya bersikedap di dada. Seakan sedang menantang Alsa sekarang.

"Apa?" tanya Alsa jutek.

"Lo beresin kamar gue gih, ganti tuh sprei, gue nggak mau tidur di sprei bekas orang lain apa lagi-" kalimat Gerald menggantung. Dia menatap Alsa dari bawah sampai dengan ujung kepala.

Alsa menatap Gerald risih. Enak saja mata Gerald berani menatapnya seperti tadi.

"Lo jangan kurang ajar ya sama gue!" tunjuk Alsa kesal. Bahkan kedua tangannya sudah menutupi kedua dadanya. Alsa tadi memang sengaja melepas almamaternya ketika akan istirahat di ranjang kamar Gerald.

Gerald tersenyum miring. "Nggak usah GR, gue nggak nafsu cewek bar-bar kayak lo," jawab Gerald lalu pergi meninggalkan Alsava.

Alsa berdiam diri di tempatnya. Tangannya mengepal dengan kuat. "Hiiichh... Gerald sialan lo!!" geram Alsa dengan kesal.

Alsa menatap ke ranjang kamar Gerald yang memang sedikit berantakan karena dirinya. Lalu mendengus kesal.

"Ogah banget gue disuruh ganti tuh sprei, dikira gue pembokatnya apa," jawab Alsa dan berniat untuk keluar dari kamar Gerald. Tetapi Bunda Nimas sudah berada di depan pintu kamar Geral. Beliau sedang menatap Alsa seraya tersenyum.

"Kenala sih marah-marah gitu?" tanya Bunda Nimas membuat Alsa tersenyum kikuk.

Gawat sekali kalau Bunda Nimas sampai dengar ucapannya tadi.

"Itu Bun, emm... Alsa nggak bisa pasang sprei," jawab Alsa jujur.

Selain tidak bisa memasang juga Alsa malas untuk memasangkannya. Apa lagi ranjangnya Gerald.

"Ya sudah nanti biar Bunda suruh Bibi aja yang masang. Ayo ikut Bunda ke bawah. Kamu sekalian makan malam di sini saa ya Al," jelas Bunda Nimas yang hanya diangguki oleh Alsava.

Alsava memilih untuk menunggu Bunda Nimas di ruang tv. Karena beliau memang sedang mandi terlebih dahulu setelah tadi selesai olahraga.

Alsa melihat-lihat rumah Gerald. Dia mulai berani berkeliling di rumah tersebut. Jika tadi dia masih kaku diam di tempat. Kini Alsa berjalan ke ruangan yang Alsa sendiri tidak tahu ruangan apa.

Langkahnya terhenti ketika melihat pemandangan di depannya. Gerald sedang melempar bola basket dari jarak jauh ke dalam ring. Dan dia berhasil mencetak sekor jika seandainya itu sedang di dalam pertandingan. Dan diluar dugaan Alsa. Ternyata ketos alay itu juga jago basket. Bukan hanya pintar memberi hukuman untuk siswi seperti Alsava. Tetapi kenapa Gerald tidak ikut basket juga ya di sekolahnya? Jika ia pasti tambah klepek-klepek tuh para siswi yang mengidolakannya. Pikir Alsava.

Alsa segera menggeleng menyadari pikirannya yang terlalu jauh.

"Paan sih gue," gumamnya merasa aneh sendiri.

Sampai akhirnya bola yang sedang Gerald mainkan terlempar ke arah Alsava. Alsa terkejut. Begitu juga dengan Gerald yang terkejut melihat Alsa berdiri dan diam di tempat itu.

"Ngapain lo?" tanya Gerald curiga.

"Ngapain lagi kalau bukan cari udara segar," jawab Alsa sekenanya. Karena jujur dia seperti ke gep oleh Gerald yang sedang memuji permainan basket Gerald tadi.

Gerald tersenyum miring. "Lawan gue kalau berani," tantang Gerald sengaja.

Alsa diam sejenak. Lalu menggeleng pelan. "Ogah amat," jawabnya seraya melenggang pergi dari tempat itu.

Gerald tersenyum seraya menggelengkan kepalanya melihat tingkah aneh Alsava tadi. Padahal jelas-jelas tadi Alsa sudah ketahuan melamunkan Gerald.

"Gadis aneh," gumam Gerald lalu kembali memainkan bola basketnya.

Alsa kembali ke ruang tv. Dia sendiri merasa nyaman berada di rumah Gerald. Meskipun untuk yang pertama kalinya. Tetapi adanya Bunda Nimas membuat Alsa senang dan merasakan kebahagiaan di rumah dengan adanya seorang Ibu.

"Sayang.. Ayo kita makan malam bersama," ajak Bunda Nimas yang sudah selesai mandi.

Alsava menoleh lalu mengangguk dengan senyum indah di wajah cantiknya. Ayah Hendy juga sudah pulang sejak setengaj jam yang lalu. Beliau pulang adak terlambat karena adanya rapat mendadak tadi di kantornya.

"Bi tolong panggilin Gerald ya?" pinta Bunda Nimas yang segera diangguki oleh asisten rumah tangganya untuk menjawab.

Tidak lama Gerald datang dengan kaos basket yang dia kenakan. Bahkan tubuhnya sudah berkeringat karena permainannya.

Alsa sempat terpana untuk beberapa detik dengan pesona Gerald saat ini. Gerald terlihat berbeda dengan baju basket dan keringat di wajahnya. Sampai akhirnya dia menggeleng karena matanya sudah nakal mentap Gerald tanpa berkedip.

"Kamu itu lho sana ganti baju dulu," suruh Bunda Nimas melihat Gerald yang datang dengan penuh keringat di wajah dan tubuhnya.

"Tanggung Bund," jawab Gerald datar.

"Kalau kayak gini udah lengkap nih makan malamnya," ucap Ayah Hendy yang merasa senang dengan adanya Alsava di tengah-tengah mereka.

"Yah jangan mulai deh. Malu nanti anak-anak," sergah Bunda Nimas.

"Ya tidak papa dong Bund, sebentar lagi juga akan menjadi nyata, bukan begitu Alsa Gerald?" tanya Ayah Hendy membuat keduanya terdiam.

"Sudah ayo makan," ajak Bunda Nimas menengahi ucapan suaminya. Agar kedua anak remaja ini tidaklah malu dengan godaan suaminya tadi.

Alsa merasa bahagia sekali karena bisa makan malam bersama dengan kedua orang tua Gerald yang utuh. Sejak dulu dia jarang sekali makan malam dengan kedua orang tuanya. Hanya untuk beberapa kali jika Alsa di ajak ke sesuatu acara. Barulah dia bisa makan malam bersama dengan orang tuanya.

Setelah selesai makan. Alsa dan Bunda Nimas duduk kembali di ruang tv. Sedangkan Gerald kembali masuk ke kamarnya. Alsa melihat jam yang sudah menunjukan pukul 8malam. Dia ingin segera pamit untuk pulang.

"Bunda Alsa pulang dulu ya, sudah malam," ucap Alsa membuat Bunda Nimas terdiam sebentar.

" Diantar Gerald ya sayang?" pinta Bunda Nimas yang tidak ingin Alsa pulang sendirian.

"Tidak usah Bun, lagian Al bawa mobil kok tadi. Ini mau ngerjain tugas juga soalnya," jelas Alsa yang tentu saja berbohong dengan tugas yang ingin dia kerjakan.

"Nggak bisa sayang, Bunda tetep nggak ngebolehin kamu pulang sendiri, biar Gerald yang antar kamu, masalah mobil gampang, oke?" pinta Bunda Nimas lagi.

Alsa mengangguk pasrah. Mau bagaimanapun dia menolak nyatanya Bunda Nimas tetap akan memaksanya untuk pulang bersama Gerald. Dari pada makin panjang urusannya lebih baik Alsa iyakan saja. Meskipun kenyataannya Alsa sudah sangat sering pulang sendiri di malam hari. Bukan Alsa namanya jika pulang sendiri saja takut.

Hayoloh.. Kira-kira Gerald mau nggak ya nganterin Alsava pulang? 😂

Terpopuler

Comments

Bu ning Bengkel

Bu ning Bengkel

calon suami harus mau mengatar istrinya pulang ya thort.....lanjut....

2024-06-11

0

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

harus mau dong thorr.... Kan calon istri... yang mau di anter

2024-05-28

0

Retno Palupi

Retno Palupi

tetep anterin..

2024-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pagi Yang Sial
2 Apa Lagi sih?
3 Kesal
4 Masalah Lagi
5 Rencana Kuno
6 Kecewa
7 Aki-Aki?
8 Dunia Sungguh Sempit
9 Ketahuan
10 Apa Maksudnya?
11 Sepupu?
12 Menguping
13 Calon Mantu
14 What?
15 Ternyata
16 OTW Malam-Malam
17 Play Boy Tengil
18 Alsava Nyasar
19 Hide In The Villa
20 Aman
21 Biasa Saja (Alsava)
22 Murid Baru
23 Alsava VS Ninda
24 Dipercepat
25 Kesal
26 No One Loves Me
27 Ini Sakit (Alsava)
28 Ragu
29 Besok?
30 Sedikit Lagi
31 Sah
32 Seperti Hidup Sendiri
33 Tidak Sengaja
34 Gerald Nyebelin
35 Pura-Pura Pingsan
36 Mulai Peduli
37 Getting Jealous
38 Chocolate
39 Ingkar Janji
40 Hak Sebagai Istri
41 Tegang
42 Lamunan Aneh Icha
43 Bukan Verrel Tetapi...
44 Main-Main
45 Rahasia Besar
46 Hampir Meledak
47 Drama Kamar Mandi
48 Drama Di Kantin
49 Badut Cantik
50 Tragedi Di Mobil
51 Alsava VS Anaya
52 Tantangan Menjebak
53 Something
54 First Kiss
55 Sorry (Gerald)
56 Kepergok?
57 Kagum
58 Menantang
59 Salah Paham?
60 Nenek Lampir 2
61 Untuk Yang Ke 2
62 Panik
63 Gagal
64 Pengkhianatan
65 Behind The Incident
66 Oh Ternyata
67 Mengintai
68 Masih Belum
69 Fakta Yang Terungkap
70 Lebih Dari Sakit
71 Terbalik
72 Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73 Siapa Dia?
74 Trik Ampuh
75 Alsa Pergi
76 Mendekati Selera Gerald
77 Annoyed Or Jealous
78 Kena Batunya
79 Sendiri
80 Salah Ambil
81 Semakin Dekat
82 Gemas Tapi...
83 Semakin Nekat
84 Like The Devil
85 Tidak Rela
86 Urusan Pribadi Yang Tertunda
87 Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88 Satu Kamar
89 Terang-Terangan
90 Bukan Gadis Lemah
91 Hampir Saja
92 When In The Villa
93 Semakin Panas Tetapi...
94 Semakin Menantang
95 Naughty Kiss
96 Bukan Tempat Yang Tepat
97 Tabrakan Maut
98 Tidak Tahu Tempat
99 Bitter Candy
100 Rapat Yang Menguntungkan
101 Marahnya Gerald
102 Sorry (Gerald)
103 Kabut Hitam
104 Pengakuan
105 Pengakuan Sebenarnya
106 Roda Kehidupan
107 Resah Tanpamu
108 Mau Apa?
109 Tense Moment
110 Teman Tapi Kompor
111 Lagi-Lagi Abim
112 Seblak Pedas Bikin Panas
113 I Am Fine (Alsava)
114 Masih Ada Kalian
115 Penyelamat
116 Ada Yang Disembunyikan
117 Ketemu Mantan
118 Ngambek Aneh
119 Penguntit Cinta
120 Salah Paham
121 Detektif Dadakan
122 Cemburu
123 Kesal Berujung Baper
124 Tidak Bisa Ditebak
125 Sedikit Titik Terang
126 Salah Paham Lagi?
127 Just Me And You
128 This Is Crazy
129 Masih Kalah Jauh
130 Marahan Baikan
131 Bikin Gagal Fokus
132 Dia Istriku (Gerald)
133 Dia Terbaik (Alsa)
134 Lampir VS Lampir
135 Ada Yang Disembunyikan
136 Manis Dalam Keadaan Apapun
137 Salah Masuk
138 Ini Saatnya
139 Antara Percaya Dan Tidak
140 Jeritan
141 Mantan Terjahat
142 Tindakan Aneh tapi...
143 Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144 Gelisah Untuk Nanti
145 Kejutan Dadakan
146 Our Night
147 Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148 High And Fell
149 Sederhana Tapi Berkesan
150 Perpisahan Manis
151 Pengumuman Season 2
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Pagi Yang Sial
2
Apa Lagi sih?
3
Kesal
4
Masalah Lagi
5
Rencana Kuno
6
Kecewa
7
Aki-Aki?
8
Dunia Sungguh Sempit
9
Ketahuan
10
Apa Maksudnya?
11
Sepupu?
12
Menguping
13
Calon Mantu
14
What?
15
Ternyata
16
OTW Malam-Malam
17
Play Boy Tengil
18
Alsava Nyasar
19
Hide In The Villa
20
Aman
21
Biasa Saja (Alsava)
22
Murid Baru
23
Alsava VS Ninda
24
Dipercepat
25
Kesal
26
No One Loves Me
27
Ini Sakit (Alsava)
28
Ragu
29
Besok?
30
Sedikit Lagi
31
Sah
32
Seperti Hidup Sendiri
33
Tidak Sengaja
34
Gerald Nyebelin
35
Pura-Pura Pingsan
36
Mulai Peduli
37
Getting Jealous
38
Chocolate
39
Ingkar Janji
40
Hak Sebagai Istri
41
Tegang
42
Lamunan Aneh Icha
43
Bukan Verrel Tetapi...
44
Main-Main
45
Rahasia Besar
46
Hampir Meledak
47
Drama Kamar Mandi
48
Drama Di Kantin
49
Badut Cantik
50
Tragedi Di Mobil
51
Alsava VS Anaya
52
Tantangan Menjebak
53
Something
54
First Kiss
55
Sorry (Gerald)
56
Kepergok?
57
Kagum
58
Menantang
59
Salah Paham?
60
Nenek Lampir 2
61
Untuk Yang Ke 2
62
Panik
63
Gagal
64
Pengkhianatan
65
Behind The Incident
66
Oh Ternyata
67
Mengintai
68
Masih Belum
69
Fakta Yang Terungkap
70
Lebih Dari Sakit
71
Terbalik
72
Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73
Siapa Dia?
74
Trik Ampuh
75
Alsa Pergi
76
Mendekati Selera Gerald
77
Annoyed Or Jealous
78
Kena Batunya
79
Sendiri
80
Salah Ambil
81
Semakin Dekat
82
Gemas Tapi...
83
Semakin Nekat
84
Like The Devil
85
Tidak Rela
86
Urusan Pribadi Yang Tertunda
87
Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88
Satu Kamar
89
Terang-Terangan
90
Bukan Gadis Lemah
91
Hampir Saja
92
When In The Villa
93
Semakin Panas Tetapi...
94
Semakin Menantang
95
Naughty Kiss
96
Bukan Tempat Yang Tepat
97
Tabrakan Maut
98
Tidak Tahu Tempat
99
Bitter Candy
100
Rapat Yang Menguntungkan
101
Marahnya Gerald
102
Sorry (Gerald)
103
Kabut Hitam
104
Pengakuan
105
Pengakuan Sebenarnya
106
Roda Kehidupan
107
Resah Tanpamu
108
Mau Apa?
109
Tense Moment
110
Teman Tapi Kompor
111
Lagi-Lagi Abim
112
Seblak Pedas Bikin Panas
113
I Am Fine (Alsava)
114
Masih Ada Kalian
115
Penyelamat
116
Ada Yang Disembunyikan
117
Ketemu Mantan
118
Ngambek Aneh
119
Penguntit Cinta
120
Salah Paham
121
Detektif Dadakan
122
Cemburu
123
Kesal Berujung Baper
124
Tidak Bisa Ditebak
125
Sedikit Titik Terang
126
Salah Paham Lagi?
127
Just Me And You
128
This Is Crazy
129
Masih Kalah Jauh
130
Marahan Baikan
131
Bikin Gagal Fokus
132
Dia Istriku (Gerald)
133
Dia Terbaik (Alsa)
134
Lampir VS Lampir
135
Ada Yang Disembunyikan
136
Manis Dalam Keadaan Apapun
137
Salah Masuk
138
Ini Saatnya
139
Antara Percaya Dan Tidak
140
Jeritan
141
Mantan Terjahat
142
Tindakan Aneh tapi...
143
Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144
Gelisah Untuk Nanti
145
Kejutan Dadakan
146
Our Night
147
Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148
High And Fell
149
Sederhana Tapi Berkesan
150
Perpisahan Manis
151
Pengumuman Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!