Hide In The Villa

Alsa masih berdiam diri dengan jantung yang berdetak cepat seperti meletup-letup dari tempatnya. Nafasnya terasa sesak. Bukan karena Gerald masih membekap mulutnya, tetapi juga Gerald yang begitu dekat dengannya. Jarak mereka sangat tipis dan ini untuk yang pertama kalinya Alsa dan Gerald berada di jarak yang begitu dekat seperti sekarang.

Gerald segera melepaskan tangannya dari mulut Alsava. "Sstt jangan berisik, gue nggak mau temen-temen gue tahu lo ikut gue," ucap Gerald datar dan lirih.

Alsa memajukan bibirnya kesal. Siapa juga yang berniat ikut dengan cowok alay itu? Alsa salah masuk mobil tadi karena sudah begitu ngantuk dan kesal.

Gerald mulai masuk ke dalam, diikuti Alsava dari belakangnya. Dengan sangat pelan dan hati-hati Gerald memasuki kamar yang memang sudah disediakan oleh pihak Vila untuknya.

"Lo diem di sini," ucap Gerald menyuruh Alsa untuk berdiam diri di kamarnya.

"Lo mau kemana?" tanya Alsa dengan suara setengah berbisik.

"Temuin temen-temen gue," jawab Gerald yang langsung keluar dari kamarnya.

Alsa menghela napasnya kasar. Kenapa juga sih dia bisa sampai nyasar ke mobil cowok alay seperti Gerald? Dengan kesal Alsa mulai membaringkan tubuhnya di ranjang. Masalah Gerald yang tidur dimana nanti, Alsa masa bodoh amatlah.

Gerald menemui teman-temannya di belakang Vila yang sudah mulai dengan acara barbeque untuk kemenangan mereka tadi. Lampu juga sudah menyala kembali karena Gerald sudah memberitahukan kepada petugas Vila.

"Nah ini nih yang ditunggu dari tadi," ucap Abim melihat kedatangan Gerald.

"Woy Ral lama amat lo, sini lah!" teriak salah satu temannya.

Gerald tersenyum. Lalu menghampiri mereka yang sudah mulai sibuk dengan acara bakar-bakarannya.

Verrel yang duduk di sebelah Gerald menepuk pundak Gerald dengan pelan. "Thank Ral, lo bantuin gue banget tadi," ucap Verrel membuat Gerald menganggukan kepalanya.

Gerald tersenyum lalu mengangguk. "Jangan berlebih gue nggak sehebat lo," jawab Gerald merendah.

Verrel kembali mengangguk. Dia sudah paham karakter Gerald yang tidak suka dipuji meski itu karena keberhasilan yang dia lakukan. Karena menurut Gerald dia hanya membantu saja. Ada atau tidaknya Gerald tadi tim basket sekolahnya tetap akan menang.

Abim yang tadi sedang sibuk dengan panggangannya menghampiri Gerald dan Verrel.

"Wuih... Keren lo tadi bro," puji Abim kepada Gerald.

Abim baru tahu jika Gerald juga jago basket selain pelajaran dan yang lainnya.

"Eh Rel pertandingan minggu depan sekolah kita lawan SMA Pelita ya?" tanya Abim lagi.

Abim memang tidak ikut tim basket. Dia hanya menjabat sebagai anggota asis seperti Gerald. Tetapi dimana ada Gerald dan Verrel di situ juga pasti ada Abim.

Verrel mengangguk. "Iya, dan lawan kita timnya Digo, lumayan bikin keringatlah buat minggu depan," jelas Verrel membuat Abim mengangguk.

Abim memikirkan sesuatu. Dia seperti tahu nama yang tadi disebutkan oleh Verrel tadi. Abim pernah membaca di take name salah satu siswa. Tetapi dimana dan kapan Abim lupa.

"Lo kalau nggak sibuk, bantuin kita lagi Ral," ucap Verrel yang hanya diangguko oleh Gerald.

Mereka melanjutka acara bakar-bakarannya. Bahkan sampai tengah malam. Sekitar jam setengah 2 nereka akhirnya memutuskan untuk istirahat dan pergi ke kamar masing-masing.

"Ral kita satu kamar kan?" tanya Abim kepada Gerald.

Gerald menghentikan langkahnya. Begitu juga dengan Verrel yang berada di sebelahnya.

"Kenapa?" tanya Abim melihat wajah Gerald yang terlihat aneh dan tidak setuju dengan usulnya.

Padahal sudah jelas jika mereka bertiga satu kamar. Seperti yang lainnya juga menggunakan kamar dengan di isi 3 atau 4 orang.

"Oke gue tahu lo pasti capek, gue sama Abim biar tidur di kamar yang satunya. Masih ada yang kosong kok," jelas Verrel yang tahu jika Gerald seperti tidak ingin diganggu. Tetapi karena apa Verrel sendiri tidak tahu.

Gerald menghela napasnya kasar. Ini semua karena adanya Alsava. Tetapi Gerald tidak ingin kedua sahabatnya salah paham karena membawa Alsava ikut ke Vila bersama dengan dirinya.

"Sorry Bim, Rel," jawab Gerald yang langsung pergi meninggalkan kedua sahabatnya yang masih berdiri di tempatnya.

Abim masih menatap kepergian Gerald dengan bingung. Karena Gerald tidak seperti yang biasanya. Verrel segera menepuk pundak Abim dan mengajaknya untuk pergi.

Sampai di depan pintu. Gerald sedikit ragu untuk masuk karena di dalam ada Alsava yang mungkin saja sudah tertidur. Tetapi dia juga butuh istirahat setelah capek seharian penuh dengan aktifitas yang padat. Bahkan panggilan dari Anaya juga Gerald abaikan. Gerald terlalu lelah jika harus menghadapi Naya yang terkadang seperti anak kecil. Naya sudah berubah sejak menginginkan Gerald bukan sebagai sahabatnya, tetapi sebagai kekasih hatinya.

Ceklek

Gerald membuka pintu kamar. Terlihat Alsa yang sudah tertidur dengan pulas. Gerald menghela napasnya kasar. Lalu berjalan untuk menghampiri Alsa. Niatnya untuk membangunkan Alsa dan mengantarnya pulang. Meskipun Gerald begitu lelah, tetapi dia juga tidak sopan membawa seorang gadis yang belum menjadi istrinya. Alsa baru calon istrinya.

"Bangun lo," ucap Gerald seraya menggoyangkan pundak Alsava.

Alsa tidak bergeming. Dia masih memejamkan matanya dan tidur dengan pulasnya. Gerald lagi-lagi menghela napasnya.

Tidak mungkin juga dia menggendong Alsa dan memasukinya ke dalam mobil. Bisa saja teman-temannya di Vila ada yang melihat. Matanya menatap gadis cantik di depannya.

"Lo cantik tapi suka bikin masalah," gumam Gerald masih dengan menatap Alsava.

Tanpa disadari bibirnya melengkung ke atas. Gerald tersenyum tipis melihat Alsa yang terlihat menggemaskan ketika sedang tertidur. Sangat berbeda sekali jika Alsa sedang membuka mata. Alsa akan selalu membuat gara-gara dan memberontak jika diberi hukuman karena kesalahannya.

Gerald memutuskan untuk tidur di sofa sebelah ranjang kamar. Dia memasang alarn agar bangun lebih awal, bahkan Gerald sudah mengirim pesan singkat untuk meminta sopirnya menjemput Alsa di Vila besok pagi-pagi sekali sebelum teman-temannya bangun.

Dan benar saja keesokan paginya Gerald terbangun karena suara alarm yang dipasangakan tadi malam. Masih jam 4 lebih semua teman-temannya juga masih tertidur dengan lelap.

Gerald melihat Alsa yang masih meringkuk di tempatnya. Alsa masih terlihat cantik meskipun tanpa make up di wajahnya. Dengan senyum tampannya Gerald mencibir Alsa yang tidur seperti kebo. Tidak terganggu dengan adanya alarm yang dia pasang. "Dasar kebo,"

"Al bangun," ucap Gerald mencoba untuk membangunkan Alsava.

Bukannya bangun, Alsa malah merubah posisi tidurnya. Gerald semakin tidak tega membangunkan Alsa di pagi buta seperti sekarang ini. Tetapi jika Alsa tidak segera pergi dari Vila. Bisa gawat nantinya, Gerald tidak bisa lagi menyembunyikan Alsa seperti tadi malam.

"Alsa bangun," bisik Gerald tepat di telinga Alsava. Dan Gerald terpaksa melakukan itu karena Alsa tidak kunjung bangun juga.

Alsa terkesiap, dia langsung menoleh ke arah Gerald dan hampir saja berteriak jika saja Gerald tidak cepat membekap mulutnya.

"Sstt.. Jangan teriak," ucap Gerald membuat Alsa mengangguk.

Alsa baru sadar jika dia tidur di Vila karena kesalahannya tadi malam dan harus membuatnya ikut dengan Gerald.

Gerald melepaskan tangannya. "Lo siap-siap sopir gue udah di depan, dia juga bawa mobil lo," jelas Gerald membuat Alsava mendelik.

Alsa melihat jam yang masih menunjukan jam setengah 5 dan dia harus pergi di pagi buta seperti ini. Alsa sangatlah malas. Dia masih ingin melanjutkan tidurnya lagi.

"Lo gila! gue masih ngantuklah jam segini," jawab Alsa kesal dan seakan enggan untuk melangkahkan kakinya menuju mobil.

Yang benar saja Gerald menyuruhnya untuk pulang di pagi buta seperti ini? Biasanya Alsa juga masih di alam mimpi tanpa gangguan seperti sekarang ini.

"Lo mau semua orang ngira kita ngapa-ngapain tadi malam karena gue sembunyiin lo di kamar ini?" tantang Gerald membuat Alsa terdiam sebentar.

Alsa menatap Gerald kesal. Benar juga apa yang dikatakan oleh Gerald, jika teman-teman Gerald tahu yang ada Alsa yang akan rugi. Dia sebagai cewek pasti akan dianggap rendahan. Berbeda dengan Gerald sebagai cowok yang hanya akan membuat teman-temannya tidak menyangka dengan perbuatan Gerald atau malah mungkin akan memuji Gerald sebagai cowok yang sudah menambah koleksi gadisnya. Secara Gerald palyboy tengil menurut pandangan Alsava sekarang.

Berikan Like, Comment dan Vote ya.. 😘

Kalau nggak sibuk banget aku up lagi nanti 🤗

Terpopuler

Comments

Bu ning Bengkel

Bu ning Bengkel

dasar laki2 tidak mau beresiko untuk diri sendiri lansung alsa di suruh pulang sendiri takut ketahuan teman teman nya nanti.....lanjut....

2024-06-11

2

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

lanjut

2024-05-28

0

diyull

diyull

jdi nyaman bacanya

2023-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Pagi Yang Sial
2 Apa Lagi sih?
3 Kesal
4 Masalah Lagi
5 Rencana Kuno
6 Kecewa
7 Aki-Aki?
8 Dunia Sungguh Sempit
9 Ketahuan
10 Apa Maksudnya?
11 Sepupu?
12 Menguping
13 Calon Mantu
14 What?
15 Ternyata
16 OTW Malam-Malam
17 Play Boy Tengil
18 Alsava Nyasar
19 Hide In The Villa
20 Aman
21 Biasa Saja (Alsava)
22 Murid Baru
23 Alsava VS Ninda
24 Dipercepat
25 Kesal
26 No One Loves Me
27 Ini Sakit (Alsava)
28 Ragu
29 Besok?
30 Sedikit Lagi
31 Sah
32 Seperti Hidup Sendiri
33 Tidak Sengaja
34 Gerald Nyebelin
35 Pura-Pura Pingsan
36 Mulai Peduli
37 Getting Jealous
38 Chocolate
39 Ingkar Janji
40 Hak Sebagai Istri
41 Tegang
42 Lamunan Aneh Icha
43 Bukan Verrel Tetapi...
44 Main-Main
45 Rahasia Besar
46 Hampir Meledak
47 Drama Kamar Mandi
48 Drama Di Kantin
49 Badut Cantik
50 Tragedi Di Mobil
51 Alsava VS Anaya
52 Tantangan Menjebak
53 Something
54 First Kiss
55 Sorry (Gerald)
56 Kepergok?
57 Kagum
58 Menantang
59 Salah Paham?
60 Nenek Lampir 2
61 Untuk Yang Ke 2
62 Panik
63 Gagal
64 Pengkhianatan
65 Behind The Incident
66 Oh Ternyata
67 Mengintai
68 Masih Belum
69 Fakta Yang Terungkap
70 Lebih Dari Sakit
71 Terbalik
72 Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73 Siapa Dia?
74 Trik Ampuh
75 Alsa Pergi
76 Mendekati Selera Gerald
77 Annoyed Or Jealous
78 Kena Batunya
79 Sendiri
80 Salah Ambil
81 Semakin Dekat
82 Gemas Tapi...
83 Semakin Nekat
84 Like The Devil
85 Tidak Rela
86 Urusan Pribadi Yang Tertunda
87 Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88 Satu Kamar
89 Terang-Terangan
90 Bukan Gadis Lemah
91 Hampir Saja
92 When In The Villa
93 Semakin Panas Tetapi...
94 Semakin Menantang
95 Naughty Kiss
96 Bukan Tempat Yang Tepat
97 Tabrakan Maut
98 Tidak Tahu Tempat
99 Bitter Candy
100 Rapat Yang Menguntungkan
101 Marahnya Gerald
102 Sorry (Gerald)
103 Kabut Hitam
104 Pengakuan
105 Pengakuan Sebenarnya
106 Roda Kehidupan
107 Resah Tanpamu
108 Mau Apa?
109 Tense Moment
110 Teman Tapi Kompor
111 Lagi-Lagi Abim
112 Seblak Pedas Bikin Panas
113 I Am Fine (Alsava)
114 Masih Ada Kalian
115 Penyelamat
116 Ada Yang Disembunyikan
117 Ketemu Mantan
118 Ngambek Aneh
119 Penguntit Cinta
120 Salah Paham
121 Detektif Dadakan
122 Cemburu
123 Kesal Berujung Baper
124 Tidak Bisa Ditebak
125 Sedikit Titik Terang
126 Salah Paham Lagi?
127 Just Me And You
128 This Is Crazy
129 Masih Kalah Jauh
130 Marahan Baikan
131 Bikin Gagal Fokus
132 Dia Istriku (Gerald)
133 Dia Terbaik (Alsa)
134 Lampir VS Lampir
135 Ada Yang Disembunyikan
136 Manis Dalam Keadaan Apapun
137 Salah Masuk
138 Ini Saatnya
139 Antara Percaya Dan Tidak
140 Jeritan
141 Mantan Terjahat
142 Tindakan Aneh tapi...
143 Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144 Gelisah Untuk Nanti
145 Kejutan Dadakan
146 Our Night
147 Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148 High And Fell
149 Sederhana Tapi Berkesan
150 Perpisahan Manis
151 Pengumuman Season 2
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Pagi Yang Sial
2
Apa Lagi sih?
3
Kesal
4
Masalah Lagi
5
Rencana Kuno
6
Kecewa
7
Aki-Aki?
8
Dunia Sungguh Sempit
9
Ketahuan
10
Apa Maksudnya?
11
Sepupu?
12
Menguping
13
Calon Mantu
14
What?
15
Ternyata
16
OTW Malam-Malam
17
Play Boy Tengil
18
Alsava Nyasar
19
Hide In The Villa
20
Aman
21
Biasa Saja (Alsava)
22
Murid Baru
23
Alsava VS Ninda
24
Dipercepat
25
Kesal
26
No One Loves Me
27
Ini Sakit (Alsava)
28
Ragu
29
Besok?
30
Sedikit Lagi
31
Sah
32
Seperti Hidup Sendiri
33
Tidak Sengaja
34
Gerald Nyebelin
35
Pura-Pura Pingsan
36
Mulai Peduli
37
Getting Jealous
38
Chocolate
39
Ingkar Janji
40
Hak Sebagai Istri
41
Tegang
42
Lamunan Aneh Icha
43
Bukan Verrel Tetapi...
44
Main-Main
45
Rahasia Besar
46
Hampir Meledak
47
Drama Kamar Mandi
48
Drama Di Kantin
49
Badut Cantik
50
Tragedi Di Mobil
51
Alsava VS Anaya
52
Tantangan Menjebak
53
Something
54
First Kiss
55
Sorry (Gerald)
56
Kepergok?
57
Kagum
58
Menantang
59
Salah Paham?
60
Nenek Lampir 2
61
Untuk Yang Ke 2
62
Panik
63
Gagal
64
Pengkhianatan
65
Behind The Incident
66
Oh Ternyata
67
Mengintai
68
Masih Belum
69
Fakta Yang Terungkap
70
Lebih Dari Sakit
71
Terbalik
72
Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73
Siapa Dia?
74
Trik Ampuh
75
Alsa Pergi
76
Mendekati Selera Gerald
77
Annoyed Or Jealous
78
Kena Batunya
79
Sendiri
80
Salah Ambil
81
Semakin Dekat
82
Gemas Tapi...
83
Semakin Nekat
84
Like The Devil
85
Tidak Rela
86
Urusan Pribadi Yang Tertunda
87
Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88
Satu Kamar
89
Terang-Terangan
90
Bukan Gadis Lemah
91
Hampir Saja
92
When In The Villa
93
Semakin Panas Tetapi...
94
Semakin Menantang
95
Naughty Kiss
96
Bukan Tempat Yang Tepat
97
Tabrakan Maut
98
Tidak Tahu Tempat
99
Bitter Candy
100
Rapat Yang Menguntungkan
101
Marahnya Gerald
102
Sorry (Gerald)
103
Kabut Hitam
104
Pengakuan
105
Pengakuan Sebenarnya
106
Roda Kehidupan
107
Resah Tanpamu
108
Mau Apa?
109
Tense Moment
110
Teman Tapi Kompor
111
Lagi-Lagi Abim
112
Seblak Pedas Bikin Panas
113
I Am Fine (Alsava)
114
Masih Ada Kalian
115
Penyelamat
116
Ada Yang Disembunyikan
117
Ketemu Mantan
118
Ngambek Aneh
119
Penguntit Cinta
120
Salah Paham
121
Detektif Dadakan
122
Cemburu
123
Kesal Berujung Baper
124
Tidak Bisa Ditebak
125
Sedikit Titik Terang
126
Salah Paham Lagi?
127
Just Me And You
128
This Is Crazy
129
Masih Kalah Jauh
130
Marahan Baikan
131
Bikin Gagal Fokus
132
Dia Istriku (Gerald)
133
Dia Terbaik (Alsa)
134
Lampir VS Lampir
135
Ada Yang Disembunyikan
136
Manis Dalam Keadaan Apapun
137
Salah Masuk
138
Ini Saatnya
139
Antara Percaya Dan Tidak
140
Jeritan
141
Mantan Terjahat
142
Tindakan Aneh tapi...
143
Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144
Gelisah Untuk Nanti
145
Kejutan Dadakan
146
Our Night
147
Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148
High And Fell
149
Sederhana Tapi Berkesan
150
Perpisahan Manis
151
Pengumuman Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!