Sepupu?

Alsa bersama kedua sahabatnya sedang duduk di kantin. Sedari tadi dia tidak nafsu makan, Alsa lebih sering memainkan sendoknya yang berada di mangkok baksonya.

Icha dan Mila saling pandang menatap Alsa yang tidak seperti biasanya. Makan dengan lahap meskipun sedang ada masalah dengan orang tuanya.

"Kenapa lo?" tanya Icha seraya menyeruput jus mangganya.

Alsa menggeleng pelan. Dia sendiri tidak tahu kenapa jadi bad mood seperti gara-gara kata Gerald tadi.

"Ortu lo nggak bisa dateng?" tanya Kia menyimpulkan kenapa Alsa seperti sekarang ini.

Alsa menatap Kia. Lalu mengangguk. "Kalian berdua pasti sudah tahulah jawabannya. Bisnis mereka lebih penting dari pada gue," jelas Alsava.

Padahal sebenarnya pikirannya terus tertuju dengan ucapan Gerald diakhir tadi sebelum pergi. Jika masalah kedua orang tuanya yang akan melanggar janjinya untuk pergi ke sekolah. Alsa sudah bisa menebak itu sebelumnya. Bisnis kedua orang tuanya lebih penting dibanding dengan dirinya.

Tiba-tiba kantin menjadi gaduh karena datangnya Gerald bersama dengan gengnya. Abim dan si ketua basket Verrel. Para siswi langsung bergerak singkat untuk merapihkan tatanan rambut mereka. Begitu juga dengan Icha sahabat Alsa sendiri.

"Lo kenapa?" tanya Alsava kepada Icha yang tiba-tiba langsung mengeluarkan kaca yang selalu di bawa olehnya.

Kia menjawab pertanyaan Alsa dengan menunjukan dagunya ke arah Gerald dan kedua sahabatnya.

"Itu tuh ketos tamvan yang bikin Icha kayak cacing kepanasan," jawab Kia membuat Icha melotot kesal.

Icha memang mengidolakan Gerald sejak menginjikan sekolahnya. Menurutnya Gerald sosok laki-laki yang patut untuk dijadikan idola.

Alsa menoleh ke arah belakangnya. Dimana Gerald dan kedua sahabatnya sedang menjadi pusat perhatian para siswi-siswi centil di sekolahnya.

Untuk seperkian detik manik mata Alsa dan Gerald bertemu. Sebelum akhirnya keduanya saling mengalihkan pandangan mata mereka.

"Ih alay gitu," gumam Alsa membuat Icha melotot kesal ke arah Alsava.

"Jangan bilang Kak Gerald alay, yang alay itu cuma si Abim," jawab Icha tidak terima dengan cibiran Alsa untuk idolanya.

"Serah lo deh Cha, heran gue sama mata lo," jelas Alsa membuat Icha memanyunkan bibirnya. Tetapi tidak lagi menjawab cibiran Alsava.

Gerald dan kedua sahabatnya duduk bersama. Abim melihat ke arah Alsa yang duduk dengan jarak yang lumayan jauh dari mereka.

"Lihat tuh si Al, heran gue ma tuh anak nggak ada kapoknya cari masalah di sekolah," ucap Abim membuat Verrel menatap ke arah pandangan mata Abim.

"Dia?" tanya Verrel menunjuk Alsa dengan pandangan matanya. Membuat Abim mengangguk.

"Nggak papa lagi, dia kan cantik," jawab Verrel membuat Abim tidak percaya dengan jawaban Verrel yang menurutnya sangat aneh.

Begitu juga dengan Gerald. Jarang sekali seorang Verrel memuji lawan jenisnya. Apa lagi dengan kata cantik. Menurut Gerald Verrel memang tidak mengenal seperti apa Alsava yang menurut dia cantik itu.

"Wehh... Bro lu parah deh, dia tuh cewek yang bikin semua anggota osis naik darah tau nggak?" jawab Abim yang hanya mendapat anggukan kepala dari Verrel. Tanpa berniat untuk menanggapi lagi.

"Eh Ral, lo tadi ngapain si Alsa pas nyuruh kita pergi dari ruangan osis?" tanya Abim membuat Gerald menghentingkan aktifitasnya. Begitu juga dengan Verrel yang menatap ke arah Gerald.

Belum sempat Gerald menjawab. Ponsel yang berada di sakunya sudah berbunyi. Membuat Gerald langsung mengangkat sambungan telepon yang ternyata dari Bundanya.

Hallo Bund

(...)

Oke Gerald ke situ

Sambungan telepon terputus. Gerald menghela napasnya dalam.

"Nyokap lo Ral?" tanya Abim. Geral mengangguk lalu dia beranjak dari duduknya.

"Gue temuin nyokap dulu ya?" pamit Gerald seraya membenarkan almamaternya.

Sebelum benar-benar keluar dari kantin. Gerald menoleh ke arah Alsa yang sedang tertawa bersama dengan kedua sahabatnya. Lalu setelah itu benar-benar pergi untuk menemui Bundanya.

Abim dan Verrel saling pandang. Gerald mau menemui Bundanya. Apa Bunda Gerald datang ke sekolah? pikir mereka berdua.

"Ayo cepetan susul Gerald," ajak Abim seraya menyeruput es jeruknya untuk dihabiskan.

Verrel menurut tanpa menajwab. Dia menyusul Gerald bersama dengan Abim.

Gerald masuk ke ruangan osisinya. Di sana terlihat Bundanya yang sudah duduk bersama dengan Ninda. Gerald masuk kedalam membuat kedua wanita di depannya yang tadi sedang bercerita menoleh karena kedatangannya.

"Gerald, bantuin Bunda untuk menemui wali kelas Alsa Nak," ucap Bunda Nimas membuat Gerald mengangguk.

Sedangkan Ninda tampak terkejut mendengar penuturan Bundanya Gerald. Ninda belum mengerti apa maksudnya.

"Tante ada hubungan apa sama wali kelas Alsa?" tanya Ninda penasaran.

Bunda Nimas tersenyum. Dia akan menjawab pertanyaan Ninda. Tetapi sebelum itu terjadi Alsa sudah lebih dulu masuk ke ruangan osis. Maminya memberitahukan jika Bundanya Gerald yang datang menggantikannya.

Melihat adaya Ninda di ruangan itu membuat Alsa memiliki ide untuk membuat gadis yang menjadi revalnya itu kesal.

"Bunda, maaf Alsa baru saja dari kantin," ucap Alsava seraya menghampiri Bunda Nimas.

Bunda Nimas mengangguk dan tersenyum. Dia senang karena Alsa sudah mau memanggilnya dengan sebutan Bunda.

Sedangkan Gerald tampak terkejut dengan perubahan sikap Alsava yang shok kenal dengn Bundanya. Bahkan tadi malam saja mereka bertemu Alsa masih banyak diam. Tetapi sikap dia sekarang seperti sudah mengenal lama Bundanya saja.

Gerald baru paham kenapa Alsa melakukan itu semua. Dia yakin karena adanya Ninda yang kini sedang menatap Alsa dengan tatapan tidak sukanya.

"Tante kenal dia?" tanya Ninda lagi kepada Bunda Nimas.

"Iya gue sama Gerald sepupunan, kenapa? ayo Bund," ajak Alsa keluar dari ruangan osis itu.

Bunda Nimas tersenyum seraya menggeleng. "Tante pergi duli ya Ninda," pamitnya membuat Ninda mengangguk. Tetapi rasanya dia masih belum percaya dengan ucapan Alsava.

Ninda menatap Gerald yang masih berdiri tanpa ekspresi di wajahnya.

"Kalian beneran saudara sepupu?" tanya Ninda masih tidak percaya.

Yang benar saja mereka saudara sepupu? Sedangkan keduanya saja sering terlibat perang dingin karena masalah yang selalu Alsa lakukan. Dan apa ada seorang keponakan memanggil Tantenya dengan sebutan Bunda? Sangat membingungkan bukan?

"Ral," ucap Ninda lagi yang sudah begitu penasaran.

"Nggak usah dipikirkan itu nggak penting," jawab Gerald lalu pergi dari ruangannya.

Ninda masih berdiam diri di tempatnya. Memikirkan kata-kata Gerald barusan. Sampai akhirnya senyum manisnya terbit di wajahnya.

"Berati semua tentang Alsa menurutnya nggak penting dong?" gumamnya sendiri seraya tersenyum.

Tetapi senyuman itu luntur karena datangnya Abim dan juga Verrel.

"Woy Nin ngapain senyum-senyum nggak jelas gitu?" tanya Abim membuat Ninda menatapnya kesal.

"Bukan urusan lo," jawab Ninda masih dengan rasa kesalnya karena dua pengganggu lamunannya datang.

"Lihat Gerald nggak?" tanya Abim lagi.

Ninda menatap Abim, lalu melewatinya begitu saja keluar dari ruangan osis.

Verrel tertawa melihat Abim yang dicueki oleh seorang gadis. "Ayo ke kelas, Gerald pasti di sana," ajak Verrel menepuk pundak Abim.

"Huhh... Ninda nggak ada bedanya sama si Alsa," gumam Abim tanpa menjawab penuturan Verrel.

Terpopuler

Comments

Darmi Hana

Darmi Hana

ceritanya bagus sampai saya udah tiga kali baca thor👍👍👍👍

2024-03-28

0

adorable_rmy

adorable_rmy

sumpah Lo mlh kyk org tolol bg

2023-08-23

1

나의 햇살

나의 햇살

tapi yg jadi pertanyaannya kok bisa masuk OSIS? apa yg milih dia pada rusak semua matanya?

2023-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pagi Yang Sial
2 Apa Lagi sih?
3 Kesal
4 Masalah Lagi
5 Rencana Kuno
6 Kecewa
7 Aki-Aki?
8 Dunia Sungguh Sempit
9 Ketahuan
10 Apa Maksudnya?
11 Sepupu?
12 Menguping
13 Calon Mantu
14 What?
15 Ternyata
16 OTW Malam-Malam
17 Play Boy Tengil
18 Alsava Nyasar
19 Hide In The Villa
20 Aman
21 Biasa Saja (Alsava)
22 Murid Baru
23 Alsava VS Ninda
24 Dipercepat
25 Kesal
26 No One Loves Me
27 Ini Sakit (Alsava)
28 Ragu
29 Besok?
30 Sedikit Lagi
31 Sah
32 Seperti Hidup Sendiri
33 Tidak Sengaja
34 Gerald Nyebelin
35 Pura-Pura Pingsan
36 Mulai Peduli
37 Getting Jealous
38 Chocolate
39 Ingkar Janji
40 Hak Sebagai Istri
41 Tegang
42 Lamunan Aneh Icha
43 Bukan Verrel Tetapi...
44 Main-Main
45 Rahasia Besar
46 Hampir Meledak
47 Drama Kamar Mandi
48 Drama Di Kantin
49 Badut Cantik
50 Tragedi Di Mobil
51 Alsava VS Anaya
52 Tantangan Menjebak
53 Something
54 First Kiss
55 Sorry (Gerald)
56 Kepergok?
57 Kagum
58 Menantang
59 Salah Paham?
60 Nenek Lampir 2
61 Untuk Yang Ke 2
62 Panik
63 Gagal
64 Pengkhianatan
65 Behind The Incident
66 Oh Ternyata
67 Mengintai
68 Masih Belum
69 Fakta Yang Terungkap
70 Lebih Dari Sakit
71 Terbalik
72 Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73 Siapa Dia?
74 Trik Ampuh
75 Alsa Pergi
76 Mendekati Selera Gerald
77 Annoyed Or Jealous
78 Kena Batunya
79 Sendiri
80 Salah Ambil
81 Semakin Dekat
82 Gemas Tapi...
83 Semakin Nekat
84 Like The Devil
85 Tidak Rela
86 Urusan Pribadi Yang Tertunda
87 Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88 Satu Kamar
89 Terang-Terangan
90 Bukan Gadis Lemah
91 Hampir Saja
92 When In The Villa
93 Semakin Panas Tetapi...
94 Semakin Menantang
95 Naughty Kiss
96 Bukan Tempat Yang Tepat
97 Tabrakan Maut
98 Tidak Tahu Tempat
99 Bitter Candy
100 Rapat Yang Menguntungkan
101 Marahnya Gerald
102 Sorry (Gerald)
103 Kabut Hitam
104 Pengakuan
105 Pengakuan Sebenarnya
106 Roda Kehidupan
107 Resah Tanpamu
108 Mau Apa?
109 Tense Moment
110 Teman Tapi Kompor
111 Lagi-Lagi Abim
112 Seblak Pedas Bikin Panas
113 I Am Fine (Alsava)
114 Masih Ada Kalian
115 Penyelamat
116 Ada Yang Disembunyikan
117 Ketemu Mantan
118 Ngambek Aneh
119 Penguntit Cinta
120 Salah Paham
121 Detektif Dadakan
122 Cemburu
123 Kesal Berujung Baper
124 Tidak Bisa Ditebak
125 Sedikit Titik Terang
126 Salah Paham Lagi?
127 Just Me And You
128 This Is Crazy
129 Masih Kalah Jauh
130 Marahan Baikan
131 Bikin Gagal Fokus
132 Dia Istriku (Gerald)
133 Dia Terbaik (Alsa)
134 Lampir VS Lampir
135 Ada Yang Disembunyikan
136 Manis Dalam Keadaan Apapun
137 Salah Masuk
138 Ini Saatnya
139 Antara Percaya Dan Tidak
140 Jeritan
141 Mantan Terjahat
142 Tindakan Aneh tapi...
143 Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144 Gelisah Untuk Nanti
145 Kejutan Dadakan
146 Our Night
147 Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148 High And Fell
149 Sederhana Tapi Berkesan
150 Perpisahan Manis
151 Pengumuman Season 2
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Pagi Yang Sial
2
Apa Lagi sih?
3
Kesal
4
Masalah Lagi
5
Rencana Kuno
6
Kecewa
7
Aki-Aki?
8
Dunia Sungguh Sempit
9
Ketahuan
10
Apa Maksudnya?
11
Sepupu?
12
Menguping
13
Calon Mantu
14
What?
15
Ternyata
16
OTW Malam-Malam
17
Play Boy Tengil
18
Alsava Nyasar
19
Hide In The Villa
20
Aman
21
Biasa Saja (Alsava)
22
Murid Baru
23
Alsava VS Ninda
24
Dipercepat
25
Kesal
26
No One Loves Me
27
Ini Sakit (Alsava)
28
Ragu
29
Besok?
30
Sedikit Lagi
31
Sah
32
Seperti Hidup Sendiri
33
Tidak Sengaja
34
Gerald Nyebelin
35
Pura-Pura Pingsan
36
Mulai Peduli
37
Getting Jealous
38
Chocolate
39
Ingkar Janji
40
Hak Sebagai Istri
41
Tegang
42
Lamunan Aneh Icha
43
Bukan Verrel Tetapi...
44
Main-Main
45
Rahasia Besar
46
Hampir Meledak
47
Drama Kamar Mandi
48
Drama Di Kantin
49
Badut Cantik
50
Tragedi Di Mobil
51
Alsava VS Anaya
52
Tantangan Menjebak
53
Something
54
First Kiss
55
Sorry (Gerald)
56
Kepergok?
57
Kagum
58
Menantang
59
Salah Paham?
60
Nenek Lampir 2
61
Untuk Yang Ke 2
62
Panik
63
Gagal
64
Pengkhianatan
65
Behind The Incident
66
Oh Ternyata
67
Mengintai
68
Masih Belum
69
Fakta Yang Terungkap
70
Lebih Dari Sakit
71
Terbalik
72
Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73
Siapa Dia?
74
Trik Ampuh
75
Alsa Pergi
76
Mendekati Selera Gerald
77
Annoyed Or Jealous
78
Kena Batunya
79
Sendiri
80
Salah Ambil
81
Semakin Dekat
82
Gemas Tapi...
83
Semakin Nekat
84
Like The Devil
85
Tidak Rela
86
Urusan Pribadi Yang Tertunda
87
Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88
Satu Kamar
89
Terang-Terangan
90
Bukan Gadis Lemah
91
Hampir Saja
92
When In The Villa
93
Semakin Panas Tetapi...
94
Semakin Menantang
95
Naughty Kiss
96
Bukan Tempat Yang Tepat
97
Tabrakan Maut
98
Tidak Tahu Tempat
99
Bitter Candy
100
Rapat Yang Menguntungkan
101
Marahnya Gerald
102
Sorry (Gerald)
103
Kabut Hitam
104
Pengakuan
105
Pengakuan Sebenarnya
106
Roda Kehidupan
107
Resah Tanpamu
108
Mau Apa?
109
Tense Moment
110
Teman Tapi Kompor
111
Lagi-Lagi Abim
112
Seblak Pedas Bikin Panas
113
I Am Fine (Alsava)
114
Masih Ada Kalian
115
Penyelamat
116
Ada Yang Disembunyikan
117
Ketemu Mantan
118
Ngambek Aneh
119
Penguntit Cinta
120
Salah Paham
121
Detektif Dadakan
122
Cemburu
123
Kesal Berujung Baper
124
Tidak Bisa Ditebak
125
Sedikit Titik Terang
126
Salah Paham Lagi?
127
Just Me And You
128
This Is Crazy
129
Masih Kalah Jauh
130
Marahan Baikan
131
Bikin Gagal Fokus
132
Dia Istriku (Gerald)
133
Dia Terbaik (Alsa)
134
Lampir VS Lampir
135
Ada Yang Disembunyikan
136
Manis Dalam Keadaan Apapun
137
Salah Masuk
138
Ini Saatnya
139
Antara Percaya Dan Tidak
140
Jeritan
141
Mantan Terjahat
142
Tindakan Aneh tapi...
143
Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144
Gelisah Untuk Nanti
145
Kejutan Dadakan
146
Our Night
147
Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148
High And Fell
149
Sederhana Tapi Berkesan
150
Perpisahan Manis
151
Pengumuman Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!