Surat kontrak kerja

Devan meminta pengacara keluarga untuk membuat surat perjanjian kerja bagi Vega. Point-point isi surat ia buat sepihak dan menyulitkan Vega. Tujuannya tentunya agar Vega tidak betah bekerja dengannya. Rasa benci dan dendamnya pada Vega membuat Devan ingin segera mengusir jauh-jauh gadis itu namun dengan cara yang halus agar kakeknya tidak mengetahuinya.

Sore itu Vega meminta izin kepada Alin untuk tidak menginap dulu di rumahnya, ia berjanji besok ia akan datang lagi. Ia ingin melihat keadaan mamanya. Iapun belum membawa baju ganti untuk persiapan menginap.

Vega menemui mamanya di rumah sakit. Karin sudah siuman, namun masih terbaring lemah. Vega menghampiri Karin, " Ma, bagaimana keadaan Mama? apa yang Mama rasakan? Apa masih sakit?"

Karin hanya mengangguk dan tersenyum.

" Mama pasti sembuh, aku takut kehilangan Mama, kalau sudah sembuh Ve tidak akan membiarkan Mama bekerja lagi, karena mulai sekarang Ve yang akan bekerja,"

" Maafkan mama,"

Vega mencium tangan dan pipi Karin.

" Selamat malam, Ma," ujar Vega.

Vega akhirnya membaringkan tubuhnya di samping Vani. Lama Vega tidak bisa memejamkan mata. Melihat mamanya sudah tertidur pulas akhirnya ia berpamitan kepada Vani untuk keluar sebentar.

Vega menemui Raka di kantor polisi, kebetulan Omnya itu dinas malam.

" Vega! ada apa kamu kesini?" tanya Raka yang terkejut melihat Vega yang tiba-tiba muncul di hadapannya.

" Ada yang mau saya tanyakan Om," jawab Vega.

" Tentang apa?" tanya Raka.

" Penembak Papa" jawab Vega.

Raka terkejut dengan jawaban Vega. " Kasus penembakan Pak Aditya belum terkuak sampai saat ini. Dari hasil interogasi orang yang terlibat penyerangan pada hari itu, hanya menyebutkan nama samaran dari dalang penyerangan."

" Siapa Om?"

" Baron. Kemungkinan dia sudah melarikan diri ke luar negeri. Kepolisian sulit melacak keberadaannya, apalagi nama yang di pakai hanya nama samaran " jawab Raka.

" Baron. aku akan mencarinya sampai ke ujung dunia," ucap Vega berapi-api.

" Ve, aku tahu kamu ingin membalas dendam, jangan hancurkan hidupmu karena dendam. Hiduplah seperti gadis-gadis lain dan berhentilah hidup di dunia kekerasan, keluarlah dari kehidupan geng jalanan. Banyak bahaya di luar sana," ujar Raka menasehati Vega.

" Semakin bahaya semakin aku dekat dengan tujuanku, aku belum bisa hidup tenang sebelum menemukan penembak Papaku,"

" Kamu betul-betul anak dari Aditya, sama-sama keras kepala," ucap Raka menggeleng-gelengkan kepala menatap Vega.

" Baiklah Om Raka, saya pamit, trimakasih atas informasinya," ucap Vega. Iapun segera pergi menuju tempat berkumpulnya anggota geng X berada.

Semua anggota kelompok berkumpul semua. Vega bicara di hadapan mereka,

" Teman-teman aku ada tugas untuk kalian, cari informasi tentang mafia yang bernama Baron. Informasi sekecil apapun akan sangat berharga,"

" Siap ketua!" ucap anggota geng X dengan kompak.

" Mulai besok mungkin aku hanya bisa memantau kalian dari jauh. Rio dan Steven aku tugaskan kalian mengatur jadwal latihan bela diri untuk anggota geng kita. Aku akan mengirim seseorang untuk melatih kalian semua. Karena kalian semua masih payah dalam membela diri ketika berkelahi." ujar Vega.

Vega telah membujuk salah satu pelatih di padepokan Tangan sakti untuk melatih anggota geng X. Ia berniat menyisihkan gajinya untuk membayar pelatih. Ia ingin teman-temannya bisa melindungi diri sendiri dan anggota yang lain ketika musuh menyerang.

***

Keesokan harinya Vega kembali ke kediaman Devan. Vega sebagai anggota baru juga mengikuti apel pagi yang sudah rutin dilakukan, Apel pagi di pimpin oleh Sakti sebagai kepala keamanan.

Sakti memperkenalkan Vega di hadapan anggota lainnya. Vega satu-satunya perempuan di sana. Banyak anggota yang langsung tertarik dengan kecantikan Vega. Namun ada juga yang raut wajahnya nampak meremehkan gadis di hadapannya.

Sebelum apel berakhir Devan dihadapan para anggota keamanan, datang dan berbicara" Sakti, panggil anak baru itu kemari!" perintah Devan pada Sakti.

Padahal Vega berada di hadapannya. Bisa saja ia langsung memanggilnya. Ya itulah Devan, suka berbuat sesuka hatinya.

" Siap Tuan Muda!" ucap Sakti, lalu memanggil Vega " Ve, kesini,"

Sakti membubarkan pasukannya. Lalu Vega dan Sakti mengekor di belakang Devan dan Ferdi. Mereka menuju ke ruang tengah.

Devan melempar sebuah dokumen berisi surat kontrak kerja ke ataa meja, lalu berkata,

" Aku akan menerima kamu sebagai salah satu bodyguard ku, tapi kamu harus baca dan tanda tangani surat perjanjian itu," ujar Devan.

Vegapun mengambil kertas-kertas yang tergeletak di meja lalu membacanya. Matanya memicing lalu matanya membulat sempurna menatap Devan setelah membaca surat perjanjian yang di buat oleh Devan. Beberapa point diantaranya adalah bahwa Vega harus menuruti semua perintah dari Devan. Vega harus siap menerima hukuman bila pekerjaannya tidak sesuai perintah dan pelayanan terhadap majikan kurang memuaskan. Dalam masa percobaan selama tiga bulan Vega harus menjalani latihan militer. Vega boleh berhenti bekerja asalkan dapat melunasi hutang biaya pengobatan ibunya.

" Kenapa melotot? kalau kamu mau bekerja, silahkan tanda tangani dan kalau tidak mau silahkan pergi dari sini!"

" Apa maksudnya menuruti perintah? Kamu tidak menyuruhku tidur denganmu kan? atau menyuruhku berbuat kriminal?" tanya Vega.

" Apa kamu tidak punya cermin di rumahmu? Siapa yang tertarik padamu, jangan-jangan kamu berharap tidur denganku pria tampan sejuta pesona," ujar Devan seraya tersenyum mengejek.

" Cuih, siapa yang berharap padamu, dasar pecitraan, absurd pria ternoda," balas Vega.

" Apa maksudmu pria ternoda?" tanya Devan.

" Bukankah tubuhmu itu sudah di jamah banyak wanita, kalau tidak ternoda apa namanya, murahan?" tanya Vega dengan senyum mengejek.

" Apa kamu bilang? aku akan menghukummu. Saktiii hukum dia!" teriak Devan terbakar amarah.

" Bukankah aku belum tanda tangan, jadi belum berlaku hukumannya bukan?" ujar Vega.

" Sabar bos! ingat Kakek!" bisik Ferdi.

" Sial!" umpat Devan seraya menendang kursi, namun kakinya yang merasa sakit. Ia tahan sekuat tenaga, tidak ingin Vega melihatnya kesakitan, harga dirinya bisa runtuh pikirnya.

" Baiklah saya akan tanda tangani, secepatnya aku akan melunasi hutang-hutangku, dan segera membebaskan hidupku dari penjajah sepertimu,"

Vegapun dengan berat hati menanda tangani surat perjanjian itu. Meskipun kebencian dan permusuhan yang di tunjukkan Devan akan mempersulit kedepannya.

" Baiklah tugas pertama, karena Ferdi merangkap jadi manager dan asistenku, mulai sekarang kamu selain jadi bodyguard ku juga merangkap jadi asisten pribadi ku. Aku mau mandi, sekarang siapkan semuanya!" titah sang majikan.

" Baiklah," jawab Vega.

" Sebut aku 'Tuan muda' mulai sekarang!"

" Baik Tuan muda," ucap Vega dengan kencang, merapatkan gigi-giginya, rasanya ia sudah tidak sabar menonjok muka majikannya itu.

" Bagus! anak pintar," ucap Devan seraya menuju kolam renang. Ferdi mengikutinya dari belakang, sementara Vega menuju kamar yang telah di tunjukkan oleh Sakti kemaren.

Vegapun meletakkan tas ransel di atas kasur. Ia merebahkan diri di kasur empuk sebentar menikmati kenyamanan. Ia kemudian bergegas bangkit dan berjalan cepat menuju kamar Devan.

Ia membuka pintu yang tidak terkunci. Ia takjub melihat kamar Devan yang seperti kamar hotel bintang lima.

" Tadi Devan memintanya menyiapkan apa?" Vega bingung sendiri.

Klek!

Ferdi muncul dari balik pintu, membuat Vega terkejut.

" Nona gengster kenapa kamu di sini?" Ferdi juga terkejut dan sedikit takut. Baginya Devan dan Vega sama-sama menakutkannya. Tuannya itu kalau sedang marah bisa berbuat di luar akal sehat.

Ferdi lupa kalau Devan meminta Vega menyiapkan keperluannya menggantikan dirinya.

" Apa tidak bisa kamu memanggilku dengan namaku? Kenapa kamu ketakutan seperti itu? aku tidak akan melukaimu kalau kamu tidak salah padaku,"

" Maaf Vega aku terkejut, aku akan menjelaskan tugasmu," jawab Ferdi dengan senyum di paksaksakan. Ia takut tiba-tiba gadis di sampingnya meledakkan kepalanya, mengingat dia pernah membantu bosnya membalas dendam dengan mengirimkan Video perkelahiannya kepada salah satu siswa di sekolahnya. Ia membayarnya agar menyebarkan ke seluruh siswa lainnya, hingga menyenabkan Vega mendapat hukuman.

Ferdi menunjukkan lemari pakaian Devan.

" Ini pakaian sehari-hari Tuan muda, dan yang ini kostum yang sering di gunakan untuk manggung," ujar Ferdi seraya membuka satu persatu lemari besar.

Vega tekesima dengan banyaknya baju-baju yang tersusun rapi.

" Ini lemari apa toko pakaian?" ucap Vega.

" Ini tempat sepatu," Ferdi menunjukkan lemari berisi sepatu berbagai model dan merk.

" Terus apa yang harus aku siapkan?" tanya Vega bingung.

" Hari ini Tuan muda akan menghabiskan waktu di rumah, kamu siapkan baju santai. Dia berencana mau melihatmu latihan fisik, ia ingin memastikan seberapa kuat dirimu," ucap Ferdi lalu pergi meninggalkan Vega.

" Begitu rupanya?"

Vega mulai menuju lemari yang di tunjukkan Ferdi. Ia mengambil celana pendek berwarna krem dan kaos putih, lalu meletakkan di atas kasur.

Vega menuju tempat sepatu, ia bingung dengan banyaknya sepatu di sana.

Bukankah dia akan di rumah, pakai sandal atau sepatu ya? Tanya Vega dalam hati.

Terdengar suara orang menutup pintu. Vegapun berdiri mendekat kearah suara.

" Aaaa!!" teriak Devan dan Vega berbarengan

" Kenapa kamu telanjang disini?" tanya Vega, seketika berbalik badan.

Devan yang mengira tidak ada orang melepas handuk kimono dan celana renangnya, dan melempar ke atas sofa. Ia hanya mengenakan celana dalam.

" Kamu yang kenapa disini? ini kan kamarku," Devan balik bertanya.

" Bukankah kamu menyuruhku menyiapkan pakaian," jawab Vega.

" Cepat keluar!" perintah Devan.

" Pakai dulu handukmu!" pinta Vega.

"Aku sudah pakai handuk, lagian aku tidak rela tubuh sexi ku di nikmati oleh gadis sepertimu. Bisa-bisa kamu tergoda lalu memperkosaku," ujar Devan.

Vegapun berjalan cepat menuju pintu, dan berkata, " Dasar otak mesum!"

" Tunggu! kamu bilang apa? mengataiku seperti itu sama saja, tidak memberi pelayanan yang memuaskan. Sekarang aku akan menghukummu gadis tidak punya sopan santun, berdiri di luar angkat satu kaki, sampai aku keluar kamar" perintah Devan.

" Apa?!" ujar Vega kesal.

" Ya, kalau tidak mau berarti kamu harus membayar ganti biaya rumah sakit ibumu, dan saya akan memerintahkan dokter menghentikan perawatannya," ujar Devan mengancam.

Vega akhirnya menuruti perintah tuannya, ia berdiri dengan satu kaki di luar kamar Devan, meskipun dengan menggerutu,

Memangnya aku anak SD.

Devan tersenyum puas, iapun menutup pintu kamarnya, lalu membuka kembali dan berkata,

" Jangan coba-coba berbuat curang, karena aku mengamatimu, setiap sudut rumah ini ada CCTV," Devan kembali menutup pintu.

Terpopuler

Comments

Adriya ᴿᵉᵉⁿ Hofi ᴹᵒʳᵉⁿᵒ

Adriya ᴿᵉᵉⁿ Hofi ᴹᵒʳᵉⁿᵒ

Tingkat ke pe deannya Devan bner2 dehh.. 😂😂

2022-01-22

0

~>LuPa NaMa<~

~>LuPa NaMa<~

bau bau kebucinan hampir tercium nieh...😁😁😁

2021-09-19

1

Nadeak Ristaulina

Nadeak Ristaulina

he..he.emangnya aku anak Sd

2021-07-13

1

lihat semua
Episodes
1 Penculikan
2 Aksi Balas dendam Sang Mafia
3 Masa Remaja Vega
4 Saksi kunci
5 Bertemu Artis
6 Nonton Konser
7 Ketua Geng
8 Sembunyi
9 Makin Jutek Makin Cantik
10 Jangan Penasaran Nanti Jatuh Cinta.
11 Menolong Seorang Kakek
12 Kakek Hilman Haidar
13 Pesta
14 Tantangan Sang Rival
15 Viral
16 Melamar Kerja
17 Hari Pertama Kerja
18 Surat kontrak kerja
19 Hukuman Ala Anak SD
20 Latihan Ala Militer
21 Bodyguard Terselubung
22 Mengambil Kembali
23 Melindungimu
24 Kekasih Tuan Muda
25 Vaksin
26 Aneh
27 Aku Rindu
28 Kejutan!
29 Informasi Penting
30 Tertembak
31 Mengejutkan
32 Lamaran
33 Bimbang
34 Sebahagia itu Dia
35 Habisi Dia
36 Tertangkap
37 Dendam masa lalu
38 Permohonan
39 Maaf
40 Menguntit
41 Menguntit 2
42 Suami Istri
43 Malam Pertama?
44 Panggilan Baru
45 Bukan cemburu
46 Video Klip
47 VIdeo Klip 2
48 Jangan Baper
49 Bersahabat
50 Makan Malam Heboh
51 Pelukan
52 Direktur Baru
53 Ketika Bos Bahagia
54 Mencuri Ciuman
55 Makan Malam Spesial
56 Sebuah Janji
57 Duka di keluarga Haidar
58 Misteri menghilangnya Bibi Mei
59 Curiga
60 Makan siang romantis katanya?
61 Menjadi Bayanganmu
62 Belajar jadi seorang istri
63 Suamiku
64 Mama mertua
65 Pacaran
66 Kencan ekstrim
67 Berdamai dengan keadaan
68 Taruhan
69 Hilangnya Kepercayaan
70 Kembali Ketitik Nol
71 Api cemburu
72 Terjebak
73 Kamu datang
74 Harga diri
75 Rencana
76 Menyusun Strategi
77 Saatnya Beraksi
78 PHP
79 Mr. Jack
80 Kembalinya Bibi Mei
81 Kenyataan
82 Penyelamatan.
83 Terungkapnya misteri
84 Akhir Dari Dendam
85 Kejutan untuk Vanessa
86 Dimana kamu
87 Kehilangan
88 Serangan Balik
89 Aku Datang Cinta
90 Sampai ke ujung dunia
91 Curiga
92 Beranilah untuk percaya
93 Tugas untuk Riris
94 Pengakuan
95 Bekerja di Cafe Bima
96 Kejutan untuk Vega
97 Dia Vega Istriku
98 Jangan Pergi Lagi
99 pengumuman
100 Hikmah di Balik Luka
101 Saatnya Melepas Masa Lalu
102 Bunga Bunga Cinta
103 Menuju SAH Ke Dua
104 SAH yang Ke Dua
105 Rayuan Recah
106 Pagi yang Menggoda
107 Dari Hati Ke Hati
108 Resepsi Pernikahan
109 Siapa Bosnya
110 Asal Selalu Bersamamu
111 Berpetualang
112 Membuat Perhitungan
113 Honymoon Ala Sultan
114 Honeymoon
115 Menculikmu
116 Kesibukan Baru
117 Bodyguard Baru Super tampan
118 Aliando
119 Ke Luar Kota
120 Kenangan itu
121 Takut Hamil
122 Jebakan
123 Kecewa
124 Jangan ganggu istriku lagi
125 Bumbu cinta katanya
126 Aliando dan Alia
127 Antara Aliando, Alia dan Vega
128 Aliando dan Vega
129 Posesif
130 super posesif
131 Tantangan Musuh Lama
132 Rasa bersalah
133 Jangan nakal lagi
134 Saudara kembar
135 Selamatkan mereka berdua
136 Bertahanlah Vega
137 Hanya karena Janji
138 Kebahagiaan Keluarga Haidar
139 Bakat Turunan _THE END_
140 pengumuman
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Penculikan
2
Aksi Balas dendam Sang Mafia
3
Masa Remaja Vega
4
Saksi kunci
5
Bertemu Artis
6
Nonton Konser
7
Ketua Geng
8
Sembunyi
9
Makin Jutek Makin Cantik
10
Jangan Penasaran Nanti Jatuh Cinta.
11
Menolong Seorang Kakek
12
Kakek Hilman Haidar
13
Pesta
14
Tantangan Sang Rival
15
Viral
16
Melamar Kerja
17
Hari Pertama Kerja
18
Surat kontrak kerja
19
Hukuman Ala Anak SD
20
Latihan Ala Militer
21
Bodyguard Terselubung
22
Mengambil Kembali
23
Melindungimu
24
Kekasih Tuan Muda
25
Vaksin
26
Aneh
27
Aku Rindu
28
Kejutan!
29
Informasi Penting
30
Tertembak
31
Mengejutkan
32
Lamaran
33
Bimbang
34
Sebahagia itu Dia
35
Habisi Dia
36
Tertangkap
37
Dendam masa lalu
38
Permohonan
39
Maaf
40
Menguntit
41
Menguntit 2
42
Suami Istri
43
Malam Pertama?
44
Panggilan Baru
45
Bukan cemburu
46
Video Klip
47
VIdeo Klip 2
48
Jangan Baper
49
Bersahabat
50
Makan Malam Heboh
51
Pelukan
52
Direktur Baru
53
Ketika Bos Bahagia
54
Mencuri Ciuman
55
Makan Malam Spesial
56
Sebuah Janji
57
Duka di keluarga Haidar
58
Misteri menghilangnya Bibi Mei
59
Curiga
60
Makan siang romantis katanya?
61
Menjadi Bayanganmu
62
Belajar jadi seorang istri
63
Suamiku
64
Mama mertua
65
Pacaran
66
Kencan ekstrim
67
Berdamai dengan keadaan
68
Taruhan
69
Hilangnya Kepercayaan
70
Kembali Ketitik Nol
71
Api cemburu
72
Terjebak
73
Kamu datang
74
Harga diri
75
Rencana
76
Menyusun Strategi
77
Saatnya Beraksi
78
PHP
79
Mr. Jack
80
Kembalinya Bibi Mei
81
Kenyataan
82
Penyelamatan.
83
Terungkapnya misteri
84
Akhir Dari Dendam
85
Kejutan untuk Vanessa
86
Dimana kamu
87
Kehilangan
88
Serangan Balik
89
Aku Datang Cinta
90
Sampai ke ujung dunia
91
Curiga
92
Beranilah untuk percaya
93
Tugas untuk Riris
94
Pengakuan
95
Bekerja di Cafe Bima
96
Kejutan untuk Vega
97
Dia Vega Istriku
98
Jangan Pergi Lagi
99
pengumuman
100
Hikmah di Balik Luka
101
Saatnya Melepas Masa Lalu
102
Bunga Bunga Cinta
103
Menuju SAH Ke Dua
104
SAH yang Ke Dua
105
Rayuan Recah
106
Pagi yang Menggoda
107
Dari Hati Ke Hati
108
Resepsi Pernikahan
109
Siapa Bosnya
110
Asal Selalu Bersamamu
111
Berpetualang
112
Membuat Perhitungan
113
Honymoon Ala Sultan
114
Honeymoon
115
Menculikmu
116
Kesibukan Baru
117
Bodyguard Baru Super tampan
118
Aliando
119
Ke Luar Kota
120
Kenangan itu
121
Takut Hamil
122
Jebakan
123
Kecewa
124
Jangan ganggu istriku lagi
125
Bumbu cinta katanya
126
Aliando dan Alia
127
Antara Aliando, Alia dan Vega
128
Aliando dan Vega
129
Posesif
130
super posesif
131
Tantangan Musuh Lama
132
Rasa bersalah
133
Jangan nakal lagi
134
Saudara kembar
135
Selamatkan mereka berdua
136
Bertahanlah Vega
137
Hanya karena Janji
138
Kebahagiaan Keluarga Haidar
139
Bakat Turunan _THE END_
140
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!