Pertemuan Devan dan Raymon di pesta Leon, membuat Raymond tidak tinggal diam. Iapun menantang Devan untuk membuktikan dirinya benar-benar penakhluk wanita sesuai sesumbarnya.
Raymond melihat kearah kursi di sudut ruang terbuka itu. Seorang gadis membelakangi mereka. Rambut hitam tergerai sedang memainkan ponselnya.
" Hey Devan, bagaimana kabarmu?" sapa Raymond.
" Ya, seperti yang kamu lihat, aku baik dan bahagia," balas Devan.
" Katanya penakhluk wanita? Apa masih seperti dulu pesonamu?" ujar Raymond.
" Apa perlu aku buktikan pada pacarmu lagi?" jawab Devan, seraya tersenyum simpul.
Raymond tersenyum sinis lalu berkata, "Coba saja buktikan, sebelum merebut kekasihku yang kau rebut lagi, kenapa tidak kamu buktikan saja pada gadis-gadis yang ada di sini."
" Baiklah, siapa takut!" ujar Devan menerima tantangan Raymond.
" Baiklah, biar lebih menarik aku tawarkan mobilku sebagai taruhannya jika kamu berhasil mengajak gadis yang ada di ujung sana untuk berkencan hari ini juga, sebaliknya jika kamu gagal serahkan mobilmu padaku," ujar Raymond.
" Baik, aku setuju," jawab Devan penuh percaya diri.
" Tuan muda sebaiknya jangan ikuti permainan Raymond," bisik Ferdi pada Devan.
Namun Devan tidak memperdulikan ucapan Ferdi. Devan berjalan penuh percaya diri kearah gadis yang di tunjuk oleh Raymond. Devan membisikkan sesuatu ke telinga gadis di hadapannya, " Hai cantik, boleh kenalan?"
Gadis di hadapannya itu belum memberi respon, hanya melirik kearah samping. Devanpun mengeluarkan jurus lagi dengan mencolek dagu si gadis.
" Sstt!" Vega dengan cepat menangkap tangan Devan dan memutar tangannya hingga ke belakang punggungnya sendiri.
" Maaff!" ujar Devan yang kesakitan dan belum sadar siapa gadis yang di godanya itu.
" Mungkin aku harus mematahkan tanganmu, agar kamu tidak sembarangan memegang wanita," ujar Vega.
Kedua pengawal yang merasa tuannya dalam bahaya, merekapun meminta Vega untuk melepaskannya. Vega yang sedang emosi pun melepaskan Devan namun hadiah tamparan di pipi Devan sebagai hadiahnya.
Kedua pengawal tiba-tiba menyerang Vega. Vegapun meladeni kedua pengawal tersebut. Satu lawan dua, tidak membuat Vega dengan mudah di kalahkan.
Keributan di ruang terbuka cafe, membuat semua yang ada di dalam ruangan keluar melihat perkelahian Vega dan kedua pengawal Devan.
" Berhenti!" teriak Devan. Pengawal Devanpun mundur kesamping tuannya.
" Sepertinya aku mengenalimu?" tanya Devan.
" Mungkin sudah di takdirkan jika kamu harus babak belur di tanganku," jawab Vega.
Luna, Maya dan Gavin mendekat dan menyeret Vega menjauh dari Devan. Begitu juga Ferdi menarik Devan menjauh dari Vega.
Gavin memberikan minum kepada Vega. Satu gelas minuman dingin itu habis dalam satu kali tegukan. Kelvinpun mendekat kearah Vega. Vega merasa bersalah telah membuat ke gaduhan. Ia terlalu emosi, setelah Sasya menumpahkan minuman, datang laki-laki penggoda yang seenaknya memegang tubuhnya.
" Maaf Kelvin, aku mengacaukan pestamu," ucap Vega penuh penyesalan.
" Tidak masalah, pestanya akan berlanjut lagi. Kenapa baju kamu basah semua?" tanya Kelvin.
"Tadi ada orang yang bawa minuman, lalu nabrak aku, " jawab Vega.
" Sebaiknya kamu ikut aku, aku akan meminjamimu baju," pinta Kelvin.
" Tidak usah, sebaiknya aku pulang saja," jawab Vega.
Di sudut ruangan Raymond -Atersenyum penuh kemenangan, sedangkan Devan di liputi kekesalan.
" Bos, itu tadi nona gengster,"
" Sepertinya iya, tapi kenapa dia cantik sekali?" jawab Devan pelan.
" Bos bilang apa?" tanya Ferdi yang kurang jelas mendengar ucapan tuannya itu.
" Hem, dasar brandal, aku pastikan dia akan menyesal telah menamparku," ujar Devan penuh dendam.
Raymond datang menghampiri Devan.
" Rupanya pesonamu mulai luntur, bahkan gadis itu menamparmu," ucap Raymond penuh kemenangan.
"Ferdi serahkan kunci mobilnya " ucap Devan memberi perintah.
" Tapi Bos?"
" Laki-laki yang di pegang kata-katanya, serahkan." ucap Devan.
Ferdi pun menyerahkan kunci mobil pada Raymond. Raymond tertawa lalu berkata," Trimakasih, aku sebenarnya tidak tertarik dengan mobilmu, aku hanya ingin mengalahkanmu saja,"
" Anggap saja aku titipkan mobilku padamu, setelah aku mendapatkan gadis itu aku akan mengambilnya darimu lagi," ucap Devan.
" Baiklah, aku akan tunggu hari itu," balas Raymond. Raymondpun pergi meninggalkan Devan, melangkah penuh percaya diri sebagai pemenang.
Pestapun berjalan seperti semula, meskipun banyak yang bergunjing tentang kejadian yang mereka lihat. Beruntung Leon segera membawa Devan ke ruang VIP, sehingga tamu yang menyadari keberadaan Devan dan yang ingin bertemu Devanpun segera dapat di halau oleh para pengawal.
Devan memerintahkan Ferdi untuk menelpon pengawalnya yang ada di rumah untuk menjemput mereka.
Di sisi lain Kelvin segera memberikan jaket pada Vega. Tak lama pelayan membawakan baju ganti untuk Vega. Vega yang awalnya menolak, akhirnya menerima juga, ia tak mau membuat Kelvin kecewa setelah ia menghancurkan pestanya.
Setelah berganti baju, Vega menemui Kelvin dan ketiga temannya. Merekapun bertanya kenapa sampai berkelahi dengan pengawal Devan.
" Wah hebat sekali, ternyata kamu jago berkelahi, aku makin kagum sama kamu " ucap Kelvin.
" Hem, rayu terus!!" ujar Gavin sewot.
" Ahay!!! ada yang cemburu nih," ujar Luna dan Maya.
Vega hanya tersenyum melihat ketiga temannya itu. Mereka menikmati pestanya meskipun sempat terjadi kericuhan.
***
Ke esokan harinya di kediaman Devan terjadi kehebohan.
" Bos, lihat ada yang merekam kejadian kemaren, dan ada yang sengaja memviralkannya," ujar Ferdi.
" Sial! siapa bedebah itu? harrgghh!! ini gara-gara wanita sialan itu," ujar Devan seraya mengusap wajahnya dengan kasar.
" Bos, sepertinya anda harus memberikan klarifikasi tentang beredarnya berita yang berlebihan di media sosial, agar beritanya tidak semakin ngawur, bisa-bisa karier anda bisa hancur," ujar Ferdi dengan panik.
Bagaimana tidak panik, bosnya di beritakan macam-macam. Ada yang menulis bahwa Devan hendak berbuat tak senonoh pada fansnya hingga di hajar, ada yang bilang pacarnya mengamuk karena Devan ketahuan selingkuh, dan banyak lagi berita-berita yang di bumbui biang gosip.
Ferdi khawatir gosip yang beredar menambah citra buruk sang artis, apa lagi selama ini, artisnya itu sudah terkenal suka gonta-ganti pasangan.
" Pasti ini ulah Raymond, ternyata dia belum puas mempermalukanku semalam," ujar Devan.
" Bos juga sih ngapain meladeni tantangan Raymond," ujar Ferdi.
" Apa kamu menyalahkan aku, aku tidak mau pokoknya hancurkan gadis pembawa sial itu," pekik Devan seraya mencengkram kerah baju Ferdi.
" Tapi Bos, dia tidak salah," ujar Ferdi setengah ketekutan.
" Apa jadi kamu mau bilang, aku yang salah!?" Devan makin memper erat cengkraman tangannya.
" Ampun Bos!" rengek Ferdi.
" Aku ingin dia membayar semua perbuatannya padaku, aku kehilangan mobilku, sekarang nama baikku tercoreng. Bukankah kamu menyimpan video tawuran gadis itu dengan para preman?"
" Masih Bos,"
" Baiklah, kita akan gunakan Video itu sebagai senjata kita," ujar Devan seraya melepas cengkraman kerah Ferdi.
Sementara itu Vani yang selalu eksis dalam berselancar di dunia maya, terperanjat melihat Video Viral yang melibatkan kakaknya. Ia pun menjadi heboh sendiri sehingga se isi rumah terkejut.
" Kakaaakk!" Vani berlari memegang ponsel mencari keberadaan Vega.
" Ada apa kamu teriak?" tanya Karin.
" Lihat Ma, Kakak berkelahi dengan Kak Devan, penyanyi idolaku," ujar Vani yang merengek, seperti kekasihnya saja yang di hajar sang kakak.
Karin mengambil alih ponsel dari tangan Vani dan memutar ulang Video tersebut.
Vega baru saja berolah raga lari pagi, menghampiri Vani dan Karin. Karin memutar layar mengarahkan ke arah Vega, " Apa ini?" tanya Karin dengan kesal.
" Apa Ma?" tanya Vega penasaran.
Vegapun mengambil alih ponsel dari Karin dan memutar Video. Vegapun terkejut kenapa video perkelahiannya sampai Viral.
" Ma aku bisa jelaskan ini Ma," ucap Vega yang melihat kemarahan pada raut muka Mamanya.
" Apa kamu tahu kamu sedang berurusan dengan siapa? bagaimana jika orang itu menuntutmu. Apa kamu lupa kejadian yang dulu? Kenapa kamu masih saja menggunakan kekerasan?" tanya Karin bertubi-tubi.
" Maaf Ma, Vega hanya membela diri, dia menggodaku, tiba-tiba memegang daguku," ujar Vega membela diri.
" Vega, aku hanya mengkhawatirkanmu," ujar Karin dengan wajah kecewa, meninggalkan Vega.
Karin melanjutkan kegiatan menjahitnya. Sementara Vina berjalan mundur menghindari tatapan tajam kakaknya. Ia merasa bersalah telah memberitahu mamanya yang ternyata berbuntut panjang.
" Maaf Kak!" ujar Vani tertunduk lesu dan berlalu meninggalkan Vega.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Indria Agustini
artis sok ganteng n sedang naik daun,,,,gitu deh klakuannya
ntar kalo dah kepincut ma vega baru keok tuh si devan
2021-10-04
1
desi
😅😅😅😅
2021-05-16
2
Alivaaaa
hadeh ribet nih 🤦♀️😅😅
2021-03-18
3