Vega berlari ketika polisi mengejarnya, tembakan di udara membuat geng Vega maupun geng Jonas lari tunggang langgang. Vega di samping mobil, matanya sesekali memantau keadaan. Menyadari seorang polisi mendekat kearahnya, ia pun meraih gagang pintu mobil, beruntung pintu mobil tidak terkunci iapun segera masuk dan bersembunyi di kursi tengah.
Pemilik mobil menyadari ada yang masuk, ia pun menoleh dan hampir teriak, todongan pistol tepat di dahinya membungkam suaranya.
" Katakan aku tidak di sini atau aku akan meledakkan kepalamu," ujar Vega mengancam.
" Bos!" ujar Ferdi ketakutan.
Mata Devan membulat mencoba melihat dalam ke gelapan, wajahnya sedikit ketakutan.
Tok! tok! tok!
Suara ketukan pada kaca jendela dari arah luar terdengar, seorang oknum polisi mengetuk kaca. Ferdi menurunkan kaca jendela mobilnya.
Vega menunduk bersembunyi agar tidak terlihat.
" Malam Pak, ada apa?" tanya Ferdi.
" Seharusnya saya yang tanya sedang apa kalian disini?"
" Kami kebetulan lewat di sini,"
" Pasti kalian terlibat perkelahian disini, ayo ikut kami ke kantor polisi,"
" Tidak pak, lihat di samping saya ini artis, sungguh kami tidak terlibat, kami pulang dari mengisi acara, mau mencari jalan alternatif, lalu kami berhenti di sini melihat ada keributan, lalu kami menghubungi polisi,"
" Oh jadi kalian yang menghubungi polisi? Trimakasih atas partisipasi kalian dalam menjaga ke amanan di lingkungan sini, silahkan melanjutkan perjalanan anda," jawab oknum polisi yang berubah ramah.
" Auw!" teriak Ferdi, kakinya kesakitan. Devan menginjak kakinya. Ferdipun menyalakan mobil, menginjak gas dan melanjutkan perjalanan.
" Kenapa kamu bilang, kalau kita yang menghubungi polisi?" ucap Devan lirih.
Mobil sudah menjauh dari lokasi kejadian, Vega kembali bangkit dari persembunyiannya. Ia kembali menodongkan pistol kearah kepala Ferdi.
" Jadi kalian yang menghubungi polisi? apa kalian bosan hidup?"ucap Vega.
" Ampun nona gengster! jangan tembak aku, aku belum menikah, pacarpun belum punya," jawab Ferdi ketakutan.
" Turunkan senjatamu, atau aku akan mengirimmu ke kantor polisi," ucap Devan mengancam.
Vega kembali menodongkan pistol kearah Devan, membuat nyali Devsn menciut.
" Lakukan saja apa maumu, tapi aku tidak bisa menjamin kepalamu masih utuh ketika sampai di kantor polisi, turunkan aku di perempatan depan," ujar Vega.
" Ba baik Nona," ucap Ferdi yang masih ketakutan.
Kini Vega merasa beruntung menerima hadiah sebuah pistol dari Galang, meskipun awalnya ia menolak karena merasa memiliki senjata ilegal yang melanggar hukum, dengan berat hati ia menerimanya. Ternyata senjata tersebut sangat berguna untuk menyelamatkan dirinya, meskipun ia hanya mengancam dan tidak sungguh-sungguh dalam ancamanya.
Ferdi menepikan mobil di perempatan jalan, Vega segera menyembunyikan senjata di balik jaketnya, lalu turun dari mobil. Ia Segera menghilang dari pandangan Devan dan Ferdi.
" Lihat gadis itu, tidak ada sopan-sopannya, tidak tahu trimakasih," ucap Devan.
" Mau trimakasih untuk apa? bukannya Bos yang membuat dia di kejar-kejar polisi?"
" Diam kamu!"
***
Di kediaman Devan.
Entah mengapa Devan begitu kesal mengingat kejadian tadi, bagaimana seorang gadis bisa mengancamnya seperti itu. Iapun menghubungi Ferdi untuk menemui di kamarnya.
Ferdi bergegas memasuki kamar Devan setelah mengetuk pintu. Dengan mata yang mengantuk ia menemui bosnya,
" Ada apa Bos, apa yang mau Bos bicarakan di tengah malam seperti ini?" tanya Ferdi setelah melirik jam dinding yang menunjukkan pukul satu malam.
" Aku mau kamu cari tahu gadis itu?" titah Devan.
" Siapa Bos?"
" Gadis yang berani memukulku dan sampai berani menodongkan senjata padaku," ujar Devan kesal penuh kebencian.
" Oh Nona gengster, apa akan anda jadikan koleksi pacar anda? lebih baik mundur deh, dari pada babak belur, mendingan aku carikan gadis lain mau yang mana? model? pemain sinetron atau penyanyi?"
" Ferdiii!!" Devan makin kesal.
" Siapa yang mau jadikan dia pacar, aku yakin tidak ada laki-laki yang mau mendekati gadis liar seperti itu, aku hanya ingin membuat perhitungan dengannya," ucap Devan.
" Baik Bos, secepatnya aku akan mendapatkan informasinya, bukankah gadis itu temannya Gavin Bos?"
" Gavin, panggil anak itu besok,"
" Siap Bos,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
💠⃟⃝♠Yeyen
sok sok an km Devan.. awas ntar bucin lohh.... 🤗
2022-01-22
1
ray
anak itu devan
2021-08-06
2
Risma Farna
Siapa ya anak laki2 yg di tolong Geva kecil?? Jamnya masih disimoan nggak ya???
2021-06-28
3