Nonton Konser

Malampun tiba, Vega sudah bersiap-siap mengucir tinggi-tinggi rambut lurus, hitam dan panjang miliknya. Ia mengenakan jeans hitam, kaos hitam dan jaket bomber warna hitam juga sedangkan Vania mengenakan pakaian serba pink, dan mengucir dua rambutnya. Mereka menunggu teman-temannya menjemput untuk nonton konser musik di dekat sekolahnya.

Mobil berhenti di depan rumah mereka. Setelah berpamitan dengan Mamanya, merekapun keluar rumah menuju mobil yang telah menunggunya. Vania berjalan dengan ceria karena akan melihat penyanyi idolanya. Lain halnya dengan Vega langkahnya begitu berat mengikuti adik dan teman-temannya yang alay itu. Kalau bukan karena adiknya merengek iapun tak akan sudi ikut menonton acara tersebut. Hitung-hitung mengganti luka adiknya yang siang tadi terkena pukulan para preman yang di kirim Eric pikirnya.

Vega melihat Gavin duduk di kursi depan, di samping sopir. Gavin membuka jendela lalu menyapa Vega, " Hai Vega kamu cantik sekali,"

" Cie-cie," sahut si kembar beda rahim dari kursi tengah.

Vega hanya tersenyum simpul menanggapi teman-temannya, lalu

segera masuk ke dalam mobil. Vegapun tahu bahwa mobil yang di tumpanginya adalah milik Gavin, karena semenjak kejadian pemalakan itu, ia selalu diantar dan dijemput oleh sopir. Gavin memang berasal dari keluarga kaya, tidak seperti Vega, Luna dan Maya yang hanya dari keluarga biasa.

Tak butuh lama untuk sampai di tempat acara. Area parkir pertokoan, pusat perbelanjaan dan wisata kuliner sudah penuh sesak oleh para penonton.

Vani, Luna dan Maya turun dari mobil dengan ceria, mata mereka berbinar-binar. Sikembar beda rahim berambut gelombang berwarna blondy itu menyusup kerumunan ingin menonton di depan sendiri. Namun padatnya penonton membuat mereka harus rela berdiri di belakang.

Vega dan Gavin yang mengekor di belakangpun hanya bisa melihat mereka yang terlihat kesal. Gavin kemudian menarik kedua gadis itu untuk mengikutinya.

Akhirnya mereka mengekor kemana Gavin melangkah. Ia menuju belakang panggung, menemui seseorang yang berkostum serba hitam di depan tenda artis. Pengawal itu memberi hormat lalu Gavin membisikkan sesuatu. Pengawalpun mengangguk.

Vega, Luna dan Maya yang melihat dari kejauhanpun penasaran dengan Gavin yang cukup misterius menurut mereka.

" Siapa mereka? mengapa memberi hormat pada Gavin?" tanya Vega penasaran.

" Mungkin anak buah Papanya, ternyata Gavin itu anak orang kaya," jawab Maya.

" Kok kamu tahu?" tanya Vega.

" Kami dulu sempat mendatangi rumahnya, ketika kamu di kantor polisi, dari depan rumahnya terlihat biasa, dan sederhana, tapi pas kami masuk rumahnya, wauuwww mewah banget," ujar Luna berapi-api.

Gavin menghampiri Vega dkk, " Ayo ikut aku?"

Mereka berempatpun berjalan mengikuti Gavin dan di antar oleh seorang pengawal menuju kursi VIP.

Luna dan Mayapun begitu gembirah, mereka tidak harus berdiri berdesak-desakan, kini mereka lebih dekat dengan panggung dan bisa lebih dekat menyaksikan artis idola yang mereka nanti-nantikan.

" Kamu kenal orang dalam kok bisa dapat tempat disini?"

" Iya," jawab Gavin singkat.

" Trimakasih Gavin," ucap Luna dan Maya sembari mengoyang-goyangkan lengan Gavin. Vega hanya senyum-senyum memperhatikan ke tiga temannya itu.

Ternyata pusat perbelanjaan itu adalah milik keluarga haidar, dan Ayah Gavin merupakan orang kepercayaan di perusahaan Haidar Group. Ayah Gavin juga adik dari menantu Haidar yaitu Mamanya Devan. Jadi Gavin adalah adik ponakan Devan. Namun Gavin merahasiakan kepada teman-temannya.

Acara sudah di mulai sebelum mereka tiba, beberapa artis ibu kota silih berganti mengisi acara. Tibalah penampilan artis yang mereka tunggu-tunggu. Penonton berteriak dan bersorak ketika Pembawa acara memanggil, "Inilah dia Devano Zidan"

Vega mencoba mengenali pria yang berdiri di panggung, " Vani, jadi dia betul-betul artis?" tanya Vega pada adiknya setengah tidak percaya. Orang yang telah dia hajar benar-benar artis bukan penjahat.

Gavin dan Vega yang duduk bersebelahan hanya saling melirik ketika melihat Vani, Luna dan Maya begitu menikmati lagu yang di bawakan oleh Devan.

Devanpun turun dari panggung, berganti dengan penampilan artis selanjutnya. Vega merasa haus ia ingin membeli sesuatu.

" Vani, aku kedepan sebentar, mau beli minum," Iya Kak.

" Luna, Maya titip Vani sebentar aku mau beli minum, apa kalian mau titip sesuatu?"

" Minum saja," ucap Luna.

" Ayo aku antar," pinta Gavin.

" Baiklah, ayo!" jawab Vega.

Merekapun keluar lewat samping panggung. Mengedarkan pandangan mencari stand makanan dan minuman. Gavin yang dari tadi diam akhirnya membuka suara," Sepertinya kamu kurang suka dengan acara seperti ini,"

" Tidak, aku kurang suka keramaian " jawab Vega jujur.

" Kalau penyanyinya?"

" Yang mana?"

" Devan"

" Aku baru lihat, aku tidak bisa bilang suka atau nggaknya, tapi jangan bilang si kembar ya, tadi pagi aku menghajar orang itu,"

" Kok bisa?"

" Aku kira copet,"

Vegapun akhirnya menceritakan kejadian esok tadi. Gavin yang hampir tak pernah tertawapun jadi terpingkal-pingkal.

" Kamu unik Vega, aku menyukaimu,"

" Apa?" tiba-tiba bunyi petasan membelah langit berasal dari depan panggung untuk memeriahkan suasana, sehingga kata-kata Gavin tidak jelas terdengar.

" Ya Ampun," Vega berhenti di depan stand tiba-tiba ia teringat adiknya.

" Ada apa?"

" Vani takut bunyi petasan,"

Vega mengurungkan niat membeli minuman, ia bergegas berlari kembali ke depan panggung, Gavinpun ikut berlari di belakangnya.

" Kenapa dia takut?" tanya Gavin.

" Ia masih trauma, Papa kami tertembak di hadapan kami, sejak itu Vani selalu histeris ketika mendengar bunyi keras seperti suara tembakan dan petasan," jawab Vega seraya mempercepat langkahnya.

Sampailah mereka di samping panggung, mereka melihat Luna dan Maya yang sedang kebingungan.

" Vega, Vani tadi lari dan menangis tiba-tiba," ujar Luna dengan panik.

" Dia takut bunyi petasan, tolong bantu mencarinya,"

" Vani!"

" Vani!"

Suara Vega dkk memanggil Vani, sementara bunyi petasan masih menggelegar di udara. Vega menyesal meninggalkan Vani di depan panggung.

Sampailah mereka di depan tenda artis yang terbuka. Vega, Luna, Maya dan Gavin mendapati Vani dalam pelukan seseorang " Vani!" ucap ketiganya

Pria itu Devan sedang memeluk Vani berusaha menenangkannya.

" Adik manis kenapa kamu menangis?"

Vegapun mendekat kearah Vani di ikuti ketiga sahabatnya," Vani ini Kakak, kemarilah," pinta Vega.

Vanipun menghambur kepelukan Vega, tangannya gemetaran dan masih terisak. Gavin membisikkan sesuatu kepada Devan.

" Jadi mereka temanmu?" tanya Devan.

" Iya, kak " jawab Gavin.

Luna dan Maya pun terkejut melihat kedekatan Gavin dan Devan sedangkan Vega tidak memperhatikan yang lain hanya fokus menenangkan Vani.

" Ferdi, ambilkan minum!" pinta Devan.

Ferdi asisten Devan membawakan minum dan memberikan pada Vani. Vani mulai tenang dan namun masih sesenggukan.

Luna dan Maya mengambil kesempatan untuk berfoto bersama Devan.

" Adik manis kamu tidak mau berfoto denganku?" tanya Devan mencoba menghentikan tangis Vani.

" Mau," Vani melepaskan pelukan Vega lalu menyeka air mata dan berusaha tersenyum, kemudian berfoto bersama Devan.

Mata Devan melihat kearah Vega yang cuek, di saat yang lain berebut Foto dengannya, gadis di hadapanya itu diam tak bergeming dan menunjukkan wajah tak suka, membuat jiwa gila popularitas Devan meronta-ronta. Devanpun semakin di buat penasaran dengan gadis di hadapannya itu.

Haris manager Devanpun datang, " Dev, ayo segera berangkat, kita harus segera ke Bandara,"

Devan akhirnya pergi meninggalkan Vega dkk. Ia akan mengisi acara di luar kota. Devan sengaja berhenti sejenak di hadapan Vega, ia melirik dan berkata, "Apa kamu sekarang percaya aku artis, bukan copet?"

Vega memalingkan muka, Devanpun menyunggingkan senyum. Luna dan Maya terlihat heboh sendiri melihat hasil jepretan kamera ponselnya bersama artis idolanya.

" Kalian mau tetap disini atau ikut pulang?" Vega, Vani dan Gavin melangkah pergi menuju mobil. Luna dan Maya berlari menyusul mereka.

Selama perjalanan pulang Luna dan Maya masih sibuk membicarakan Devan.

" Vega, kenapa kamu gak ikut berfoto?"

" Gak," jawab singkat.

" Gavin, aku lihat kamu dekat dengan Devan, ada hubungan apa kalian?" tanya Luna penasara.

" Papaku adiknya Mamanya Devan,"

" Apa? jadi Devan sepupu kamu? betul-betul penuh kejutan kamu Gavin,"

Terpopuler

Comments

DinnyJaya

DinnyJaya

Devan sm Vega ya shayy

2021-07-15

1

💟💟rianti lope 💟💟💟

💟💟rianti lope 💟💟💟

lanjut Thor 👍👍

2021-07-07

3

Alivaaaa

Alivaaaa

aku sukaaa

2021-03-18

3

lihat semua
Episodes
1 Penculikan
2 Aksi Balas dendam Sang Mafia
3 Masa Remaja Vega
4 Saksi kunci
5 Bertemu Artis
6 Nonton Konser
7 Ketua Geng
8 Sembunyi
9 Makin Jutek Makin Cantik
10 Jangan Penasaran Nanti Jatuh Cinta.
11 Menolong Seorang Kakek
12 Kakek Hilman Haidar
13 Pesta
14 Tantangan Sang Rival
15 Viral
16 Melamar Kerja
17 Hari Pertama Kerja
18 Surat kontrak kerja
19 Hukuman Ala Anak SD
20 Latihan Ala Militer
21 Bodyguard Terselubung
22 Mengambil Kembali
23 Melindungimu
24 Kekasih Tuan Muda
25 Vaksin
26 Aneh
27 Aku Rindu
28 Kejutan!
29 Informasi Penting
30 Tertembak
31 Mengejutkan
32 Lamaran
33 Bimbang
34 Sebahagia itu Dia
35 Habisi Dia
36 Tertangkap
37 Dendam masa lalu
38 Permohonan
39 Maaf
40 Menguntit
41 Menguntit 2
42 Suami Istri
43 Malam Pertama?
44 Panggilan Baru
45 Bukan cemburu
46 Video Klip
47 VIdeo Klip 2
48 Jangan Baper
49 Bersahabat
50 Makan Malam Heboh
51 Pelukan
52 Direktur Baru
53 Ketika Bos Bahagia
54 Mencuri Ciuman
55 Makan Malam Spesial
56 Sebuah Janji
57 Duka di keluarga Haidar
58 Misteri menghilangnya Bibi Mei
59 Curiga
60 Makan siang romantis katanya?
61 Menjadi Bayanganmu
62 Belajar jadi seorang istri
63 Suamiku
64 Mama mertua
65 Pacaran
66 Kencan ekstrim
67 Berdamai dengan keadaan
68 Taruhan
69 Hilangnya Kepercayaan
70 Kembali Ketitik Nol
71 Api cemburu
72 Terjebak
73 Kamu datang
74 Harga diri
75 Rencana
76 Menyusun Strategi
77 Saatnya Beraksi
78 PHP
79 Mr. Jack
80 Kembalinya Bibi Mei
81 Kenyataan
82 Penyelamatan.
83 Terungkapnya misteri
84 Akhir Dari Dendam
85 Kejutan untuk Vanessa
86 Dimana kamu
87 Kehilangan
88 Serangan Balik
89 Aku Datang Cinta
90 Sampai ke ujung dunia
91 Curiga
92 Beranilah untuk percaya
93 Tugas untuk Riris
94 Pengakuan
95 Bekerja di Cafe Bima
96 Kejutan untuk Vega
97 Dia Vega Istriku
98 Jangan Pergi Lagi
99 pengumuman
100 Hikmah di Balik Luka
101 Saatnya Melepas Masa Lalu
102 Bunga Bunga Cinta
103 Menuju SAH Ke Dua
104 SAH yang Ke Dua
105 Rayuan Recah
106 Pagi yang Menggoda
107 Dari Hati Ke Hati
108 Resepsi Pernikahan
109 Siapa Bosnya
110 Asal Selalu Bersamamu
111 Berpetualang
112 Membuat Perhitungan
113 Honymoon Ala Sultan
114 Honeymoon
115 Menculikmu
116 Kesibukan Baru
117 Bodyguard Baru Super tampan
118 Aliando
119 Ke Luar Kota
120 Kenangan itu
121 Takut Hamil
122 Jebakan
123 Kecewa
124 Jangan ganggu istriku lagi
125 Bumbu cinta katanya
126 Aliando dan Alia
127 Antara Aliando, Alia dan Vega
128 Aliando dan Vega
129 Posesif
130 super posesif
131 Tantangan Musuh Lama
132 Rasa bersalah
133 Jangan nakal lagi
134 Saudara kembar
135 Selamatkan mereka berdua
136 Bertahanlah Vega
137 Hanya karena Janji
138 Kebahagiaan Keluarga Haidar
139 Bakat Turunan _THE END_
140 pengumuman
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Penculikan
2
Aksi Balas dendam Sang Mafia
3
Masa Remaja Vega
4
Saksi kunci
5
Bertemu Artis
6
Nonton Konser
7
Ketua Geng
8
Sembunyi
9
Makin Jutek Makin Cantik
10
Jangan Penasaran Nanti Jatuh Cinta.
11
Menolong Seorang Kakek
12
Kakek Hilman Haidar
13
Pesta
14
Tantangan Sang Rival
15
Viral
16
Melamar Kerja
17
Hari Pertama Kerja
18
Surat kontrak kerja
19
Hukuman Ala Anak SD
20
Latihan Ala Militer
21
Bodyguard Terselubung
22
Mengambil Kembali
23
Melindungimu
24
Kekasih Tuan Muda
25
Vaksin
26
Aneh
27
Aku Rindu
28
Kejutan!
29
Informasi Penting
30
Tertembak
31
Mengejutkan
32
Lamaran
33
Bimbang
34
Sebahagia itu Dia
35
Habisi Dia
36
Tertangkap
37
Dendam masa lalu
38
Permohonan
39
Maaf
40
Menguntit
41
Menguntit 2
42
Suami Istri
43
Malam Pertama?
44
Panggilan Baru
45
Bukan cemburu
46
Video Klip
47
VIdeo Klip 2
48
Jangan Baper
49
Bersahabat
50
Makan Malam Heboh
51
Pelukan
52
Direktur Baru
53
Ketika Bos Bahagia
54
Mencuri Ciuman
55
Makan Malam Spesial
56
Sebuah Janji
57
Duka di keluarga Haidar
58
Misteri menghilangnya Bibi Mei
59
Curiga
60
Makan siang romantis katanya?
61
Menjadi Bayanganmu
62
Belajar jadi seorang istri
63
Suamiku
64
Mama mertua
65
Pacaran
66
Kencan ekstrim
67
Berdamai dengan keadaan
68
Taruhan
69
Hilangnya Kepercayaan
70
Kembali Ketitik Nol
71
Api cemburu
72
Terjebak
73
Kamu datang
74
Harga diri
75
Rencana
76
Menyusun Strategi
77
Saatnya Beraksi
78
PHP
79
Mr. Jack
80
Kembalinya Bibi Mei
81
Kenyataan
82
Penyelamatan.
83
Terungkapnya misteri
84
Akhir Dari Dendam
85
Kejutan untuk Vanessa
86
Dimana kamu
87
Kehilangan
88
Serangan Balik
89
Aku Datang Cinta
90
Sampai ke ujung dunia
91
Curiga
92
Beranilah untuk percaya
93
Tugas untuk Riris
94
Pengakuan
95
Bekerja di Cafe Bima
96
Kejutan untuk Vega
97
Dia Vega Istriku
98
Jangan Pergi Lagi
99
pengumuman
100
Hikmah di Balik Luka
101
Saatnya Melepas Masa Lalu
102
Bunga Bunga Cinta
103
Menuju SAH Ke Dua
104
SAH yang Ke Dua
105
Rayuan Recah
106
Pagi yang Menggoda
107
Dari Hati Ke Hati
108
Resepsi Pernikahan
109
Siapa Bosnya
110
Asal Selalu Bersamamu
111
Berpetualang
112
Membuat Perhitungan
113
Honymoon Ala Sultan
114
Honeymoon
115
Menculikmu
116
Kesibukan Baru
117
Bodyguard Baru Super tampan
118
Aliando
119
Ke Luar Kota
120
Kenangan itu
121
Takut Hamil
122
Jebakan
123
Kecewa
124
Jangan ganggu istriku lagi
125
Bumbu cinta katanya
126
Aliando dan Alia
127
Antara Aliando, Alia dan Vega
128
Aliando dan Vega
129
Posesif
130
super posesif
131
Tantangan Musuh Lama
132
Rasa bersalah
133
Jangan nakal lagi
134
Saudara kembar
135
Selamatkan mereka berdua
136
Bertahanlah Vega
137
Hanya karena Janji
138
Kebahagiaan Keluarga Haidar
139
Bakat Turunan _THE END_
140
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!