Hari Pertama Kerja

Alin dan Evan berpamitan dengan Vega setelah melihat keadaan Karin. Karin masih terbaring lemah tak berdaya. Vani menjaga Karin sementara Vega mengantar Ervan dan Alin sampai keluar ruangan.

" Vega ini kartu nama saya, kamu bisa kapan saja datang ke rumah, tapi kami minta secepatnya," ujar Alin.

" Baik Nyonya, saya akan segera datang setelah Mama saya di operasi," jawab Vega, seraya mengambil kertas yang di sodorkan oleh Alin.

Vega kembali ke ruangan dimana mamanya di rawat.

" Mama harus cepat pulih," ujar Vega. Hatinya sangat sedih melihat mamanya lemah tak berdaya.

" Kakak habis berkelahi lagi? lihat muka Kakak lebam semua. Terus siapa dua orang tadi?" tanya Vani seraya memegang wajah Vega.

" Hust!! jangan keras-keras nanti mama dengar. Beliau tadi yang menolong ku, dan beliau juga yang menjamin semua biaya pengobatan Mama, sebagai gantinya aku akan bekerja padanya," jawab Vega.

" Kerja apa Kak? apa mereka orang baik? Bagaimana kalau mereka memperbudak kakak?" tanya Vani dengan raut wajah sedih, mencemaskan kakaknya.

" Kakak hanya bertugas menjaga anaknya, mungkin hanya anak kecil, mungkin semacam babysitter gitu, tenanglah, aku bisa menjaga diriku sendiri. Selama kakak bekerja kamu harus menjaga mama, karena aku akan tinggal di rumah majikanku. Kakak janji akan sering berkunjung," jawab Vega menenangkan adiknya.

" Kak, kita akan berpisah, aku akan merindukanmu," ucap Vani air matanya mulai meleleh.

" Berjanjilah kamu akan belajar yang serius, sampai kuliah dan capailah cita-citamu. Jangan pacaran terus," ucap Vega seraya memeluk Vani.

" Trimakasih Kak, kakak juga harus janji tidak akan meninggalkan kami. dan cepatlah cari pacar," ujar Vani seraya melepas pelukannya.

Ucapan terakhir Vani membuatnya mendapat tonjokan lembut dari Vega.

" Emang kamu pikir Kakakmu ini gak laku, banyak yang naksir kakakmu ini, tapi hatiku belum klik saja," ujar Vega dengan gaya sombong. Kedua kakak beradik itupun tersenyum.

" Apa Kakak menunggu Kak Galang?" tanya Vani.

" Sudah ayo tidur sudah malam!" pinta Vega mengalihkan pembicaraan.

Merekapun meringkuk berdesak-desakkan di kasur penunggu pasien yang tersedia di kamar tersebut. Alin sudah memerintahkan perawat untuk memindahkan Karin ke ruang perawatan VVIP, sehingga fasilitas kamar sangat lengkap.

Keesokan harinya Karin sudah dapat di operasi. Vega dan Vani berharap operasi mamanya berjalan lancar. Kakek dan Nenek merekapun segera datang ke rumah sakit mendengar kabar Karin masuk rumah sakit.

Kedatangan Kakek dan Neneknya membuat Vega merasa tenang meninggalkan Karin untuk bekerja, karena ada yang membantu Vani menjaga mamanya selain Yasmin.

Seperti janjinya kepada Ervan dan Alin, Vegapun segera menuju rumah mereka, setelah memastikan operasi mamanya berjalan dengan baik. Kakek dan Neneknya berpesan pada Vega untuk selalu berhati-hati jika bekerja. Begitu juga dengan Vega berpesan untuk segera menghubunginya jika ada keadaan darurat terutama yang menyangkut kondisi mamanya.

Vega segera menaiki motor besar kesayangannya menuju alamat yang tertera pada kartu nama yang diberikan Alin waktu itu. Setelah hampir 25 menit ia sampai di depan rumah yang berpagar tinggi, nampak rumah yang begitu besar bercat putih.

Vega turun menengok dari lubang pagar," Permisi Pak, apa betul ini rumah Bu Alin dan Pak Ervan?" tanya Vega pada seorang Satpam yang berdiri di pos.

" Iya betul, anda ada perlu dengan siapa? Apa anda sudah membuat janji?" Satpam bertanya balik.

" Saya mau bertemu dengan Pak Ervan dan Bu Alin, beliau yang meminta saya datang kemari," jawab Vega.

"Tunggu sebentar!"

Satpam tersebut menelpon seseorang. Lalu tiba-tiba pintu gerbang terbuka sendiri, tentunya Satpam telah memencet remot controlnya. Rumah orang kaya semua serba modern.

" Silahkan masuk, anda bisa memarkirkan motor anda di sini, saya akan mengantar anda," pinta Pak satpam seraya menunjuk kerah samping pos.

Satpam itu menaiki motor dan meminta Vega naik di belakangnya. Vegapun menurutinya, karena dari pintu gerbang menuju rumah induk lumayan jauh bagi orang yang malas berjalan. Meskipun sebenarnya bisa di tempuh dengan jalan kaki.

Vega melihat beberapa penjaga di setiap titik, membuat rasa penasarannya muncul, ia pun bertanya pada Satpam yang memboncengnya.

" Pak mengapa banyak sekali penjaganya? Seperti istana negara saja. Apa Pak Ervan dan Bu Alin seorang pejabat?"

" Nanti juga Nona akan tahu sendiri," jawab Satpam.

Vegapun merasa kesal tidak mendapat jawaban yang memuaskan dari orang yang ia ajak bicara, iapun bergumam dalam hati,

Dasar pelit, tinggal jawab saja apa susahnya, untung aku lagi butuh, coba tidak akan aku hajar si tua ini.

" Bukannya pelit Nona, kami tidak boleh memberikan informasi apapun pada orang asing," ujar Satpam.

Vega terkejut dan bergumam,

Hah! kenapa orang ini tahu isi hatiku? Apa mungkin dia ini bisa membaca pikiran orang lain?

Akhirnya sampailah mereka di depan pintu. Alin dan Ervan muncul dari balik pintu.

" Vega kamu sudah datang," ucap Alin.

Vega menjabat tangan Ervan dan Alin.

" Hubungi Sakti?" pinta Ervan pada Satpam yang mengantar Vega.

" Siap Tuan!" jawab Satpam.

Tak lama Sakti datang menghadap Ervan dan Alin.

" Siap Pak, apa yang bisa saya bantu?" tanya Sakti.

" Sakti, ini Vega perintahkan pelayan menyiapkan kamar di samping kamar tuan muda. Mulai sekarang Vega akan menjadi pengawal pribadi tuan muda,"

" Siap Pak!" jawab Sakti.

" Vega, Sakti ini adalah kepala pengawal yang ada di rumah ini. Dia akan menjelaskan tugas-tugasmu. Dia juga yang akan mengajarimu bela diri dan menggunakan senjata api, serta hal lainnya yang di butuhkan sebagai seorang bodyguard," ujar Evan.

" Baik Tuan," jawab Vega. Vega semakin penasaran, kenapa hanya menjaga anak kecil saja butuh latihan bela diri dan senjata api. Sebenarnya keluarga apa yang ia datangi sampai seketat itu pengawalan seorang anak.

" Dimana tuan muda sekarang?" tanya Alin kepada Sakti.

" Tuan muda sedang berenang tuan," jawab Sakti.

" Vega mari ikut kami!" pinta Ervan.

Vega dan Sakti mengekor di belakang Tuan dan Nyonya mereka hingga sampai di samping rumah. Disana terdapat taman dan kolam renang yang luas.

Seseorang sedang berenang dengan cepat lalu menepi dan naik ke atas.

" Hah!" Vega terkejut seketika membalikkan badan. Seorang pria bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana renang pendek, sehingga semua lekuk tubuhnya terlihat semua.

" Ada apa Ma? Siapa gadis itu, mengapa dia berbalik badan?" tanya Devan.

" Dasar anak nakal, gadis mana yang tidak malu melihatmu telanjang seperti itu," ucap Alin.

Ferdi segera memakaikan handuk kimono pada Devan.

" Ve, berbaliklah, dia sudah pakai handuk," pinta Alin.

Vegapun berbalik dan,

" Kamu?!" ucap Devan dan Vega serentak. Mata mereka beradu membulat sempurna nampak tanda-tanda permusuhan diantara mereka.

" No no nona Gengster?" ucap Ferdi terbata-bata.

" Jadi kalian sudah saling kenal, baguslah kalau begitu," ujar Alin.

" Maksud Mama apa?"

" Mulai hari ini Vega akan menjadi pengawal pribadimu?" jawab Alin.

" Apa mama tidak salah menjadikan gadis brandal yang berulang kali menghajar anakmu ini, menjadikannya pengawal pribadiku? aku tidak mau, dia tidak membuatku dalam keadaan aman mungkin saja dia yang akan membunuhku Ma. Jangan-jangan para mafia itu sengaja mengirimnya untuk membunuhku," ujar Devan kesal.

" Cukup Dev, Vega akan menjagamu mulai sekarang. Ini perintah tidak ada tawar menawar,"

Vega merutuki nasibnya karena ia harus berurusan lagi dengan Devan. Iapun berpikir bagaimana jika Devan benar-benar menolaknya. Iapun mulai takut jika Ervan dan Alin meminta kembali biaya rumah sakit. Ia mengira akan bertugas memjaga anak kecil ternyata menjaga Devan, orang yang cukup mengesalkan baginya. Artis sok kecakepan, gila popularitas dan absurd menurutnya.

" Sakti, bawa Vega berkeliling," perintah Ervan.

Vegapun mengekor di belakang Sakti. Sakti mulai menjelaskan tugas-tugas Vega dan tempat-tempat di rumah tersebut termasuk kamar yang akan di tempati Vega dan juga menunjukkan kamar Devan. Sakti memberikan Vega senjata api dan mengajaknya kelapangan tembak.

Vega mendengarkan arahan Sakti bagaimana menggunakan senjata api, meskipun sebenarnya dia sudah mahir. Sakti memberikan contoh membidik pada papan tembak.

Dorr!!

Tembakan sakti tepat di titik tengah lingkaran.

" Ve, sekarang cobalah!"

" Baik Pak!"

" Panggil saja Kak, atau abang, rasanya terlalu tua jika kamu memanggilku Bapak,"

Vega tersenyum ternyata pria berwajah tegas di sampingnya itu cukup ramah juga.

" Baik Bang Sakti," ujar Vega meralat panggilannya.

Vegapun segera mengarahkan pistol ke depan.

Dorr!

Sakti terkejut, ternyata gadis di sampingnya sudah mahir menggunakan senjata. Bidikan Vegapun tepat di titik tengah lingkaran.

Tepuk tangan terdengar dari tangan Sakti, " Waow kamu hebat sekali, siapa yang mengajarimu?"

" Seseorang Bang," jawab Vega.

Sementara itu Devan masih beradu argumen dengan Ervan dan Alin, setelah mendengarkan cerita tentang pertemuan Kakeknya dan Vega.

" Dengarkan Devan, ini semua perintah Kakek Haidar, kalau kamu tidak mau menurut kali ini, Kakek akan menghapus namamu dari daftar ahli warisnya dan akan menghancurkan kariermu di dunia keartisan,"

" Apa? bisa-bisanya Kakek mengancam seperti itu, demi warisan kalian memperlakukanku seperti tahanan, aku bisa hidup tanpa warisan dari Kakek. Bukankah kalian yang sebenarnya membutuhkannya?" ujar Devan.

Mendengar kata-kata pedas dari mulut Devan, Ervanpun mengangkat tangan hendak menampar putranya itu, namun Alin segera mencegahnya.

" Devan, dengarkan Mama, semua yang kami lakukan demi masa depanmu. Kali ini mama mohon dengarkan Mama," ujar Alin seraya memeluk Devan.

" Baiklah, aku akan menuruti permintaan Kakek, akan kita lihat sampai kapan gadis itu bertahan di sini."

" Dengar Devan jangan sebut nama Kakek di hadapan gadis itu," pinta Alin.

Senyun licik tersungging dari bibir Devan. Berbagai rencana telah tergambar di pikirannya. Rasa-rasanya ia akan membalas dendam atas semua perbuatan Vega padanya.

Terpopuler

Comments

~>LuPa NaMa<~

~>LuPa NaMa<~

galang kan pengawal adekx devan... klo ktemu gmn y... 🙈

2021-09-19

0

Mira Wahyuni

Mira Wahyuni

katanya benci....ujung2nya jd cinta jg nanti😁

gak sabar liat Devan jd bucin 😊

2021-06-06

4

lihat semua
Episodes
1 Penculikan
2 Aksi Balas dendam Sang Mafia
3 Masa Remaja Vega
4 Saksi kunci
5 Bertemu Artis
6 Nonton Konser
7 Ketua Geng
8 Sembunyi
9 Makin Jutek Makin Cantik
10 Jangan Penasaran Nanti Jatuh Cinta.
11 Menolong Seorang Kakek
12 Kakek Hilman Haidar
13 Pesta
14 Tantangan Sang Rival
15 Viral
16 Melamar Kerja
17 Hari Pertama Kerja
18 Surat kontrak kerja
19 Hukuman Ala Anak SD
20 Latihan Ala Militer
21 Bodyguard Terselubung
22 Mengambil Kembali
23 Melindungimu
24 Kekasih Tuan Muda
25 Vaksin
26 Aneh
27 Aku Rindu
28 Kejutan!
29 Informasi Penting
30 Tertembak
31 Mengejutkan
32 Lamaran
33 Bimbang
34 Sebahagia itu Dia
35 Habisi Dia
36 Tertangkap
37 Dendam masa lalu
38 Permohonan
39 Maaf
40 Menguntit
41 Menguntit 2
42 Suami Istri
43 Malam Pertama?
44 Panggilan Baru
45 Bukan cemburu
46 Video Klip
47 VIdeo Klip 2
48 Jangan Baper
49 Bersahabat
50 Makan Malam Heboh
51 Pelukan
52 Direktur Baru
53 Ketika Bos Bahagia
54 Mencuri Ciuman
55 Makan Malam Spesial
56 Sebuah Janji
57 Duka di keluarga Haidar
58 Misteri menghilangnya Bibi Mei
59 Curiga
60 Makan siang romantis katanya?
61 Menjadi Bayanganmu
62 Belajar jadi seorang istri
63 Suamiku
64 Mama mertua
65 Pacaran
66 Kencan ekstrim
67 Berdamai dengan keadaan
68 Taruhan
69 Hilangnya Kepercayaan
70 Kembali Ketitik Nol
71 Api cemburu
72 Terjebak
73 Kamu datang
74 Harga diri
75 Rencana
76 Menyusun Strategi
77 Saatnya Beraksi
78 PHP
79 Mr. Jack
80 Kembalinya Bibi Mei
81 Kenyataan
82 Penyelamatan.
83 Terungkapnya misteri
84 Akhir Dari Dendam
85 Kejutan untuk Vanessa
86 Dimana kamu
87 Kehilangan
88 Serangan Balik
89 Aku Datang Cinta
90 Sampai ke ujung dunia
91 Curiga
92 Beranilah untuk percaya
93 Tugas untuk Riris
94 Pengakuan
95 Bekerja di Cafe Bima
96 Kejutan untuk Vega
97 Dia Vega Istriku
98 Jangan Pergi Lagi
99 pengumuman
100 Hikmah di Balik Luka
101 Saatnya Melepas Masa Lalu
102 Bunga Bunga Cinta
103 Menuju SAH Ke Dua
104 SAH yang Ke Dua
105 Rayuan Recah
106 Pagi yang Menggoda
107 Dari Hati Ke Hati
108 Resepsi Pernikahan
109 Siapa Bosnya
110 Asal Selalu Bersamamu
111 Berpetualang
112 Membuat Perhitungan
113 Honymoon Ala Sultan
114 Honeymoon
115 Menculikmu
116 Kesibukan Baru
117 Bodyguard Baru Super tampan
118 Aliando
119 Ke Luar Kota
120 Kenangan itu
121 Takut Hamil
122 Jebakan
123 Kecewa
124 Jangan ganggu istriku lagi
125 Bumbu cinta katanya
126 Aliando dan Alia
127 Antara Aliando, Alia dan Vega
128 Aliando dan Vega
129 Posesif
130 super posesif
131 Tantangan Musuh Lama
132 Rasa bersalah
133 Jangan nakal lagi
134 Saudara kembar
135 Selamatkan mereka berdua
136 Bertahanlah Vega
137 Hanya karena Janji
138 Kebahagiaan Keluarga Haidar
139 Bakat Turunan _THE END_
140 pengumuman
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Penculikan
2
Aksi Balas dendam Sang Mafia
3
Masa Remaja Vega
4
Saksi kunci
5
Bertemu Artis
6
Nonton Konser
7
Ketua Geng
8
Sembunyi
9
Makin Jutek Makin Cantik
10
Jangan Penasaran Nanti Jatuh Cinta.
11
Menolong Seorang Kakek
12
Kakek Hilman Haidar
13
Pesta
14
Tantangan Sang Rival
15
Viral
16
Melamar Kerja
17
Hari Pertama Kerja
18
Surat kontrak kerja
19
Hukuman Ala Anak SD
20
Latihan Ala Militer
21
Bodyguard Terselubung
22
Mengambil Kembali
23
Melindungimu
24
Kekasih Tuan Muda
25
Vaksin
26
Aneh
27
Aku Rindu
28
Kejutan!
29
Informasi Penting
30
Tertembak
31
Mengejutkan
32
Lamaran
33
Bimbang
34
Sebahagia itu Dia
35
Habisi Dia
36
Tertangkap
37
Dendam masa lalu
38
Permohonan
39
Maaf
40
Menguntit
41
Menguntit 2
42
Suami Istri
43
Malam Pertama?
44
Panggilan Baru
45
Bukan cemburu
46
Video Klip
47
VIdeo Klip 2
48
Jangan Baper
49
Bersahabat
50
Makan Malam Heboh
51
Pelukan
52
Direktur Baru
53
Ketika Bos Bahagia
54
Mencuri Ciuman
55
Makan Malam Spesial
56
Sebuah Janji
57
Duka di keluarga Haidar
58
Misteri menghilangnya Bibi Mei
59
Curiga
60
Makan siang romantis katanya?
61
Menjadi Bayanganmu
62
Belajar jadi seorang istri
63
Suamiku
64
Mama mertua
65
Pacaran
66
Kencan ekstrim
67
Berdamai dengan keadaan
68
Taruhan
69
Hilangnya Kepercayaan
70
Kembali Ketitik Nol
71
Api cemburu
72
Terjebak
73
Kamu datang
74
Harga diri
75
Rencana
76
Menyusun Strategi
77
Saatnya Beraksi
78
PHP
79
Mr. Jack
80
Kembalinya Bibi Mei
81
Kenyataan
82
Penyelamatan.
83
Terungkapnya misteri
84
Akhir Dari Dendam
85
Kejutan untuk Vanessa
86
Dimana kamu
87
Kehilangan
88
Serangan Balik
89
Aku Datang Cinta
90
Sampai ke ujung dunia
91
Curiga
92
Beranilah untuk percaya
93
Tugas untuk Riris
94
Pengakuan
95
Bekerja di Cafe Bima
96
Kejutan untuk Vega
97
Dia Vega Istriku
98
Jangan Pergi Lagi
99
pengumuman
100
Hikmah di Balik Luka
101
Saatnya Melepas Masa Lalu
102
Bunga Bunga Cinta
103
Menuju SAH Ke Dua
104
SAH yang Ke Dua
105
Rayuan Recah
106
Pagi yang Menggoda
107
Dari Hati Ke Hati
108
Resepsi Pernikahan
109
Siapa Bosnya
110
Asal Selalu Bersamamu
111
Berpetualang
112
Membuat Perhitungan
113
Honymoon Ala Sultan
114
Honeymoon
115
Menculikmu
116
Kesibukan Baru
117
Bodyguard Baru Super tampan
118
Aliando
119
Ke Luar Kota
120
Kenangan itu
121
Takut Hamil
122
Jebakan
123
Kecewa
124
Jangan ganggu istriku lagi
125
Bumbu cinta katanya
126
Aliando dan Alia
127
Antara Aliando, Alia dan Vega
128
Aliando dan Vega
129
Posesif
130
super posesif
131
Tantangan Musuh Lama
132
Rasa bersalah
133
Jangan nakal lagi
134
Saudara kembar
135
Selamatkan mereka berdua
136
Bertahanlah Vega
137
Hanya karena Janji
138
Kebahagiaan Keluarga Haidar
139
Bakat Turunan _THE END_
140
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!