Menolong Seorang Kakek

Vega berangkat bekerja lebih awal. Ia mencium dan memeluk Karina dari belakang ketika mamanya itu sedang menjahit.

" Ma, Vega berangkat dulu ya. Kalau capek jangan di paksakan untuk menjahit, Mama kelihatannya letih?"

" Mama tidak apa-apa sayang, ini tinggal sedikit lagi. Vega hati-hati, ingat hindari perkelahian, dan cepat pulang," jawab Karin menyembunyikan rasa capeknya.

" Iya Ma, kalau tidak terpaksa," jawab Vega seraya tersenyum.

Vegapun mengendarai motornya menuju tempat kerjanya. Namun entah bisikan apa yang membawanya ke rumah Galang. Ia memarkirkan sepeda motor dan duduk di teras. Hatinya berharap ia tiba-tiba muncul seperti dulu. Pikirannya mengembara membuka lembar demi lembar kenangan bersamanya. Malu rasanya jika ia harus menghubungi Galang terlebih dahulu. Ia sudah membuka ponsel dan tertera nama kontak 'Galang' namun ia tak segera menencet tombol panggilan.

Kak Galang, aku merindukanmu, Ucap Vega dalam hati.

Ia mengalihkan menggeser layar dan melihat Youtube, tiba-tiba ia penasaran dengan laki-laki yang berkali-kali ia temui dengan keadaan yang kurang baik, siapa lagi kalau bukan Devano Zidan Haidar. Ia mengetik nama tersebut dalam kolom pencarian. Lagu dan Videonya muncul semua, ia coba me ngeklik salah satu Video.

Apa sih kelebihannya sampai Vani, Luna dan Maya ngefans sama orang ini?

Vegapun menghayati lagu yang di bawakan oleh Devan, lagu dengan irama pop melow.

Vegapun senyum-senyum sendiri,

Suaranya bagus, wajahnya kalau di Video keren juga, tapi kenapa kalau ketemu orangnya langsung, bawaannya ingin menghajar ini orang ya?

Tak terasa waktu telah berlalu begitu cepat, Vegapun kembali mengemudikan motor ke tempat kerjanya.

Ia menjalani hari-harinya dengan semangat dan tidak gensi menjadi juru parkir. Ia tidak tahu reaksi mamanya jika tahu pekerjaannya, yang mamanya tahu ia hanya menjadi penjaga toko.

Hari yang kurang beruntung bagi Vega, saat ia ketahuan oleh Sasya yang kebetulan berbelanja di salah satu toko di area tempat Vega bekerja.

Sasya mendekat memastikan orang yang ia lihat, karena Vega memakai topi" Kamu Vega kan?"

" Iya, kenapa?"

" Oh jadi ini kerja sampingan mu, jadi tukang parkir?" ujar Sasya meremehkan.

" Ada perlu sama saya? kalau tidak ada mendingan anda minggir, tuh mobil ada yang mau keluar," ujar Vega.

" Jadi tukang parkir saja blagu," ledek Sasya.

Sasyapun menyingkir dari hadapan Vega.

Malam yang melelahkan membuat Vega ingin segera pulang, ia mengendari motor menuju rumahnya. Jalan pinggiraan ibu kota

tampak sepi, namun di sebuah taman terlihat ada ke gaduhan. Seorang kakek berdiri ketakutan dan seseorang di kroyok oleh kawanan preman yang berjumlah 6 orang. Ia melihat orang tersebut sudah babak belur tapi masih tetap berusaha melindungi kakek tua tersebut.

Vega terpanggil hatinya untuk menolong.

" Berhenti!" pekik Vega.

Seorang laki-laki yang di kroyok sudah tersungkur di tanah. Sekawanan preman menoleh kearah sumber suara. Seseorang berkata padanya," Hei gadis cantik, mau menemani kami malam ini? Setelah kita dapatkan uang dari kakek tua ini, mari kita bersenang-senang," ucap salah satu preman seraya berjalan mendekati Vega, di iringi Gelak tawa dari teman-temannya yang menggelegar.

Satu preman yang mendekat itu tiba-tiba berusaha memegang dagu Vega. Reflek Vega menangkis dengan tangannya lalu menendang perut si preman. Premanpun membalas melayangkan tinju, namun Vega berhasil menangkisnya.

Duel satu lawan satu di menangkan oleh Vega. Lima orang premanpun langsung mengkroyok Vega, berkali-kali Vega terkena pukulan dan tendangan. Hingga ia menyadari bibirnya berdarah dan pipinya terasa panas. Tiba-tiba emosinya kembali memuncak, jiwa menyerang mematikannya kembali bangkit setelah sekian lama ia pendam. Bayangan penembak Papanya seakan ada di hadapannya dan,

Bught!

Bught!

Bught!

Bught!

Semua preman tersungkur, preman kembali menyerang dan senjata api ia keluarkan dari saku jaketnya dan menembakkan ke udara.

Dorr!

Preman lari tunggang langgang.

Nafas Vega terdengar memburu. Emosinya mulai kembali normal.

" Kamu terluka Nak?" tanya Kakek

" Sudah biasa Kek," jawab Vega.

" Trimakasih, sudah menolong saya,"

" Mari kita duduk di bangku taman itu," pinta Kakek.

Sopir yang terluka itupun mengambil minuman serta memberikan pada tuannya.

" Minumlah!" Si Kakek menyodorkan sebotol air mineral ke hadapam Vega. Vegapun meraih botol dari tangan Kakek dan langsung meneguknya hingga tinggal setengah botol.

" Kenapa Kakek malam-malam ada di taman ini?" tanya Vega.

" Saya tadinya hanya ingin mencari angin, bosan di rumah. Di sini menyimpan kenangan bersama almarhumah istri saya, saya kesini karena merindukannya. Kamu sendiri kenapa masih di jalan?"

" Saya baru saja pulang kerja Kek, di pertokoan tidak jauh dari sini," jawab Vega sembari membersihkan mukanya dengan tisyu.

" Saya kira masih sekolah?" tanya kakek.

" Saya paginya sekolah, sorenya bekerja "

" Lalu keluargamu?"

" Ayah sudah meninggal, saya tinggal bersama, mama dan adik saya," jawab Vega berusaha tersenyum, ketika hatinya sedih ketika ada yang mengungkit soal ayahnya, karena seakan mengorek luka terdalam yang belum tersembuhkan.

" Ambilkan cek dalam mobil!" pinta Kakek kepada sopirnya.

Sopir itu menuju mobil kemudian kembali menghadap si kakek.

" Panggil aku Kakek Hilman, kamu siapa?" tanya kakek.

" Saya Vega Kek,"

" Ini ini cek, silahkan isi berapapun yang kamu mau, sebagai imbalan telah menolong saya. Kamu tidak perlu lagi bekerja untuk biaya sekolah dan sehari-hari," ucap Kakek Hilman Haidar.

" Trimakasih kakek Hilman, tapi maaf saya tidak bisa menerimanya. Papa mengajarkan tidak boleh menerima imbalan jika menolong orang. Maaf saya harus segera pulang, saya takut mama menunggu. Saya lebih baik meladeni 100 preman dari pada meladeni kemarahan Mama," ucap Vega tersenyum ceria meskipun pipi terasa sakit terkena pukulan.

" Trimakasih Vega,"

" Sama-sama Kakek, sebaiknya Kakek segera pulang, tidak aman malam-malam di jalanan sepi" ucap Vega.

Akhirnya Hilmanpun pergi bersamaan dengan Vega yang memacu motornya dengan cepat.

Beruntung sampai di rumah lampu sudah padam, Vega berpikir pasti semua sudah tidur. Ia memasukkan kunci dengan pelan lalu membukanya dengan pelan. Ia berjalan mengendap-endap menuju kamarnya.

Tiba-tiba lampu menyala, " Baru pulang, sudah makan?"

" Sudah Ma," ucap Vega membelakangi Karin. Ia takut mamanya melihat wajahnya yang merah dan tergores, pastinya akan panjang urusannya.

" Ma, Vega mengantuk," ucap Vega sembari menguap dan nenutup mulut dan sebagian muka dengan kedua tangannya.

" Iya sudah tidur sana, besok sekolah jangan terlambat lagi."

Karin mematikan lampu dan kembali ke kamar. Vegapun bergegas menuju kamar, ia membersihkan badan lalu tidur.

Keesokan harinya Vega bersiap untuk sekolah, ia melihat dirinya di cermin. Ternyata pukulan dari preman-preman itu meninggalkan memar berwarna biru di pipi Vega. Dengan menahan sakit ia menutupinya dengan bedak, namun tetap saja terlihat.

Ketika sarapan, Vega berusaha menghindari pandangan mamanya dan menutup sebagian wajah dengan rambutnya yang lebat dan panjang. Vani menatap kakaknya itu dengan tatapan curiga.

" Kakak habis berkelahi lagi ya?" tanya Vani dengan suara pelan.

" Hussst!" Vega memberi isyarat dengan menempelkan jari telunjuk di bibirnya, agar Vani diam.

" Ma, Vega berangkat dulu," Vega dan Vani berpamitan mencium punggung tangan Karin.

" Apa ini?" tanya Karin ketika rambut Vega tersibak.

" Ada apa Ma?" tanya Vega pura-pura tidak tahu.

" Berkelahi dengan siapa kamu Vega? Bukankah Mama sudah memperingatkan kamu!......."

Karin memarahi Vega, hingga jika kata-katanya di bukukan mungkin jadi sebuah novel dengan 100 Bab. Vega hanya pasrah, sulit menyela kata-kata mamanya, ketika ia ingin menjelaskan.

Akhirnya mamanya kehabisan kata-kata, Vegapun membela diri, " Maaf ma, saya hanya menolong Kakek yang akan di rampok,"

" Selalu saja alasannya menolong," jawab Karin.

" Maaf Ma, kami sudah terlambat, nanti akan aku ceritakan kejadiannya,"

Vega segera naik motornya dan meminta Vani bergegas naik di belakangnya. Karin hanya bisa mendengus dengan nafas berat, mendapati anaknya terluka lagi akibat berkelahi.

Terpopuler

Comments

itha_julita17

itha_julita17

vega bakalan jadi cucu mantu kesayangan kalau dia nikah sama devan.apalagi dia sdh nolongin kakek Haidar.

2022-05-04

0

مي زين الش

مي زين الش

vega keren

2021-04-07

2

Alivaaaa

Alivaaaa

aku suka dengan Vega udah jago beladiri, cantik, bekerja keras lagi 😍😍😍

2021-03-18

4

lihat semua
Episodes
1 Penculikan
2 Aksi Balas dendam Sang Mafia
3 Masa Remaja Vega
4 Saksi kunci
5 Bertemu Artis
6 Nonton Konser
7 Ketua Geng
8 Sembunyi
9 Makin Jutek Makin Cantik
10 Jangan Penasaran Nanti Jatuh Cinta.
11 Menolong Seorang Kakek
12 Kakek Hilman Haidar
13 Pesta
14 Tantangan Sang Rival
15 Viral
16 Melamar Kerja
17 Hari Pertama Kerja
18 Surat kontrak kerja
19 Hukuman Ala Anak SD
20 Latihan Ala Militer
21 Bodyguard Terselubung
22 Mengambil Kembali
23 Melindungimu
24 Kekasih Tuan Muda
25 Vaksin
26 Aneh
27 Aku Rindu
28 Kejutan!
29 Informasi Penting
30 Tertembak
31 Mengejutkan
32 Lamaran
33 Bimbang
34 Sebahagia itu Dia
35 Habisi Dia
36 Tertangkap
37 Dendam masa lalu
38 Permohonan
39 Maaf
40 Menguntit
41 Menguntit 2
42 Suami Istri
43 Malam Pertama?
44 Panggilan Baru
45 Bukan cemburu
46 Video Klip
47 VIdeo Klip 2
48 Jangan Baper
49 Bersahabat
50 Makan Malam Heboh
51 Pelukan
52 Direktur Baru
53 Ketika Bos Bahagia
54 Mencuri Ciuman
55 Makan Malam Spesial
56 Sebuah Janji
57 Duka di keluarga Haidar
58 Misteri menghilangnya Bibi Mei
59 Curiga
60 Makan siang romantis katanya?
61 Menjadi Bayanganmu
62 Belajar jadi seorang istri
63 Suamiku
64 Mama mertua
65 Pacaran
66 Kencan ekstrim
67 Berdamai dengan keadaan
68 Taruhan
69 Hilangnya Kepercayaan
70 Kembali Ketitik Nol
71 Api cemburu
72 Terjebak
73 Kamu datang
74 Harga diri
75 Rencana
76 Menyusun Strategi
77 Saatnya Beraksi
78 PHP
79 Mr. Jack
80 Kembalinya Bibi Mei
81 Kenyataan
82 Penyelamatan.
83 Terungkapnya misteri
84 Akhir Dari Dendam
85 Kejutan untuk Vanessa
86 Dimana kamu
87 Kehilangan
88 Serangan Balik
89 Aku Datang Cinta
90 Sampai ke ujung dunia
91 Curiga
92 Beranilah untuk percaya
93 Tugas untuk Riris
94 Pengakuan
95 Bekerja di Cafe Bima
96 Kejutan untuk Vega
97 Dia Vega Istriku
98 Jangan Pergi Lagi
99 pengumuman
100 Hikmah di Balik Luka
101 Saatnya Melepas Masa Lalu
102 Bunga Bunga Cinta
103 Menuju SAH Ke Dua
104 SAH yang Ke Dua
105 Rayuan Recah
106 Pagi yang Menggoda
107 Dari Hati Ke Hati
108 Resepsi Pernikahan
109 Siapa Bosnya
110 Asal Selalu Bersamamu
111 Berpetualang
112 Membuat Perhitungan
113 Honymoon Ala Sultan
114 Honeymoon
115 Menculikmu
116 Kesibukan Baru
117 Bodyguard Baru Super tampan
118 Aliando
119 Ke Luar Kota
120 Kenangan itu
121 Takut Hamil
122 Jebakan
123 Kecewa
124 Jangan ganggu istriku lagi
125 Bumbu cinta katanya
126 Aliando dan Alia
127 Antara Aliando, Alia dan Vega
128 Aliando dan Vega
129 Posesif
130 super posesif
131 Tantangan Musuh Lama
132 Rasa bersalah
133 Jangan nakal lagi
134 Saudara kembar
135 Selamatkan mereka berdua
136 Bertahanlah Vega
137 Hanya karena Janji
138 Kebahagiaan Keluarga Haidar
139 Bakat Turunan _THE END_
140 pengumuman
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Penculikan
2
Aksi Balas dendam Sang Mafia
3
Masa Remaja Vega
4
Saksi kunci
5
Bertemu Artis
6
Nonton Konser
7
Ketua Geng
8
Sembunyi
9
Makin Jutek Makin Cantik
10
Jangan Penasaran Nanti Jatuh Cinta.
11
Menolong Seorang Kakek
12
Kakek Hilman Haidar
13
Pesta
14
Tantangan Sang Rival
15
Viral
16
Melamar Kerja
17
Hari Pertama Kerja
18
Surat kontrak kerja
19
Hukuman Ala Anak SD
20
Latihan Ala Militer
21
Bodyguard Terselubung
22
Mengambil Kembali
23
Melindungimu
24
Kekasih Tuan Muda
25
Vaksin
26
Aneh
27
Aku Rindu
28
Kejutan!
29
Informasi Penting
30
Tertembak
31
Mengejutkan
32
Lamaran
33
Bimbang
34
Sebahagia itu Dia
35
Habisi Dia
36
Tertangkap
37
Dendam masa lalu
38
Permohonan
39
Maaf
40
Menguntit
41
Menguntit 2
42
Suami Istri
43
Malam Pertama?
44
Panggilan Baru
45
Bukan cemburu
46
Video Klip
47
VIdeo Klip 2
48
Jangan Baper
49
Bersahabat
50
Makan Malam Heboh
51
Pelukan
52
Direktur Baru
53
Ketika Bos Bahagia
54
Mencuri Ciuman
55
Makan Malam Spesial
56
Sebuah Janji
57
Duka di keluarga Haidar
58
Misteri menghilangnya Bibi Mei
59
Curiga
60
Makan siang romantis katanya?
61
Menjadi Bayanganmu
62
Belajar jadi seorang istri
63
Suamiku
64
Mama mertua
65
Pacaran
66
Kencan ekstrim
67
Berdamai dengan keadaan
68
Taruhan
69
Hilangnya Kepercayaan
70
Kembali Ketitik Nol
71
Api cemburu
72
Terjebak
73
Kamu datang
74
Harga diri
75
Rencana
76
Menyusun Strategi
77
Saatnya Beraksi
78
PHP
79
Mr. Jack
80
Kembalinya Bibi Mei
81
Kenyataan
82
Penyelamatan.
83
Terungkapnya misteri
84
Akhir Dari Dendam
85
Kejutan untuk Vanessa
86
Dimana kamu
87
Kehilangan
88
Serangan Balik
89
Aku Datang Cinta
90
Sampai ke ujung dunia
91
Curiga
92
Beranilah untuk percaya
93
Tugas untuk Riris
94
Pengakuan
95
Bekerja di Cafe Bima
96
Kejutan untuk Vega
97
Dia Vega Istriku
98
Jangan Pergi Lagi
99
pengumuman
100
Hikmah di Balik Luka
101
Saatnya Melepas Masa Lalu
102
Bunga Bunga Cinta
103
Menuju SAH Ke Dua
104
SAH yang Ke Dua
105
Rayuan Recah
106
Pagi yang Menggoda
107
Dari Hati Ke Hati
108
Resepsi Pernikahan
109
Siapa Bosnya
110
Asal Selalu Bersamamu
111
Berpetualang
112
Membuat Perhitungan
113
Honymoon Ala Sultan
114
Honeymoon
115
Menculikmu
116
Kesibukan Baru
117
Bodyguard Baru Super tampan
118
Aliando
119
Ke Luar Kota
120
Kenangan itu
121
Takut Hamil
122
Jebakan
123
Kecewa
124
Jangan ganggu istriku lagi
125
Bumbu cinta katanya
126
Aliando dan Alia
127
Antara Aliando, Alia dan Vega
128
Aliando dan Vega
129
Posesif
130
super posesif
131
Tantangan Musuh Lama
132
Rasa bersalah
133
Jangan nakal lagi
134
Saudara kembar
135
Selamatkan mereka berdua
136
Bertahanlah Vega
137
Hanya karena Janji
138
Kebahagiaan Keluarga Haidar
139
Bakat Turunan _THE END_
140
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!