Mobil yang membawa Gavin berhenti di rumah megah milik keluarga Haidar. Terlihat di beberapa tempat penjaga berdiri di sekitar rumah. Dua penjaga yang berjaga di depan pintu membungkukkan kepala memberi hormat, melihat kedatangan Gavin. Penjaga sudah hafal siapa yang datang tersebut, para pengawal dan pelayan memperlakukan keluarga besan dari keluarga Haidar layaknya perlakuan terhadap keluarga Haidar sendiri.
Ferdi membawa Gavin menemui Devan di kamarnya. Gavin langsung duduk di sofa dan memakan buah anggur yang terhidang di meja. Devanpun ikut duduk menyilangkan kaki, mereka sudah akrab sejak kecil.
Gavin membuka percakapan, " Ngapain Kak Devan menyuruh asisten dan pengawal Kakak menculikku?"
" Menculik?" tanya Devan di sela tawanya.
" Membawaku secara paksa, apa bukan menculik namanya?"
" Maaf adik ku sayang!"
" Langsung saja deh, apa mau Kakak,"
" Aduh punya adik gak punya akhlak, gak ada sopan-sopannya sama yang lebih tua. Aku mau tanya saja, Vega teman SMP mu dulu sekarang sekolah di mana?" tanya Devan.
" Kenapa Kak Devan tanya tentang Vega?" Gavin tanya balik.
" Aku penasaran saja," jawab Devan.
" Jangan penasaran nanti jatuh cinta!" Jawab Gavin ketus.
" Jatuh cinta?" tanya Devan di sela tawanya. " Memang ada laki-laki yang menyukainya? melihatnya saja pasti sudah ngeri," ucap Devan.
" Ada," jawab Gavin singkat.
" Siapa?"
" Aku,"
Devan semakin tertawa lepas, mendengar jawaban keponakannya yang menyukai Vega yang sudah ia anggap musuh bebuyutannya itu.
" Kenapa kamu menyukainya, apa sudah habis stok gadis di dunia ini?" tanya Devan.
" Dia cantik, tinggi, putih, baik, dan cerdas. Bukan aku saja yang menyukaianya, banyak cowok di sekolahku yang mengejar-ngejar dia. Kalau kakak mengenal dekat dirinya, aku jamin Kak Devan juga bakal jatuh cinta padanya,"
" He Bocah, kalau sampai aku jatuh cinta padanya, aku rela berlutut di hadapanmu," ucap Devan kesal.
" Jadi nona gengster satu sekolah denganmu?" tanya Ferdi
" Apa aku mengatakannya? Kakak jangan ngapa-ngapain dia, kalau tidak akan aku adukan pada Kakek Haidar," ancam Gavin.
" He Anak kecil, sudah berani main ancam-mengancam sekarang ya? ini pasti efek buruk bergaul dengan gadis brandal itu, aku yang akan mengadukanmu pada Mama mu," Devan mengancam balik.
" Sudah-sudah suruh asistenmu mengantarku pulang, aku sudah lapar," pinta Gavin.
" Sok-sokan mau makan dirumah, biasanya juga kamu makan disini sudah seperti rumahmu sendiri," jawab Devan.
" Iya aku lapar mau makan,"
Gavin keluar dari kamar Devan menuju dapur untuk meminta pelayan membuatkan makanan. Sementara itu Devan dan Ferdi sudah menyusun rencana untuk membalas dendam kepada Vega.
Tiba-tiba ponsel berdering dari promotor. Ia meminta Devan mengisi acara di luar Jawa.
Ferdi membacakan jadwal manggung di berbagai kota. Ferdipun meminta Devan berkonsentrasi untuk shownya saja. Urusan balas dendam kapan-kapan saja, toh dia sudah mengantongi identitas Vega.
****
Ferdi dan beberapa asisten rumah tangga mengemasi pakaian dan kostum yang akan di kenakan Devan dalam acara shownya ke luar jawa.
Devano Zidan Haidar adalah cucu pertama dari Hilman Haidar. Hobi dan Bakat menyanyinya sejak kecil mengantarkankanya menjadi penyanyi terkenal. Namun Sang Kakek melarangnya terjun ke dunia hiburan, karena dia di gadang-gadang akan menjadi pewaris dari perusahaan milik kakeknya yang bernama Hilman Haidar.
Hilman haidar memiliki putra kandung yang bernama Ervan haidar ayah dari Devan dan anak tiri bernama David ayah dari Eric.
Istri pertama Haidar meninggal dalam kecelakaan, lalu ia menikahi sekretarisnya yang bernama Veronika, ibu dari David.
Perebutan warisan dan perebutan CEO dari Haidar Group membuat Hubungan Haidar dan Veronika merenggang. Veronika merasa putranya berhak menduduki Pimpinan perusahaan utama, ia tidak rela anaknya hanya di berikan perusahaan kecil saja. Veronika merasa turut andil membesarkan perusahaan property itu dengan kecerdasan dan kerja kerasnya
Haidar akhirnya memutuskan bahwa cucu terbaiknya yang akan mewarisi perusahaan utama, maka dari itu Devan selalu terancam bahaya. Pengawalan ketat selalu di terapkan pada cucu haidar tersebut sejak kecil. Devan sejak kecil di tuntut untuk belajar dan belajar. Kedua orang tuanya juga selalu menuntut agar ia selalu jadi kebanggaan kakeknya.
Pengekangan terhadap Devan menjadikannya jadi anak pemberontak. Ia sering kabur dari pengawalan. Hingga sering ia jadi sasaran penculikan dan pembunuhan, beruntung nasib baik masih berpihak padanya, selalu saja ada yang menolongnya.
Keputusannya menjadi artis membuat Kakek Haidar marah, cucu kandung yang di harapkannya menjadi pewaris tidak mau bekerja di Perusahaan miliknya
Ervan dan Alina berjanji akan membuat Devan menuruti perintah Kakeknya, namun ia meminta waktu agar putranya dapat melakukan kemauannya menjadi Penyanyi dulu, sebelum ia kelak akan menjadi pimpinan perusahaan.
Hal itu di lakukan karena Devan sempat frustasi karena berbagai tuntutan kedua orang tuanya dan juga kakeknya. Ia mengancam akan pergi dari rumah dan tidak akan kembali. Sejak saat itu kedua orang tuanya mengizinkan ia terjun kedunia hiburan.
Ferdi sudah memasukkan koper ke dalam mobil bersamaan dengan kedatangan Kakek dan neneknya dari Luar negeri untuk berobat penyakit Kakek Haidar. Kedua orang tuanya yaitu Ervan dan Alina menjemput mereka di bandara.
Mereka berpapasan di depan pintu.
" Mau kemana kamu?" tanya Ervan.
Devan hanya diam, Ferdi kemudian menjawab, " Kami mau ke Padang, Tuan. Tuan muda ada Jadwal manggung disana "
Suasana menjadi tegang ketika Kakek Haidar berbicara," Ervan, tanyakan padanya, kapan ia mau berhenti jadi artis tidak jelas masa depannya? tanyakan juga padanya, sampai kapan anakmu itu mau marah dengan kakeknya? Apa menunggu kakeknya mati baru dia mau bicara?"
Semua orang diam tidak ada yang berani menjawab.
Nenek Veronika akhirnya membuka suara," Ayo kita istirahat, jangan biarkan cucu kesayanganmu itu, membuatmu sakit lagi,"
Akhirnya semua pergi menjauh dari Devan. Devan dan Ferdi bergegas menuju Bandara. Setelah sampai di tujuan, Devan dan Ferdi menginap di sebuah hotel. Devan meninggalkan Ferdi di kamar, tujuan utamanya tentunya Bar. Ia melampiaskan kekesalannya dengan bermabuk-mabukan bersama wanita yang kebetulan menginap di hotel yang sama. Seorang artis pendatang baru yang bernama Angel. Angel tidak menyia-nyiakan kesempatan berharga untuk dekat dengan penyanyi terkenal sekelas Devan, tentunya itu akan membantu mendongkrak popularitasnya di dunia hiburan.
Tak dapat di elakkan lagi pertemuannya dengan Angel langsung menjadi trending topic di jagat akun gosip dan acara infotimen di seluruh stasiun televisi.
Pagi-pagi ketika keluar hotel Devan dan Ferdi sudah di sambut oleh wartawan pencari berita.
" Devan, apa hubungan anda dengan Angel?" tanya seorang wartawan
" Lalu bagaimana hubungan anda dengan Vanessa?"
Pertayaan demi pertanyaan terus bergulir, Devan akhirnya memberikan pernyataan bahwa dirinya dan Angel sekedar teman. Namum para wartawan ternyata belum puas hingga mengejar sampai Devan masuk ke dalam mobil.
Sementara itu, Vega dan Vani kebetulan menonton acara TV yang menayangkan berita tentang Devan dan juga kedekatannya dengan banyak artis. Dan yang paling hot, Devan kedapatan berciuman dengan Angel di sebuah Bar.
" Tuh Vani artis idolamu, Laki-laki ternoda seperti itu kamu idolakan,"
" Apa maksud kakak?"
" Kamu gak lihat beritanya itu, dia berciuman di tempat umum, dan lagi semua artis dia pacarin," ucap Vega menyebikkan bibir.
" Kakak jangan terlalu benci dengan seseorang, bisa-bisa kakak jatuh cinta loh, bener gak ma?"
" Iya," jawab Karin yang ikut menonton.
" Sudah aku mau kerja," ucap Vega manyun karena di ledek Vani dan Mamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
netizen maha benar
kpn jd bodyguard nya...
2021-12-04
0
Alivaaaa
hihi jadi nggak sabar nunggu mereka jatuh cinta 😅😅😅 ntar Devan berlutut dihadapan Gavin 🤣🤣
2021-03-18
6