Hari yang membahagiakan bagi Andi dan Monik pun tiba. Tak dipungkiri oleh Andi dan Monik bahwa mereka merasa senang dengan ide Hana. Awalnya memang Andi menolak. Namun setelah dia merenung, dia membenarkan kata-kata kakaknya itu. Andi sudah bersiap-siap untuk melakukan ijab qabul. Monik sudah bersiap untuk mendampingi Andi. Monik dituntun oleh Hana dan ibunya menuju penghulu. Disana sudah nampak Andi duduk didepan penghulu. Andi melihat kedatangan Monik yang menjelma menjadi bidadari itu terpesona hingga dia tak berkedip. Penghulu yang melihat tingkah Andi tersenyum.
"Dasar anak muda" guman penghulu itu.
"Sabar Nak. Sebentar lagi juga sah. Bisa dipandang sepuasnya. Kalau sekarang belum sah, jatuhnya zina lho kalau lebih dari satu kedipan" ucap penghulu pada Andi. Andi tersadar dan menunduk malu pada penghulu karena ketahuan memandang Monik dengan begitu mendamba.
Monik sampai dan dibantu duduk oleh Hana. Ibu Monik yang baru sembuh dari sakit itu diminta Hana untuk duduk saja. Setelah mengantar Monik, Hana mengambil duduk disamping ibu Monik dan juga Hani. Ayah Monik telah siap untuk melakukan ijab qabul, namun ayah Monik hanya sebagai wali yang menemani Monik, sedang yang melakukan ijab qabul adalah penghulu yang menjadi wakil dari ayah Monik.
"Pak Salim selaku penghulu, saya M. Rahman selaku wali dari Monik Indira, dengan ini mewakilkan kepada anda untuk menikahkan Monik dengan saudara Andi sebagai walinya" Pak Rahman melakukan serah terima wali kepada penghulu dengan menjabat tangan Pak Salim.
"Saya terima" jawab Pak Salim. Dengan begitu, wali Monik telah berpindah ketangan Pak Salim dan Pak Salim telah sah jika menikahkan Andi dengan Minik. Kini giliran Andi yang melakukan ijab.
Andi menjabat tangan Pak Salim yang kini menjadi wakil Monik.
"Santai Nak. Jangan grogi. Tarik nafas dalam-dalam dan keluarkan pelan-pelan. Lakukan berulang kali hingga Nak Andi tenang. Semoga sekali ucap langsung jadi" nasehat Pak Salim untuk calon pengantin. Andi melakukan apa yang disarankan Pak Salim. Setelah dirasa cukup tenang, Andi kembali menjabat tangan Pak Salim.
"Apa Nak Andi sudah siap?" tanya Pak Salim.
"Insya Allah siap"
"Baiklah. Saudara Farel?" tanya penghulu yang bingung dengan nama Andi.
"Begini Pak, sebenarnya nama saya Farel. Nama Andi itu adalah pemberian orang tua angkat saya" jelas Andi dan Pak Salim pun mengerti.
"Saudara M. Farel Indrayani, Bin M. Indra. Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak kami ananda Monika Indira binti Bapak M. Rahman dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar dua juta enam ratus sepuluh ribu rupiah tunai"
"Saya terima nikah dan kawinnya ananda Monika Indira binti Bapak M. Rahman dengan mas kawin tersebut tunai"
"bagaimana saksi? Sah?"
"Sah" "Sah" "Sah"
"Alhamdulillah" semua orang mengucap syukur.
Pengghulu memimpin do'a untuk pengantin baru tersebut. Acara akad nikah berjalan dengan hikmat dan semuanya merasa bahagia. Acara resepsi pun digelar dengan meriah. Semua kolega dan karyawan juga turut diundang dan turut berbahagia dengan pernikahan Andi dan Monik. Acara selesai saat waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh. Monik terlihat sangat lelah hingga Andi tak tega melihatnya.
"Sayang, kamu langsung istirahat saja. Kamu kelihatannya capek banget" kata Andi lembut.
"Tapi mas, aku gak mau sendiri dikamar" jawab Monik manja.
"Kamu ngode yank?" goda Andi.
"Mas ini lho! Ini aku bener capek lho. Tapi boring juga kalau sendiri dikamar" rengek Monik.
"Iya iya. Ya sudah kita ke kamar. Kamu bersih-bersih dan aku temani hingga kamu tidur"
Andi berpamitan pada semua orang untuk bersih-bersih. Meskipun mendapat ledekan dari keluarganya, Andi tak peduli. Dia hanya kasihan melihat wajah lelah istrinya itu. Andi bersama Monik pergi kekamar dan mereka membersihkan badan secara bergantian.
"Mas" panggil Monik dan duduk disamping Andi yang sedang mengeringkan rambut dengan handuk.
"Apa sayang" jawab Andi lembut.
"Mas mau turun lagi buat gabung sama yang lain?" tanya Monik hati-hati.
"Kenapa hem? Mau ditemani atau belah duren sekarang?" goda Andi.
"Mas Farel ini lho!" Monik tersipu malu dan memukul dada bidang Andi.
"Jadi gimana?"
"Gimana apanya?"
"Yang tadi itu lho!" masih dengan nada menggoda.
" Tahu ah gelap" jawab Monik dan naik keranjang. Monik membungkus tubuhnya dengan selimut hingga leher. Andi terkekeh melihat istrinya yang sedang malu. Andi yakin kalau pipi istrinya kini tengah merah.
"Istirahatlah dengan nyaman sayang" ucap Andi yang ikut naik keranjang dan memeluk Monik dari belakang.
Monik merasa pipinya semakin panas dengan perlakuan Andi. Namun tak dapat dipungkiri bahwa Monik juga merasa nyaman berada dipelukan Andi. Hingga tanpa terasa, nafas Monik telah berhembus secara teratur.
"Hem, kamu ternyata benar-benar lelah sayang" guman Andi yang melihat Monik telah damai dalam tidurnya.
"Mimpi indah sayang" Andi mengecup pipi Monik dan ikut tidur bersama istrinya.
.....
Sudah dua hari Andi dan Monik bermalam di hotel. Andi dan Monik sepakat untuk menunda ML hingga mereka bulan madu. Berto papa Andi, memberi hadiah tiket bulan madu plus akomodasinya kemanapun mereka inginkan. Pengantin baru itu bersiap-siap untuk cek out dan akan menempati rumah baru yang merupakan hadiah dari Alex, kakek Andi. Alex membelikan rumah yang lokasinya memang disengaja dekat rumah Hana. Alex tahu kalau mereka pernah terpisah cukup lama berusaha untuk mengganti waktu yang pernah terbuang. Karena sudah sama-sama berkeluarga, rasanya kurang etis jika harus terus tinggal bersama. Rumah Andi dengan Hana hanya berjarak sekitar limapuluh meter saja, sehingga mereka bisa saling berkunjung walau hanya dengan jalan kaki. Itu hanya salah dua hadiah mewah yang diterima Andi dan Monik. Masih banyak hadiah mewah yang diterima pengantin baru itu, mulai dari pasangan NaDa (Hana - David), BoNi (Boy - Hani), dan dari omnya Andra (Kembaran Indra, papa kandung Andi). Sedangkan pasangan AlKa (Alvin - Siska), dan DiKa (Dika - Karin) memberi kado jahil untuk malam pertama mereka. Readers boleh nebak apa aja. Yang pasti akan menjadi sumber penyemangat untuk ML. Heheheehe.
Andi dan Monik memasuki rumah baru mereka bersama couple NaDa beserta antek-anteknya. Mereka melihat lihat seluruh rumah dan sekitarnya.
"Selera kakek klasik ya Mas, tapi unik" celoteh Monik saat melihat guci kuno yang ada disudut rumah ruang tamu.
"Kakek memang suka barang klasik, terlebih guci-guci kuno. Dirumah sana juga banyak guci-guci seperti itu, mulai dari harga yang nominalnya juta hingga miliyaran rupiah ada disana" jelas Hana. Monik sangat takjub dengan penjelasan Hana.
"Seberapa kaya keluarga Mbak Hana ya?" tanya Monik tanpa ada maksud apa apa.
"Mbak sendiri juga gak tahu. Mbak sudah cukup dari mas David saja, jadi Mbak gak mau ikut campur" kata Hana.
"Bunda, kita malam ini tidur disini yah? dirumah baru" ajak Akbar pada Hana.
"Coba kakak tanya sama Ayah, apakah Ayah mau? Juga tanya sama Adek dan Dede yah?" pinta Hana lembut pada anak sulungnya.
"Kakak ke Ayah dulu yah Bun" pamit Akbar.
"Iya sayang"
"Mau dong Mbak satu yang kayak si kembar" rengek Monik yang memang senang dengan anak kecil.
"Kan udah boleh bikin sendiri" goda Hana dan Monik menunduk malu.
"Hem... lusa baru berangkat bulan madu Mbak" jawab Monik dengan suara lirih dan tersipu malu.
"Semoga kalau kamu hamil nanti, juga kembar yah? Kan Andi ada gen kembarnya?" kata Hana lagi.
"Amin Ya Allah"
"Unda" panggil Adek Mila yang berlari menghampiri Hana disusul dengan David dan yang lainnya.
"Unda, Tatak bilang tita mau nginap dicini yah Unda?" tanya Mila dengan bibir mungilnya.
"Kakak pengen nginap dirumah baru Om Farel. Apa Adek dan Dede mau?"
"Mau Unda mau" jawab si kembar antusias.
"Mas, bagaimana?" Hana meminta persetujuan suaminya.
"Mas ikut saja"
"Yeey, kita nginap, kita nginap" teriak Akbar dan berjoget ria saking senangnya.
"Besok kita adakan berbique disini untuk syukuran rumah baru. Karena lusa kami akan pergi bulan madu" terang Andi pada Hana dan David.
"Itu bagus sayang. Adikmu juga masih disini. Mungkin akhir pekan mereka sudah kembali" Hana menyetujui usul Andi.
"Memang aku sengaja agar Raya dan Levin bisa gabung dengan kita. Lagian Levin junior itu sangat imut dan menggemaskan" lanjut Andi lagi.
"Kamu sudah bisa membuatnya sekarang dengan status barumu itu" goda David.
"Mas ini bisa aja. Kita akan buka segel pas bulan madu saja. Biar jadi bulan madu yang berkesan" balas Andi.
Monik yang menyimak obrolan keluarga barunya hanya bisa tersenyum dan tersipu malu. Melihat pengantin perempuan yang malu malu, David dan Hana semakin gencar menggoda keduanya. Andi yang sudah tak tega melihat wajah tomat istrinya yang terus bertambah merah mengajak Monik untuk istirahat. Hana dan David menidurkan si kembar terlebih dahulu sebelum menemani Akbar tidur. Hana dan David tidur dengan ketiga ajudannya dalam satu kasur king size untuk pertama kalinya. Posisi Hana dan David berada dipinggir dan anak-anak ditengah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Pasangan barupun juga sudah terlelap dengan damai.
.....
NEXT
.....
MAAF UNTUK READERS YANG SUDAH MENUNGGU LAMA. ENTAH MENGAPA NASKAH YANG DIKIRIM MASIH TAHAP REVIEW TERUS KALAU DISINI. PADAHAL KALAU PAS PERNIKAHAN DADAKAN KEMARIN, HANYA SATU HARI SUDAH TERBIT, TAPI PAS OH SUAMIKU INI NUNGGUNYA LAMA BANGET! SABAR YAH READERS! JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DENGAN LIKE DAN KOMENTAR. BINTANG LIMANYA JUGA YAH SEKALIAN KASIH POIN. THANKS!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Dilah Mutezz
lucu nya sii kemabar 🤗🤗🤗
2021-04-29
3
Like_Novel
semangat...
2021-01-02
0
Wulandari
cemungut thor
2020-03-03
0