Monik dan Andi kini sudah berada diruangannya. Monik masih terisak sesekali. Andi terus memeluk Monik untuk menenangkan hatinya. Rindu yang disimpan selama hampir sebelas tahun Monik tumpahkan. Pria yang selama ini dicarinya, adalah pria yang sama, yang beberapa hari lalu memaksa dirinya menjadi kekasihnya.
"Minum dulu sayang" Andi memberi minum pada Monik agar bisa sedikit tenang.
"Aku selama ini nunggu kamu, lantas kenapa kamu sembunyikan identitasmu dariku?" tanya Monik yang masih terdengar isakannya.
"Maafkan aku sayang. Aku ingin memberitahumu saat aku meminangmu. Aku tak ingin kamu merasa aku memaksamu seperti waktu itu" jujur Andi. Monik hanya diam tanpa menjawab ungkapan Andi.
"Sekarang itu tak penting. Baik Andi ataupun Farel, kini tetap memilih kamu Monik" Monik hanya mengangguk membenarkan ucapan Andi.
"Apa aku boleh memanggilmu dengan nama Farel seperti dulu?" tanya Monik penuh harap.
"Tentu saja boleh! Panggil sayang juga boleh kalau mau" goda Andi. Monik tersipu malu. Dia merasakan pipinya panas.
"Pasti blushing deh!" batin Monik dan berpaling dari Andi untuk menyembunyikan rona pipinya.
"Kenapa hem tuh pipi merah? kepanasan Bu?" goda Andi sambil terkekeh. Monik semakin malu yang otomatis pipinya juga semakin merah. Sudah mirip kepiting rebus. Andi merasa gemas melihat tingkah malu-malu
Monik.
"Awww" teriak Monik saat Andi mencubit pipinya.
"Sakit Rel" keluh Monik dan mengerucutkan bibirnya.
"Habisnya kamu gemesin banget sih! Pacar siapa coba?" tanya Andi dengan tersenyum senang.
"Pacar siapa yaaaa? Maaf tapi saya masih single" balas Monik menggoda Andi.
"Oh ya?" tanya Andi dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Betul sekali tuan Andi Sanjaya"
"Kemana Albert yah?" Andi bertanya sambil celingak-celinguk seperti orang yang mencari sesuatu.
"Tadi pergi ke supermarket katanya, mau cari snak cinta rasa sayang" jawab Monik sedikit menggombal di akhir kalimatnya.
"Wah, ternyata pacarku ini pandai merangkai kata yang menyejukkan ya?" Andi membelai pipi Monik. Monik mematung menikmati sentuhan tangan Andi dipipinya. Dulu Farel tak pernah melakukan itu padanya. Mungkin
saat itu karena mereka masih SMA, sehingga menjaga jarak agar tak kebablasan.
"Kita lakukan hal-hal yang dulu pernah kita lakukan. Aku ingin mengingatmu sayang" pinta Andi dan diangguki oleh Monik.
"Tapi apa tidak apa-apa? Aku takut kepala kamu kembali sakit seperti waktu itu" ucap Monik khawatir.
"Gak apa apa sayang. Aku benar benar ingin mengingatmu"
"Nanti akhir pekan kita kencan lagi. Aku akan menunjukkan sesuatu padamu"
"Aku setuju"
Andi menceritakan kisah hidupnya pada Monik. Mulai dari dia yang kata Hana kecelakaan hingga memiliki kehidupan seperti ini. Tak ada yang ditutupi soal hidupnya kecuali pertikaiannya dengan Berto dan kisah orangtuanya. Monik kini mengerti mengapa saat pertama bertemu dengannya, Farel tak mengenal dirinya. Bahkan namanya saja dia tidak tahu hingga Berto menggunakan nama Andi untuk kepentingan perusahaan. Andi Albert Sanjaya adalah nama pemberian Berto saat tahu kalau Farel hilang ingatan dan mengatakan padanya bahwa Berto adalah ayahnya. Semua berjalan sesuai keinginan Berto hingga peretemuan Berto dengan Hana beserta Baron
itu mengacaukan segalanya. Berto tak memiliki anak laki laki yang dapat mewarisi perusahanya. Hani yang dirawat sejak bayi tak menunjukkan ketertarikannya didunia bisnis. Dia lebih ingin berniaga baik secara online ataupun offline. Harapannya ada pada Andi sehingga Berto membiayai sekolah serta kuliahnya.
Akhir pekan yang ditunggu Andi dan Monik telah tiba. Monik mengajak Andi pergi ke sebuah danau dekat dengan sekolah waktu SMA. Monik terus berjalan dengan menggandeng tangan Andi dan berhenti disebuah pohon besar yang rindang. Andi masih terus memandangi Monik dengan tatapan penuh tanya. Andi merasakan tangannya dilepaskan oleh Monik. Andi melihat Monik menyingkirkan debu dibatang pohon beringin itu. Monik juga meniup-niup batang tersebut agar debunya benar-benar hilang.
"Rel, sini deh!" pinta Monik dan meraih tangan Andi.
"Lihat ini" Monik menunjuk batang pohon yang dibersihkan tadi.
Farel melihatnya dengan seksama. Saat tahu apa yang ditunjukkan Monik, Andi memandang Monik meminta penjelasan.
"Kamu yang mengukir nama kita disini. Saat itu adalah hari dimana kita saling membalas perasaan. Intinya saat kita jadian. FAREL LOVE MONIK" jelas Monik.
Andi menyentuh tulisan itu dengan jari jarinya. Saat Andi menyentuhnya, sekelebat bayangan muncul dikepalanya. Sosok laki laki tengah memegang pisau kecil dan mengukirkan huruf-huruf dibatang pohon beringin.
"Awww" Andi meringis menahan sakit dikepalanya.
"Kamu kuat?" tanya Monik panik. Ini sebenarnya yang dikhawatirkan Monik saat Andi memintanya untuk membantu mengingat masa lalunya. Dia tak ingin melihat orang yang disayanginya merasakan sakit lagi saat di mall waktu itu.
"Gpp sayang, aku kuat kok" jawab Andi yang kini tengah bersandar pada pohon beringin.
"Jangan memaksa Rel, kita bisa lakukan lain waktu" bujuk Monik.
"Kita lakukan hari ini sayang" jawab Andi masih meringis menahan sakit.
"Aku gak mau. Aku lebih baik mengenalmu sebagai Andi dan mengukir cerita baru, dari pada melihatmu kesakitan seperti ini. Kamu terlalu memaksakan sayang" ucap Monik lembut.
"Tapi..." ucapan Andi dipotong oleh Monik.
"Cukup Andi. Aku mau kamu menjadi Andi, jangan memaksakan ingatanmu. Aku tak suka melihatmu yang seperti ini" jujur Monik memeluk Andi.
"Baiklah kalau itu maumu honey" ucap Andi pasrah. Sesekali dia masih meringis.
"Apa masih sakit? Apa perlu kita ke dokter?" tanya Monik lembut.
"Biarkan aku bersandar sebentar. Mungkin setelah ini akan baikan, jadi kita tidak perlu ke dokter" pinta Andi.
"Baiklah" Monik membiarkan Andi bersandar dan memejamkan matanya. Monik tak ingin mengganggu kekasihnya itu. Dia memilih pergi untuk membeli minum agar Andi cepat merasa rileks. Tak lama kemudian, Monik datang dengan membawa dua botol air mineral. Dilihatnya Andi sudah sedikit tenang, maksudnya, sudah terlihat tidak terlalu menahan sakit.
"Minum dulu Rel" Andi menerima air mineral dan meneguknya.
"Terimakasih" tulus Andi. Monik hanya tersenyum sebagai jawaban dari ucapan Andi. Kini telah diputuskan bahwa Andi tidak mencoba mengingat masa lalunya dengan Monik. Seperti yang telah Monik katakan, mereka akan mengukir cinta baru tanpa peduli dengan masa lalu.
....
NEXT
....
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DENGAN LIKE DAN KOMENTAR. BERI DUKUNGAN JUGA PADA AUTHOR DENGAN BINTANG LIMA. TERIMAKASIH!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Like_Novel
akhirnya kutemukan juga lanjutan dr pernikahan dadakan...
semangt thor... alur ceritanya bikin gemesssszzz
semangat ya.... 💪💪💪
2021-01-02
0
Anie Ferdiansyah
smangattt thorr
2020-05-10
0
Tyh Kusnadi
Semangat ✊
2020-02-05
0