《PART 2》

Seperti yang telah Andi janjikan bahwa dia hari ini akan menjemput Monik. Saat sampai depan gedung apartemen, Andi sudah melihat Monik.

"Ayo masuk" ajak Andi. Monik hanya mengangguk dan membuka pintu mobil. Monik duduk dengan santai dikursi depan samping Andi.

"Sudah nunggu lama ya?" tanya Andi memecah keheningan setelah mobil melaju.

"Gak juga sih. Baru lima menit kok" jawab Monik jujur.

"Akhir pekan sudah ada acara atau belum?" tanya Andi lagi.

"Sepertinya belum sih. Kenapa?" tanya Monik.

"Kita kencan pertama. Kita nongkrong di mall punya mertuanya Mbak Hana. Mau gak?" tanya Andi antusias.

"Boleh boleh. Tapi ngajak Mbak Hana ya?" pinta Monik.

"Yah, gak jadi kencan dong kalau ngajak mbak Hana" keluh Andi.

"Suruh Mbak Hana ajak suaminya, kita double date. Gimana?" usul Monik.

"Kan mereka sudah ada kurcaci, Monik" keluh Andi lagi.

"Biar sekalian tuh kurcaci jalan jalan" jawab Monik sekenanya.

"Gak mau. Nanti yang ada kamu main sama kurcaci dan melupakanku" tolak Andi.

"Okelah kalau begitu" jawab Monik pasrah.

"Tapi lain kali aku mau pergi sama Mbak Hana dan kamu gak boleh ngelarang" ancam Monik dan diangguki Andi. Saat ini Andi masih fokus pada pandangannya yang membelah jalanan menuju kantornya.

Setelah menempuh perjalanan, akhirnya Monik dan Andi sampai dikantor. Andi menggandeng tangan Monik dengan posesif. Andi ingin menunjukkan pada semuanya bahwa Monik adalah miliknya.

"Andi, tolong lepaskan. Aku gak enak dengan yang lain" pinta Monik lirih. Andi tak mengindahkan ratapan Monik yang minta dilepaskan. Saat memasuki lobi, semua karyawan menyapanya dan memandang heran melihat atasannya menggandeng gadis cantik yang mereka tahu adalah pegawai baru.

"Pagi semua" balas Andi seperti biasa dan diikuti dengan senyum ramahnya meski tak melepaskan genggaman tangan pada Monik. Monik hanya menunduk malu. Dia tak berani memandang tatapan para karyawan yang tertuju padanya. Ada yang iri, ada yang kagum, namun ada juga yang marah.

"Siapa sih gadis itu? Pacarnya bos ya?" bisik salah satu karyawan.

"Dia cantik yah? Pantas saja bos tak pernah melirik kita , pacarnya cantik gitu" kata karyawan yang lain.

"Aku masih tak percaya. Jangan jangan wanita itu yang menggoda pak bos" bisik karyawan lainnya.

Bisik-bisik tetangga yang membicarakan hubungan Monik dan bosnya terdengan oleh Andi.

"Ehemm" Andi berdehem membuat semua karyawan yang berbisik-bisik ria itu berhenti mengoceh.

"Saya tahu kalian penasaran dengan wanita yang aku gandeng ini" kata Andi yang diangguki oleh semua karyawan.

"Silahkan perkenalkan dirimu, sayang" kata Andi yang membuat semua karyawan kembali berisik dengan panggilan sayang yang diucapkan bosnya. Sementara Monik terkejut dengan panggilan Andi padanya.

"Sial tuh Bos. Gak bisa apa kalau tak mengumbar hubungan. Dasar! Sudah grogi begini, ditambah dengan panggilan sayang seenaknya sendiri" umpat Monik dalam hati dan mengerucutkan bibirnya.

"Sial sekali aku. Dihari pertama sudah menghadapi bom atom. Kuatkan jantungku Tuhan" umpat Monik lagi dan berdo'a.

Monik maju hingga dia berada ditengah lobi.

"Perkenalkan semua. Saya Monik Indira. Sekretaris baru disini. Mohon kerjasamanya" Monik membungkuk memberi hormat. Dia menahan groginya hingga tangannya terasa dingin.

"Jangan pernah ada yang membicarakan dia yang bukan-bukan atau kalian tanggung akibatnya. Kalian tahukan bagaimana kalau saya marah?" kata Andi memberi peringatan kepada semua karyawan.

"Dia juga kekasihku. Sampaikan pada yang lain juga tentang info ini" perintah Andi sekaligus mengklaim Monik kekasihnya.

Monik memandang Andi dengan tatapan nanar dan tak percaya. Bagaimana dia begitu mudah mengakui hubungan sepihaknya didepan semua karyawannya. Melihat semua karyawan bungkam membuat Monik percaya seberapa besar pengaruh titah Andi. Monik mengikuti langkah Andi dan masuk lift bersama karena terpaksa. Saat Monik

hendak memasuki lift karyawan, Andi menariknya dan mengajaknya menggunakan lift eksekutif.

"Kenapa mesti diumumin sih?" protes Monik ketika mereka hanya berdua dalam lift.

"Terserah akulah" jawab Andi datar.

"Tapi aku keberatan, Andi" tekan Monik.

"Kenapa? Kau memang kekasihku sejak kemarin. Lagi pula aku gak mau kalau kamu nanti didekati para jomblo yang antri jadi pacar kamu. Aku GAK RELA" tekan Andi.

Monik mendengus dengan alasan yang diutarakan Andi. Namun tak dipungkiri, hati Monik menghangat mendengar ungkapan rasa cemburu Andi padanya.

Monik menempati meja yang telah disiapkan. Tak seperti biasanya, kali ini meja Monik berada diruangan CEO disamping meja Andi. Melenceng dari jadwal yang sudah ditentukan, Monik tidak lagi dibimbing oleh Hari, sekretaris sekaligus asisten Andi yang lama. Monik dibimbing secara langsung oleh Andi. Sifat posesif Andi mengingatkan Monik pada Farel.

"Kenapa tidak hanya wajah yang mirip? Tapi sifat sifat mereka juga tak jauh berbeda. Andi, siapa kau sebenarnya? Farel! Tolong maafkan aku jika pada akhirnya, aku tak lagi menunggumu" batin Monik ketika mendapatkan perlakuan istimewa dari Andi.

...☆☆☆☆☆...

Akhir pekan telah datang. Sesuai dengan kesepakatan, Andi dan Monik akan berkencan hari ini. Terlihat Andi bersiap siap. Dia keluar dari kamar dan bersiul. Siulannya didengar oleh Hana.

"Mau kemana Rel?" tanya Hana.

"Kencanlah Mbak. Ke mall milik Papa Pras" jawab Andi sombong.

"Mbak ikut. Tapi antar anak-anak dulu ke rumah Papa" kata Hana yang dijawab anggukan oleh Andi namun mulutnya cemberut.

"Jangan cemberut. Mbak cuma nebeng. Nanti mbak pulang bareng Mas David. Kebetulan Mas David sedang bertemu klien disana. Jadi tenang saja, Mbak gak akan jadi obat nyamuk kok!" jawaban dari Hana sukses membuat senyum Andi mengembang dan kembali bersemangat.

Kini Hana dan Andi memasuki setia Mall. Andi tak jadi menjemput Monik karena keribetan dengan kemauan Hana. Akhirnya mereka janjian jumpa disini. Setelah menunggu sekitar lima menit, Monik akhirnya datang. Mereka pamit pada Hana yang masih menunggu Hani yang belum datang. Terdengar notifikasi dari ponsel Hana. Hana membuka ponselnya dan membuka pesan yang ternyata dari Hani.

Maaf ya sayang, hari ini aku gak bisa datang. Mas Boy lagi sakit. Tadi diantar sekretarisnya pulang. Lain waktu ya say kita have fun nya? maaf banget!

* It's ok kak. semoga Boybandnya cepat sembuh. Sepertinya aku jalan-jalan sendiri deh, kan aku sudah sampe. (Balas Hana)*

Maaf ya dek. Ok lanjutkan happy2 nya. (Balas Hani)

Hana tak lagi membalas pesan dari Hani. Dia memutuskan menyusul suaminya direstoran dilantai dua. Saat memasuki restoran, Hana dikejutkan oleh seseorang.

"Hanaaaa" teriak seorang laki laki pada Hana.

Hana menoleh kesumber suara.

"Agung" pekik Hana.

"Wah ternyata benar kamu Han. Pangling akunya. Sudah punya berapa ajudan?" tanya Agung.

"Tiga. Duduk dulu yuk" ajak  Hana

Mereka akhirnya melepas rindu setelah sekian tahun tak bertemu. Dering tawa mereka membahana saat mengenang masa lalu. Hana sampai lupa tujuannya datang kerestoran tersebut. Saking serunya, mereka tak menyadari ada sepasang mata yang menatap keduanya dengan tajam. Ya, sorot mata itu milik David. David tak

lagi konsen dengan topik pertemuan.

"Dika, urus ini" bisik David pada Dika.

"Maaf Pak, saya ada keperluan. Untuk selanjutnya silahkan berbicara dengan Dika. Dia ini sekretaris sekaligus asisten handal saya" pamit David pada kliennya dan melimpahkannya pada Dika.

"Oh ya Pak David. Silahkan!" klien itu mempersilahkan David undur diri.

David melangkah menuju tempat Hana dan Agung duduk. Hana tak menyadari jika suaminya kini sudah ada dibelakangnya.

EHEEEEMMM

Hana menghentikan celotehannya dan menengok kebelakang.

"Mas David" pekik Hana terkejut, namun tak lama kemudian dia tersenyum.  Sedangkan David membuang muka yang menyangka senyuman Hana hanya sogokan agar dia tak marah.

David mengambil duduk disamping Hana dan menghadap Agung.

"Mas, jangan duduk menghadap dia" bisik Hana. David mengangkat alisnya mendengar permintaan Hana.

"Kenapa? Kamu gak suka?" tanyanya ketus.

DEGGG

Jantung Hana berdentum mendengar ucapan sinis suaminya.

"Pasti Mas David salah paham ini" batin Hana.

"Jangan memandang suamiku seperti itu, Agung" peringat Hana pada temannya.

"Ayolah beb, kamu jangan pelit" kata Agung.

"Enak aja. DIA SUAMIKU AGUNG" tegas Hana memandang Agung tak suka.

"Paling tidak, kenalkan dia secara resmilah beb" pinta Agung.

"NO! BIG NO!" tekan Hana lagi.

"Kalian malah berdebat. Kalau kamu gak mau mengenalkan aku, biar aku kenalan sendiri" kata David yang jengah dengan pertengkaran mereka. Hana menggeram kesal sedangkan Agung tersenyum penuh kemenangan. Saat David hendak menjabat tangan Agung, Hana menahannya.

"Please, jangan Mas" pinta Hana. David yang masih salah paham pada Hana tak mengindahkan permintaan Hana.

"Kenalkan. Saya David Prasetyo. Suami Hana" David mengenalkan dirinya dengan dengan penuh percaya diri dan mengulurkan tangan pada Agung. Agung mengerlingkan matanya pada David dan membalas uluran tangan David.

"Panggil saya Angela ya Tamvan" kata Agung mengenalkan diri dengan nada gemuali. David yang mendengar nada gemualai agung bergidik ngeri. David menarik tangannya dengan kasar hingga membuat Agung mencibik.

"Kok gitu sih tamvan? Kasar banget sama Angela" keluh Agung masih dengan nada gemulaimya.

"Aku sudah peringatkan kamu lho Gung" kata Hana dengan tatapan membunuh.

"Aduh beb, bagi napa bambang tamvannya" kata Agung tak mau kalah.

"Jijik tahu. Insaf sono. Jangan suka sama terong lagi" ejek Hana.

"Gak bisa beb" tolak Agung manja.

"Terserah, asal jangan suamiku" jawab Hana geram. Hana menarik tangan David yang masih syok dengan teman istrinya yang ternyata pecinta sesama terong untuk keluar dari restoran. Hana menghentikan langkahnya ketika ssudah berada di lantai satu. Hana melihat wajah suaminya yang masih syok tak kuasa menahan tawa.

"Hahahaahaha... kenapa tuh muka?" tunjuk Hana pada muka suaminya.

"Jahat kamu sayang. Suaminya syok malah diketawain" kesal David.

"Lagian Mas sih ngeyel dibilangin. Makanya jangan cemburu buta" ledek Hana lagi. David manyun mendengar ledekan istrinya.

"Gimana rasanya disukai sesama jenis mas?" tanya Hana lagi yang masih tertawa.

"Terooos aja yang, ketawain teruus" omel David yang masih cemberut.

"Oke oke. Aku diam. Gak lagi ketawain Mas. Mph" Hana menahan mulutnya dengan tangan agar tidak lagi tertawa.

"Sudahlah. Ayo pulang. Jangan lupa mandi dengan kembang tujuh rupa ya!" kata Hana lagi yang disambut jitakan di kepala Hana. Hana mengaduh kemudian tertawa lagi. Ekspresi yang ditujukan David benar benar sukses membuat Hana tak berhenti tertawa. Suaminya yang tampan disukai oleh pria pecinta terong.

"Kasihan sekali kamu mas" guman Hana lirih. Namun Hana yakin jika Agung tak senekat itu untuk menggoda suaminya. Hana telah lama mengenal Agung dan dia tahu kalau Agung adalah tipe orang yang setia kawan.

NEXT

TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN READERS. JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DENGAN LIKE, KOMENTAR DAN JANGAN LUPA BINTANG LIMANYA. KARENA BINTANG TUJUH SUDAH ADA YANG MAKAI YAITU UNTUK OBAT. WKWKWKWK.

Terpopuler

Comments

Eva Rahmadani

Eva Rahmadani

x

2022-01-10

0

Reni Suryani

Reni Suryani

ini yang ke 2......😊😊😊

2021-03-22

0

Anie Ferdiansyah

Anie Ferdiansyah

hahahha

2020-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 《PART 1 (Cerita Sebelumnya) 》
2 《PART 2》
3 《PART 3》
4 《PART 4》
5 《PART 5》
6 《PART 6》
7 《PART 7》
8 《Episode 8》
9 《PART 9》
10 PART 10
11 PART 11
12 PART12. (21+)
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 SAPA READERS
23 PART 22
24 PART 23
25 PART 24
26 PART 25
27 PART 26
28 Tokoh
29 PART 27
30 PART 28
31 PART 29
32 PART 30
33 PART 31
34 PART 32
35 PART 33
36 PART 34
37 PART 35
38 PART 36
39 PART 37
40 PART 38
41 PART 39
42 PART 40
43 PART 41
44 PART 42
45 PART 43
46 PART 44
47 PART 45
48 PART 46
49 PART 47
50 PART 48
51 MOHON MAAF
52 PART 49
53 PART 50
54 PART 51
55 PART 52
56 PART 53
57 PART 54
58 PART 55
59 PART 56
60 PART 57
61 PARTT 58
62 PART 59
63 PART 60
64 PART 61
65 PART 62
66 PART 63
67 PART 64
68 PART 65
69 PART 66
70 PART 67
71 PART 68
72 OH SUAMIKU ~ S2-1
73 OH SUAMIKU ~ S2-2
74 OH SUAMIKU ~ S2-3
75 OH SUAMIKU ~ S2-4
76 OH SUAMIKU ~ S2-5
77 OH SUAMIKU ~ S2-6
78 Numpang Promo
79 OH SUAMIKU ~ S2-7
80 OH SUAMIKU ~ S2-8
81 OH SUAMIKU ~ S2-9
82 OH SUAMIKU ~ S2-10
83 OH SUAMIKU ~ S2-11
84 OH SUAMIKU ~ S2-12
85 OH SUAMIKU ~ S2-13
86 OH SUAMIKU ~ S2-14
87 OH SUAMIKU ~ S2-15
88 OH SUAMIKU ~ S2-16
89 OH SUAMIKU ~ S2-17
90 Bukan Up
91 OH SUAMIKU ~ S2-18
92 OH SUAMIKU ~ S2-19
93 OH SUAMIKU ~ S2-20
94 OH SUAMIKU ~ S2-21
95 OH SUAMIKU ~ S2-22
96 OH SUAMIKU ~ S2-23
97 OH SUAMIKU ~ S2-24
98 OH SUAMIKU ~ S2-25
99 OH SUAMIKU ~ S2-26
100 《OH SUAMIKU ~ S2-27》
101 《OH SUAMIKU ~ S2-28》
102 《OH SUAMIKU ~ S2-29》
103 《OH SUAMIKU ~ S2-30》
104 《OH SUAMIKU ~ S2-31》
105 《OH SUAMIKU ~ S2-32》
106 《OH SUAMIKU ~ S2-33》
107 《OH SUAMIKU ~ S2-34》
108 《OH SUAMIKU ~ S2-35》
109 《OH SUAMIKU ~ S2-36》
110 《OH SUAMIKU ~ S2-37》
111 《OH SUAMIKU ~ S2-38》
112 《OH SUAMIKU ~ S2-39》
113 《OH SUAMIKU ~ S2-40》
114 OH SUAMIKU ~ S2-41
115 Sudah Hadir
116 NOVEL BARU
117 SEPASANG PENGANTIN PENGGANTI
Episodes

Updated 117 Episodes

1
《PART 1 (Cerita Sebelumnya) 》
2
《PART 2》
3
《PART 3》
4
《PART 4》
5
《PART 5》
6
《PART 6》
7
《PART 7》
8
《Episode 8》
9
《PART 9》
10
PART 10
11
PART 11
12
PART12. (21+)
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
SAPA READERS
23
PART 22
24
PART 23
25
PART 24
26
PART 25
27
PART 26
28
Tokoh
29
PART 27
30
PART 28
31
PART 29
32
PART 30
33
PART 31
34
PART 32
35
PART 33
36
PART 34
37
PART 35
38
PART 36
39
PART 37
40
PART 38
41
PART 39
42
PART 40
43
PART 41
44
PART 42
45
PART 43
46
PART 44
47
PART 45
48
PART 46
49
PART 47
50
PART 48
51
MOHON MAAF
52
PART 49
53
PART 50
54
PART 51
55
PART 52
56
PART 53
57
PART 54
58
PART 55
59
PART 56
60
PART 57
61
PARTT 58
62
PART 59
63
PART 60
64
PART 61
65
PART 62
66
PART 63
67
PART 64
68
PART 65
69
PART 66
70
PART 67
71
PART 68
72
OH SUAMIKU ~ S2-1
73
OH SUAMIKU ~ S2-2
74
OH SUAMIKU ~ S2-3
75
OH SUAMIKU ~ S2-4
76
OH SUAMIKU ~ S2-5
77
OH SUAMIKU ~ S2-6
78
Numpang Promo
79
OH SUAMIKU ~ S2-7
80
OH SUAMIKU ~ S2-8
81
OH SUAMIKU ~ S2-9
82
OH SUAMIKU ~ S2-10
83
OH SUAMIKU ~ S2-11
84
OH SUAMIKU ~ S2-12
85
OH SUAMIKU ~ S2-13
86
OH SUAMIKU ~ S2-14
87
OH SUAMIKU ~ S2-15
88
OH SUAMIKU ~ S2-16
89
OH SUAMIKU ~ S2-17
90
Bukan Up
91
OH SUAMIKU ~ S2-18
92
OH SUAMIKU ~ S2-19
93
OH SUAMIKU ~ S2-20
94
OH SUAMIKU ~ S2-21
95
OH SUAMIKU ~ S2-22
96
OH SUAMIKU ~ S2-23
97
OH SUAMIKU ~ S2-24
98
OH SUAMIKU ~ S2-25
99
OH SUAMIKU ~ S2-26
100
《OH SUAMIKU ~ S2-27》
101
《OH SUAMIKU ~ S2-28》
102
《OH SUAMIKU ~ S2-29》
103
《OH SUAMIKU ~ S2-30》
104
《OH SUAMIKU ~ S2-31》
105
《OH SUAMIKU ~ S2-32》
106
《OH SUAMIKU ~ S2-33》
107
《OH SUAMIKU ~ S2-34》
108
《OH SUAMIKU ~ S2-35》
109
《OH SUAMIKU ~ S2-36》
110
《OH SUAMIKU ~ S2-37》
111
《OH SUAMIKU ~ S2-38》
112
《OH SUAMIKU ~ S2-39》
113
《OH SUAMIKU ~ S2-40》
114
OH SUAMIKU ~ S2-41
115
Sudah Hadir
116
NOVEL BARU
117
SEPASANG PENGANTIN PENGGANTI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!