《PART 5》

Andi dan Monik kini tak pernah melakukan hal-hal yang dulu mereka lakukan waktu pacaran. Kini mereka mengukir cerita baru yang tak kalah indah dengan waktu dulu. Andi selalu memberi perhatian kepada Monik dan Monik dengan senang hati menerima semua perlakuan Andi. Kini Monik sudah terbiasa memanggil kekasihnya Andi bukan Farel lagi. Baik diluar ataupun di kantor, mereka selalu terlihat mesra. Tak terasa hubungan mereka sudah berjalan selama lima bulan. Siang itu sebelum jam makan siang, pekerjaan Andi dan Monik telah selesai. Sambil menunggu waktu makan siang, Monik dan Andi kembali berpacaran. Maklum, kasih lama yang terpendam. Jadi waktu lima bulan tak akan cukup untuk mereka. Bahkan mungkin tak akan pernah cukup waktu yang ada.

"Sayang, kamu sudah siap untuk berdampingan denganku belum?" tanya Andi menggenggam tangan Monik dan menciumnya.

"Kenapa kamu bertanya? Saat aku menjalin hubungan, maka aku pasti siap untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius" jawab Monik dengan mimik yang serius.

"Apa kamu akan setia menungguku jika aku mengatakan padamu kalau aku belum siap meminangmu?" tanya Andi lagi.

"Apa maksudmu dengan belum siap meminangku? Kamu gak mau serius sama aku?" tanya Monik sedikit kecewa.

"Bukan begitu sayang. Aku hanya tanya saja" Andi memcoba menenangkan Monik sambil terus menggenggam tangan Monik.

"Artinya kamu meragukan kesetiaanku begitu?" suara Monik semakin meninggi. Andi hanya bungkam tanpa pembelaan.

"Aku menunggu kamu lebih dari sepuluh tahun Ndi, dan kamu masih ragu sama aku? Aku benar-benar bodoh!" ratap Monik dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Andi semakin salah tingkah. Sebenarnya Andi hanya belum siap jika harus menikah dalam waktu dekat. Meskipun Monik tak pernah membahas tentang pernikahan, namun sebagai wanita, usia Monik sudah cukup menjalani rumah tangga. Sedangkan Andi, usianya hanya terpaut satu tahun dari Monik, masih memikirkan karir yang baru saja Andi mulai.

"Kenapa diam Ndi? Jadi benar kamu masih meragukanku. Kalau begitu aku menyerah saja. Seolah-olah, hanya aku yang berjuang disini. Aku ingin kita pu....."

Belum selesai Monik dengan kalimatnya, Andi membungkam bibir Monik dengan bibirnya. Monik terkejut dengan tindakan Andi. Jantung Monik berdegub lebih kencang dari biasanya. Matanya melotot seperti akan keluar. Monik mematung sedangkan Andi terus ******* bibir kekasihnya. Deru nafasnya tak kalah cepat dengan Monik. Saat Monik sadar dari keterkejutannya, Monik mendorong dada Andi sedikit keras agar menjauh. Namun Andi tak bergerak sedikitpun. Monik masih terus meronta agar Andi melepaskan bibirnya. Bukannya melepaskannya, Andi malah memperdalam ciumannya. Tenaga Monik semakin terkuras karena terus meronta memaksa terlepas hingga akhirnya Monik pasrah dengan perlakuan Andi. Posisi mereka belum berubah saat pintu terbuka.

"Astaghfirullah, Andi. Monik!" teriak seorang wanita yang baru masuk. Andi terkejut dan melepaskan bibirnya dari bibir Monik. Monik tak kalah terkejut hingga dia tak berani menatap wanita yang menegurnya. Sudah dipastikan pipi Monik merah seperti kepiting rebus.

"Apa yang kalian lakukan? Kalian belum sah!" bentak Hana. Ya, wanita yang memergoki Andi dan Monik berciuman adalah Hana.

"Kamu Monik" tunjuk Hana pada Monik.

"Sebagai perempuan, harusnya kamu bisa menjaga setiap aset dalam dirimu itu untuk suamimu kelak. Meskipun Andi itu pacar kamu, namun belum tentu dia jodoh kamu" Hana sudah merendahkan suaranya.

"Mbak Hana nyumpahin Andi gak jodoh sama Monik?" kali ini Andi yang ngegas.

"Mbak gak bilang gitu Andi. Dan kamu Andi. Kamu sebagai pria, harusnya kamu menjaga Monik agar kelak jika dia adalah jodohmu, kamu bisa merasakan orisinil, bukan second meskipun itu bekas kamu sendiri" kali ini Andi tak bisa membantah.

"Ada apa sayang?" ucap David yang baru masuk melihat ketegangan diantara ketiganya.

"Ini lho Mas, mereka belum sah, tapi sudah main sosor-sosoran" adu Hana pada suaminya.

"Tinggal kawinin ajalah! Gampangkan?" jawab David santai.

"Ya Allah Mas! Kira-kira dong kalau ngasih solusi. Ini aja ******* aku sudah meradang, eee malah disuruh kawin!" omel Hana dengan cemberut.

"Maksud Mas, nikahin Na" jelas David.

"Nah, kalau itu aku setuju. Mas hubungi paman Berto, suruh segera kemari secepatnya" perintah Hana pada David.

"Mbak ngapain panggil papa kesini?" tanya Andi gak suka, pasalnya dia masih marah dengan Berto.

"Mau minta dia buat jadi wali kamu melamar Monik ke orang tuanya" jawab Hana santai.

"Kok gitu sih Mbak?" protes Andi.

"Daripada kalian khilafnya lebih dari ini!" Hana tak mau kalah.

"Sudahlah Ndi, terima aja" David menimpali dengan gaya tak kalah santai dari Hana.

"Maaf Mbak, tapi ini gak seperti yang Mbak dan Mas pikirkan" Monik akhirnya membuka suara.

"Apapun itu Monik, intinya kalian telah berbuat dosa seperti Zina. Berduaan seperti ini aja udah gak boleh kok, apalagi tadi!" omel Hana.

"Mbak, plis Mbak. Jangan lakuin ini sama Andi" rayu Andi.

"Ok kalau itu maumu" jawab Hana santai.

"Makasih Mbak" Andi girang dan memeluk Hana.

"Tapi kamu harus putus dengan Monik" tegas Hana. Andi langsung melepaskan pelukannya mendengar pernyataan Hana.

"Mbak jahat" Andi ngambek.

"Terserah kamu mau bilang mbak apa. Mbak cuma gak mau kalian kebablasan"

"kamu pilih mana Monik?" tanya Hana padanya.

"Menikah mbak" Monik menjawab dengan pelan.

"Monik sudah pilih menikah. Sekarang kamu Ndi, menikah atau putus?" tanya Hana dengan tegas tanpa bisa dibantah.

"Menikah Mbak" jawab Andi lesu. Andi tak mau putus dengan Monik. Dia sudah terlanjur mencintai Monik.

"Lagian usia kalian itu sudah pantas untuk menikah. Kalian mau apalagi sih? Kalau sudah halal kan enak gak ada yang nglarang, asal tahu tempat aja" nasihat Hana.

"Iya Mbak" jawab Monik dan Andi kompak.

"Paman akan segera kesini katanya" ucap David setelah menghubungi Berto.

"Ya sudah. Kita lanjutkan nanti. Aku dan Mas David kesini tadi pengen makan siang bareng kalian, eee malah disusguhi adegan romantis. Kita ke kantin  aja, gak usah keluar" ajak Hana.

Monik dan Andi tersipu mendengar omelan Hana.

"Monik marah, minta putus, jadi sebelum selesai ngomong, Andi bungkam bibir Monik" cerita Andi dengan malu malu.

"Gak gitu juga kali Ndi bungkamnya" bantah Hana.

"Yang kepikiran cuma itu Mbak" jawab Andi lirih yang masih bisa didengar oleh semuanya.

"Makanya cepet dihalalin, jadi kalau mau bungkam pakai bibir sudah sah" ledek Hana. Andi dan Monik masih tersipu mengingat mereka kepergok berciuman.

"Ayo cepat. Kapan perginya kalau ngomong terus?" ajak David yang sebenarnya malas mendengar debat adik kakak tersebut.

Mereka menuju kantin dan memesan makanan. Setelah selasai acara makan bersama, David langsung kembali ke kantor, sedangkan Hana kembali bersama Andi dan Monik menunggu Berto untuk menyelesaikan masalah Andi dan Monik. Kesepakatan telah dibuat, Berto akan melamar Monik untuk Andi. Hana meminta agar waktu yang diberikan tak terlalu lama karena Hana takut jika mereka melakukan hal yang lebih dari ciuman.

.....

NEXT

....

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTARNYA. BINTANG LIMANYA JANGAN LUPA YAH? TERIMAKASIH ATAS DUKUNGANNYA.

Terpopuler

Comments

Like_Novel

Like_Novel

uuuhhh... cahyo hana... wkwk
semangat upnya thor..

2021-01-02

1

Nirma Palopo

Nirma Palopo

enak tuch andi

2020-04-26

0

Yulianti

Yulianti

uups malu banget

2020-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 《PART 1 (Cerita Sebelumnya) 》
2 《PART 2》
3 《PART 3》
4 《PART 4》
5 《PART 5》
6 《PART 6》
7 《PART 7》
8 《Episode 8》
9 《PART 9》
10 PART 10
11 PART 11
12 PART12. (21+)
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 SAPA READERS
23 PART 22
24 PART 23
25 PART 24
26 PART 25
27 PART 26
28 Tokoh
29 PART 27
30 PART 28
31 PART 29
32 PART 30
33 PART 31
34 PART 32
35 PART 33
36 PART 34
37 PART 35
38 PART 36
39 PART 37
40 PART 38
41 PART 39
42 PART 40
43 PART 41
44 PART 42
45 PART 43
46 PART 44
47 PART 45
48 PART 46
49 PART 47
50 PART 48
51 MOHON MAAF
52 PART 49
53 PART 50
54 PART 51
55 PART 52
56 PART 53
57 PART 54
58 PART 55
59 PART 56
60 PART 57
61 PARTT 58
62 PART 59
63 PART 60
64 PART 61
65 PART 62
66 PART 63
67 PART 64
68 PART 65
69 PART 66
70 PART 67
71 PART 68
72 OH SUAMIKU ~ S2-1
73 OH SUAMIKU ~ S2-2
74 OH SUAMIKU ~ S2-3
75 OH SUAMIKU ~ S2-4
76 OH SUAMIKU ~ S2-5
77 OH SUAMIKU ~ S2-6
78 Numpang Promo
79 OH SUAMIKU ~ S2-7
80 OH SUAMIKU ~ S2-8
81 OH SUAMIKU ~ S2-9
82 OH SUAMIKU ~ S2-10
83 OH SUAMIKU ~ S2-11
84 OH SUAMIKU ~ S2-12
85 OH SUAMIKU ~ S2-13
86 OH SUAMIKU ~ S2-14
87 OH SUAMIKU ~ S2-15
88 OH SUAMIKU ~ S2-16
89 OH SUAMIKU ~ S2-17
90 Bukan Up
91 OH SUAMIKU ~ S2-18
92 OH SUAMIKU ~ S2-19
93 OH SUAMIKU ~ S2-20
94 OH SUAMIKU ~ S2-21
95 OH SUAMIKU ~ S2-22
96 OH SUAMIKU ~ S2-23
97 OH SUAMIKU ~ S2-24
98 OH SUAMIKU ~ S2-25
99 OH SUAMIKU ~ S2-26
100 《OH SUAMIKU ~ S2-27》
101 《OH SUAMIKU ~ S2-28》
102 《OH SUAMIKU ~ S2-29》
103 《OH SUAMIKU ~ S2-30》
104 《OH SUAMIKU ~ S2-31》
105 《OH SUAMIKU ~ S2-32》
106 《OH SUAMIKU ~ S2-33》
107 《OH SUAMIKU ~ S2-34》
108 《OH SUAMIKU ~ S2-35》
109 《OH SUAMIKU ~ S2-36》
110 《OH SUAMIKU ~ S2-37》
111 《OH SUAMIKU ~ S2-38》
112 《OH SUAMIKU ~ S2-39》
113 《OH SUAMIKU ~ S2-40》
114 OH SUAMIKU ~ S2-41
115 Sudah Hadir
116 NOVEL BARU
117 SEPASANG PENGANTIN PENGGANTI
Episodes

Updated 117 Episodes

1
《PART 1 (Cerita Sebelumnya) 》
2
《PART 2》
3
《PART 3》
4
《PART 4》
5
《PART 5》
6
《PART 6》
7
《PART 7》
8
《Episode 8》
9
《PART 9》
10
PART 10
11
PART 11
12
PART12. (21+)
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
SAPA READERS
23
PART 22
24
PART 23
25
PART 24
26
PART 25
27
PART 26
28
Tokoh
29
PART 27
30
PART 28
31
PART 29
32
PART 30
33
PART 31
34
PART 32
35
PART 33
36
PART 34
37
PART 35
38
PART 36
39
PART 37
40
PART 38
41
PART 39
42
PART 40
43
PART 41
44
PART 42
45
PART 43
46
PART 44
47
PART 45
48
PART 46
49
PART 47
50
PART 48
51
MOHON MAAF
52
PART 49
53
PART 50
54
PART 51
55
PART 52
56
PART 53
57
PART 54
58
PART 55
59
PART 56
60
PART 57
61
PARTT 58
62
PART 59
63
PART 60
64
PART 61
65
PART 62
66
PART 63
67
PART 64
68
PART 65
69
PART 66
70
PART 67
71
PART 68
72
OH SUAMIKU ~ S2-1
73
OH SUAMIKU ~ S2-2
74
OH SUAMIKU ~ S2-3
75
OH SUAMIKU ~ S2-4
76
OH SUAMIKU ~ S2-5
77
OH SUAMIKU ~ S2-6
78
Numpang Promo
79
OH SUAMIKU ~ S2-7
80
OH SUAMIKU ~ S2-8
81
OH SUAMIKU ~ S2-9
82
OH SUAMIKU ~ S2-10
83
OH SUAMIKU ~ S2-11
84
OH SUAMIKU ~ S2-12
85
OH SUAMIKU ~ S2-13
86
OH SUAMIKU ~ S2-14
87
OH SUAMIKU ~ S2-15
88
OH SUAMIKU ~ S2-16
89
OH SUAMIKU ~ S2-17
90
Bukan Up
91
OH SUAMIKU ~ S2-18
92
OH SUAMIKU ~ S2-19
93
OH SUAMIKU ~ S2-20
94
OH SUAMIKU ~ S2-21
95
OH SUAMIKU ~ S2-22
96
OH SUAMIKU ~ S2-23
97
OH SUAMIKU ~ S2-24
98
OH SUAMIKU ~ S2-25
99
OH SUAMIKU ~ S2-26
100
《OH SUAMIKU ~ S2-27》
101
《OH SUAMIKU ~ S2-28》
102
《OH SUAMIKU ~ S2-29》
103
《OH SUAMIKU ~ S2-30》
104
《OH SUAMIKU ~ S2-31》
105
《OH SUAMIKU ~ S2-32》
106
《OH SUAMIKU ~ S2-33》
107
《OH SUAMIKU ~ S2-34》
108
《OH SUAMIKU ~ S2-35》
109
《OH SUAMIKU ~ S2-36》
110
《OH SUAMIKU ~ S2-37》
111
《OH SUAMIKU ~ S2-38》
112
《OH SUAMIKU ~ S2-39》
113
《OH SUAMIKU ~ S2-40》
114
OH SUAMIKU ~ S2-41
115
Sudah Hadir
116
NOVEL BARU
117
SEPASANG PENGANTIN PENGGANTI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!