Didalam sebuah istana, duduk seorang pria dan wanita, keduanya memiliki ekspresi yang berbeda, pria pemilik istana itu terdiam mengepal tangan erat sedangkan wanita disebelahnya menunjukkan ekspresi ketakutan.
"Rey, kita harus mengurus perlengkapan pernikahan kita" ucapnya sangat hati-hati, jika dia salah bicara maka impiannya menikah dan menyandang nama keluarga Rey bisa pupus.
Pria itu masih terdiam, "Kalau kau tidak bisa, maka aku saja yang mengurusnya" lagi-lagi dia berucap, tetapi tidak juga mendapat balasan.
"Kau tahu sendiri, kita harus menikah. Kau juga tahu bagaimana hidup tanpa Ayah"
Rey memukul meja didepannya, mendengar perkataan wanita ini membuat darahnya mendidih. Jesica kaget, dia sedikit menjauh, takut Rey memukulnya. Itu bisa saja terjadi. Kemarahan Rey adalah hal yang paling dia takuti.
"Walau kita tidak menikah, aku akan menafkahi dan mengurusnya. Kau tidak perlu khawatir, dia akan hidup dengan kasih sayang seorang Ayah" ujar Rey lantang meninggalkan wanita ini sendiri.
"Bawa dia pulang ke apartemen" Rey meminta pengawalnya untuk membawa Jesica pulang ke apartemen.
"Rey aku akan menginap di mansion" Jesica menolak pergi ke apartemen.
"Sebaiknya anda menurut Nona" ucap Nana seorang pegawai yang menemaninya melihat gaun.
"Siapa kau berani memerintah ku!" Jessica marah dan menampar pegawai yang Rey pekerjakan untuk mengurus kebutuhan Jessica. Pegawai bernama nana itu hanya tersenyum mendapat tamparan keras dari Jessica, Wanita gila, beraninya dia bermimpi menjadi nyonya besar, kau pikir itu akan mudah!.
"Silahkan bawa Nona ini ke apartemen, jika dia menolak kalian boleh memaksa membawanya." Nana pergi setelah meminta dua orang pengawal Rey membawa wanita ini.
Jesicca menghempas tangan salah satu pengawal, lalu berlari menaiki tangga tapi sebelum dia berhasil, pengawal
lainnya sudah menangkapnya dan membawanya ke mobil menuju apartemen.
"Haaaaaaaa" teriakan menggema, wanita ini melempar barang-barang dalam apartemen hingga berantakan tidak karuan. Dia begitu marah hingga seluruh wajahnya memerah.
"Kau harus baik-baik saja" dia memegang perutnya lalu menyeringai
"Aku akan menjadi Nyonya di kediamanmu Rey, tunggu saja!"
...🖤...
Rey mengepalkan tangannya, dia sudah mendapat kabar dari anak buahnya. Semua penyelidikan itu benar adanya. Valerie tidak berbohong dan Jessica menipu dirinya. Seharusnya tadi di Mansion dia tidak memikirkan bahwa dia harus bertanggungjawab terhadap anak yang dikandung wanita ular itu.
"Apa yang membuatmu begitu kesal?" Terlihat Valerie masuk ke dalam ruangan. Dia santai sambil makan eskrim disebuah wadahwadah berukuran sedang.
"Kau bisa sakit perut makan terlalu banyak eskrim." Ucap Rey. Rambutnya sudah acak-acak tidak karuan.
"Rambut acak-acakkan, wajah pucat dan tidak bersemangat! Kau sudah mendapat kebenarannya?"
"Terlambat, jika tidak wanita itu sudah hancur di Mansion ku tadi!" Kesal.
Valerie tertawa, dia ingat masa lalu saat Rey memecatnya sebelum ada penyelidikan lebih lanjut. Dia tetap sama, kata Valerie dalam hati.
"Kasihan sekali."
Valerie hanya mengatakannya tanpa memperlihatkan ekspresi kasihan. Dia cukup sinis mengatakan itu kepada Rey.
"Valerie,"
Panggilan itu terdengar familiar.
"Ada apa?"
"Apa Elena, akan memaafkanku?" kata dia menangkup wajahnya.
"Mungkin Iya, mungkin tidak. Itu bukan sesuatu yang bisa aku katakan. Hati seseorang siapa yang tahu." Valerie terdiam setelahnya begitulah Rey, dia ikut mematung dan membisu.
...🖤...
Kediaman Wang
Valerie masuk dengan lelah, dia mudah lelah sekarang. Berencana istirahat dikamar tetapi Larry menghentikannya. "Jadi bagaimana? kalian bicara?" tanya Larry.
Dia berhenti dan menepuk pundak Larry dengan tas tangan kemudian dia berjalan melewati pria itu tanpa berkata apapun.
"Hah!? Maksudnya apa Valerie?" Larry tidak mengerti.
Ingin mengejar tetapi tangannya di tahan oleh Hyuk.
"Apa itu tadi? kenapa semua orang jadi sensitif?" Larry bingung, dia penasaran apa yang di bicarakan Valerei dan Rey.
Hyuk menepuk punggung Larry. “Biarkan dia istirahat dulu, nanti juga bicara.”
"Jangan terlalu penasaran, kau bisa mati dan menjadi hantu" Ha Joon menggerakkan jari-jarinya lalu menirukan suara hantu.
"Apa hubungannya, aneh!" dia melempar majalah yang Ji Hyo pegang, mendapati sahabatnya marah, Ha Joon tertawa puas.
Didalam kamar Valerei merenung, Tuhanku, aku memohon ampunilah aku atas kesalahanku, maafkanlah aku yang bersikap arogan. Jika engkau perkenankan, pertemukanlah dua insan yang saling merindu ini, jagalah kami.
Dia terlelap setelah menyelesaikan apa yang perlu dia selesaikan.
...🖤...
Rey memasuki apartemen mewah yang telah diberikan kepada Jessica. Tangannya mengepal kuat, siapapun tahu jika pria ini sedang marah.
Dia membuka pintu lalu melihat seorang wanita sedang bersantai makan buah yang sudah dikupasnya. Lantas mendengar suara, wanita itu berbalik kaget. Segera dia menurunkan kakinya dari meja dan tersenyum manis. Berdiri ingin memeluk pria yang baru saja datang tidak jauh darinya.
Dia berjalan, Selangkah lagi dia bisa memeluk pria itu sebuah tamparan mendarat dipipinya. Dia terjatuh, pipi putih halusnya memerah karena tamparan keras.
"Wanita sialan, beraninya kau!" pria itu berkata dengan keras
Para pengawal yang ikut bersama rey terkejut dengan tamparan yang didapatkan jesica, berbeda dengan nana pengawal yang dipekerjakan rey untuk menemani jesica, dia tersenyum menampilkan giginya, bermimpi saja sudah sulit, masih ingin menjadi nyonya besar di keluarga tuan, dia sudah gila.
Jesicca memegang pipinya, dan mendongak melihat Rey. "Ada apa Rey, kenapa kau menamparku"
"Lalu haruskah kau kucekik hingga mati?" ujar Rey
"Rey kau kenapa, kau menakuti bayi kita" Jessica menggapai tangan Rey.
Wajahnya mengeras, "Itu aneh, karena bayiku belum lahir dari Elena"
"Elena? Kenapa kau bicara tentang wanita itu. Dia sudah menghianatimu Rey! Kenapa kau menginginkan anak dari tukang selingkuh" dia tertawa lalu menyentuh perutnya "ini anak kita Rey, buah cinta kita berdua"
Wanita gila. Nana memandang Jessica dengan jijik. "Nana" panggil Rey
Nana yang telah di beri perintah, memberi kode pengawal untuk membawa Jessica keluar dari apartemen, melihat dua pengawal mendekatinya, Jessica waspada. "apa yang kau lakukan," Kedua pengawal itu menarik jesica keluar. "Rey kau tidak bisa mengusirku, ada anakmu dalam perutku, tidak Rey!" Jessica menggigit tangan salah satu pengawal dan kembali berlari ke apartemen.
"Kau tidak bisa mengusirku Rey atau aku akan bicara dengan para reporter, kau menelantarkan anakmu" ancam jesica.
"Kau ingin kuberikan nomor telepon reporter?" tanya rey santai
"Apa?" Jessica tidak percaya apa yang dikatakan rey
"Jason berikan nomor telepon Reporter Park" perintah Rey kepada pengawalnya
Jason memberikan kartu nama seorang reporter, Lalu dia menjauh dari Jessica. "Karena kau sudah menerimanya, silahkan pergi"
Tidak percaya, dia berteriak. "Aku ibu dari anak mu!" Jessica kesal.
Rey berdiri dari tempatnya duduk berjalan mendekati Jessica. "Kau tidak pantas, selama saya bicara dengan baik, menurutlah!"
Jessica berteriak dengan lantang. "Anak ini penerus keluargamu! kau tidak akan tega meninggalkannya!"
Mendengar kata itu Rey menjadi marah. "Jangan membuatku tertawa, apa kau bilang? Penerus keluargaku? Itu lucu saat kita tidak pernah tidur bersama."
lalu kenapa dulu kau percaya brengsek, Batinnya berteriak.
Rey melempar dokumen dan beberapa foto terkait semua kebohongan Jessica. "Bersikaplah baik, sebelum aku melemparmu ke dalam penjara!"
Jessica melihat dokumen itu menjadi takut, tangannya gemetar. "Tidak! Ini palsu, anak ini benar anakmu." dia ingin menarik tangan Rey menyentuh perutnya tapi para pengawal lebih cepat darinya. Sebelum itu terjadi, dia sudah di seret keluar dari apartemen entah kemana.
Rey di kuasai amarah. "Orang-orang yang ikut terkait tentang kebohongan jesica kalian tahu harus bagaimana" perintah itu keluar, para pengawal satu persatu pergi melaksanakan tugas mereka.
Valerie sudah tahu sejak lama, tapi dia tidak pernah memberitahuku soal masalah ini. Apa dia tidak ingin ikut campur? Tapi kenapa sekarang dia ikut campur? Setelah sekian lama bungkam.
Rey melihat beberapa tanggal dokumen yang di serahkan valerei padanya, di sana jelas tertulis tanggal laporan dari detektif swasta. Beberapa bulan setelah dia mengusir Elena keluar dari kediamannya.
...🖤...
...‘KAU BISA JATUH CINTA DENGAN SIAPAPUN ITU HAK MU, TETAPI MENJADI ALASAN PERPISAHAN DUA INSAN, ITU PENGHINAAN UNTUK DIRIMU SENDIRI. JADI JANGAN MEMBENARKAN APA YANG SALAH DAN JANGAN MENYALAHKAN APA YANG BENAR.’...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments