Hyuk juga melihat Are, akan tetapi setelah berbicara dengan Ji hyo, pengawal itu langsung pergi. "Are mengantarkan hadiah untuk Ji hyo," Lalu Hyuk melihat Jihyo. “Kamu bicara dengan Are kan?" bertanya kepada adik sahabatnya.
"Iya kak, Are bilang dia membawa hadiah dari Kakak Darren."
Hyuk mengangguk atas perkataan Ha Joon sebelumnya. Are adalah pengawal setia Lee Seok Hoon. Awalnya dia juga berpikir aneh, jika hanya untuk membawa hadiah, pengawal yang lainpun bisa. Namun, meminta Are yang biasanya disampingnya hanya untuk hal sepele? Itu aneh.
"Elena, kau ingin bagaimana?" Valerei berbicara mengalihkan hal yang tidak perlu dibahas.
Elena masih terdiam, dia menjadi bingung apa yang harus dia lakukan. Tidak ingin merahasiakan Leon, tapi bagaimana dia harus memberitahu Rey. Suaminya itu akan menikah dengan orang lain dan mempunyai anak dari wanita itu. Aku harus memikirkan perasaan anakku, hatinya sakit. Dia tahu, Frederick sudah menceritakan semuanya kepada dia saat mereka berada di pesawat.
"Elena, kau baik-baik saja?" Ji Hyo merasa khawatir karena sejak Jessica pergi dia menjadi aneh
"Hm? Ah ya tidak apa-apa." Jawabnya terlihat canggung.
Ada tembok di setiap indra Elena, Valerie merasakan perasaan bahwa temannya itu memikirkan Leon. "Kau tidak mungkin baik-baik saja, pria yang berstatus sebagai suamimu akan menikah dan punya anak dari wanita itu."
Elena berbalik terkejut, Valerei tahu dia sedang memikirkan Leon, jika dalam keadaan seperti ini hanya anak yang selalu jadi prioritas seorang ibu.
"Tidak apa-apa Elena, kita bisa mencoba" dia bertanya kepada Elena. “Aku janji tidak membuatnya terluka" kata nya di tekan tegas.
"Dibuat terluka pun it’s oke kak. Kak Rey pria jahat" Ji Hyo yang mengira orang yang dibicarakan Valerei adalah Rey lantas membuat Valerei tersenyum menggeleng.
"Jadi bagaimana?" tanya Larry.
"Aku ikut saja, terlepas apa yang dia lakukan, dia masih suamiku dan----" dia tertunduk, Ji Hyo dengan lembut mengelus punggung Elena, dia tahu sahabatnya ini pasti terluka dan lelah.
"Kalau begitu biarku kabari Fed lebih dulu." Valerei bangkit menuju balkon lalu menelfon Frederick.
"Fed?" kaget Ha Joon, dia melihat Elena meminta penjelasan
"Kak Valerie belum bilang ya? Em, waktu itu aku mendapat bantuan dari Frederick. Sejak itu Kak Fed rutin mengunjungi kami di sana" Jelasnya
Hyuk mengangguk. Frederick tipe orang yang keras dan dingin tapi jika Valerei sudah meminta tolong dia pasti akan melakukan apapun untuk membantu. Tepatnya, walau Valerei tidak meminta dia juga akan dengan sukarela mencari tahu dan membantu.
Jika bukan karena masalah personal Fed dan Darren, mereka mungkin akan sering bertemu. Masalah itu membawa kerugian yang besar bagi persahabatan mereka. Frederick tidak lagi pernah menginjakkan kakinya di negara ini, bahkan untuk urusan pekerjaan yang urgent sekalipun dia akan meminta petinggi perusahaan untuk menggantikannya.
Saat kejadian itu Hyuk sedang berada di luar negeri mendengar apa yang terjadi membuatnya marah. Hanya karena wanita mereka menjadi tidak karuan, beruntung Larry dan Ha Joon berada disana bisa melerai mereka. Kalau tidak, Hyuk yakin kedua idiot itu akan terbaring dirumah sakit. Dia selalu berpikir bagaimana persahabatan yang begitu erat bisa terpatahkan oleh wanita yang baru saja mampir. Hyuk tahu orang seperti apa wanita itu, tidak ada bedanya dengan wanita yang akan dinikahi Rey, Jessica.
"Kau tahu hubungan Valerie dan Frederick?" Larry bertanya kepada Elena. Ha Joon dan Hyuk yang mendengar itu mengernyitkan dahi
Ji hyo pun ikut tersentak. "Tiba-tiba, kenapa kakak bertanya begitu?" wanita yang menjadi adiknya itu tidak tahu apa yang dipikirkan kakaknya hingga bertanya.
"Memang tidak boleh!?" Jawabnya acuh. Aneh, orang-orang selalu menjadi sensitif.
"Itu aneh! Bilang saja, bagaimana perkembangan hubungan mereka selama 5 tahun kalian di sana, apakah Fed berhasil menaklukkan Valerei. Itukan yang kau mau tahu?" ucap Ha Joon mengejek dengan wajahnya.
"Kalaupun mereka ada hubungan lebih dari teman itu juga tidak apa-apa, lagian Fed bukan orang lain, kita tahu dia laki-laki seperti apa" Hyuk berbicara, menambah bensin pada api yang telah membara.
Larry tersinggung, "Kalian bahkan tidak merestui aku mendekati Valerei waktu itu, memangnya cuma Fed temanmu!?" Kesal jadinya.
Masalah yang membutuhkan solusi segera menjadi medan perang.
"Valerie bukan wanita diluar sana, dia teman kita. Sudah sewajarnya dia diberi perlindungan dari serangan pemangsa." Ucap Ha Joon lagi.
Larry mendengus tidak suka. Sementara Elena tidak nyaman dengan situasi ini lalu dia mengutarakan hal yang dia ketahui. "Setahuku tidak ada hubungan seperti itu dan tidak mungkin! mengingat Kak Valerei punya persyaratan yang tidak bisa dipenuhi Kak Fed."
Valerei selesai menelepon, dia duduk mendapati suasana yang aneh menerpa ruangan hangat yang baru saja dia tinggalkan.
"Ada apa?" tanyanya.
Valerei melihat bergantian teman-temannya yang diam terlihat canggung. Lalu dia melihat Hyuk yang dibalas kode menunjuk Larry dengan dagunya. Menerima respon itu, dia diam tidak ingin mencari tahu.
"Rencananya hanya tetap diam" Valerei membuka percakapan setelah kesunyian
"Tetap diam?" Ha Joon dan Hyuk saling berpandangan
"Rey akan mencari tahu lebih dulu, dia akan datang"
"Kakak yakin tidak akan menyerang?" Ji hyo merasa Rey perlu diberi pelajaran atas apa yang dia lakukan pada istrinya.
Hyuk menyilangkan tangan dan memandang ke depan "Target di depan mata, jika kita gegabah anak panah tidak akan mengenainya, menarik!"
"Plan B?" ucap Ha Joon
Valerei menggeleng, "Tidak perlu, dia akan datang!"
"Menurutmu, siapa yang akan ditemui Rey pertama kali? Elena?" Hyuk bertanya.
Elena merasa yakin dengan perasaannya. "Mungkin orang pertama yang akan Rey temui itu Kak Valerie"
"Aku rasa juga begitu. Kak Rey tidak bisa menemui Elena walau dia ingin, satu-satunya orang yang nyaman dia temui dan bisa membawanya ke Elena adalah Valerie" Ji Hyo mengingat bagaimana Rey berbicara dengan Valerei sebelum dia mengenal Elena. Walau dia tidak pernah mendengar Rey suka atau menyatakan perasaaannya kepada Valerei, sebagai wanita dia tahu perlakuan dan gaya bicara Rey berbeda jika dia bersama Valerei. Bolehkan dia mengatakan ini? Bahwa semua teman-teman kakaknya punya hubungan umbigu dengan wanita bernama Valerie.
"Valerie? Kenapa dia? Rey tidak tahu kalau Valerie yang membawa Elena dan hubungan Valerei dengan Elena hanya pertemanana biasa sebelum kejadian ini, tidak seperti Elena dan Ji Hyo. Jangan lupa, yang mengenalkan Elena di acara tadi adalah Larry. Bukankah lebih realistis jika Rey menemui Larry pertama? bertanya bagaimana dia harus menemukan Elena." Ucap Hyuk mendapat apresiasi dari teman-temannya.
Itu benar, Hubungan Valerei dan Elena sebelumnya memang hanya pertemanan biasa saja. Dia mengenal Elena karena wanita itu menikahi Rey. Dia tidak pernah berbicara dengan santai dan hanya saling menyapa jika bertemu.
"Jadi menurutmu, dia tidak akan menemui Valerie?" Ha Joon bertanya.
Hyuk justru menggeleng.
Ha joon mengerutkan dahi tidak mengerti. "Jadi maksudnya apa?"
"Aku membuat kalian berpikir, supaya jika ada masalah lain kedepannya kalian berpikir dulu sebelum berucap dan bertindak." Hyuk selalu menasehati yang lain agar tidak terbawa perasaan. Mereka harus melihat hal-hal terkait lainnya sebelum mengambil tindakan atau berucap. Karena perkataan setajam pisau, itu bisa membahagiakan atau melukai orang bertahun-tahun lamanya.
"Harusnya kau jadi motivator saja, ya. Tidak usah jadi Dosen." Larry menjadi sarkas jika mendapat ceramah seperti ini dari Hyuk.
"Kau tahu apa yang perlu dimiliki oleh semua orang?" ucap Hyuk kepada Larry, tapi pria yang diberitahu hanya mengangkat bahunya malas.
"Berpikir yang baik! Kalau orang-orang berpikir seperti itu, mungkin mereka tidak akan bertahan di dunia indah namun keras." Ucap Hyuk lagi.
“Memangnya apa yang kuucapkan? Kau saya terlalu sensi bapak motivator!” kata Larry kembali kesal. Dia merasa teman-temannya terlalu sensi jika dia berbicara.
Valerei selalu terkesan dengan perdebatan keduanya. Dia berharap temannya ini menemukan wanita yang baik, "Aku dengar ada mahasiswa yang menyukaimu?"
Hyuk terkejut, tidak bisanya mendapat seragan dari Valerie. "Biasanya hanya Larry yang berkata seperti itu. Apa sekarang aku harus menghadapi Larry lainnya?" Hyuk menggeleng lalu tertawa.
Mendengar kata 'Larry lainnya' membuat Valerie memandang Larry yang terlihat kesal membuang wajahnya ke samping. "Kenapa? memangnya ada yang salah dari Larry? Aku dan Larry mendengar gosip itu dari mahasiswa mu saat berada di cafe dekat kampus."
"Kau selalu mendengar hal-hal buruk jika bersama Larry." mereka tertawa mendengar perkataan Ha Joon yang menusuk.
Lagi dan lagi, dia menjadi pria paling buruk.
...🖤...
... “SAAT MENGAMBIL KEPUTUSAN JANGANLAH TERGESA-GESA, DUDUKLAH DAN TENANG”...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments