Elena duduk di bangku kayu sambil memperhatikan anaknya leon sedang bermain bersama teman-temannya di taman, tiba-tiba penglihatannya menjadi gelap, sebuah tangan besar menutup matanya. Elena tersenyum tahu siapa pria ini.
"Fed" ujarnya girang melepaskan tangan Frederick. Elena tersenyum "Kakak sudah pulang? Bagaimana pekerjaanmu tadi?”
Pria bernama Frederick membalas senyum Elena lalu mengajaknya kembali duduk "Aku merindukanmu dan Leon. Kerjaan ku juga sudah beres" lalu fed melihat Leon yang sedang berlari riang "Rey pasti menyesal, Leon tumbuh menjadi anak yang tampan juga cerdas" dia kembali melihat Elena yang hanya tersenyum.
Dia menghela nafas, Fed tahu ini berat tapi bagaimana pun Rey adalah ayah Leon dan anak ini berhak tahu siapa ayahnya, begitupun Rey dia berhak tahu. Dia mungkin tidak lagi mengenal temannya setelah tahun-tahun yang dia lalui di luar negeri, tetapi jika dia mengambil sebagai posisi Rey, dia mungkin akan sedih. Anak yang tidak diketahui sudah tumbuh sebesar itu.
"Elena?" panggil Frederick.
Elena berbalik "Aku tau kak, sejak awal aku tidak berniat menyembunyikan Leon, waktu itu aku hanya takut anakku--"
"Aku tahu" jawab Fed mengelus lembut surai coklat Elena.
"Apa kak Valerei sudah menelfon kak? sejak terakhir dia menelfon aku tidak bisa menghubunginya lagi" Frederick mendengar lalu mengangguk. "Aku sudah mengirim Nola kesana, jadi jangan khawatir."
"Uncle Fred" leon yang melihat Frederick berlari dengan kencang
Happ
"Rindu uncle? Hemm?" Fed mencium pipi gembul nya lalu mengelap keringat Leon dengan sayang dan telaten.
"Ayo pulang, Leon harus mandi, bau asem nak" ujar Fed bercanda yang ditimpali kekehan Leon. Elena yang melihat interaksi antara Fed dan Leon tersenyum, apa Rey juga akan semanis dan sehangat ini.
Dia berharap ketika mereka bertemu, Baik Rey dan Leon akan bahagia.
...🖤...
"Masak apa?" Fed berdiri dibelakang Elena dengan Leon berada di gendongannya.
"Kesukaanmu, makanlah" ujarnya lalu mengambil Leon "Sini nak sama mommy, biar uncle makan dulu."
"Mommy, aku sama uncle boleh?" wajah lucunya melelehkan Elena, akhirnya dia hanya menggeleng kecil, dia tahu betul Leon sangat dekat dengan Fed.
Sedewasa-dewasanya dia dalam bersikap, jika itu kepada Frederick dan Valerie, akan muncul sifat manja. Tidak selalu tetapi terkadang.
"Boleh sayang" jawab Fed.
Disinilah elena akan menjadi obat nyamuk, diantara Leon dan Frederick. Aku merindukan kakak Valerei
"Ini enak, kau tidak berniat membuka restoran?" tanya Fed lalu mengambil lauk.
"Kan butuh dana banyak" jawab Elena tidak tertarik
"Kan aku suruh buka restoran bukan minta dana" sekenanya.
Dengan cekatan Elena mengambilkan lauk yang habis, "Iya benar kak Fed, tapi kan buka resto butuh dana besar"
"Kamu buka restoran, soal dana aku yang urus" Sultan mah bebas.
"Jangan dikira bercanda" ujar Fed lagi sambil menyuapi Leon dan kembali memasukkan makan kedalam mulutnya sendiri. Jika sudah begini Elena hanya menggeleng, dia tahu temannya ini tidak suka penolakan.
"Iya nanti aku pertimbangkan" Elena mengalah
"Hu’um" jawab Fed sambil mengangguk. mulutnya penuh makanan, sudah lama dia tidak menikmati makanan rumahan yang dibuat Elena, bagi Fed hanya ada tiga orang yang masakannya sangat dia rindukan kemanapun dia pergi, salah satunya adalah Elena.
Malam tiba, Frederick berada di dalam kamarnya menunggu laporan dari Nola, pengawal yang dia perintahkan untuk memata-matai Lee Seok Hoon dan menjaga Valerie jika dia sedang tidak bertugas di kediaman Seok Hoon. Dia juga tidak tahu mengapa harus menyelidiki mantan sahabatnya. Seperti sudah menjadi kebiasaan yang sulit dirubah.
Teleponnya bordering nyaring, segera dia angkat. Nola mulai melaporkan apa yang terjadi di kediaman Seok Hoon. Tidak ada yang special sama seperti sebelumnya. Kemudian dia melaporkan Valerie yang tinggal di apartemennya dan belum keluar hingga sekarang.
Sebelum menutup laporannya, wanita di seberang sana menyampaikan bahwa dia tidak bisa melapor dengan rutin selama sebulan karena harus mengikuti palatihan di pusat komando pelatihan keamanan milik Darren. Frederick setuju, dia tidak ingin mata-mata yang dia kirim ketahuan dengan cepat. Yah, dia tahu suatu saat Darren/Seok Hoon pasti akan menyadari pergerakannya. Walau berakhir dengan ketahuan dia harus menjaganya sekarang. Nanti, adalah masalah nanti.
...🖤...
Di negara lain, Nola sang pengawal yang punya identitas ganda menutup telepon setelah melalukan laporan rutin. Dia melihat buku catatan kecil yang berisi laporan sebenarnya. Apa yang dia laporkan baru saja tidak benar kecuali masalah soal Darren. Dia juga terkejut mengetahui bahwa wanita yang harus dia jaga secara sembunyi-sembunyi adalah istri dari mantan teman bosnya.
Sebelum berangkat dia melihat semua informasi tentang Valerie beserta foto-foto milik wanita itu. Saat bertemu dengan Valerei terkejut adalah hal yang pertama, untung saja dia sudah terbiasa mengontrol ekspresinya jadi dia tidak ketahuan. Bisa saja melapor semuanya kepada Frederick tetapi dia memilih untuk menyimpannya dan berbohong.
Jika bertanya alasannya, dia juga tidak tahu. Kebohongannya terangkai begitu saja ketika menelepon Frederick. Untuk alasan yang tidak jelas itu, dia akan mencari tahu secara perlahan. Kedepannya dia hanya perlu melapor secara terpisah tanpa menyangkutkan keduanya.
...🖤...
Pagi tiba, Elena sibuk didapur dengan banyaknya bahan-bahan. Dia sedang memikirkan akan membuat masakan apa untuk sarapan kedua kesayangannya. Juga ucapan terima kasih karena Frederick membantu mengurus Leon yang rewel karena mimpi buruknya. Subuh tadi, dia sibuk menenangkan Leon hingga pagi.
Tangannya cekatan, dia mulai dengan mengiris bawang bombai. Memilih membuat roti isi sayur dan daging ala dia. Tidak lupa sosis dan telur, menjadi pendamping terbaik untuk sarapan. Tambahan paling penting adalah susu. Maminya bisa marah, jika anaknya tidak diberi susu pagi. Dulu Fed pernah memecat pelayannya karena tidak memberikan anaknya susu pagi, alhasil dia mendapat omelan dari Valerie hingga malam. Pengalaman itu membuat Frederick dan Elena merinding. Apapun tentang Leon harus dipikirkan baik-baik.
...🖤...
Cerita singkat Fed, Sejak kecil dia harus mencari uang untuk kebutuhan hidup, dia tidak punya orang tua maupun keluarga yang merawatnya. Frederick seorang yatim piatu, dia besar di jalan mengikuti beberapa mafia untuk bekerja. Beberapa kali dia hampir kehilangan nyawa karena tugas, beruntunglah dia masih diberikan kesempatan untuk hidup.
Suatu hari dia menjalankan tugas mengantar barang, tiba-tiba datang beberapa orang tak dikenal menembaki tempat dimana dia bertugas. Fed tertembak dia kehilangan banyak darah, semua orang yang berada disana mencari tempat berlindung begitupun Fed. Tertatih memegang bahunya dia berjalan menuju hutan, di sana lah dia bertemu dengan dua orang perempuan yang menolong membawanya ke klinik, salah satunya adalah Valerei. Pertemuan itu membuatnya mereka akhirnya berteman.
...🖤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments