Incheon Internasional Airport (ICN) / Bandar Udara Internasional Incheon
Seorang wanita dengan balutan dress berwarna biru muda memancarkan aura menyegarkan dan ramah. Dia berjalan keluar sembari melihat-lihat sekitar. Sudah lama tidak menginjakkan kaki di Korea akhirnya kembali juga waktu itu. Dia duduk di kursi tunggu untuk mengaktifkan ponselnya. Baru saja aktif, bunyi pesan masuk tidak terkendali hingga dia harus mengheningkan aturan ponselnya.
Beberapa pesan itu ditujukan pada masalah kerjaan dan beberapa untuk urusan pribadi. Salah satu yang paling mencolok adalah pesan dari temannya yang berada di Indonesia. Dia mengatakan bahwa pernikahannya akan diadakan sebentar lagi dan dia berusaha mengundang Valerei tapi sayang, undangan itu tidak sampai kepadanya. Jadi, dia bermaksud untuk mengirimkan undangan lewat WhatsApp.
Valerei tersenyum, dia membalas pesannya dengan mendoakan kebahagiaan kedua orang itu dan meminta nomor rekening, karena tidak bisa menghadiri acara teman baiknya saat kuliah. Lalu pesan lainnya yang tidak kalah heboh adalah pesan dari temannya yang tinggal di negara yang sama. Di sana, dia menulis ulang tahunnya sebentar lagi, kalau-kalau Valerei berniat menghadiahi lebih baik dia dikenalkan pada teman pria yang jomblo.
Banyak sekali tingkah lucu teman-teman Sekolahnya. Saat dia sedang dalam keadaan kacau karena pekerjaan, Valerei kembali membaca pesan yang dianggap lucu untuk memulihkan kembali moodnya yang baru saja rusak. Saat dia akan mematikan kembali ponselnya, sebuah pesan masuk.
Tring
^^^Frederick^^^
^^^- Aku akan berangkat lebih cepat, pekerjaanku sudah beres disini.^^^
Setelah membaca pesan yang di kirim Frederick, wanita itu berdiri dan berjalan cukup lama. Saat dia akan memanggil taksi, beberapa pria berjas hitam menghalangi pandangan matanya.
"Nyonya?” panggil salah satu pengawal itu. Dua dari belakang mendekat.
Wanita itu berbalik. "Ya?" matanya menyelidik, memperhatikan tiga pria sedang berjalan ke arahnya.
"Tuan meminta anda pulang ke mansion" jawabnya dia tidak tersenyum, kaku.
Valerei diam, tidak tahu bagaimana dia harus bereaksi. Sikap pengawal ini mirip sekali dengan seseorang. Dia mengikuti saja, toh bukan orang jahat kata Valerei dalam hati.
"Mari Nyonya" pengawal bernama Are mengarahkan Valerei untuk naik ke mobil.
...🖤...
Dalam mobil, Valerei memandang keluar jendela. Sudah hampir 5 tahun dia meninggalkan Korea, rasanya baru kemarin dia pergi. Beberapa menit telah berlalu, mobil itu melewati daerah apartemennya. Teringat harus mengambil sesuatu, dia menepuk belakang jok Han. "Saya ingin ke apartemen mengambil barang, bisa kalian berhenti sebentar?"
Dua orang berbaju hitam di depan saling bertukar pandang lalu seorang yang bernama Han menoleh memberikan kode kepada Are yang duduk di samping Valerei untuk menjawab.
"Maaf Nyonya tapi sepertinya kita tidak bisa kesana." tangkasnya
"Hanya sebentar juga tidak bisa? saya hanya ingin mengambil barang, hanya sebentar." jawab Valerei dengan tegas
Han kebingungan, tidak mungkin dia melanggar perintah bosnya. Jadi dia berbohong supaya Valerei tidak pergi ke apartemennya. "Tapi Nyonya, apartemen itu sudah dijual!" Dia berpikir Valerei bisa dibodohi dengan muda.
"Oh ya? Apartemen itu dibeli atas nama saya loh, aneh bukan kalau Darren jual apartemen saya tanpa berdiskusi!" Sahut Valerei.
Are menatap ke depan, alasan Han benar-benar tidak masuk akal.
"Ayo ke apartemen" Ujar dia semangat. Valerei ragu suaminya akan menjual barang ataupun properti miliknya.
"Tapi Nyonya, Tuan pasti marah kalau kami tidak mengantar anda langsung ke mansion" ucap Han
"Tidak perlu khawatir, dia tidak akan marah. Ayo" Varelie santai, menunjuk salah satu apartemen.
"Kalian mau ikut keatas atau tunggu di mobil?" tanya Valerei saat membuka pintu dan turun dari mobil
"Kami ikut ke atas, Nyonya" jawab mereka lucu.
"Takut hilang saya pak?" ucap Valerei bercanda.
“Ayo!" mengangkat tangan kode untuk mengikutinya.
Di Apartemen
"Apa lagi yah?" dia berbicara pada diri sendiri dengan pelan. "Hhmm, Ah bantal!” jawabnya menjentikkan jari. Valerei berlari pelan menuju kamar mengambil bantal kesayangannya.
"Kenapa Nyonya mengambil bantal? Memang di mansion tidak ada?" supir yang mengantar itu tertawa tipis. Valerei mendengar Han bicara, Samar-samar. "Soalnya bantal disana beda, tidak ada seperti ini." dia memperlihatkan bantal beruang dan panda tengkurap miliknya.
"Oh iya yah, Tuan tidak mungkin punya bantal lucu seperti itu, Tuan kan seram." sadar akan perkataannya han menutup mulutnya rapat. Semua orang di apartemen itu terdiam lalu tertawa dengan keras mendengar kejujuran yang terpendam dari Han.
"Kau sepertinya harus siap-siap menganggur Han!" jelas supir itu dengan wajah yang dibuat-buat kasihan.
Han yang sadar akan itu langsung melihat Valerei dengan wajah yang melas. "Nyonya, bisakah kau membiarkan ini berlalu? Sekali saja?" Han dengan wajah suram menggoyangkan telunjuknya ke atas sambil memohon agar tidak diadukan pada Bosnya itu.
Valerei yang tadinya tertawa kini berhenti, merasa iba juga lucu. Yah, dia tahu suaminya itu tegas, tapi tidak mungkin hanya karena perkataan Han yang ada benarnya dia akan dipecat. Tentu saja bagi seorang pegawai ada kalanya bos terlihat seram. Itu wajar.
"Baiklah. Ayo nanti suamiku yang Seram marah" Valerei kembali tertawa dan berjalan keluar apartemen, para pengawal dibelakangnya hanya menggeleng melihat tingkah istri dari bosnya ini.
...🖤...
...🎶🎶hanado duldo ani urin sesirame, hanado duldo anin hanado duldo anin 🎶🎶...
Varelie terkejut, mencari sumber suara. Siapa yang menyetel lagu sangat keras di dalam mobil. Valerei melirik radio mobil yang tidak menyala. Dia tetap mencarinya sampai lagu itu berhenti dan berganti dengan suara Han sedang berbicara dengan seseorang lewat Telepon. Valerei menoleh berbicara kepada Are. "Barusan itu, ringtone Han?" tanya valerei penasaran.
Are mengangguk kecil, dia melihat ada senyum yang samar, sangat samar. "Iya, Nyonya."
Varelie mengangguk mengerti, lagu ini mengingatkannya akan Variety show korea yang berjudul "The Return Of Superman, Triplets" tiga anak kembar benar-benar menggemaskan. Aku juga ingin anak kembar, batin Valerei bersuara.
...🖤...
Rumah mewah berdiri kokoh dihadapannya. Wanita itu turun dari mobil dan memandang sekitar mansion. "Banyak yang telah berubah!" katanya, dia berjalan memasuki rumah tapi langkahnya terhenti saat seseorang dengan riang bersenandung sambil merangkai bunga.
Tidak terlalu jelas melihat wajahnya. Valerei bertanya. "Siapa wanita itu?"
"Dia seorang pengawal sama seperti kami, Nyonya." jawab Are.
Dia melihat sekeliling mansion banyak pengawal yang berdiri berjaga. Valerei bingung bukan karena seorang pengawal wanita tidak boleh merangkai bunga. Bahkan ada pengawal wanita yang sedang berjaga juga, tapi anehnya satu dari mereka ada disana dengan riang merangkai bunga.
"Bukankah dia tampak seperti Nyonya rumah?" ucapnya pelan tanpa terdengar.
Bahkan beberapa pengawal wanita melihatnya dengan aneh, seperti mengatakan 'seharusnya dia sama seperti kami!' Rasa-rasanya ada yang aneh, dia bisa merasakan nuansanya.
Valerei ingin bertanya lebih lanjut tapi Are lebih dulu memintanya untuk masuk "Silahkan Nyonya, Tuan sudah menunggu anda." ucapnya mempersilahkan, wanita ini mengikuti Are tapi pikirannya masih tertuju pada pengawal wanita di taman tadi.
...🖤...
Siapakah wanita itu?
Apa hubungannya dengan Tuan rumah?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Nur Annisa Syam
masih nyimak...belum ngerti jalan ceritanya 🤔
2022-10-03
0