"Silahkan Nyonya." ujar Are sambil membukakan pintu.
Valerei dipersilahkan masuk, disana dia melihat Pria duduk di meja kerjanya masih mengenakan pakaian kerja. Saat Valerei masuk, Pria itu mengangkat kepalanya lalu menanggalkan kacamata baca yang dia gunakan. Dia berdiri dari kursi, berjalan menuju sofa kemudian duduk di sana. Valerei yang melihat itu mengikutinya.
"Aku berencana akan tinggal di apartemen sementara waktu." ucapnya memecah keheningan.
Pria itu tidak suka, dia menunjukkan ekspresinya. "Disini saja," ujar Lee Seok Hoon singkat
"Are, panggil Nola." Ucapnya kepada Are yang dibalas anggukan mengerti, lalu dia pergi mencari Nola.
Valerei diam tidak berniat menimpali perkataan pria itu. Kok canggung. Saat Valerei mendongak melihat pria yang telah berstatus sebagai suaminya ini, betapa canggungnya ternyata pria ini juga sedang melihat Valerei.
Kami bukan tidak pernah bertemu selama hampir 5 tahun aku diluar negeri. Dia beberapa kali datang tanpa diketahui Elena, entah bagaimana pria ini tahu tempat kami bersembunyi, bahkan baru 2 hari kami pergi dia sudah tahu tempatnya dan apa yang kulakukan. aku masih ingat pesan yang masuk saat itu.
Valerei mengingat kembali
...🖤...
Sudah 2 hari sejak mereka meninggalkan Korea, tidak ada seorang pun yang tahu kecuali mereka bertiga, Valerei, Fed & Elena sendiri.
Valerei sedang menikmati pemandangan pagi yang menyejukkan ditemani secangkir teh hangat khas, hingga sebuah pesan masuk mengalihkannya.
Tring, Pesan masuk. Valerei membuka pesan dari suaminya.
^^^Lee seok Hoon 회장님^^^
^^^- Kau tahu? Rey tidak akan menemukan kalian, tidak perlu sampai keluar negeri!^^^
Valerei tercengang, pria ini tahu dari mana? Dia bahkan baru berencana untuk memberi kabar, tapi dia sudah lebih dulu mendapat informasi. Valerei membalas dengan tidak enak.
^^^Valerei^^^
^^^- Aku baru mau memberi tahu, maaf.^^^
Valerei merasa bersalah.
^^^Lee seok Hoon 회장님^^^
^^^- Kabur tidak akan menyelesaikan masalah. Bagaimanapun Rey juga harus tahu, bahwa dia seorang ayah.^^^
Kaget, tapi itu bukan sesuatu yang bisa dia sembunyikan. Yah benar. Bagaimanapun Rey harus tahu, aku akan memberitahu Rey hanya jika Elena bersedia.
^^^Valerei^^^
^^^- *Yah mungkin nanti saat Elena sudah siap,^^^
^^^untuk detailnya akan ku ceritakan nanti*^^^
^^^Lee seok Hoon 회장님^^^
^^^- Ya, istirahatlah^^^
...🖤...
"Tuan, Nola disini" ucap Are kembali ke posisinya. Seorang wanita muda, usia 20an dengan postur tegap ala pengawal. Rambut bergelombang indah di ikat kuncir kuda. Sangat rapih. Eh kayak pernah lihat.
Valerei memperhatikan wanita ini dari atas hingga kebawah, walaupun dia tahu itu tidak sopan. Dia cukup penasaran tapi lupa dimana, sampai satu momen terlintas di kepalanya. Aahh dia bukannya wanita yang di taman? Yang sedang merangkai bunga, kenapa suamiku memanggil wanita ini?
"Nola, ini istri saya. tugasmu dimulai dari sekarang. Kemanapun dia pergi kamu dan Han bertugas mengawalnya" ujar Hoon
"Baik Tuan" wanita itu menunduk hormat.
Valerei melihat wanita ini tanpa berkedip dia masih bingung apa yang terjadi. Apa yang dia lihat tadi dan sekarang sungguh berbeda. Baru saja wanita ini bersenandung gembira merangkai bunga, sekarang dia berdiri tegap tanpa tersenyum. Dua kepribadian, pikiran yang tidak sopan tentunya.
Melihat istrinya yang hanya diam memandang Nola, Hoon berkata. "Istirahatlah" mendengar perintah suaminya Valerei menoleh, dia bigung instruksi ini untuknya atau Nola. Lalu, dia memiringkan kepalanya kode seolah-olah berkata Aku? yang dibalas anggukan kepala Hoon, lantas Valerei ber oh ria.
"Nola, antar Istri saya ke kamar utama." perintahnya.
"Kamar utama?" ujar Valerei cepat, Hoon tahu istrinya ini tidak suka tidur dikamar utama. Katanya Tidak nyaman, dia sering terbangun, dan banyak lagi hal yang membuatnya tidak ingin kesana. "Kamar yang biasa kamu pakai direnovasi. Sampai renovasi selesai, kamu tidur dikamar utama" jawab Hoon.
"Kamar tamu kan banyak." ucap Valerei, dia menolak tidur dikamar utama.
Hoon tidak bisa marah dia tahu istrinya punya alasan, tapi membiarkannya tinggal dikamar tamu juga tidak baik. Kamar yang biasanya dipakai Valerei tersambung dengan kamar utama jadi Hoon tidak pernah melarang dia tidur disana. Dulunya bangunan kamar utama dan kamar yang dipakai Valerei adalah dua bangunan yang terpisah dan jaraknya cukup jauh, lalu Hoon membuat bangunan diantaranya, bagian atas bangunan dibuatkan tangga menyambung antara kamar utama dan taman dan kamar Valerei dengan taman. Semua desain ini atas permintaan Valerei. Hoon hanya mengikuti kemauan istrinya.
Bahkan Nola dan Are sudah tidak ada ditempat, mereka memilih meninggalkan ruangan melihat akan ada perdebatan antara suami dan istri, semakin membuat mereka gelisah. Kapan mereka pergi.
"Kamu pasti nyaman." Ujar Hoon tenang. Kalau sudah begini, Valerei tidak mungkin menolak.
"Ya" dia berdiri, mencium tangan suaminya, "Tadi lupa pas datang." lalu beranjak pergi meninggalkan ruang kerja suaminya.
...🖤...
Nola membantu membawa koper milik Valerei menuju kamar utama, Ini pertama kali Nola bertemu dengan wanita yang berstatus sebagai Istri dari tuannya. Nola tidak tahu bagaimana cerita asmara bosnya, dia hanya di beri tahu kalau tuan Hoon telah menikah 6 tahun lalu saat itu Nola belum masuk sebagai pengawal di kediaman Hoon. Dia masih dalam pelatihan bersama pengawal lain nya. Walau tidak kenal secara pribadi dengan istri dari bosnya dia bisa melihat wanita ini tidaklah lemah. Auranya seperti Tuan Hoon saat pertama kali bertemu. batin Nola.
Saat Valerei dan Hoon sedang bicara Nola tidak melihat ada aura mengintimidasi dari tuannya, pemandangan yang jarang terjadi. Sebagai pengawal dia juga harus tahu, mana yang harus dilihat dan mana yang tidak.
Ketika mencapai pintu kamar utama bunyi telepon menghentikan Valerei, sementara Nola masih setia menunggu bosnya ini selesai berbicara dengan seseorang.
Kring kring kring
Valerei merogoh tasnya, senyum mengembang begitu melihat nama orang yang meneleponnya.
"Halo?" jawab dari seberang.
"Elena, maaf aku baru menelfon."
"Aku pikir, kakak kenapa-napa. Kau tidak menelfon." Elena khawatir.
"Ya, maaf. Dimana Leon? Aku merindukannya" tanya Valerei.
"Leon bersama Fed, dia terus menanyakanmu tadi, tapi aku bilang kau sedang bekerja. Setelah itu dia tenang, mungkin dia lupa kalau kau ke Korea." jawabnya bersemangat.
"Baguslah, dia juga sudah mengirim pesan padaku, kukira akan memakan waktu lama dengan urusannya disana?" ucapnya.
"Ya, dia bilang urusannya sudah selesai, dia merindukan Leon" Elena tertawa kecil
"Disini banyak yang berubah Elena, semakin berkembang. Kau harus melihatnya sendiri" ucapnya ambigu, dia ingat perkataan suaminya soal Rey, yah bagaimanapun dia ayahnya.
"Ada apa? Sesuatu terjadi? Kau terdengar aneh" Elena menjadi penerawang kalau seperti ini
"Elena--" Valerei diam sejenak "Aku akan cerita jika sudah siap, kau tahukan?"
"Tentu, kapanpun kau bisa cerita. Jaga baik-baik dirimu, jangan terlalu lelah" ucapnya menenangkan
"Kau juga, sampaikan cium hangat untuk Leon dan bilang pada Fed jangan memberi Leon coklat dan permen, giginya bisa rusak.”
"Ya kak. Nanti ku sampaikan, Aku menyayangimu." jawabnya, Valerei selalu mewanti-wanti Leon tidak boleh makan coklat dan permen, dia punya pengalaman buruk soal gigi yang sakit. Belum saatnya, katanya.
“Aku juga” jawab Valerei lagi sebelum dia menutup telepon.
Valerei menyimpan kembali telfonnya, dia sudah berada di depan pintu kamar utama lalu dia berbalik melihat Nola yang masih berdiri di belakangnya memegang koper.
...🖤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
my name is
ini yg membuaku bingung antara Darren dan Lee Seok Hoon? kenapa pake nama yg beda?
2023-01-20
0
Indri Sukawati
nyimak
2022-12-15
0