part 8

Setelah pulang dari kerja Mamat langsung mandi, setelah itu dia rebahan di kamarnya.

tok...tok...tok...

pintu depan rumah Mamat diketuk seseorang. Segera emak Mamat membukakan pintu.

"Eh nak Firman, mari masuk!" kata emak Mamat seraya mempersilahkan Firman masuk.

"Iya mak, Mamat udah pulang belum mak?" tanya Firman sambil duduk dikursi kayu.

"Udah Man, baru pulang dia, sekarang lagi di kamarnya, bentar yaa emak panggilkan orangnya" kata emak. Lalu beranjak ke kamar mamat.

"Mat, dicariin Firman tuh!" seru emaknya seraya mengetuk pintu.

"Iya mak!" jawab Mamat.

Mamat kemudian beranjak keluar dari kamarnya, dan langsung menemui Firman yang sedang menunggunya di kursi depan.

"Hey Fir, tumben kesini!" kata Mamat,lalu duduk di kursi depan Firman.

"Abisnya lo sekarang udah jarang nongkrong, gak kayak dulu, mentang mentang udah kerja terus lupa sama temen!" kata Firman.

"Bukannya lupa, tapi gue kerja dari pagi sampai malem, jadi mana ada waktu buat nongkrong lagi!" jelas Mamat.

"Emangnya lo kerja apa sih, sampai pulang malem malem terus, bukannya lo jadi OB?" tanya Firman.

"Iya gue emang jadi OB, tapi sebelum bos pulang, gue pantang pulang!" kata Mamat.

"Haelah Mat, segitunya lo kerja" ucap Firman.

Tiba tiba emak membawakan 2 cangkir kopi untuk mereka.

"Nih emak buatkan kopi, biar matanya pada seger!" kata emak seraya meletakkan kopi diatas meja.

"Repot repot segala mak, tapi makasih yaa mak, tau aja kalau lagi pengen ngopi,hehe...!" kata Firman terkekeh, lalu menyeruput kopinya.

"Iya, lanjutin dah ngobrolnya, emak tinggal kebelakang dulu ya!" kata emak. Lalu berjalan ke dapur.

Firman dan Mamat masih melanjutkan obrolan mereka. Mereka berdua adalah teman sejak sekolah SMP. Kemanapun mereka pergi selalu berdua. Rumah Firman pun tidak jauh dari rumah Mamat. Firman adalah anak kuliahan. Bisa dibilang Firman adalah anak dari keluarga yang cukup mampu. Jika Mamat mengalami kesusahan, Firman selalu siap membantunya dalam hal apapun. Di dalam pertemanan mereka tidak pernah berkelahi ribut ataupun saling iri. Pertemanan mereka terjalin begitu baik hingga sekarang.

*di rumah Dina*

Dina yang baru pulang malam itu, langsung menuju ke kamarnya. Saat dia sudah berada didalam kamar, bu Ratih menghampirinya.

"Ma.." ucap Dina yang melihat kedatangan mamanya.

"Baru pulang sayang!" kata bu Ratih seraya duduk disamping anaknya.

"Iya ma, rasanya Dina capekk banget!" kata Dina.

"Makanya kamu jangan terlalu memforsir tenaga kamu donk sayang, kamu juga harus perhatiin kesehatan kamu!" kata bu Ratih memberi nasehat.

"Iya ma..."

"Oh ya sayang, cowok yang sama kamu tadi di cafe siapa?" tanya bu Ratih penasaran.

"Itu tadi OB diperusahaan Dina ma!" jawab Dina.

"Ohh, kirain pacar kamu, tapi dia ganteng lho Din!" kata bu Ratih.

"Mama apaan sih. Lagian Dina udah ada orang yang Dina suka kok!" kata Dina dengan pancaran wajah bahagianya

"Benar itu Din....mama seneng dengernya, lalu kapan kamu mau kenalin dia sama mama?" tanya bu Ratih seraya mengelus rambut anaknya.

"Ntar ya ma, mama sabar, nanti pasti Dina kenalin kok!" jawab Dina.

"Yaudah kalau gitu, kamu buruan istirahat" kata bu Ratih.

"Iya ma, mama juga"..

"Good night sayang" kata bu Ratih beranjak dari duduknya lalu mencium kening anaknya.

"Good night juga ma!" balas Dina.

Setelah mamanya keluar dari kamar, Dina merebahkan tubuhnya ditempat tidur. Dia terlihat senyum senyum sendiri. Tiba tiba handphone nya berbunyi, ternyata Farhan yang memanggil. Tanpa berfikir panjang Dina langsung mengangkat televonnya.

"Hallo" ucap Dina.

"Hey Dina, udah tidur belum?" tanya Farhan.

"Belum, belum ngantuk soalnya!" jawab Dina.

"Udah malem lho ini, gak baik gadis tidurnya malem malem" kata Farhan.

"Apaan sih, emangnya aku anak kecil!" kata Dina dengan manja."

"Hhhhh.... yaudah kamu buruan tidur gih!" kata Farhan.

"Oke, kamu juga tidur, malem!"ucap Dina.

"Malem juga, have a nice dream!" kata Farhan. Lalu memutuskan sambungan televonnya.

Dina terlihat begitu bahagia setelah menerima televon dari Farhan. Rasanya Dina sudah menyukai Farhan meskipun mereka baru saling kenal.

Akhirnya Dina bisa membuka hatinya kembali untuk Farhan, setelah di buat kecewa oleh Robby. Dina berharap Farhan menjadi pilihannya yang tepat dan bisa membawa hubungannya ke jenjang yang lebih serius lagi.

Tak terasa Dina terlelap dalam tidurnya, padahal dirinya masih dengan memakai pakaian kerjanya. Karena saking ngantuk dan capeknya Dina langsung tertidur begitu saja.

Sedangkan Mamat yang sudah kembali ke kamarnya setelah kepulangan Firman, mencoba memejamkan matanya, tapi belum bisa. Dalam fikirannya selalu ada bosnya. Mamat sendiri juga bingung kenapa dia malah kepikiran dengan Dina, bosnya sendiri.

Keesokan harinya, Mamat di kontar sedang dikerubungi oleh karyawan perempuan. Tiba tiba Dina datang dan melihat keramaian tersebut. Semua karyawan pun seketika menjadi tegang dan takut jika bosnya marah melihat mereka yang sedang berkumpul.

"Ada apa ini semua kok pada kumpul?" tanya Dina.

Tapi satu pun tak ada yang menjawab, mereka saling melempar pandangan satu ke yang lainnya, seakan akan menyuruh untuk memberikan jawaban.

"Oke, kalau begitu kalian kembali bekerja yaa, dan kamu juga ya Mat!" tambah Dina dengan wajah tersenyum. Setelah berkata seperti itu Dina berjalan menuju ruangannya.

Semua karyawan yang melihat sikap Dina menjadi heran dan bertanya tanya, karena tumben sekali Dina tidak memarahi mereka.

Dina sedang duduk di ruangannya sambil senyum senyum sendiri melihat layar handphone nya. Dina pun tidak mengetahui kedatangan Mamat yang mengantarkan minuman ke ruangannya. Mamat pun hanya diam seraya menamati bosnya, lalu Mamat pun keluar dari ruangan Dina tanpa ingin mengganggu kesibukan bosnya.

Saat itu Mamat sedang membersihkan pantri, tiba tiba Ririn datang menghampirinya, tanpa rasa malu dan sungkan Ririn memeluk Mamat dari belakang, dan itu membuat Mamat terkejut dan langsung melepaskan pelukan Ririn.

"Mbak Ririn jangan seperti itu!" kata Mamat, seraya agak menjauh dari Ririn.

"Memangnya kenapa sih Mat?" tanya Ririn tersenyum genit.

"Gak enak mbak kalau sampai dilihat orang lain!" kata Mamat.

"Tenang aja Mat, gak ada orang lain kok disini, cuma kita berdua aja. Oh ya Mat, gimana tentang perasaan aku yang kemarin. Kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya Ririn mendekati Mamat.

"Maaf mbak Ririn, tapi masak iya mbak Ririn nembak saya duluan!" kata Mamat beralasan.

"Yaa gak papa dong Mat, soalnya nanti keburu diduluin orang lain, kamu kan ganteng Mat, jadi pasti banyak yang suka!" jelas Ririn genit, lalu memegang tangan Mamat.

Tiba tiba Dina datang dan melihat Ririn serta Mamat yang lagi berduaan.

"Ririn, ngapain kamu disitu, saya gak mau yaa ada yang pacaran di kantor saya!" seru Dina.

"Ma....maaf bos, sa....saya gak pacaran!" kata Ririn terkejut.

"Sekarang cepat kamu kembali ke ruangan kamu!" Seru Dina.

"Ba....baik bos" ucap Ririn, lalu bergegas kembali ke ruangannya.

Dina pun langsung pergi dari situ tanpa berkata apapun lagi. Dan Mamat hanya diam saja tanpa berkomentar apa apa....

thanks😊

Terpopuler

Comments

Bujanglapuk Lapukk

Bujanglapuk Lapukk

lnjut thor..semngat

2020-12-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!