Tapi yang terpenting baginya, Dina telah benar benar berubah menjadi orang yang lebih baik. Dan Mamat sangat menghargai itu....
Malam pukul 11 Mamat belum bisa memejamkan matanya. Fikirannya masih saja terbayang bayang sosok bosnya. Mamat mulai menyadari bahwa dirinya telah jatuh cinta ke pada bosnya sendiri. Bisa dibilang cinta pertama Mamat, sebab selama ini Mamat belum pernah merasakan perasaan seperti ini. Semakin dia mengelak dari perasaannya sendiri, maka semakin terbayang dengan wajah cantik bosnya.
"Apa gue pantes bersanding dengan Dina. Jelas jelas dia bos gue, mana mau dia sama gue yang aslinya cuma seorang OB..
Tapi... gak ada salahnya juga kan kalau gue mengutarakan perasaan gue, mau diterima atau enggak itu urusan belakangan, yang penting hati gue plong" ucap Mamat berbicara sendiri seraya menatap langit langit rumahnya.
Mamat memaksakan diri untuk memejamkan matanya. Besok adalah hari penting bagi Mamat, sebab besok dia berniat untuk mengutarakan perasaannya kepada Dina..
**Keesokan harinya***
"Mak, Mamat berangkat dulu ya" seru Mamat seraya memakai sepatunya.
"Hati-hati Mat" jawab emaknya.
"Mak, doain Mamat yaa, semoga hari ini hari terbaik Mamat" kata Mamat menghampiri emaknya.
"Setiap hari Mat emak selalu doain kamu, doa terbaik emak selalu menyertaimu" kata emaknya.
Mamat kemudian mencium punggung tangan emaknya, lalu berangkat bekerja dengan motor buntutnya. Hari ini Mamat sangat bersemangat untuk berangkat, selain bertemu dengan Dina, Mamat juga akan mengutarakan isi hatinya yang selama ini terpendam.
Sesampainya di kantor, Mamat melihat mobil Dina yang sudah terpakir di depab kantor. Itu artinya Dina sudah datang lebih dulu dari dirinya.
Tanpa menunggu lama Mamat langsung masuk ke dalam kantor. Saat itu kantor masih terlihat sepi, sebab karyawan belum datang semuanya, hanya beberapa saja.
Mamat langsung menuju ke ruangan Dina. Bagi Mamat ini adalah kesempatan bagus untuk mengutarakan perasaannya sebelum semua karyawan datang.
Sesampainya di depan pintu ruangan Dina, Mamat terlebih dahulu berdoa, dan merapikan pakaiannya.
tok... tok... tok...
pintu diketuk perlahan oleh Mamat.
"Iya masuk" seru Dina dari dalam.
Mamat pun langsung masuk kedalam ruangan Dina. Terlihat Dina sedang duduk di bangku kerjanya sambil memainkan handphone.
"Selamat pagi Din" sapa Mamat.
"Eh, kamu Mat, pagi juga.,duduk Mat" kata Dina yang baru sadar bahwa yang masuk adalah Mamat.
"Tumben Din kok sudah di kantor, ini kan masih terlalu pagi?" tanya Mamat.
"Tadi aku sekalian nganterin mama ke rumah temennya, jadi sekalian aja aku berangkat ke kantor. Oh ya, ada keperluan apa Mat kamu ke ruangan saya? " tanya Dina.
"emmm.... sa... saya ada hal yang ingin saya sampaikan ke kamu Din! " jawab Mamat gugup.
"Hal penting apa Mat, kok jadi gugup gitu ngomongnya?" tanya Dina penasaran.
"Tapi kamu jangan marah yaa Din" kata Mamat.
"Emangnya kamu mau ngomong apa sih Mat, aku gak akan marah. Ayo cepetan ngomong" kata Dina yang semakin penasaran.
"Begini Din. Sebenernya saya su... suka sama kamu, mungkin dari awal kita ketemu aku sudah punya rasa sama kamu. Tapi aku malu buat ngungkapinnya, karena perbedaan status kita terlalu jauh. Dan baru sekarang aku berani bilang. Aku tidak berharap kamu membalas perasaan aku Din, karena aku sadar aku siapa.. Aku disini hanya ingin mengutarakan perasaan aku biar gak ada yang mengganjal lagi" kata Mamat panjang lebar. Saat ini Mamat tidak berani melihat ke arah Dina, karena malu dan gugup.
"Apa kamu serius Mat dengan perkataanmu? " tanya Dina.
"Aku sangat serius Din. Karena baru pertama kali ini aku merasakan cinta, dan itu sama kamu" ucap Mamat.
"Jika kamu memang serius, lalu kenapa kamu bilang kalau kamu tidak berharap aku membalas perasaanmu?" tanya Dina.
"Karena aku merasa tak seharusnya aku memiliki perasaan ini terhadapmu, aku merasa tak pantas" jawab Mamat.
"Mat, kalau aku boleh jujur. Sebenarnya aku juga suka sama kamu. Aku juga tidak bisa terus menerus membohongi perasaan aku sendiri seperti ini sama kamu" kata Dina. Dina pun akhirnya mengungkapkan perasaannya kepada Mamat.
"Ka... kamu serius Din. Apa aku gak salah denger?" kata Mamat tak percaya.
"Coba kamu lihat aku Mat, apa aku kelihatan berbohong" kata Dina.
"Tapi mana mungkin kamu menyukai aku Din" kata Mamat yang merasa belum percaya sepenuhnya.
"Apa yang tidak mungkin di dunia ini Mat. Aku serius, karena kamu yang udah mengajari aku kebaikan, dan kesabaran, merubah diri aku menjadi lebih baik" jelas Dina.
"Aku seneng banget denger itu Din, aku gak nyangka kalau selama ini kita saling suka. Kalau begitu apa kamu mau jadi calon istri aku? " tanya Mamat tanpa ragu.
"Iya, aku mau" jawab Dina seraya menganggukkan kepalanya.
"Makasih Din, aku janji aku bakal bahagiain kamu" kata Mamat, lalu tanpa ragu Mamat memeluk Dina. Dina pun langsung membalas pelukan Mamat.
Sebulan telah berlalu begitu cepat. Perusahaan Dina sekarang tambah maju dengan pesat. Ditambah lagi sekarang Dina sudah bisa membuka beberapa cabang perusahaan di berbagai kota, semua itu tak lepas dari kerja keras Mamat. Mamatlah yang membantu Dina memajukan perusahaannya. Sekarang posisi Mamat sudah menjadi bos di perusahaan Dina semenjak bertunangan dengan Dina 2 minggu yang lalu.
Dan seminggu yang akan datang acara pernikahan Mamat dan Dina akan dilangsungkan.
Kebahagiaan yang Mamat dan Dina rasakan begitu sempurna, berkat kehadiran Mamat di kehidupan Dina sekarang semuanya berubah menjadi lebih baik. Sebaliknya Mamat, berkat Dina kehidupan Mamat dan emaknya sekarang jauh lebih baik, bahkan dalam waktu sebulan ini, Mamat sudah bisa membeli perumahan sendiri dan mobil pribadi sendiri. Sungguh pencapaian yang luar biasa. Karena berusaha dan terus berdoa tidak ada yang tidak mungkin bagi Mamat, karena Allah akan selalu memberi nikmatnya bagi umatnya yang selalu bersyukur.
Seminggupun berlalu. Tepat pada hari ini acara pernikahan Mamat dan Dina dilaksanakan. Semua karyawan menghadiri acara pernikahan tersebut. Semua memberi ucapan selamat kepada Mamat dan Dina. Terlihat jelas pancaran kebahagiaan di wajah mereka.
Acara pernikahan hari itu berlangsung sangat meriah dan megah. Semua undangan yang hadir bersuka cita menambah kebahagiaan Mamat dan Dina.
Akhirnya Mamat menemukan cinta pertamanya sekaligus terakhirnya yang jatuh pada bosnya sendiri. Kebahagiaan yang Mamat rasakan saat ini tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya rasa bersyukur dan terimakasih yang selalu dia ucapkan kepada Allah SWT, karena semua yang dia dapatkan sekarang atas ijin dan kehendak yang Maha Kuasa.
"Terimakasih sayang, kamu sudah menyempurnakan kebahagiaanku, aku janji, aku akan selalu membahagiakanmu sampai akhir hayatku" kata Mamat menatap istrinya.
"Iya sayang, terimakasih juga karena kamu udah melegkapi hidupku" kata Dina tersenyum bahagia....
***TAMAT.....
TERIMAKASIH SEMUANYA SUDAH MEMBACA CERITA PENDEK DARI "BOSKU CINTA PERTAMAKU"
EITS, TAPI JANGAN KEMANA-MANA DULU YAA, KARENA MASIH ADA BANYAK CERITA PENDEK ROMANTIS YANG AKAN MENGHIBUR KALIAN..
DITUNGGU YAA CERITA SELANJUTNYA... MASIH DI EPISOD INI JUGAAA 😊😊🙏🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Bujanglapuk Lapukk
oke thor...maaf telat mmpir...
2021-01-13
0
R Ni
Meski sepi tetap semangat dalam berkarya😊😊
2021-01-05
0